Traveler yang hari ini mau berwisata, sudah bisa berkunjung ke berbagai tempat asyik di Jakarta. Sejumlah tempat sudah mulai buka hari ini.
Dalam rangka hari raya Idulfitri, sejumlah destinasi wisata ditutup pada Rabu (5/6/2019) lalu. Namun, di momen lebaran hari ke-2 sudah dapat dikunjungi untuk umum.
"Hari ini sudah beroperasi kembali, dibuka kembali seluruh tempat rekreasi di Jakarta," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi saat dihubungi, Kamis (6/6/2019).
Selain dalam momen Idulfitri, Edy mengatakan bahwa hal ini juga memberikan kesempatan bagi para petugas untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat.
"Kita hari kedua (buka), karena memberi kesempatan petugas kita di hari raya pertama bersama keluarga," ujarnya.
Sejumlah tempat wisata yang sudah dibuka untuk umum antara lain berbagai museum, Monumen Nasional, Lapangan Banteng dan Taman Margasatwa Ragunan. Berbagai tempat ini mulai buka pukul 08.00-17.00 WIB.
Berikut selengkapnya, berbagai tempat wisata yang sudah dibuka kembali:
1. Taman Margasatwa Ragunan
2. Monumen Nasional
3. Museum Sejarah Jakarta
4. Museum Prasasti
5. Museum Joang 45
6. Museum MH Thamrin
7. Museum Wayang
8. Museum Tekstil
9. Museum Seni Rupa dan Keramik
10. Museum Bahari
11. Museum Taman Arkeologi Onrust
12. Museum Rumah Si Pitung
13. Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan
14. Kawasan Kota Tua
15. Kawasan Taman Ismail Marzuki
16. Anjungan DKI Taman Mini Indonesia Indah
17. Lapangan Banteng
18. Tugu Proklamasi
Event Budaya Gawia Sowa Tarik 1.000 Wisman Asal Sarawak Malaysia
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendatangkan Suku Dayak ke Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat ke event budaya Gawia Sowa. Tidak tanggung-tanggung, jumlah wisman yang didatangkan hingga 1.000 orang.
Atraksi Gawia Sowa adalah agenda tahunan yang digelar masyarakat Dayak perbatasan Desa Jagoi, Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang. Aneka kegiatan dalam Gawia Sowa pun berlangsung meriah.
Di antaranya, Ritual Adat Sigal Paad Sadih, Parade Tari Peserta Seni dari Sarawak Malaysia, Parade Tari Peserta Seni dari Indonesia, Tarian Sigal Bilama'k bersama tamu undangan, dan aneka hiburan.
Wakil Bupati Bengkayang Agustinus Naon mengatakan Gawia Sowa harus dipandang sebagai suatu konsep kebersamaan seluruh pilar kemasyarakatan. Terutama dalam membangun moralitas, meningkatkan jiwa persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
"Juga melestarikan budaya leluhur untuk generasi mendatang. Dan sebagai aktivitas kepariwisataan yang menarik di era modern saat ini," ujar Agustinus dalam keterangan tertulis, Rabu (5/6/2019).
Ia menjelaskan ritual Gawia Sowa ini dilaksanakan untuk menyampaikan syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atau Jubata serta roh leluhur yang diyakini bersemayam di gunung, hutan, dan lembah.
Selain ucapan syukur, makna Ritual Gawia Sowa juga memberi sesajian atau persembahan pada benda pusaka yang disimpan di rumah adat, yang disebut Sigal Paad Sadih.
Menurutnya, keberadaan kampung budaya Bung Kapuak Bijagoi ini memiliki letak strategis. Hal ini karena batas negara memang di Kecamatan Jagoi Babang dan berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia.
"Letak strategis ini hendaknya mampu kita cermati sebagai peluang. Khususnya mengembangkan berbagai potensi dan sumber daya untuk mendorong tumbuhnya ekonomi masyarakat di perbatasan Jagoi Babang secara khusus dan Indonesia pada umumnya," katanya.
Ia menambahkan, hal ini sejalan dengan cara pandang otonomi daerah saat ini. Berbagai atraksi menarik adalah sumber daya kepariwisataan yang dapat disuguhkan pada wisatawan dalam dan luar negeri.
"Pada momen ini saya berpesan pada kaum Bidayuh Jagoi agar tidak henti-hentinya mengembangkan dan melestarikan budaya leluhur kita. Dengan melaksanakan berbagai event tradisional berarti kita telah menggali dan melestarikan tradisi leluhur. Tanpa kita sadari kemudian tumbuh menjadi atraksi wisata unggul dan menarik," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar