Kamis, 30 Januari 2020

Gemas Banget! Taman Safari Prigen Punya Bayi Jerapah Baru

Taman Safari Prigen kedatangan penghuni baru, yaitu seekor bayi jerapah bernama Azzanti yang sangat menggemaskan. Yuk kenalan sama Azzanti!

Keluarga satwa di Taman Safari Prigen, Pasuruan, bertambah setelah seekor bayi jerapah betina berhasil dilahirkan. Bayi jerapah beranama Azzanti ini menambah koleksi jerapah menjadi 9 ekor.

Jerapah Azzanti lahir dari indukan Azhari (8) dan pejantan Khadafi (15). Jerapah lucu yang kini berusia 3 bulan ini sudah bisa disaksikan pengunjung di exhibit berkumpul bersama kawanannya setelah berbulan-bulan dalam karantina.

Azzanti tampak sehat dan lincah, meski masih sering menempel ke induknya. Jerapah setinggi 1,5 meter ini aktif bergerak, mondar-mandir mengenali lingkungan barunya.

Jerapah Azzanti juga sangat lahap makan. Setiap kali keeper menyodorkan makanan dengan cepat ia menyambar dan menikmatinya.

"Azzanti lahir normal pada 6 Januari lalu dan baru kita lepas di exhibit. Prosedurnya memang seperti itu, 3 bulan setelah kelahiran harus menjalani perawatan intensif di karantina," kata dokter hewan Taman Safari Prigen, Nanang Tejo Laksono, Selasa (30/4/2019).

Nanang mengatakan proses kelahiran Azzanti berlangsung selama 4 jam, lebih lama dari waktu normal selama 2 jam. Hal itu karena sang induk baru melahirkan bayi pertama.

"Kita harus pantau terus selama masa bunting hingga kelahiran. Karena masa bunting jerapah ini cukup lama, sekitar 14 bulan. Setelah lahir kita juga harus kasih asupan agar kondisinya sehat," terangnya.

Kelahiran bayi Azzanti sendiri merupakan kelahiran jerapah yang ketujuh di Taman Safari Prigen.

"Keberhasilan pengembangbiakkan ini membanggakan karena jerapah termasuk dalam zona merah, terancam punah," pungkas Nanang.

Tak Terurus, Kondisi Pantai di Dompu Ini Sangat Memprihatinkan

Pantai Wadu Jao di Dompu tengah berduka. Pantai yang semula cantik, kini tak terurus, dipenuhi sampah dan semak belukar. Sedih!

Sebuah pantai yang cantik, bersih dan terawat dengan baik menjadi lokasi strategis bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya.

Namun apa yang terjadi ketika ada pantai yang dipenuhi sampah dan ditumbuhi oleh semak belukar? Pastinya sangat disayangkan kondisinya.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada sebuah pantai yang dipenuhi sampah dan tumbuhan semak belukar yang mengotori pemandangannya.

Namanya Pantai Wadu Jao. Terletak di Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Lokasi pantai ini cukup dekat dengan pusat Kota, namun kondisinya memprihatinkan karena penuh dengan sampah. Sangat jorok dan tidak layak untuk dikunjungi.

Berbagai jenis sampah mengganggu pandangan seperti, sampah bekas minuman air mineral, botol plastik, bungkus makanan hingga kardus-kardus bekas yang berserakan begitu saja.

Selain sampah, pantai yang terkenal dengan spot sunset dan landscape terbaik di Dompu ini juga ditumbuhi oleh semak belukar. Pandangan ini menunjukkan bahwa pantai ini tak terurus.

Selain sampah, fasilitas seperti pondok dan kamar mandi juga terlihat tidak terutus. Kondisinya sangat tidak layak untuk dijadikan tempat berwisata.

Semoga pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mau mengurus pantai ini, karena ini adalah kekayaan yang dimiliki oleh daerah yang berjuluk Bumi Nggahi Rawi Pahu itu untuk dikembangkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar