Senin, 27 Januari 2020

Ini Albania, Negara Paling Toleran di Dunia

Toleransi kini jadi barang mahal di masyarakat, apalagi urusan agama. Namun, ternyata toleransi dan pengertian menjadi kekuatan negara ini.

Ada sebuah negara di Balkan yang mungkin saja jarang untuk dilirik wisatawan Indonesia, Albania. Negara yang berada di Eropa bagian tenggara ini menjadi panutan dalam hal toleransi, seperti yang dihimpun detikcom dari berbagai sumber, Kamis (16/5/2019).

Dari sejarahnya, Albania dulu menerapkan sistem pemerintahan komunis. Namun sekarang Albania didominasi oleh umat Islam sebagai mayoritas dan umat Kristen sebagai minoritas. Sedikit mirip Indonesia ya?

Yang membuat menarik kedua agama saling menghormati dan bisa hidup rukun satu sama lain. Bahkan Albania disebut sebagai negara paling toleran di dunia. Saking tolerannya, traveler bisa mendapati masjid dan gereja yang dibangun beriringan di jalan yang sama.

Pada tahun 2014 silam, Paus Francis turut memberi apresiasi perihal kerukunan antar agama saat berkunjung ke Ibukota Tirana di Albania. Fakta itu pun menjadi angin segar di tengah maraknya faham ekstrimis yang digunakan oleh sekelompok tertentu.

Kerukunan antar umat berbeda agama bukan cuma ada di Kota Berat tapi juga di Kota Malbardh yang juga berada di Albania. Beberapa tahun lalu, komunitas umat Muslim di sana sempat menggalang dana dan membangun Gereja Katolik yang telah hancur.

Di Museum Onufri di Kota Berat, bahkan terdapat sebuah karya yang menceritakan kerumunan orang Kristen dengan latar belakang minaret yang menyimbolkan kerukunan beragama.

Di Kota Leskovik yang terletak di antara perbatasan Yunani dan Albania juga terdapat sebuah tempat ibadah bersama yang dibangun dari reruntuhan Masjid yang hancur saat Perang Dunia II. Para umat Muslim dan Kristen setempat pun saling berbagi waktu untuk beribadah.

Aksi toleransi ini tidak begitu saja muncul. Masyarakat Albania dikenal suka berdebat dan berdiskusi, termasuk untuk urusan agama. Dari diskusi itu, tercipta saling pengertian antar agama di Albania. Sungguh harmonis.

Rasanya kita sebagai masyarakat Indonesia harus banyak belajar dari Albania ya. Saling pengertian, berdiskusi dan memberikan toleransi bisa jadi kunci dalam menjaga persatuan NKRI.

Mesin Ini Akan Gantikan Tugas Pramugari di Pesawat

Inovasi penerbangan terus berkembang. Terbaru, sedang dirancang suatu mesin khusus yang akan menggantikan dapur di pesawat.

Melansir CNN Travel, Kamis (16/5/2019), claustrophobia (takut akan ruang tertutup yang sempit) jadi ide awal proyek ini. Yakni membawakan otomatis selimut, makanan dan lain-lain ke tempat duduk Anda dari bagian dapur ke depan tempat duduk penumpang.

Bernadette Berger, direktur kreatif agensi Teague yang berbasis di Seattle, AS, memiliki ide tersebut dan akan mengganti dapur di pesawat dengan suatu mesin yang canggih.

"Galley (dapur) adalah salah satu tempat yang paling terbatas dan rumit untuk kita rancang," kata Berger.

"Bukan hanya dapur, itu kantor, pintu masuk penyambutan, tempat tidur, ruang branding, ruang kerja. Semua itu, sekaligus, di satu tempat kecil," imbuh dia.

Inspirasi lainnya datang dari loker penjemputan paket Amazon dan vending machine atau penjual otomatis Jepang. Berger mulai membayangkan sebuah dapur yang dirancang ulang di mana loker on-board dapat menyimpan semuanya, mulai dari earbud hingga makanan. Bagaikan suatu mesin.

Tujuan pertama adalah memisahkan area tempat makanan disimpan, tempat penghangat, disiapkan dan disajikan. Semua itu akan dilakukan oleh robot.

"Penyimpanan dan pemanasan makanan akan diotomatiskan dengan sistem robot. Kemasan makanan siap pakai dapat disortir dan disimpan semua di rak bawah. Setelah makanan dipesan oleh penumpang, robot berlengan dapat menemukan dan mengangkut makanan ke area persiapan untuk pemanasan. Lalu robot akan mengangkut makanan hangat ke lift," ucap Berger.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar