Sabtu, 25 Januari 2020

Wanita yang Traveling dengan Kardus Bergambar Mendiang Suaminya

Bukannya traveling dengan teman atau kekasih, wanita ini malah membawa kardus bergambar seorang pria. Ternyata ada kisah haru di baliknya.

Beragam gaya traveling yang mencuri perhatian dunia. Ada yang bepergian dengan hewan peliharaan atau mengabadikan momen jalan-jalan dengan cara tidak biasa.

Cara unik juga dilakukan oleh seorang wanita asal Australia yang ingin keliling dunia. Dia memilih bepergian dengan figur pria yang dia cetak di kardus.

Dilansir detikcom, Sabtu (25/5/2019) wanita asal Melbourne ini bernama Michelle Bourke. Dia bepergian dengan kardus dengan wajah pria tampan ini semenjak 2017.

Dalam wawancaranya bersama The Sun, Michelle bahwa dia dan suaminya punya mimpi traveling keliling dunia. Namun rencananya mereka kandas, karena suaminya Paul menderita kanker dan meninggal pada tahun 2016.

Setelah setahun kepergian Paul, Michell pun memantapkan hati dan traveling untuk mewujudkan mimpinya dan Paul untuk traveling. Dia pun membooking tour keliling US dan Eropa selama 9 minggu untuk trip pertamanya.

Awalnya dia ingin membawa banner besar tentang hari jadi nikah dengan Paul, namun ternyata itu memberatkan. Kemudian keluarganya mengusulkan untuk membawa kardus yang ditempeli foto Paul. Michelle pun mengiyakan dan mencetak foto suaminya ketika muda dan membuatnya bisa dilipat tiga.

"Ini lebih muda dibawa, ringan dan muat dalam koper ku," ujarnya.

Selama perjalanannya, Michelle pun mengabadikan kunjungannya dengan berfoto bersama 'kardus Paul'. Mulai dari New Jersey, New York, Houston, Las Vegas, Austin dan Dallas. Dia bepergian dengan kereta dan bus.

Perjalanan pun dilanjutkan ke Eropa dengan mengunjungi UK dan Perancis. Tentu saat dia berfoto mencuri perhatian orang lain, karena membawa figur dari kardus. Setelah dia menjelaskan, banyak orang tidak percaya dan terharu dengan apa yang Michelle lakukan.

Selama perjalanan, adapun spot yang paling berkesan bagi Michelle adalah Menara Eiffel. Dia menangis saat sampai di sana karena itu adalah destinasi impiannya bersama Paul. Namun takdir berkata lain, dia harus pergi sendirian.

Akhir tahun lalu Michelle telah berkunjung ke Thailand. Dan selanjutkan dia akan keliling Inggris dan Paris lagi, dan melanjutkan ke Hong Kong. Michelle pun mengabadikan perjalanannya dalam sebuah buku dengan judul '#Travelling with Cardboard Paul'.

"Walau Paul tidak lagi bersamaku, namun sosknya akan selalu ada di hati dan ingatanku," ungkap Michelle.

Penumpang Gemuk Ini Merasa Diremehkan Pramugari

Penumpang gemuk ini merasa diremehkan pramugari. Menurutnya, dia disuruh pindah dari kursi dekat pintu darurat karena dinilai tidak bisa membantu.

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Sabtu (25/5/2019) penumpang tersebut bernama Darren Beales. Ceritanya baru-baru ini, dia terbang naik pesawat Qantas dari Melbourne (Australia) ke Bristol (Inggris).

Dia pun memesan kursi di dekat pintu darurat, supaya dapat ruang kaki yang lebih lebar. Namun ketika sudah masuk ke pesawat, seorang pramugari malah menyuruhnya pindah ke kursi lain.

Darren pun bertanya, mengapa dia harus pindah. Pramugari itu menjelaskan, karena adanya 'air regulations' alias peraturan penerbangan. Penumpang yang duduk di dekat pintu darurat, dinilai harus bisa cepat tanggap membantu jikalau ada masalah di dalam pesawat.

"Pramugari itu sangat kasar, dia bilang Anda tidak bisa duduk di situ jika Anda cacat, atau Anda tahu... jika Anda memerlukan tambahan sabuk pengaman. Saya diremehkan, apa karena saya gemuk maka tidak bisa membantu. Saya bisa kok," terang Darren seperti dikutip dari News Australia.

Juru bicara Qantas mengatakan, sesuai Civil Aviation Safety Authority dari Australia, ada kriteria penumpang yang dapat duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat. Jika tidak memenuhi kriteria, maka akan diminta pindah.

"Penumpang yang duduk di kursi dekat pintu darurat pesawat sudah harus memenuhi persyaratan dalam proses pemesanan," kata pernyataan Qantas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar