Sabtu, 21 November 2020

Lagi-lagi China Temukan Jejak Corona pada Daging Beku Impor

 Otoritas Kota Wuhan, China mengungkapkan bahwa mereka mendeteksi adanya jejak virus Corona COVID-19 pada kemasan daging sapi asal Brasil.

Keberadaan virus Corona terdeteksi saat Wuhan meningkatkan pengujiannya terhadap makanan beku sebagai bagian dari kampanye nasional.


Pengujian dan desinfeksi impor makanan telah ditingkatkan dalam pekan ini, setelah otoritas kesehatan menemukan beberapa pekerja pelabuhan terinfeksi virus COVID-19.


Komisi Kesehatan Kota Wuhan mengatakan mereka menemukan tiga sampel positif pada kemasan luar daging sapi beku tanpa tulang dari Brasil.


Dikutip dari laman Russian Today, daging sapi tersebut tiba di pelabuhan Qingdao pada 7 Agustus dan mencapai Wuhan pada 17 Agustus lalu.


Dalam kurun waktu itu hingga saat ini daging-daging tersebut berada di fasilitas penyimpanan dingin.


Pihak berwenang Wuhan telah mengambil 200 sampel lingkungan, dan lebih dari 100 anggota staf di fasilitas Wuhan menjalani tes.


China merupakan pembeli daging sapi terbesar di dunia dengan Brasil dan Argentina sebagai pemasok utama.


Pada awal pekan ini, pihak berwenang China mengatakan telah menemukan virus Corona pada kemasan daging sapi Argentina. Kasus serupa juga ditemukan di Provinsi Shandong.


China telah menguji makanan impor tersebut sejak akhir Juni lalu. Pada pertengahan Agustus, pihak berwenang mengklaim telah mendeteksi COVID-19 dalam sayap ayam, yang juga diimpor dari Brasil. Mereka mengatakan virus itu ada dalam sampel yang dikumpulkan di Shenzhen.


Dua bulan setelah "residu COVID-19" ditemukan di sayap ayam. Pejabat China mengatakan bahwa jejak virus corona terdeteksi dalam kemasan daging sapi Brasil di Pelabuhan Dalian.


Virus corona pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, sekitar Desember 2019. Sejak itu, kasus corona menyebar ke negara lain di dunia.

https://indomovie28.net/movies/tone-deaf-clinic/


Relawan dan Pengungsi Gunung Merapi di Klaten Jalani Swab COVID-19


Pengungsi dan relawan Gunung Merapi di Desa Balerante dan Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten menjalani tes swab COVID-19. Swab dilakukan secara acak kepada 25 orang.

"Kemarin dilakukan swab pada 25 orang. Pesertanya relawan dan pengungsi, sebagian relawan dan sebagian pengungsi," ungkap Kades Balerante, Kecamatan Kemalang, Sukono pada wartawan, Minggu (15/11/2020) siang di balai desa.


Sukono mengatakan swab dilakukan pada Jumat kemarin di tempat evakuasi sementara (TES) aula gedung desa dan hasilnya masih menunggu. Swab dilakukan secara acak.


"Dilakukan secara acak kepada yang mau saja. Belum semua dilakukan sebab ada yang takut tapi banyak juga yang mau karena menganggap swab itu kebutuhan," sambung Sukono.


Informasinya, imbuh Sukono, dalam waktu dekat akan dikirim alat tes swab yang lebih canggih. Alat itu bisa dilihat hasilnya dalam waktu singkat.


"Akan dikirim swab yang bisa dilihat dalam satu jam saja. Jadi lebih canggih lagi," ucap Sukono.


Soal kondisi pengungsi, tambah Sukono, semuanya dalam kondisi baik. Meskipun ada beberapa yang sakit, seperti stroke tapi sudah bawaan.


"Yang stroke ada memang tapi itu sudah dari sebelum mengungsi. Untuk pemantauan dilakukan petugas dan jika ada yang sakit di depan lokasi sudah ada pos kesehatan yang akan menangani," papar Sukono.


Relawan di posko kesehatan TES Balerante, Nuryanti mengatakan yang ada di TES adalah kelompok rentan seperti balita, anak, lansia dan ibu hamil. Secara umum kondisi baik meski ada beberapa yang mengalami gejala ringan.


"Ada yang gatal-gatal atau pegal linu mungkin karena mengungsi. Ada juga tensi naik orang tua, kemarin ada 14 orang," kata Nuryanti pada detikcom.


Selain di Desa Balerante, swab juga dilakukan di TES Desa Tegalmulyo. Hanya saja jumlahnya lebih sedikit sekitar 19 orang.


"Swab dilakukan pada relawan dan warga. Kalau tidak salah jumlahnya 19 atau berapa saya agak lupa," jelas Kades Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Sutarno pada detikcom via ponselnya.


Kabid Logistik BPBD Pemkab Klaten Sri Yuwana Haris Yulianto menjelaskan data terakhir jumlah pengungsi per Sabtu (14/11) malam pukul 21.00 WIB sudah di atas 100 per desa. Baik di Desa Balerante maupun Tegalmulyo.


"Di desa Balerante ada 273 jiwa dari Dusun Sambungrejo, Ngipiksari, Gondang, Sukorejo dan Ngelo. Di Desa Tegalmulyo ada 128 jiwa dari Dusun Canguk, Pajegan dan Sumur," papar Haris pada detikcom.

https://indomovie28.net/movies/nina-forever/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar