Kamis, 02 Januari 2020

Lewat Festival Saman, Kemenpar Ajak Wisman ke Gayo Aceh

Setelah sukses dengan gelaran Festival Saman 2018, tahun ini Kementerian Pariwisata, Kemendikbud, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Aceh, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gayo Lues kembali menggelar acara serupa. Rencananya, Festival Saman 2019 akan digelar di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada 18-21 Agustus 2019 mendatang.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan Festival Saman merupakan salah satu acara yang dilaksanakan untuk menjaga budaya Aceh. Acara ini juga digelar demi menarik minat wisatawan untuk datang ke Aceh, khususnya ke Daratan Tinggi Gayo (Datiga).

"Tahun ini, Festival Saman mengangkat tema 'Pacarkan Cahaya Aceh Melalui Seni Budaya'. Pesertanya berasal dari kabupaten/ kota di Aceh, termasuk sanggar-sanggar dalam Provinsi Aceh," ujar Rizki dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8/2019).

Rizki mengungkapkan akan turut digelar pameran budaya dan edukasi tentang saman. Nantinya akan ada booth atau tenant yang akan diisi oleh 23 grup se-Aceh. Mereka akan menampilkan produk-produk UKM berupa kuliner dan suvenir khas daerah masing-masing.

Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan Festival Saman 2019 akan diikuti 23 grup penari saman. Tahun ini, panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp 73 juta.

"Selain itu, akan ada perlombaan Saman antarkecamatan di Gayo Lues. Pada panggung utama juga akan dimeriahkan dengan penampilan artis lokal dan artis-artis Aceh yang dapat menambah minat pengunjung," katanya.

Festival Saman 2019 juga akan dimeriahkan oleh kegiatan edukasi dan pameran budaya untuk menambah ilmu masyarakat tentang budaya Gayo Lues. Acara akan dikemas dalam Seminar Saman yang diprakarsai oleh BNPB Aceh dan Sumatera Utara.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Festival Saman 2019 merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian target 20 juta wisman ke Indonesia tahun ini. Selain sebagai promosi pariwisata, acara ini sekaligus bentuk pelestarian Tari Saman dan seni kreasi di Daratan Tinggi Gayo.

"Melalui Festival Saman 2019, kita berharap meningkatkan awareness wisatawan nasional, regional, dan internasional terhadap budaya Provinsi Aceh. Lewat event ini, kita juga dapat mengangkat dan memperkenalkan budaya Aceh di mata internasional," ucapnya.

Dorong Pariwisata Garut, Kemenpar Hadirkan Pasar Wisata Digital

Geliat pariwisata Kabupaten Garut terus mengalami perkembangan, hal itu ditandai dengan hadirnya Pasar Wisata Digital di Situ Bagendit, Garut. Dari mulai pencak silat, angklung, tari tradisional, hingga lawak khas Tanah Parahyangan hadir menghiasi pasar Situ Bagendit.

"Ini merupakan sebuah komitmen dari Kementerian Pariwisata untuk membangun sebuah destinasi berkelas di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Garut. Karena tak dapat dipungkiri jika Garut memiliki potensi pariwisata yang luar biasa untuk dikembangkan seperti halnya Situ Bagendit," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8/2019).

Arief mengatakan, Pasar kuliner tersebut sudah dipoles bergaya milenial dan memiliki spot foto yang banyak. Berbagai ornamen penghiasnya di desain khusus sehingga cantik di kamera. Selain itu, kuliner yang dijual pun bukan saja unik tetapi mencirikan kekhasan daerah. Ia berharap Pasar Wisata Digital mampu menggerakkan alur wisatawan ke Situ Bagendit.

"Siapa yang menguasai generasi milenial, dialah yang berpotensi 'winning the future market'. Milenial itu selalu digital, mobile, interactive. mereka selalu ingin tampil berbeda. Jumlahnya mencapai 50% dari jumlah wisman yang inbound ke Indonesia. Dan konsep yang mereka butuhkan ada di destinasi digital ini," jelasnya.

Konsep pasar di Situ Bagendit ini tidak kalah dengan destinasi digital lainnya. Gaya kekinian yang dipadukan dengan nuansa kearifan lokal memberikan nuansa tersendiri. Panggung acara dirancang khusus dengan bahan tradisional dan kekinian. Pasar Wisata Digital juga mengikut sertakan beberapa tenant yang memiliki produk yang mencerminkan khas Garut. Sehingga mampu mempromosikan berbagai potensi wisata Garut.

Sementara itu Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah mengatakan hadirnya destinasi digital di Situ Bagendit adalah salah satu bukti kolaborasi apik antara seluruh stakeholder yang ada. Baik itu Kemenpar, DPR RI, serta Pemerintah Daerah. Diharapkan Kabupaten Garut di tahun 2024 sudah melahirkan destinasi wisata berkelas dunia.

"Tentunya dengan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata mampu mendorong menyejahterakan masyarakat dari kepariwisataan, dan juga turut memajukan budaya tatar Sunda melalui atraksi-atraksi yang ditampilkan di destinasi wisatanya," terangnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar