Kamis, 30 Januari 2020

Kisah Liburan Irit Budget ke Vietnam (2)

Saya dan teman saya menuju hotel yang sudah dibooking sebelum berangkat. Petualangan mulai dari sini, taraaaaa ternyata hotel yang sudah dibooking oleh teman saya tidak ada data di nama tamu hotel ini. Padahal sudah didebet dari kartu kredit dan statusnya sukses.

Teman saya pun tidak bisa complain ke Ttraveloka karna kami kesulitan untuk menghubungi CS Traveloka karna sudah ganti kartu smartphone dan memutuskan nanti saja saat di Indonesia. Bersyukur Receptionist Hotel baik sekali dan mau mengantarkan kami hotel yang lain.

Saya beserta teman saya diantar dengan menggunakan motor, so nyampe di Hanoi udah motor-motoran. Akhirnya saya pun dapat hotel Backpakeran dengan isi bed nya 8 harganya sangat murah hanya Rp 75.000/malam dan dapat breakfast, hihihi.

Tapi anggran hotel jadi pengeluaran tak terduga dikarenakan hotel yang sudah dibooking melalui traveloka, data pemesan tidak terdaftar di hotel tersebut. Hotel backpackeran ini pun nyampur pria wanita tapi bersih dan aman.

Saat itu tidak ada tamu yang lain kecuali saya dan teman saya beserta anaknya Anabel. Kami bertiga melepas lelah sejenak untuk bisa mengumpul energy jalan-jalan sore di Kota Hanoi. Sore hari saya pun jalan menelusuri Kota Hanoi.

Karena perut sudah lapar dari siang belum makan, saya pun bingung mau makan apa, takut makananya tidak halal, akhirnya kami keliling-keliling sambil mata lirik-lirik ada makanan yang halal, karena kami mau coba Pho khas Vietnam tapi takut dagingnya olahanya.

Akhirnya kami memukan makanan yang rasanya bisa kami makan berbentuk gorengan seperti bakwan udang dan disajikan dengan aneka sayur-sayuran dan kuah. Sambil ketawa-ketawa berasa kayak kambing dan sapi makan sayur-sayuran.

Kebetulan saya bawa rendang dari rumah, kami pun melahap abis semuanya sampai kenyang. Harga dari makanan itu dibanderol hanya Rp 18.000. Lanjut saya pun berswafoto di pinggir jalan Hanoi dengan segala hiruk-pikuknya.

Setelah puas jalan-jalan sore, saya pun kembali ke hotel untuk merencanakan kepergian malam ini ke Sa Pa. Kejadian tak terduga kembali lagi. Saat teman saya konfirmasi tiket Bus ke Sa Pa, ternyata tiket tersebut sudah dicancel oleh agennya dan teman saya sudah ada notificationnya melalui email di Spam, namun karena teman saya gak cek email sebelum keberangkatan dia pun tidak tahu kalau busnya di refund.

Jadi ini perhatikan banget guys, kalau berangkat travel dan sudah booking beberapa akomodasi, sebaiknya cek semuanya ke email dan confirm sebelum berangkat untuk memastikan semuanya sudah done.

Saya dan teman saya pun gagal ke Sa Pa. Padahal kami semuanya sudah menghayal untuk narsis di Sa Pa, little Eropa. Di sana kebetulan lagi ada salju, kebayang kan salju-saljuan tanpa harus ke Eropa atau Jepang.

Hasilnya untuk menebus rasa kecewa kami memutuskan untuk pergi ke tempat yang lain yaitu Tam Hoc dan saya pun harus mengeluarkan dan lagi untuk tiket Paket Tour Tam Hoc senilai Rp 500.000 per orang. Dana di tangan pun menipis, tapi ya sudahlah kami ketawa-ketawa sambil bilang ini pengalaman, haha.

Hari kedua saya melanjutkan petualangan saya keliling kota Hanoi. Saya pergi ke kawasan Hokiem Lake, salah satu pusat wisata yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Dari hotel saya cukup berjalan kaki saja, sambil menikmati old quarter Hanoi.

Sambil berfoto dan menikmati cuaca dingin Hanoi, saya pun berjalan menuju Gereja Katedral yang berada di pusat kota. Salah satu bangunan bersejarah yang hampir mirip dengan bangunan duomo Italia. Karena perut sudah lapar, saya pun mencari makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar