Pantai Wadu Jao di Dompu tengah berduka. Pantai yang semula cantik, kini tak terurus, dipenuhi sampah dan semak belukar. Sedih!
Sebuah pantai yang cantik, bersih dan terawat dengan baik menjadi lokasi strategis bagi masyarakat untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya.
Namun apa yang terjadi ketika ada pantai yang dipenuhi sampah dan ditumbuhi oleh semak belukar? Pastinya sangat disayangkan kondisinya.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada sebuah pantai yang dipenuhi sampah dan tumbuhan semak belukar yang mengotori pemandangannya.
Namanya Pantai Wadu Jao. Terletak di Desa Jambu, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu. Lokasi pantai ini cukup dekat dengan pusat Kota, namun kondisinya memprihatinkan karena penuh dengan sampah. Sangat jorok dan tidak layak untuk dikunjungi.
Berbagai jenis sampah mengganggu pandangan seperti, sampah bekas minuman air mineral, botol plastik, bungkus makanan hingga kardus-kardus bekas yang berserakan begitu saja.
Selain sampah, pantai yang terkenal dengan spot sunset dan landscape terbaik di Dompu ini juga ditumbuhi oleh semak belukar. Pandangan ini menunjukkan bahwa pantai ini tak terurus.
Selain sampah, fasilitas seperti pondok dan kamar mandi juga terlihat tidak terutus. Kondisinya sangat tidak layak untuk dijadikan tempat berwisata.
Semoga pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mau mengurus pantai ini, karena ini adalah kekayaan yang dimiliki oleh daerah yang berjuluk Bumi Nggahi Rawi Pahu itu untuk dikembangkan.
Sambut Ramadan dan Libur Lebaran, Wisata Purworejo Terus Digenjot
Hadirnya Yogyakarta Internasional Airport membuat Purworejo terus berbenah. Beberapa destinasi wisata dikembangkan untuk menyambut Ramadan dan libur lebaran.
Hari Selasa kemarin, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo acara dengan tajuk 'famtrip' mengajak beberapa unsur dan komunitas menjelajahi wisata alam yang ada. Hal tersebut dilakukan untuk mengeksplor sekaligus mempromosikan objek-objek wisata agar semakin dikenal masyarakat luas.
"Kita hari ini mengeksplor beberapa tempat wisata terutama wisata alam. Kita ajak beberapa komunitas dari teman-teman jurnalis, fotografer, tour travel, medsos, bagus roro serta genpi. Tujuannya tentu saja untuk meng-update dan sekaligus mempromosikan wisata," kata Kabid Pengembangan Kapasitas Kelembagaan dan Promosi Dinparbud Kabupaten Purworejo, Andang Nugerahatara di sela-sela eksplorasi wisata, Selasa (30/4/2019).
Adapun destinasi wisata yang dikunjungi antara lain Curug Muncar di Desa Kaliwungu, Puncak Khayangan Sigendol dan Curug Gunung Putri di Desa Giyombong, serta Curug Kiyai Kate. Keempat objek tersebut terletak di Kecamatan Bruno sekitar 30 km arah barat laut dari pusat kota Purworejo.
Destinasi wisata terakhir yang dikunjungi adalah Curug Kaliurip di Desa Kaliurip, Kecamatan Kemiri. Masing-masing tempat tersebut memiliki spot-spot unik dan apik untuk berfoto selfie.
Keberadaan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) mau tak mau memaksa Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah untuk terus membenahi dan meningkatkan pariwisata. Beberapa destinasi wisata tersebut dikembangkan sekaligus untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan dan libur lebaran.
"Adanya YIA menjadikan Purworejo memiliki peluang untuk ikut memperkenalkan dan mengembangkan destinasi wisata. Harapannya agar wisatawan domestik maupun manca negara terus mengunjungi Purworejo dan terus meningkat. Hari kita cek juga untuk kesiapan menyambut Ramadhan karena bisa dijadikan tempat untuk ngabuburit, pas libur lebaran juga biasanya ramai dan semoga semakin ramai," lanjutnya.
Air terjun atau curug yang memanjakan pengunjung juga menyajikan spot cantik untuk berfoto selfie. Puncak Khayangan Sigendol tak kalah menarik dengan andalan tebing matahari sebagai daya tarik yang luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar