Rabu, 29 Januari 2020

Silk Air Buka Rute Baru Singapura-Busan

Maskapai grup Singapore Airlines, Silk Air membuka rute baru menuju Negeri Gingseng. Kali ini, rute menuju Busan disasar maskapai regional tersebut.

Dalam rilis yang diterima detikcom dari Silk Air, Senin (6/5/2019) rute Singapura-Busan PP sudah dibuka sejak 1 Mei 2019 lalu. Rute ini akan memiliki frekuensi 4 kali dalam seminggu yakni Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu.

Rute terbaru akan dilayani oleh armada pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan MI876. Penerbangan akan berangkat dari Singapura pukul 23.37 waktu setempat dan sampai di Bandara INternasional Gimhae di Busan pukul 07.07 waktu setempat.

Dalam penerbangan berdurasi 6 jam 30 menit ini, traveler sudah bisa merasakan nuansa Korsel saat penerbangan. Traveler dapat merasakan hidangan Korea klasik seperti Bibimbap, Beef Japchae, Chicken Bulgogi dan Nasi Goreng Kimchi.

Selain itu, Silk Air juga akan memberikan hadiah dan sertifikat penerbangan perdana oleh Foo Chai Woo, Chief Executive Silk Air dan Komandan Penerbangan, Kapten Sheldon Rasquina. Hal ini dilakukan untuk mengapresiasi penumpang dalam penerbangan pertama ke Korsel.

"Peluncuran penerbangan Busan menandai tonggak sejarah lain bagi SilkAir, karena kota ini merupakan kota pertama di Korea Selatan yang ada di dalam jaringan kami, Kami senang dapat menyediakan konektivitas yang lebih luas menuju Korea bagi para wisatawan, serta bagi masyarakat Korea yang melakukan perjalanan ke Singapura, dengan koneksi menuju berbagai destinasi di jaringan gabungan antara SilkAir dan Singapore Airlines." ujar Foo dalam keterangan tertulis.

Silk Air pun memberikan sejumlah fasilitas full service. Penumpang akan mendapatkan in-flight entertainment, hidangan dalam pesawat dan bagasi saat check-in.

Seperti yang diketahui, Busan merupakan salah satu tujuan liburan orang Indonesia yang ingin ke Korea Selatan. Setelah Seoul dan Jeju, Busan memiliki pantai yang indah dengan atraksi budaya yang sangat kental.

Jika ingin menempuh perjalanan dari Indonesia, traveler bisa berangkat menuju Singapura terlebih dahulu. Sejumlah kota yang dilayani Silk Air dari Indonesia adalah Balikpapan, Bandung, Denpasar, Jakarta, Lombok, Solo dan sejumlah kota lainnya yang juga dilayani Singapore Airlines.

Langgar Merdeka, Masjid di Solo yang Dulunya Toko Candu

 Langgar merupakan nama lain dari tempat Salat, mirip seperti Musala. Salah satu Langgar bersejarah di Solo adalah Langgar Merdeka.

Langgar Merdeka menjadi salah satu bangunan ikonik yang berada di kawasan Kampung Batik Laweyan, Solo. Selain bentuk bangunannya yang unik, tempat ibadah umat Islam itu memiliki sejarah yang menarik.

Ternyata sebelum menjadi tempat ibadah, langgar yang berada di Jalan Radjiman nomor 565 itu dahulunya dikuasai oleh orang Tionghoa. Mereka menggunakan tempat itu sebagai kios candu.

Salah satu pengusaha batik asal Laweyan, Imam Mashadi pun merasa prihatin dan membeli tempat tersebut dan merobohkannya. Kemudian dibangunlah tanah seluas 179 meter persegi itu menjadi sebuah langgar.

"Dulu mulai dibangun langgar sekitar 1937 dan selesai dibangun pada 1943," kata Ketua Yayasan Langgar Merdeka, Zulfikar Husain saat ditemui detikcom, Senin (6/5/2019).

Sedangkan penamaan Langgar Merdeka tersebut dipilih sebagai bentuk sikap masyarakat Laweyan yang tidak mau tunduk dengan siapapun. Apalagi saat itu Indonesia masih dalam penjajahan Belanda dan Jepang.

"Saat Agresi Militer Belanda II tidak boleh pakai nama Merdeka, makanya diubah jadi Langgar Al-Ichlas. Tapi setelah benar-benar merdeka, kembali dikenal Langgar Merdeka," ujar dia.

Hingga saat ini, arsitektur bangunan masih sama seperti saat awal dibangun. Pemkot Surakarta pun telah menetapkan Langgar Merdeka sebagai bangunan cagar budaya.

Di bagian luar, bangunan berwarna hijau itu tertulis dua nama, yakni Langgar Al-Ichlas dan Langgar Merdeka. Tahun pembuatannya tertulis tahun 1877 Jawa atau 1943 Masehi.

Langgar Merdeka terdiri dari dua lantai. Lantai bawah digunakan untuk pertokoan dan tempat wudu. Sedangkan tempat ibadah berada di lantai dua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar