Senin, 27 Januari 2020

Genjot Kunjungan Wisman, Kemenpar Kerja Sama dengan Visa Worldwide

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan kerja sama dengan Visa Worldwide. Kesepakatan ditandai dengan ditandatanganinya Joint Promotion Program antara Kemenpar dengan Visa yang disaksikan langsung Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

Dalam sambutannya, Arief mengatakan Kemenpar dan Visa memiliki kesamaan inisiatif strategis, yaitu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia, mendukung peningkatan devisa negara, dan memberdayakan pedagang lokal.

"Pariwisata Indonesia dan Visa juga memiliki kesamaan pasar utama, yaitu Australia dan Singapura," kata Arief dalam keterangan tertulis, Kamis (16/5/2019).

Arief berharap kerja sama ini tidak hanya terbatas pada promosi bersama, melainkan berlanjut pada penjualan. Selain itu, Arief berharap Visa dapat bergabung dalam program HotDeals yang sukses menarik wisman, khususnya dari Singapura.

"Untuk pasar Australia, diharapkan Visa bekerja sama dengan LCC (low-cost carrier). Tujuannya jelas untuk mendatangkan wisman dari Australia," ujarnya.

Dalam pemberdayaan pedagang lokal, menurut Arief Kemenpar akan membantu penetrasi Visa ke pedagang-pedagang kecil. Ia juga menjelaskan, Kemenpar akan konsentrasi pada tiga destinasi wisata utama Indonesia, yaitu Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

"Tiga destinasi wisata utama ini bisa mencapai 90 persen dari jumlah wisman di Indonesia," kata Arief.

Sebagai informasi, penandatanganan Joint Promotion Program ini dilakukan Ketua Tim Co Branding Kemenpar, Priyantono Rudito. Sementara itu dari Visa Worldwide dilakukan President Director of Visa Worldwide Indonesia, Riko Agus Surya Abdurrahman.

Kerja sama ini memberikan manfaat di antaranya Kemenpar dapat memanfaatkan jaringan global milik Visa, dan Visa akan mempromosikan destinasi wisata Indonesia dalam promosi mereka di media digital.

Sementara Visa secara global dan Indonesia bisa dilakukan kampanye bersama, yang tentunya melibatkan Kemenpar dan Visa Worldwide, serta kolaborasi dengan channel bank partners Visa. Selain itu, Visa pun dapat menggunakan media Kemenpar.

Seram atau Unik? Desa Ini Dihuni Ratusan Boneka Seukuran Manusia

Di Jepang ada desa yang tidak biasa. Bukannya ramai dihuni warga, namun desa ini ramai dipenuhi ratusan boneka manusia. Seram atau unik?

Apa yang kamu bayangkan jika menceritakan tentang desa? Pasti yang terbayang oleh kamu adalah penduduk yang bertani, warga yang ramah dan anak-anak yang bebas bermain dimanapun. Namun tidak ceritanya dengan desa yang ada di Jepang ini. Isinya ratusan boneka manusia!

Dirangkum detikcom, Kamis (16/5/2019) desa Jepang ini bernama Nagoro. Desa ini berada di 550 Km di barat daya Tokyo. Yang membuat desa ini berbeda adalah bukan diramaikan oleh manusia, namun diramaikan oleh ratusan boneka seukuran manusia.

Boneka-boneka ini dijahit oleh wanita paruh baya bernama Tsukimi Ayano. Dia mulai membuat boneka manusia untuk penghilang sepi karena di desanya tidak ada kehidupan alias ditinggal oleh penduduknya.

Awal mula dari Ayano yang baru saja pulang dari Osaka, memutuskan untuk kembali ke desa menghabiskan waktu tuanya bersama teman-temannya di kampung. Namun, keinginannya harus dikubur dalam-dalam karena tidak ada satupun penduduk yang kembali ke desa.

Untuk mengusir sepinya, dia pun mulai menjahit boneka berbentuk manusia dan mengisinya dengan kertas, kain, koran, dan tongkat kayu. Bonekanya juga lengkap dengan wajah, rambut dan ekpresi wajah yang ceria.

Boneka-boneka ini pun dia sebar di penjuru desa. Ada di sawah, menjaga pintu perbatasan, di depan rumah, di jalanan, halte bus dan di sekolah. Layaknya manusia, boneka ini juga punya ragam baju dan suasana, seperti pernikahan, festival dan juga baju santai. Terlihat benar-benar hidup!

Tidak hanya boneka manusia dewasa, Ayano juga membuat boneka anak-anak untuk mengisi kelas dan menyusunnya di sekolah. Dia membuatnya seperti benar ada anak-anak yang sekolah di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar