Seorang wanita asal Perancis berusia 58 tahun selama tiga tahun belakangan ini harus berjuang memperoleh kembali status kehidupannya. Pasalnya pada November 2017 dia dinyatakan telah meninggal dunia oleh pihak pengadilan.
Seperti dikutip dari Oddity Central, wanita bernama Jeanne Pouchain itu berusaha menyatakan bahwa dirinya masih hidup dan sehat. Kabar kematiannya tersebut saat itu diberikan oleh salah satu mantan karyawannya yang tengah berselisih dengannya. Anehnya, semua orang langsung percaya, padahal mantan karyawannya itu tidak memberikan bukti apapun.
"Itu cerita yang gila. Saya tidak percaya itu. Saya tidak pernah berpikir bahwa hakim akan menyatakan seseorang mati tanpa sertifikat," jelas pengacara Pouchain, Sylvain Cormier.
Kasus Pouchain itu bermula pada tahun 2000, saat perusahaan kebersihan miliknya terpaksa harus memecat beberapa karyawan karena kehilangan sebuah kontrak besar. Pada tahun 2004, pihak pengadilan lalu meminta perusahaan milik Pouchain untuk membayar ganti rugi kepada karyawan yang dipecatnya sebesar Rp 240 juta. Namun pada kenyataannya keputusan tersebut tidak pernah terlaksana.
Lima tahun kemudian, mantan karyawannya itu mencoba menuntut Pouchain namun gagal. Pada tahun 2016 kasus tersebut kembali diajukan. Mantan karyawannya itu menyebut bahwa Pouchain telah meninggal, sehingga meminta penerusnya, yaitu suami dan putranya untuk membayar ganti rugi.
Mantan karyawan dan pengacaranya itu mengatakan bahwa Pouchain lah yang harus disalahkan karena telah menolak menjawab korespondensi dan berusaha menghindari litigasi. Dia mengatakan kepada pihak pengadilan bahwa mantan bosnya itu tidak menjawab surat-suratnya dan telah meninggal.
Karena hal itu hidup Pouchain kini hancur berantakan. Namanya telah dihapus dari catatan sipil, tidak bisa memiliki KTP, SIM, rekening bank, dan asuransi kesehatan. Bahkan saat ini dirinya sampai takut untuk pergi ke luar. Dia takut jika saat pergi ke luar seseorang akan memintanya untuk memperlihatkan kartu identitasnya.
Saat ini kasus Pouchain masih dalam proses. Belum dapat dipastikan sampai kapan Pouchain dan pengacaranya itu harus terus berjuang demi mengembalikan statusnya yang masih hidup.
https://tendabiru21.net/movies/walk-of-shame/
Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Merosot ke 50,4 Persen, Ini Kata Satgas
Uji coba vaksin Corona Sinovac di Brasil banyak disorot usai efikasi vaksin diperbaharui. Sebelumnya, efikasi diklaim mencapai 78 persen, tetapi kini disebut hanya mencapai 50,4 persen.
Juru bicara vaksinasi dari Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito ikut menanggapi hal ini. Ia menegaskan data uji klinis seluruh vaksin yang berkembang terus dipantau termasuk vaksin Corona Sinovac di Brasil.
"Kita terus memantau uji coba vaksin corona di dunia terutama vaksin yang masih dalam tahap uji klinis," jelasnya dalam konferensi pers secara live Kamis (14/1/2021).
"Berdasarkan artikel Science Magz, efikasi 50,4 persen vaksin Corona Sinovac di Brasil didapatkan setelah mendapat keseluruhan data uji klinis vaksin termasuk memasukkan kasus COVID-19 bergejala ringan dan tidak membutuhkan perawatan klinis di rumah sakit dalam perhitungan," lanjutnya.
Disinggung terkait cukupkah efikasi vaksin Corona Sinovac di Indonesia 65,3 persen memicu kekebalan kelompok atau herd immunity, Prof Wiku optimis hal tersebut bisa dicapai. Ia menegaskan langkah proteksi terbaik dari Corona terpenting tetap mengedepankan protokol kesehatan dijalankan.
"WHO sudah menetapkan minimal efikasi vaksin Corona di atas 50 persen, dan kita tahu mungkin efikasi vaksin Corona Sinovac yang lebih rendah membutuhkan lebih banyak orang untuk divaksin, itu tantangan bagi Indonesia," tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar