Rabu, 29 Januari 2020

Jalan-jalan di Seoul, dari Istana Megah Hingga Gembok Cinta

Seoul punya segudang destinasi wisata seru. Ada Istana Gyeongbok yang megah, sampai gembok cinta penuh makna.

Senin (6/5/2019), para pemenang kompetisi d'Traveler Goes to Korea bersama detikTravel dan tiket.com melanjutkan perjalanan ke Seoul. Di sinilah Misbah, Bayu Fitri dan Feni Novida diajak berkeliling tempat wisata di Korea Selatan yang ternama.

Pertama, kami ke Korean Gingseng Center. Didampingi pemandu setempat, kami dijelaskan tentang gingseng yang jadi salah satu kebanggaan Korea Selatan.

"Gingseng dari Korea Selatan adalah gingseng terbaik di dunia. Butuh 6 tahun, untuk memanen gingseng di sini yang tanahnya juga penuh nutrisi," jelas Lefa, sang pemandu yang merupakan orang asli Indonesia.

Kami diajak melihat bagaimana gingseng ditanam sampai khasiatnya. Bahkan tahukah kamu, kalau gingseng juga menjadi hadiah diplomatik pemerintah Korea Selatan bagi tamu-tamunya.

"Ternyata menanam gingseng, dari proses sampai penyajiannya tidak main-main," kata Bayu Fitri.

Puas dari sana, perjalanan berlanjut ke Istana Gyeongbok. Istana dari zaman dinasti Korea ini masih berdiri kokoh nan megah, sejak tahun 1395.

"Banyak banget ya orang-orang pakai Hanbok di sini, sampai anak-anak kecilnya juga," ujar Feni Novida.

Meski saat weekday, Istana Gyeongbok tetap ramai turis. Mereka mengagumi sejarah dan arsitekturnya, semacam masuk ke mesin waktu melihat Korea tempo dulu.

Selanjutnya, destinasi yang kami datangi adalah Bukchon Hanok Village. Suatu komplek perumahan yang mana arsitektur rumah-rumahnya masih bergaya kuno.

"Ini tempat yang terkenal banget, banyak fotonya di Instagram," ucap Misbah.

Usut punya usut, beberapa film drama Korea syuting di sini. Memang, rumah-rumahnya elok dipandangi, tapi jangan buat gaduh ya. Sebab, rumah-rumah di sana memang tempat tinggal selayaknya rumah-rumah pada umumnya.

Mereka bertiga sibuk mencari sudut-sudut instagramable. Oh tentu, banyak juga turis mancanegara yang ke sini karena penasaran.

Kemudian, kami bergeser ke Namsan Tower. Tingginya mencapai 236 meter, yang dulunya adalah tempat menara sinyal televisi dan radio.

Namsan Tower pun merupakan ikon pariwisata Seoul. Di sini juga, ada spot Love Locks alias Gembok Cinta.

Panorama Seoul terlihat indah dari ketinggian. Lanskap gedung-gedung pencakar langit, dihiasi dengan latar pegunungan hijau dan sungai. Cantik!

Sore hari menjelang, saatnya ke kawasan Myeongdong. Surga belanja di Seoul, sekaligus tempat jajanan street food.

Berbagai tokonya begitu menggoda, membuat kami puas belanja. Ada yang beli alat kosmetik, oleh-oleh snack dan masih banyak lagi.

"Penuh deh koper," celetuk Feni.

d'Traveler Goes to korea merupakan kompetisi menulis berhadiah liburan yang digelar tiket.com dan detikTravel. Mau tahu apalagi keseruan para pemenangnya? Nantikan lagi artikelnya ya!

Mengintip Atraksi Tarian The Birds of Paradise di Raja Ampat

Raja Ampat tak hanya memiliki keindahan terumbu karang dan lanskap epiknya. Di tengah hutan Pulau Waigeo ada sajian atraksi tarian dari The Birds of Paradise.
Pagi sekali Anda harus bangun dan memulai perjalanan, yakni pukul 03.30 WIT. Kami melewati kampung kecil dan mengikuti jalan setapak di pinggiran kampung. Dan ketika cahaya bintang mulai tertutup rapatnya kanopi hutan, kami mulai berjalan menanjak.

Di kanan dan kiri kami, dalam rimbunan hutan, beberapa kali ada suara babi hutan. Jalanan terus menanjak, mengejar tarian paradisaea rubra akan segera dimulai ketika matahari terbit. Setengah jam berjalan, kemudian kami mendapati jalan menurun.

Sampai di persimpangan jalan, tepat ketika matahari mulai bersinar dan kicauan beberapa spesies burung mulai terdengar memekakkan telinga. Ketika ada satu suara yang berbeda, itulah  cenderawasih merah, sambil menunjuk puncak sebuah bukit. Jadi kami akan ke sana.

Tidak berapa lama, Sony berhenti menunggu saya dan segera memberi kode untuk masuk ke dalam hutan. Jalan kembali menanjak dan hampir tegak lurus, kami berjalan mendaki sebuah bukit berhutan lebat, suara cenderawasih kembali terdengar bersahutan.

Hampir 15 menit kami mendaki sebelum akhirnya sampai di puncak bukit. Di sana pepohonan tinggi tepat berada di puncaknya, di bawah sebuah pohon sudah ada tempat persembunyian dari terpal. Tepat di atas saya ada 2 pasang paradisaea rubra sedang bercengkrama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar