Lombok merupakan destinasi favorit para wisatawan. Buat kamu yang mau wisata religi, ada Masjid Hubbul Wathan yang wajib untuk dikunjungi.
Berbagai wisatawan dari daerah, bahkan negara lain datang liburan ke Lombok. Dari pantainya yang indah, hingga kulinernya jadi buruan para wisatawan.
Kota Mataram adalah ibukota Nusa Tenggara Barat, maka kota inilah yang menjadi pusat pemerintahan NTB. Mataram memiliki beberapa pantai yaitu Senggigi yang menjadi icon Lombok.
Meskipun destinasi Lombok adalah pantai, namun ada salah satu destinasi yang berbeda yaitu wisata syariah. Wisata syariah di Mataram ini adalah Masjid Hubbul Wathan Islamic Center.
Masjid Hubbul Wathan Islamic Center ini terletak di Jl Udayana No 2A Mataram Barat, Selaparang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Mempunyai luas 74,749 meter persegi dan merupakan masjid terbesar di NTB.
Berdasarkan informasi yang saya dapat, masjid ini memiliki empat lantai dan dilengkapi Ballroom. Masjid ini mampu menampung 200 kendaraan roda empat dan 2.000 kendaraan roda dua, kapasitas 15.000 orang jamaah.
Ada juga Menara 6 yang menandakan Rukun Iman juga 4 buah, Menara 99 meter menandakan Asmaul Husna. Ketinggian menara yang sering disebut minaret 114 meter di dalamnya menara 99.
Menurut petugas masjid yang saya temui masjid ini baru dua tahun dibuka dan cukup ramai dikunjungi wisatawan. Pengelola masjid ini mewajibkan pengunjung untuk berbusana muslim. Terdapat tulisan di papan sebelum pintu masuk masjid. Jadi jika berkunjung kita harus menggunakan busana muslim.
Untuk berkunjung ke masjid ini bisa menggunakan ojek online karena kini Mataram sudah banyak sekali ojek online yang siap mengantarkan kita.
Menyibak Daya Tarik Tana Toraja
Selama ini kekayaan budaya jadi daya tarik utama untuk mengunjungi Tana Toraja. Ada rumah Tongkonan sampai tradisi penguburan mayat yang unik.
Menjadi daya tarik saat mengunjungi Tana Toraja, Tongkonan yang merupakan rumah adat masyarakat Toraja dengan berbagai keunikannya. Rumah panggung dari kayu dan atapnya yang menyerupai tanduk kerbau ini memiliki fungsi penting bagi kehidupan sosial suku Toraja.
Rumah Tongkonan memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, upacara adat, kegiatan sosial dan membina kekerabatan. Terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian selatan, tengah dan utara.
Pada bagian selatan merupakan ruangan untuk kepala keluarga. Ruang tengah berfungsi untuk tempat berkumpulnya keluarga, dapur dan tempat untuk meletakan jenazah sebelum akhirnya di semayamkan. Di bagian utara adalah ruang tamu, tempat meletakkan sesaji, dan sebagai tempat tidur.
Tradisi masyarakat Toraja biasanya tidak langsung menguburkan jenazah dan menyimpannya di rumah Tongkonan. Layaknya orang sakit jenazah itu masih diberi makan. Untuk mencegah agar jenazah tidak cepat membusuk dan bau maka jenazah pun dibalsem dengan ramuan tradisional.
Dilengkapi dengan ornamen tanduk kerbau yang disusun dari atas ke bawah, di depan rumah menjadi penanda tingginya derajat penghuni rumah tersebut. Semakin banyak tanduk yang terpasang maka menujukkan pemilik rumah memiliki status sosial yang tinggi. Tanduk-tanduk itu berasal dari kerbau yang dikurbankan saat Rambu solo (upacara pemakaman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar