Eks Trio Macan, Chaca Sherly mengalami kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo KM 428, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (4/1) sore. Dalam kecelakaan ini Chaca mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan intensif. Pihak laka lantas berhasil sampai di lokasi kejadian dalam waktu 10 menit untuk melakukan evakuasi.
"Ada peristiwa kecelakaan beruntun, tetapi saya sampaikan terima kasih kepada Kasat Lantas, tidak sampai 10 menit unit Laka dan Kasat Lantas sudah hadir di lapangan, juga salah satu korban adalah (eks) Trio Macan," kata Kasubdit Laka Dit Gakkum Korlantas Polri, Kombes Agus Suryo Nugroho, Senin (4/1/2021).
Pihak kepolisian memberikan penjelasan soal kronologi kecelakaan tersebut. Kecelekaan bemula ketika sebuah mobil box hilang kendali di jalur B. Empat mobil pribadi yang ada dibelakang tak dapat menghindari dan terjadi tabrakan beruntun. Mobil yang ditumpangin Chaca, Honda BR-V sempat bereaksi dan banting stir, namun malang terlempar ke jalur A.
"Adanya out off control kendaraan box. Ketika out off control di km 428 mobil tersebut terguling di jalur B. Setelah terguling 4 kendaraan pribadi lainnya dari belakang terjadi karambol. Ketika sudah terjadi kecelakaan yang melibatkan 4 kendaraan tersebut, satu kendaraan Honda BR-V terbaru karena panik di depannya ada kecelakaan kemungkinan seperti itu langsung buang arah ke u-turn, dari jalur B ke jalur A," papar Kasat Lantas Polres Semarang, AKP M Adiel Aristo dalam kesempatan yang sama.
Dilihat dari situasinya, jalanan sedang basah dan kondisi hujan. Tidak diketahui seberapa jauh jarak antarkendaraan yang mengalami kecelakaan dan juga tingkat kecepatannya. Semua itu memberi pengaruh pada meningkatnya risiko kecelakaan ini.
"Mungkin bisa dilihat dari kacamata lingkungan dahulu. Sepertinya habis hujan (para petugas menggunakan jas hujan dan jalanan basah). Jalanan licin akan membuat pengendalian kendaraan tidak sebaik kondisi kering (slip). Dari sisi kendaraan juga dengan berpenggerak 2 depan maka ketika ada daya tarik dari roda depan plus posisi stir digerakan ekstrim ke kanan / kiri untuk melakukan manuver maka kemungkinan oversteer. Bagian belakang kendaraan tidak ada traksi ( energi dorong ), jelas Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian kepada detikoto, Selasa (5/1/2021).
"Tidak dapat dipungkiri dengan status jalan bebas hambatan (tol) maka kecepatan bisa dipacu maksimal, maka oversteer ini sangat mungkin bahkan mudah terjadi. Pola berkendara defensive yang kurang dilakukan adalah proses menciptakan buffering atau zona aman disekitar kita," sambungnya.
https://tendabiru21.net/movies/uperthief-inside-americas-biggest-bank-score/
Sistem Mau Diubah, Uang Pensiun PNS Jadi Lebih Besar atau Kecil?
Skema jaminan pensiun dan hari tua bagi pegawai negeri sipil (PNS) rencananya mau dirombak. Nantinya, pembayaran uang pensiun yang semula menggunakan skema pay as you go bakal menjadi fully funded.
"Saat ini sistem pensiun masih menggunakan sistem pay as you go. Pay as you go ini sistem PNS membayar iuran yang sangat kecil kemudian mendapatkan tunjangan hari tua yang dibayarkan sekaligus dan juga mendapatkan uang pensiunan bulanan yang jumlahnya tidak memadai," ujar Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (5/1/2021).
Alasan perombakan skema pensiunan bagi PNS ini adalah untuk mengurangi beban yang dikeluarkan APBN. Sebab, selama ini uang pensiun PNS lebih banyak dibayarkan oleh APBN. Sedangkan, PNS itu sendiri hanya membayar sedikit sekali setiap bulannya. Namun, dengan skema yang baru diharapkan beban APBN tidak akan seberat sebelumnya.
Untuk diketahui, skema pay as you go adalah skema dana pensiun dari hasil iuran PNS sebesar 4,75% dari gaji ditambah dengan dana dari APBN.
Sedangkan, fully funded adalah sistem pembayaran pensiun penuh yang berasal dari iuran antara pemerintah dengan pegawai itu sendiri. Besarannya bisa ditentukan dan disesuaikan berdasarkan jumlah take home pay PNS (bukan gaji) setiap bulannya.
Take home pay (THP) tentu berbeda dari gaji. THP merupakan gabungan antara gaji pokok, tunjangan dan insentif lainnya. Dengan begitu, iuran yang dibayar PNS nantinya akan lebih besar dari saat ini dan pensiun yang diterima juga akan lebih besar dari yang diterima saat ini.
"Fully funded itu PNS akan membayar iuran sebesar persentase dari pendapatannya, take home pay-nya bukan dari gajinya, sehingga kemudian uang pensiunnya akan mendapatkan besaran yang lebih baik dari sistem pay as you go," tambahnya.
Namun, belum pasti kapan sistem fully funded ini mulai diberlakukan. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus diperhitungkan secara jeli oleh pemerintah agar, sistem ini berjalan seefektif yang diharapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar