Di Bandara Internasional Barajas, Madrid ada sebuah pesawat hantu. Dari 2010 sampai sekarang, pesawat ini dibiarkan begitu saja di tarmac.
Sudah jadi pemandangan umum, ada banyak pesawat parkir di bandara. Tapi di Bandara Internasional Barajas di Madrid, Spanyol ada satu pesawat parkir yang tidak diketahui rimba pemiliknya. Orang-orang menyebutnya sebagai pesawat hantu.
Dilihat detikTravel dari beberapa sumber, Kamis (31/1/2019), pesawat jet hantu ini diketahui berjenis McDonnell Douglas MD87 yang didaftarkan dengan kode EC-KRV. Rupanya pesawat ini punya sejarah yang cukup panjang.
Menurut harian El Pais, pesawat MD87 ini pertama kali dimiliki oleh maskapai Iberia pada tahun 1990. Kemudian, pesawat ini dijual ke maskapai Pronair pada tahun 2008 untuk digunakan di China.
Tapi sayang, maskapai ini gulung tikar. Jadilah pesawat ini dibeli oleh perusahaan kargo bernama Saicus Air, yang juga mengalami kebangkrutan di tahun 2010.
Sejak 2010, sampai sekarang pesawat MD87 ini pun teronggok begitu saja di tarmac Bandara Barajas, Madrid. Tidak ada yang tahu siapa pemiliknya sekarang.
Pihak Aircraft Registration Security Agency Spanyol pun tengah mencari keberadaan pemilik si pesawat hantu ini. Siapapun pemiliknya, bisa dipastikan harus membayar denda, pajak, dan biaya parkir yang amat mahal.
Jika tidak ada yang mengakui pesawat ini, pihak yang berwenang akan melelang pesawat tanpa tuan tersebut. Harga lelangnnya mulai dari Rp 19,2 Miliar. Semua keuntungan dari lelang ini akan masuk ke kas negara Spanyol.
Thailand Kenalkan Konsep Wisata Baru untuk Turis Indonesia
Thailand memperkenalkan konsep wisata baru untuk menarik wisatawan Indonesia. Mereka ingin mengajak turis menjelajahi Thailand lebih dalam.
Pada jumpa pers di Raffles Hotel Jakarta, Kamis (31/1/2019) Thailand menyampaikan konsep wisata barunya untuk wisatawan. Konsep ini disampaikan oleh Busakorn Prommanot, Direktur Tourism Authority of Thailand.
"Kami memperkenalkan konsep baru untuk wisatawan dengan tajuk 'Open to The New Shades'. Kami ingin memperkenalkan Thailand lebih dalam," ungkap Busakorn.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Bisnis TAT, Renaldi Koestoer. Ada pun fokus wisata untuk konsep baru ini mencakup 5 hal.
"Ada 5 hal yang ingin kami soroti lebih dalam untuk wisatawan. Yaitu nature, culture, art & craft, gastronomy dan way of life. Kami ingin turis yang datang ke Thailand tidak sekedar karena murah saja," kata Renaldi.
Renaldi juga menambahkan bahwa sasaran konsep ini tidak untuk milenial saja. Tapi mereka merangkul semua umur yang berjiwa muda.
"Amazing Thailand yang bertajuk 'Open to The New Shades' merangkul semua umur yang berjiwa muda. Siapapun bisa datang dan mengekplorasi Thailand seperti warga lokal," tambahnya.
Di tahun 2018, turis Indonesia yang datang ke Thailand semakin ramai. Adapun tempat favorit mereka adalah Bangkok , Patthaya, dan Phuket.
"Kenaikan turis Indonesia di tahun 2018 ini mencapai hampir 12 persen dengan jumlah turis 664.043. Dan tempat favorit mereka adalah Bangkok, Pattaya dan Phuket," tutup Busakorn.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar