Jumat, 15 Januari 2021

Dinkes Jateng Terima 2 Laporan Pegal-Nggeliyer Usai Vaksinasi COVID-19

 Vaksinasi tahap pertama di Jawa Tengah berlangsung di 3 daerah. Dari laporan sementara, ada dua kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang terjadi pada tenaga medis yang menerima vaksin COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan KIPI yang terjadi baru dirasakan dua orang di Kota Surakarta. Dan keduanya merupakan gejala ringan yang terjadi saat masa tunggu 30 menit usai vaksinasi.


"Sudah ada dua tetapi gejala ringan. Pertama itu lengan kemeng (pegal), nyeri, itu lengan yang disuntik. KIPI ini individual ya. Kedua agak nggeliyer (pusing), berputar," kata Yulianto dalam jumpa pers daring, Kamis (14/1/2021).


"KIPI itu ada di Solo di RSUD dan rumah sakit swasta di Solo," imbuhnya.


Yulianto menegaskan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena KIPI merupakan hal umum. Selain itu dari laporan yang diterima dua nakes yang mendapat suntikan tersebut sudah kembali normal kondisinya.


"Kemungkinan sebelumnya sudah menderita (penyakit), bisa juga karena hal lain. Belum bisa menyimpulkan itu akibat vaksinasi. Tapi itu ringan dan sekarang sudah sembuh," jelasnya.


Untuk diketahui, Vaksinasi tahap pertama ini diperuntukkan untuk nakes di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Surakarta atau Solo. Beberapa tokoh daerah masing-masing juga sudah divaksin untuk memberikan contoh. Yulianto pun berharap tidak perlu ada yang khawatir dengan vaksinasi.


"Jangan ragu ragu saat tiba gilirannya divaksin. Saya mau ingatkan ke teman nakes yang terjadwal mohon hadir," katanya.

https://tendabiru21.net/movies/crouching-tiger-hidden-dragon-sword-of-destiny/


Boleh Nggak Sih Pilih Jenis Vaksin COVID-19 Sesuai Keinginan? Ini Kebijakannya


Vaksinasi COVID-19 dimulai di Indonesia, tahap pertama diberikan pada tenaga kesehatan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Corona Sinovac dengan efikasi 65,3 persen.

Selain Sinovac, Indonesia juga rencananya menggunakan beberapa vaksin Corona lain termasuk Pfizer, Novavax, hingga AstraZeneca. Bisakah seseorang membayar untuk mendapatkan jenis vaksin Corona sesuai yang mereka inginkan?


Juru bicara vaksinasi dari Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan hingga kini kebijakan pemerintah masih menetapkan vaksin gratis untuk seluruh masyarakat. Tidak ada ketentuan seseorang bisa membayar untuk jenis vaksin Corona yang diinginkan.


"Kebijakan pemerintah untuk menetapkan vaksin Corona gratis untuk publik," kata Wiku dalam konferensi pers live Kamis (14/1/2021).


"Kita harus mengerti ketersediaan vaksin ini terbatas, jika kita punya banyak uang untuk divaksin (memilih jenis vaksin yang diinginkan) juga itu tidak berarti semua orang di dunia bisa mendapat vaksin," jelasnya.


Wiku menegaskan saat ini pemerintah fokus agar warga Indonesia mendapatkan vaksin dengan vaksin kualitas bagus yang sudah teruji aman. Begitu pula saat disinggung mengenai program vaksin mandiri, Wiku menyebut Indonesia belum membicarakan hal ini lebih jauh.


"Kita nggak punya program vaksinasi mandiri. Vaksin mandiri akan tersedia jika perkembangan pengadaan vaksin sudah berkembang jauh lebih baik," terangnya.

https://tendabiru21.net/movies/riders-of-destiny/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar