Senin, 23 November 2020

Bekasi-Jaksel Termasuk, Kasus Aktif COVID-19 di 9 Kab/Kota Ini di Atas Seribu

  - Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan data kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki kasus aktif Corona di atas 1.000 kasus. Disebutkan, totalnya ada 9 kabupaten dan kota per 15 November 2020.

"Di tanggal 15 November kita mampu menekan, sehingga tinggal 9 kabupaten dan kota dengan kasus aktif di atas seribu," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Rabu (18/11/2020).


Beberapa kabupaten/kota tersebut di antaranya adalah Kota Bekasi, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Kota Depok.


Dewi menjelaskan, penting bagi kita untuk mengetahui perkembangan kasus aktif. Pasalnya, ini bisa menjadi acuan untuk pemerintah setempat dalam pengendalian COVID-19.


"Jadi harus kita lihat terkait perkembangan kasus aktif, karena penting sebagai upaya pengendalian yang dilakukan oleh daerah," jelasnya.


Kasus aktif sendiri artinya adalah orang-orang yang masih dianggap sakit atau masih dalam perawatan dari total kasus terkonfirmasi.


Berikut daftar 9 kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki kasus aktif Corona di atas 1.000 kasus per 15 November 2020.


Kota Jayapura: 2.446 orang

Kota Bekasi: 2.000 orang

Jakarta Timur: 1.538 orang

Kota Padang: 1.524 orang

Jakarta Selatan: 1.309 orang

Bekasi: 1.252 orang

Jakarta Barat: 1.134 orang

Kota Depok: 1.096 orang

Kota Pekanbaru: 1.036 orang.

https://kamumovie28.com/movies/sex-and-the-future/


Mamah Dedeh Positif COVID-19, Butuh Berapa Lama untuk Pulih?


Ustadzah kondang Mamah Dedeh dikabarkan positif COVID-19. Saat ini, Mamah Dedeh masih menjalani perawatan namun dalam kondisi baik.

"Alhamdulillah Mamah kondisinya baik, mohon doanya aja," ungkap sang anak dalam sambungan telepon kepada tim Selebrita7.


Keluarga berharap Mamah Dedeh dapat pulih seperti sediakala meski kini positif COVID-19.


Waktu pemulihan dari COVID-19 akan bergantung pada seberapa parah infeksi yang dialami. Usia, jenis kelamin, riwayat atau kondisi kesehatan dapat menjadi faktor yang menentukan jangka waktu sembuh dari virus Corona.


Pemulihan juga bergantung dari keparahan COVID-19 yang diderita, apakah mengalami gejala ringan, sedang, atau berat.


Pasien gejala ringan

Pasien COVID-19 gejala ringan termasuk di antaranya yang mengalami demam, lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien juga mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Kondisi ini akan dialami pasien secara bertahap.


Dalam analisis yang dilakukan pada pasien COVID-19 di China oleh WHO, rata-rata waktu kesembuhan bagi pasien COVID-19 gejala ringan berada di rentang waktu dua pekan.


Pasien gejala sedang-berat

Apabila gejala yang dialami pasien memburuk dan menjadi sesak napas dalam jangka waktu 7-10 hari setelah infeksi, biasanya membutuhkan waktu sekitar 3-6 pekan untuk pulih dari COVID-19.


Pasien gejala berat

Dr Alison Pittard, Dekan Fakultas Kedokteran Perawatan Intensif, mengatakan perlu waktu 12 hingga 18 bulan untuk kembali normal setelah menjalani perawatan kritis.


Kondisi ini dialami bagi pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan di ruang intensif sehingga harus dipasangi alat bantu napas atau ventilator. Selain itu menghabiskan banyak waktu di ranjang rumah sakit menyebabkan otot pasien lemah sehingga beberapa orang akan membutuhkan fisioterapi untuk bisa berjalan kembali.


Hanya saja kondisi ini tidak berlaku untuk semuanya. Sebagian orang menghabiskan waktu relatif singkat dalam perawatan khusus, sedangkan lainnya harus memakai ventilator selama berminggu-minggu.

https://kamumovie28.com/movies/lady-bird/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar