Kamis, 23 Januari 2020

Jejak Pelabuhan Indonesia Bisa Ditemukan di Sini

Museum Maritim Indonesia menawarkan berbagai jejak laut Tanah Air dari masa ke masa. Penasaran bagaimana?
Sejarah panjang pelabuhan yang ada di Indonesia bisa traveler temukan di Museum Maritim Indonesia. Letaknya yang berada di tengah pelabuhan, semakin membuat kita bisa merasakan suasana yang berbeda dibanding museum pada umumnya.

Museum Maritim Indonesia terletak di dalam kawasan pelabuhan Tanjung Priok, atau tepatnya berada di dalam kawasan yang sama dengan Pelindo 2, atau yang kini sudah rebrading menjadi IPC (Indonesia Port Corporation).Museum ini menempati salah satu gedung tua dan bersejarah yang ada di kawasan Tanjung Priok. Soft opening Museum Maritim Indonesia sudah dilakukan sejak tanggal 7 Desember 2018 yang lalu.Untuk menuju lokasi museum ini memang harus diakui tidak mudah, dan praktis tidak dilalui oleh kendaraan umum karena lokasinya yang berada di kawasan pelabuhan Tanjung Priok.

Namun demikian, dari stasiun Tanjung Priok atau shelter transjakarta terdekat, kita masih harus menyambung dengan ojek atau taxi.Di lantai dasar, masih dipertahankan bagian-bagian asli dari bangunan kuno yang dipergunakan menjadi museum ini, salah satunya adalah lantai. Terdapat kaca patri di bagian lantai, sehingga kita masih bisa melihat lantai asli yang dipergunakan bangunan ini.Lantai dasar Museum Maritim Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yaitu sayap barat yang menceritakan sejarah kemaritiman di Indonesia pada era penjajahan bangsa asing, dan sayap timur yang menceritakan sejarah pelabuhan-pelabuhan Pelindo di Indonesia.Di sayap barat, sejarah dan latar belakang invasi bangsa asing ke Indonesia digambarkan dengan perpaduan diorama dan display benda sejarah yang menarik. Aneka benda-benda berharga yang dijarah bangsa asing dari Indonesia juga ditampilkan di museum ini.

Yang menarik, rempah-rempah yang pada jaman dahulu merupakan komoditi yang mahal dan sangat berharga bagi bangsa Eropa yang menjajah, bisa kita temukan di museum ini. Aneka macam rempah-rempah mulai dari pala, lada dan cengkeh di tampilkan pada tiruan gudang pada jaman dahulu.Dari sisi jendela lantai 2, kita bisa menyaksikan kesibukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, maupun kapal-kapal cargo maupun kapal penumpang yang bersandar di pelabuhan Tanjung Priok.

Ada Tim Terpadu, Libur Lebaran di Raja Ampat Dijamin Nyaman

Berwisata di Raja Ampat, Papua Barat, dipastikan akan lebih nyaman selama libur Lebaran. Karena telah dibentuk tim terpadu untuk memberikan pengamanan bagi wisatawan. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat Yusdi Lamatenggo.

Menurutnya, tim terpadu terdiri dari Dinas Pariwisata Dinas, Dinas Perhubungan, Basarnas, dan aparat keamanan.

"Tim terpadu ini kami sebar di berbagai lokasi strategis. Baik itu di pelabuhan Waisai, hingga di setiap spot wisata di Kabupaten Raja Ampat. Dari mulai Waigeo sampai Misool untuk memberikan pelayanan para wisatawan yang berkunjung," papar Yusdi dalam keterangannya, Jumat (6/6/2019).

Menurutnya, tim terpadu tersebut merupakan program rutin tahunan dari Pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kunjungan wisatawan di setiap destinasi wisata Raja Ampat.

"Pemerintah Kabupaten Raja Ampat selalu siap memberikan kenyamanan kepada wisatawan yang berkunjung daerah tersebut selama libur lebaran maupun hari-hari biasanya," ucapnya.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengapresiasi kesiapan Raja Ampat dalam menyambut wisatawan. Apalagi, Raja Ampat merupakan salah satu tujuan utama wisatawan. Terlebih saat ini Raja Ampat telah menjadi surga wisata bahari di Indonesia.

"Ini merupakan bukti jika Raja Ampat selalu siap memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Dengan dukungan yang mumpuni jelas membuat surga bahari ini semakin menarik untuk dikunjungi," papar Ricky.

Menurutnya, surga bahari Raja Ampat memang luar biasa. Semakin hari destinasi ini menjadi primadona di Timur Indonesia. Kawasan perairan ini merupakan rumah bagi 75% jenis terumbu karang dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar