Seorang remaja viral di media sosial karena curhat soal kebiasaan buruknya. Gara-gara tidak pernah minum air putih, ia terserang penyakit Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Kepada detikcom, remaja bernama Maria ini mengaku lebih suka minum soda dan minuman berperasa. Termasuk boba, minuman kekinian yang biasanya mengandung banyak gula.
Kebiasaan buruk itu berdampak pada kesehatannya. Suatu ketika, ia tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke klinik. Ia mengeluh sakit yang luar biasa di bagian perut, selain sering demam tinggi saat malam dan sering buang air.
"Saat itu orang tua aku menyampaikan bahwa aku memang nggak suka minum air putih. Jadi dokter juga menambahkan itu yg kemungkinan besar menyebabkan ISK terjadi," kata Maria, Jumat (6/11/2020).
Maria mengatakan, galon air mineral miliknya nyaris tidak pernah habis kecuali ada temannya yang meminta. Kondisi tersebut akhirnya membuat daya tahan tubuhnya melemah dan mudah terinfeksi.
Kini, kondisi Maria sudah membaik. Lewat curhatnya di TikTok, ia ingin berpesan pada semua orang bahwa minum air putih yang cukup sangat penting jika tidak ingin punya pengalaman seperti dirinya.
Curhat Maria di TikTok lalu viral dibagikan ulang oleh pengguna lain.
https://indomovie28.net/movies/get-out/
Ngetren Kencan Online Saat Pandemi, Infeksi Kelamin di Karawang Meningkat
Saat pandemi virus corona mewabah, muncul tren peningkatan penyakit menular kelamin di masyarakat. Hasil pendataan Skin17DR, komunitas dokter spesialis kulit dan kelamin jebolan Universitas Padjadjaran, menunjukkan infeksi menular penyakit kelamin meningkat saat pandemi corona.
Di Karawang misalnya, jumlah pasien penyakit kelamin bertambah dua kali lipat.
"Sebelum pandemi berlangsung, kunjungan pasien sakit kelamin sekira enam orang per bulan. Saat ini bisa sampai 15 orang. Ada tren kenaikan rata-rata dua kali lipat," kata Fitra Hergyana, dokter spesialis kulit dan kelamin di RSUD Karawang kepada detikcom, Sabtu (7/11/2020).
Fitra yang juga anggota Skin17DR menuturkan, para pasien yang terjangkit adalah pria lajang yang belum menikah. Saat ditelusuri, kata Fitra, para pria ini tertular penyakit kelamin dari wanita pekerja seks komersil.
"Para pasien pria mengaku tak punya istri. Mereka sakit kelamin karena 'jajan' atau menyewa jasa PSK," kata Fitra.
Fitra menuturkan, para pasien ini mengeluh borok pada kelamin, bengkak pada buah zakar, bahkan keluar nanah dari kelamin hingga dubur. Adapun penyakit yang dialami pasien biasanya sifilis, gonore, chalamydia, dan trychominiasis.
Jika tak diobati, kata Fitra, para pasien terancam mengalami kemandulan, kebutaan, bahkan kematian. "Tapi umumnya, penyakit ini bisa disembuhkan apabila ditangani secara dini," ujar dia.
Selain di Karawang, peningkatan pasien sakit kelamin juga terjadi di sejumlah daerah. Hal itu terpantau oleh anggota Skin17DR+ yang tersebar dan praktik di Sumatera, Banten, Bandung dan Lombok.
"Tren kenaikan infeksi penyakit kelamin saat pandemi juga terjadi di sejumlah daerah. Itu hasil pendataan komunitas kami," kata Fitra yang juga jubir Satgas Covid-19 di Karawang.
Menurut Fitra, salah satu penyebab peningkatan penyakit kelamin adalah intensitas hubungan seksual yang meningkat saat pandemi. "Intensitas itu ada. Jadi saat pandemi ini banyak karantina, sehingga orang banyak waktu untuk berhubungan badan," ujar Fitra.
"Kalau yang bener kan angka kehamilan meningkat. Tapi kalau yang nakal-nakal, pengakuan pasien rata-rata setelah kencan online," Fitra menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar