Jumat, 13 November 2020

Ngetren Kencan Online Saat Pandemi, Infeksi Kelamin di Karawang Meningkat

 Saat pandemi virus corona mewabah, muncul tren peningkatan penyakit menular kelamin di masyarakat. Hasil pendataan Skin17DR, komunitas dokter spesialis kulit dan kelamin jebolan Universitas Padjadjaran, menunjukkan infeksi menular penyakit kelamin meningkat saat pandemi corona.

Di Karawang misalnya, jumlah pasien penyakit kelamin bertambah dua kali lipat.


"Sebelum pandemi berlangsung, kunjungan pasien sakit kelamin sekira enam orang per bulan. Saat ini bisa sampai 15 orang. Ada tren kenaikan rata-rata dua kali lipat," kata Fitra Hergyana, dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Karawang kepada detikcom, Sabtu (7/11/2020).


Fitra yang juga anggota Skin17DR menuturkan, para pasien yang terjangkit adalah pria lajang yang belum menikah. Saat ditelusuri, kata Fitra, para pria ini tertular penyakit kelamin dari wanita pekerja seks komersil.


"Para pasien pria mengaku tak punya istri. Mereka sakit kelamin karena 'jajan' atau menyewa jasa PSK," kata Fitra.


Fitra menuturkan, para pasien ini mengeluh borok pada kelamin, bengkak pada buah zakar, bahkan keluar nanah dari kelamin hingga dubur. Adapun penyakit yang dialami pasien biasanya sifilis, gonore, chalamydia, dan trychominiasis.


Jika tak diobati, kata Fitra, para pasien terancam mengalami kemandulan, kebutaan, bahkan kematian. "Tapi umumnya, penyakit ini bisa disembuhkan apabila ditangani secara dini," ujar dia.


Selain di Karawang, peningkatan pasien sakit kelamin juga terjadi di sejumlah daerah. Hal itu terpantau oleh anggota Skin17DR+ yang tersebar dan praktik di Sumatera, Banten, Bandung dan Lombok.


"Tren kenaikan infeksi penyakit kelamin saat pandemi juga terjadi di sejumlah daerah. Itu hasil pendataan komunitas kami," kata Fitra yang juga jubir Satgas Covid-19 di Karawang.


Menurut Fitra, salah satu penyebab peningkatan penyakit kelamin adalah intensitas hubungan seksual yang meningkat saat pandemi. "Intensitas itu ada. Jadi saat pandemi ini banyak karantina, sehingga orang banyak waktu untuk berhubungan badan," ujar Fitra.


"Kalau yang bener kan angka kehamilan meningkat. Tapi kalau yang nakal-nakal, pengakuan pasien rata-rata setelah kencan online," Fitra menambahkan.

https://indomovie28.net/movies/bends/


Denmark Temukan Ratusan Orang Terinfeksi Corona Berkaitan dengan Cerpelai


Denmark menemukan mutasi Corona baru dari cerpelai atau mink. Mulanya, belasan orang yang dilaporkan terinfeksi dari mutasi baru Corona cerpelai, kini dilaporkan ada ratusan orang yang terinfeksi Corona berkaitan dengan cerpelai.

Dikutip dari Reuters, Denmark's State Serum Institute yang menangani penyakit menular, menemukan hubungan dari virus Corona baru pada 214 orang yang terinfeksi sejak Juni, demikian laporan mereka dalam situs resmi yang diperbaharui Kamis (5/11/2020).


Sementara itu, satu jenis virus korona yang bermutasi, yang telah mendorong Denmark untuk memusnahkan seluruh kawanan cerpelai, sejauh ini telah ditemukan pada 12 orang dan di lima peternakan cerpelai.


Awal pekan ini, Perdana Menteri Mette Frederiksen mengatakan pemerintah ingin memusnahkan semua cerpelai di peternakan untuk meminimalkan risiko penularan mamalia seperti musang ke manusia.


"Ini sangat, sangat serius," kata Frederiksen.


"Jadi, virus yang bermutasi di cerpelai dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan di seluruh dunia," lanjutnya.


Pemerintah Denmark tak mau ambil risiko. Lebih dari seperempat juta warga Denmark menjalani lockdown yang ketat di wilayah utara, di mana mutasi baru Corona dari cerpelai ditemukan.Menteri Kesehatan Magnus Heunicke mengatakan setengah dari 783 kasus COVID-19 pada manusia di Denmark utara memiliki hubungan dengan cerpelai.


Direktur Kegawatdaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan menyebut hingga saat ini menyebut mutasi Corona yang ditemukan di cerpelai dipastikan masih merupakan virus yang sama terkait COVID-19. Namun, perlu diteliti lebih lanjut apakah virus ini memang memiliki perbedaan pada penularan dan lainnya.


"Saya pikir sangat penting untuk menyadari bahwa hal-hal seperti ini (mutasi Corona) terjadi sepanjang waktu," jelas Michael Ryan dalam konferensi pers WHO di Jenewa, Jumat (11/6/2020).


"Itu menjadi perhatian, karena spesies mamalia seperti cerpelai adalah inang yang sangat baik dalam arti tertentu dan virus dapat berevolusi di dalam spesies tersebut, khususnya jika ada dalam jumlah besar yang saling berdempetan," lanjutnya.

https://indomovie28.net/movies/triumph-in-the-skies/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar