Rabu, 31 Maret 2021

Duh! Pesta Bridal Shower Berujung Dua Klaster Corona

 Sebuah bridal shower disebut-sebut menjadi penyebab munculnya dua klaster COVID-19 di Australia. Ini diketahui setelah seorang pria yang bekerja sebagai penghibur di pesta tersebut dinyatakan positif Corona.

Sebelum diketahui positif COVID-19, pria penghibur tersebut menghadiri sebuah bridal shower di wilayah Teluk Byron, New South Wales.


Menurut pihak berwenang setempat, pesta itu menyebabkan dua klaster yang teridentifikasi di Brisbane, Queensland. Pada klaster pertama, seorang dokter di RS Princess Alexandra diyakini sebagai pemicunya.


Sementara itu, sebanyak lima orang lainnya telah dikaitkan dengan klaster kedua penularan COVID-19 yang diduga berasal dari pesta tersebut.


"Salah satu kasus positif dalam klaster kedua menghadiri pesta tersebut dan bertugas sebagai penghibur," kata Kepala Petugas Kesehatan Jeannette Young yang dikutip dari Daily Star, Rabu (31/3/2021).


"Dia kembali dan tinggal di Gold Coast. Dia juga kembali bekerja sebagai tradie (pedagang) dan pergi ke fasilitas perawatan lansia di Gold Coast,"


Diketahui, saat ini seluruh penghuni di fasilitas Gold Coast tersebut telah mendapatkan vaksinasi untuk melawan virus Corona.

https://movieon28.com/movies/the-founder/


4 Negara Setop Sementara Vaksin AstraZeneca untuk Non Lansia


Penyetopan sementara vaksin AstraZeneca kembali terjadi di negara Eropa. Kali ini, dikhususkan untuk usia dewasa muda.

Penundaan ini sebelumnya dilakukan di Kanada. Untuk usia di bawah 55 tahun, vaksin AstraZeneca tak diberikan lantaran kasus pembekuan darah pasca divaksin disebut banyak terjadi di rentang usia tersebut.


Teranyar, Jerman ikut menunda penggunaan vaksin AstraZeneca, tetapi khusus untuk usia di bawah 60 tahun. Mana saja negara yang menyetop sementara vaksin AstraZeneca untuk usia dewasa muda dan apa alasannya? Berikut rangkuman detikcom dari berbagai sumber.


1. Kanada

Canada's National Advisory Committee on Immunization (NACI), sebuah panel ahli independen mengatakan manfaat vaksin AstraZeneca pada usia di bawah 55 tahun masih belum jelas. Hal ini menanggapi laporan kasus pembekuan darah yang diklaim banyak terjadi di usia tersebut.


"Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang dewasa di bawah usia 55 tahun," jelas NACI dalam rilis tertulis, dikutip dari Reuters.


Berkomunikasi dengan AstraZeneca, ia mendesak agar pihak perusahaan juga melakukan studi lebih lanjut terkait risiko dan manfaat vaksin Corona mereka pada usia di bawah 55 tahun. Penundaan vaksin AstraZeneca di Kanada dilakukan sebagai langkah kehati-hatian, menyikapi meningkatnya laporan kasus pembekuan darah di luar Kanada.


2. Spanyol

Menteri Kesehatan Jens Spahn dan pejabat negara lainnya sepakat untuk hanya memberikan vaksin Corona AstraZeneca kepada warga berusia di atas 60 tahun. Terkecuali, mereka termasuk kategori berisiko tinggi COVID-19 yang mendapat rekomendasi dokter untuk divaksin dengan kemungkinan kecil menerima efek samping serius.


Langkah tersebut mengikuti rekomendasi dari panel ahli vaksin independen Jerman dan dilakukan setelah regulator medis Jerman merilis data baru. Disebutkan, ada peningkatan kasus yang dilaporkan terkait pembekuan darah yang tidak biasa di kepala, dikenal sebagai trombosis vena sinus pada penerima vaksin AstraZeneca baru-baru ini.


Beberapa wilayah Jerman termasuk ibu kota Berlin dan negara bagian terpadat di negara itu, Rhine-Westphalia Utara, telah menangguhkan penggunaan vaksinasi AstraZeneca pada orang yang lebih muda atau usia dewasa muda, Selasa pagi.


Keputusan itu diambil setelah regulator medis Jerman mengatakan penghitungan pembekuan darah langka yang dilaporkan pada 29 Maret telah meningkat menjadi 31 kasus, dari sekitar 2,7 juta dosis AstraZeneca yang disuntikkan di Jerman sejauh ini.


"Sembilan orang meninggal, kecuali dua kasus melibatkan wanita, yang berusia 20 hingga 63 tahun," demikian pernyataan Paul Ehrlich Institute, dikutip dari France24.


Ada dua negara lainnya yang juga menyetop sementara vaksin AstraZeneca. Simak di halaman berikutnya.

https://movieon28.com/movies/5-flights-up/

Komnas KIPI Sebut Reaksi Vaksin AstraZeneca Termasuk Ringan

 Pemerintah telah mendistribusikan 1,1 juta vaksin AstraZeneca bantuan dari COVAX Facility ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Dari pendistribusian tersebut, Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda) KIPI Sulawesi Utara melaporkan adanya penerbitan penghentian sementara vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara. Adapun otoritas setempat ini dikeluarkan karena beberapa warga melaporkan KIPI usai mendapat vaksinasi AstraZeneca


"Kami sudah menerima Komda KIPI Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam, dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin, setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan," ujar Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari dalam keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).


Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (30/3).


Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan dalam memilih jenis vaksin dalam program vaksinasi nasional, pemerintah juga mendengarkan saran dari para ahli, termasuk dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan World Health (WHO).

https://movieon28.com/movies/the-snow-queen-2-refreeze/


"Hal itu dilakukan karena pemerintah hanya ingin menyediakan jenis vaksin yang aman dan efektif untuk seluruh masyarakat indonesia," ungkapnya.


Di sisi lain, Medical Specialist WHO Indonesia Dr. Vinod Bura menjelaskan vaksin AstraZeneca yang diterima di Indonesia telah mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan.


"Vaksin memainkan peran penting dan jadi alat berguna untuk melawan pandemi. Jutaan vaksin sudah diamankan dan diberikan kepada orang-orang di seluruh dunia. Indonesia sudah menerima vaksin AstraZeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya," katanya.


Oleh karena itu, Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof. Dr. Sri Rezeki Hadinegoro menyampaikan vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk golongan usia 18 tahun ke atas maupun lanjut usia (lansia).


"Vaksin ini bisa diberikan pada usia 18 tahun dan juga untuk lansia, vaksin ini sangat baik untuk lansia, sangat aman, dan dapat menghasilkan imunogenisitas yang sangat tinggi," paparnya.


Terkait hal ini, Communication for Development UNICEF Indonesia, Rizky Ika Safitri pun menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang dinaungi COVAX merupakan upaya untuk menangani pandemi COVID-19.


COVAX Facility bertujuan memberikan akses pada vaksin COVID-19 secara adil dan merata bagi semua negara anggota. Setiap negara anggota COVAX akan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif sebanyak 20 persen.


"Fasilitas COVAX yang dinaungi WHO, aliansi vaksin (GAVI), dan koalisi inovasi kesiapsiagaan pandemi (CEPI) adalah bentuk solidaritas global untuk penanganan pandemi COVID-19," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/a-man-called-ahok/

Jerman Tangguhkan Vaksin AstraZeneca bagi Warga di Bawah 60 Tahun, Kenapa?

 Komisi vaksin Jerman STIKO menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pada warga berusia 60 tahun ke bawah. Pasalnya, muncul laporan jumlah kasus pembekuan darah pasca penyuntikan.

Sedangkan penyetopan untuk warga di bawah 60 tahun yang telah menerima suntikan dosis pertama, baru akan berlaku pada akhir April.


Rekomendasi penyetopan penggunaan vaksin AstraZeneca ini dikeluarkan pada Selasa (30/3/2021) waktu setempat. Penyetopan telah diberlakukan di kota Berlin dan Munich.


"Kami secara provinsi menghentikan vaksinasi penggunaan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Dilek Kalayci saat menjabarkan data baru terkait efek samping, dikutip dari AFP, Rabu (31/3/2021).


Lainnya, rumah sakit pemerintah Jerman, Charite dan Vivantes menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk wanita berusia di bawah 55 tahun.


Dikutip dari media Jerman Deutsche Welle, penyetopan tersebut dilakukan lantaran muncul sejumlah laporan efek samping berupa pembekuan darah di kepala. Kasus tersebut cenderung serius, namun terhitung jarang terjadi.


Menurut laporan, pembekuan darah yang tidak biasa terjadi paling banyak dialami wanita dewasa.


Kalayce menyebut, penyetopan ini adalah langkah antisipasi. Sejalan dengan laporan dari RS Charite da Vivantes, hingga kini memang tidak ada laporan kasus yang amat serius pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca di Berlin. Akan tetapi demi keamanan, penggunaan AstraZeneca dihentikan sementara.


"Setiap orang yang telah menerima suntikan pertama AstraZeneca berada dalam perlindungan yang sangat baik," imbuh Kalayci.


Terkait keputusan penghentian vaksin Corona, Kanselir Angela Merkel dan Menteri kesehatan Jens Spahn sempat menggelar rapat darurat.


Sebelumnya, pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca memang sudah diberlakukan di sejumlah negara seperti Perancis dan Kanada untuk warga berusia 55 tahun ke atas. Lainnya, Spanyol membatasi penggunaan AstraZeneca pada warga berusia di atas 65 tahun.

https://movieon28.com/movies/side-streets/


Komnas KIPI Sebut Reaksi Vaksin AstraZeneca Termasuk Ringan


Pemerintah telah mendistribusikan 1,1 juta vaksin AstraZeneca bantuan dari COVAX Facility ke enam provinsi, yakni Bali, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Dari pendistribusian tersebut, Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda) KIPI Sulawesi Utara melaporkan adanya penerbitan penghentian sementara vaksinasi AstraZeneca di Sulawesi Utara. Adapun otoritas setempat ini dikeluarkan karena beberapa warga melaporkan KIPI usai mendapat vaksinasi AstraZeneca


"Kami sudah menerima Komda KIPI Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam, dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin, setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan," ujar Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari dalam keterangan tertulis, Rabu (31/3/2021).

https://movieon28.com/movies/mean-streets/

7 Wilayah Indonesia yang Pakai Vaksin AstraZeneca

 Total 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia. Vaksin AstraZeneca ini didapat dari skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut 1,1 juta vaksin AstraZeneca sudah disebar ke 7 wilayah. Paling banyak digunakan di Jawa Timur dan Bali.


"Kita tahu bahwa jumlah distribusi terbesar dari vaksin Astrazeneca ini adalah pada provinsi Jawa Timur dan Bali," jelas dr Nadia dalam siaran pers 'Penjelasan KIPI Terkait Vaksin COVID-19 Astrazeneca dan Covax Facility', Selasa (30/3/2021).


Berikut 7 wilayah yang menerima vaksin Corona AstraZeneca.


Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur

Kepulauan Riau

Sulawesi Utara

Maluku

DKI Jakarta

Bali

Terkait efek samping vaksin AstraZeneca, dr Nadia menegaskan sejauh ini tak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius. Sesuai dengan uji klinis vaksin AstraZeneca di fase I, II, dan III.


"Di mana sampai saat ini proses pemberian vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca masih tetap berlangsung dan dijalankan. Tidak ditemukan KIPI yang berat pasca penyuntikan vaksin astraZeneca," tegasnya.


"1-10 persen penerima vaksin dari hasil uji klinis yang kita dapatkan, demam di atas 39 derajat Celcius, bengkak, sakit di tempat suntikan adalah efek samping yang biasa ditemukan pada vaksin AstraZeneca," pungkasnya.


Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) menjelaskan efek samping yang paling banyak ditemui masih dalam kategori ringan.


"Paling banyak pusing, demam, mual, nyeri otot," jelas Prof Hindra saat dihubungi detikcom Selasa (30/3/2021).


Sementara masa interval vaksin AstraZeneca disarankan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) 8 minggu. Hal ini dikarenakan antibodi terbentuk lebih baik saat pemberian dosis kedua diberikan lebih lama.

https://movieon28.com/movies/street-scene/


Jerman Tangguhkan Vaksin AstraZeneca bagi Warga di Bawah 60 Tahun, Kenapa?


Komisi vaksin Jerman STIKO menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pada warga berusia 60 tahun ke bawah. Pasalnya, muncul laporan jumlah kasus pembekuan darah pasca penyuntikan.

Sedangkan penyetopan untuk warga di bawah 60 tahun yang telah menerima suntikan dosis pertama, baru akan berlaku pada akhir April.


Rekomendasi penyetopan penggunaan vaksin AstraZeneca ini dikeluarkan pada Selasa (30/3/2021) waktu setempat. Penyetopan telah diberlakukan di kota Berlin dan Munich.


"Kami secara provinsi menghentikan vaksinasi penggunaan AstraZeneca bagi warga di bawah 60 tahun," ujar Menteri Kesehatan Dilek Kalayci saat menjabarkan data baru terkait efek samping, dikutip dari AFP, Rabu (31/3/2021).


Lainnya, rumah sakit pemerintah Jerman, Charite dan Vivantes menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk wanita berusia di bawah 55 tahun.


Dikutip dari media Jerman Deutsche Welle, penyetopan tersebut dilakukan lantaran muncul sejumlah laporan efek samping berupa pembekuan darah di kepala. Kasus tersebut cenderung serius, namun terhitung jarang terjadi.


Menurut laporan, pembekuan darah yang tidak biasa terjadi paling banyak dialami wanita dewasa.


Kalayce menyebut, penyetopan ini adalah langkah antisipasi. Sejalan dengan laporan dari RS Charite da Vivantes, hingga kini memang tidak ada laporan kasus yang amat serius pasca penyuntikan vaksin AstraZeneca di Berlin. Akan tetapi demi keamanan, penggunaan AstraZeneca dihentikan sementara.


"Setiap orang yang telah menerima suntikan pertama AstraZeneca berada dalam perlindungan yang sangat baik," imbuh Kalayci.


Terkait keputusan penghentian vaksin Corona, Kanselir Angela Merkel dan Menteri kesehatan Jens Spahn sempat menggelar rapat darurat.


Sebelumnya, pembatasan penggunaan vaksin AstraZeneca memang sudah diberlakukan di sejumlah negara seperti Perancis dan Kanada untuk warga berusia 55 tahun ke atas. Lainnya, Spanyol membatasi penggunaan AstraZeneca pada warga berusia di atas 65 tahun.

https://movieon28.com/movies/street/

Anak Masuk Sekolah Belum Divaksinasi COVID-19, Anda Setuju?

 Pemerintah menetapkan sekolah tatap muka secara terbatas dimulai Juli 2021. Sekolah yang tenaga pendidiknya sudah divaksinasi dapat memulai sekolah tatap muka namun dengan protokol kesehatan yang ketat.

Apabila ditemukan kasus positif COVID-19 dalam sekolah tatap muka, maka kegiatan belajar-mengajar bisa disetop. Lalu bagaimana sebenarnya risiko anak dalam kaitannya dengan infeksi COVID-19?


"Kemungkinan tertular dan fatalitasnya untuk virus COVID-19 di usia muda, itu sangat kecil atau hampir tidak ada, jadi kalau terpapar, mereka akan sembuh dengan sendirinya,," kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers, Selasa (30/3/2021).


Usia anak tentu tak lepas dari risiko penularan Corona, meski kasusnya tidak sebanyak kelompok dewasa. Dari data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, tercatat sebanyak 13,57 persen atau 181.637 anak usia sekolah terinfeksi virus Corona.


Terkait vaksinasi Corona pada anak, Menkes mengatakan sampai sekarang belum ada uji klinis yang dilakukan untuk pemberian suntikan pada kelompok usia di bawah 18 tahun.


"Sampai sekarang memang belum ada uji klinis yang dilakukan oleh seluruh vaksin yang ada terkait anak, baru diawali saja kajiannya, jadi sekarang vaksinasi diberikan umumnya di atas usia 16 atau 18 tahun," kata dia.


Setujukah Anda jika sekolah tatap muka dibuka, sekalipun terbatas, ketika anak-anak belum mendapat vaksin Corona? Tulis alasannya di komentar.

https://movieon28.com/movies/society/


7 Wilayah Indonesia yang Pakai Vaksin AstraZeneca


Total 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca tiba di Indonesia. Vaksin AstraZeneca ini didapat dari skema kerja sama multilateral Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.

Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyebut 1,1 juta vaksin AstraZeneca sudah disebar ke 7 wilayah. Paling banyak digunakan di Jawa Timur dan Bali.


"Kita tahu bahwa jumlah distribusi terbesar dari vaksin Astrazeneca ini adalah pada provinsi Jawa Timur dan Bali," jelas dr Nadia dalam siaran pers 'Penjelasan KIPI Terkait Vaksin COVID-19 Astrazeneca dan Covax Facility', Selasa (30/3/2021).


Berikut 7 wilayah yang menerima vaksin Corona AstraZeneca.


Jawa Timur

Nusa Tenggara Timur

Kepulauan Riau

Sulawesi Utara

Maluku

DKI Jakarta

Bali

Terkait efek samping vaksin AstraZeneca, dr Nadia menegaskan sejauh ini tak ada kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang serius. Sesuai dengan uji klinis vaksin AstraZeneca di fase I, II, dan III.


"Di mana sampai saat ini proses pemberian vaksinasi dengan menggunakan AstraZeneca masih tetap berlangsung dan dijalankan. Tidak ditemukan KIPI yang berat pasca penyuntikan vaksin astraZeneca," tegasnya.


"1-10 persen penerima vaksin dari hasil uji klinis yang kita dapatkan, demam di atas 39 derajat Celcius, bengkak, sakit di tempat suntikan adalah efek samping yang biasa ditemukan pada vaksin AstraZeneca," pungkasnya.


Dalam kesempatan berbeda, Ketua Komnas KIPI, Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari, SpA(K) menjelaskan efek samping yang paling banyak ditemui masih dalam kategori ringan.


"Paling banyak pusing, demam, mual, nyeri otot," jelas Prof Hindra saat dihubungi detikcom Selasa (30/3/2021).


Sementara masa interval vaksin AstraZeneca disarankan Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) 8 minggu. Hal ini dikarenakan antibodi terbentuk lebih baik saat pemberian dosis kedua diberikan lebih lama.

https://movieon28.com/movies/street-society/

Catat! Berbagai Persiapan Sebelum Vaksin COVID-19 agar Tak Batal Disuntik

  Program vaksinasi COVID-19 yang saat ini masih diprioritaskan untuk lansia dan petugas pelayan publik terus berlanjut. Namun, ada beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang harus dilakukan yang berkaitan dengan kondisi tubuh.

Saat akan divaksinasi, tubuh harus dipastikan dalam kondisi yang baik. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).


Untuk itu, ahli jantung dr Vito A Damay memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan sebagai persiapan sebelum divaksinasi. Apa saja ya?


1. Jangan begadang

Persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang pertama adalah jangan begadang. Sebab, jika terlalu lelah dan kurang istirahat bisa membuat kondisi tubuh menurun.


"Anda jangan begadang, tenangkan pikiran malamnya, dan Anda kalau misalkan begadang terlalu capek besoknya tiba-tiba demam iya nggak bisa vaksin juga kan sayang," bebernya dalam keterangan video yang diterima detikcom.

https://movieon28.com/movies/a-second-chance-2/


2. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi

Selain waktu istirahat, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga harus diperhatikan sebelum divaksinasi COVID-19. dr Vito menyarankan untuk menghindari makanan yang bisa membuat kondisi tubuh tidak fit, misalnya seperti kopi.


"Juga jangan makan atau minum makanan yang bisa membuat Anda jadi tidak fit atau unwell, iya saya nggak spesifik menyebutkan oh yang pedas-pedas atau yang kecut-kecut makan rujak, iya tapi misalnya nih Anda misalnya saja makan rujak tiba-tiba besoknya Anda diare kan jadi nggak bisa vaksin," lanjut dr Vito.


3. Minuman suplemen dan obat-obatan

Persiapan sebelum vaksin COVID-19 selanjutnya adalah tidak mengkonsumsi minuman yang menstimulasi tertentu. Begitu juga dengan obat-obatan, seperti misalnya obat pilek atau batuk, sebaiknya dicek dulu kandungan yang ada di dalam obat tersebut.


"Jangan juga Anda minum minuman yang menstimulasi tertentu ya misalkan ada minuman-minuman yang Anda pikir suplemen, coba Anda pikir dulu deh lihat dahulu apakah ini ada stimulan nggak," katanya.


"Atau Anda mungkin minum obat pilek obat batuk yang nggak tahu isinya apa, apakah ada pseudoephedrine-nya, nah itu sebaiknya jangan dikonsumsi," ungkap dr Vito.


4. Pastikan kondisi tubuh stabil 30 menit sebelum divaksinasi

dr Vito berpesan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin 30 menit sebelum divaksinasi. Pastikan diri dan pikiran dalam keadaan setenang mungkin dan disarankan tidak perlu terburu-buru saat menuju pos vaksinasi.


"Seenggaknya dalam kondisi 30 menit sebelumnya Anda di dalam kondisi keadaan tenang, tidak habis melakukan olahraga yang berat kenapa karena Anda akan ditensi salah satunya," ungkapnya.


5. Tips saat ditensi

Persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang sepele tapi penting adalah posisi duduk saat ditensi. Pastikan posisi siku berada setinggi posisi jantung.


"Lalu ketika Anda duduk pun siku Anda setinggi jantung Anda, Anda dalam keadaan tenang tidak perlu nyari-nyari tensi berapa biarkan petugas yang melakukannya dengan baik," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/rumah-kosong/

Pria Meninggal Kena COVID-19 Usai Ereksi 3 Jam Berturut-turut

 Kisah nahas menimpa pria 69 tahun yang terinfeksi virus Corona. Ia meninggal karena COVID-19 usai ereksi selama tiga jam berturut-turut.

Pasien Corona asal Amerika Serikat mulanya sudah dalam kondisi kritis karena Corona sehingga harus menggunakan ventilator. Dirinya yang dirawat di RS Miami Valley juga diarahkan dokter untuk tengkurap selama 12 jam agar memudahkan ia bernapas.


Sialnya, setelah kembali dalam posisi berbaring normal, pria ini malah mengalami ereksi tak kunjung henti. Dokter saat itu langsung mencoba mengatasinya dengan kompres es.


"Mereka mencoba mengurangi pembengkakan dengan kompres es tetapi tidak berhasil," kata dokter dalam studi The American Journal of Emergency Medicine.


Setelah tiga jam berlalu, mereka akhirnya terpaksa mengalirkan darah dari penis pria ini dengan jarum.


Ia didiagnosis dengan kondisi priapisme atau ereksi berkepanjangan. Kondisi yang muncul akibat darah yang terjebak dalam bilik ereksi pada penis.


Meski akhirnya ereksi pria tersebut berhasil ditangani, ia meninggal dunia dalam perawatan intensif saat paru-parunya berhenti bekerja.


Mengapa bisa terjadi?

Petugas medis percaya priapisme itu disebabkan oleh penggumpalan darah, yang diketahui sebagai komplikasi dari virus Corona.


"Kami belum pernah melihat kasus priapisme terkait COVID-19 seperti ini, dan kami telah menangani lebih banyak pasien COVID-19 daripada rumah sakit Eropa lainnya sejauh yang saya ketahui, jadi inilah jelas merupakan manifestasi COVID-19 yang langka tetapi dapat dijelaskan," jelas ahli bedah urologi Birmingham Dr Richard Viney.


Kasus serupa pernah terjadi pada pria berusia 62 tahun di Prancis. Ia mengalami priapisme saat dirawat akibat COVID-19 dengan kondisi kritis. Mereka menemukan 'gumpalan darah gelap' yang mereka yakini disebabkan oleh trombosis terkait COVID-19.

https://movieon28.com/movies/second-chance-5/


Catat! Berbagai Persiapan Sebelum Vaksin COVID-19 agar Tak Batal Disuntik


 Program vaksinasi COVID-19 yang saat ini masih diprioritaskan untuk lansia dan petugas pelayan publik terus berlanjut. Namun, ada beberapa persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang harus dilakukan yang berkaitan dengan kondisi tubuh.

Saat akan divaksinasi, tubuh harus dipastikan dalam kondisi yang baik. Hal ini untuk menghindari kemungkinan terjadinya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).


Untuk itu, ahli jantung dr Vito A Damay memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan sebagai persiapan sebelum divaksinasi. Apa saja ya?


1. Jangan begadang

Persiapan sebelum vaksin COVID-19 yang pertama adalah jangan begadang. Sebab, jika terlalu lelah dan kurang istirahat bisa membuat kondisi tubuh menurun.


"Anda jangan begadang, tenangkan pikiran malamnya, dan Anda kalau misalkan begadang terlalu capek besoknya tiba-tiba demam iya nggak bisa vaksin juga kan sayang," bebernya dalam keterangan video yang diterima detikcom.


2. Perhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi

Selain waktu istirahat, makanan dan minuman yang dikonsumsi juga harus diperhatikan sebelum divaksinasi COVID-19. dr Vito menyarankan untuk menghindari makanan yang bisa membuat kondisi tubuh tidak fit, misalnya seperti kopi.


"Juga jangan makan atau minum makanan yang bisa membuat Anda jadi tidak fit atau unwell, iya saya nggak spesifik menyebutkan oh yang pedas-pedas atau yang kecut-kecut makan rujak, iya tapi misalnya nih Anda misalnya saja makan rujak tiba-tiba besoknya Anda diare kan jadi nggak bisa vaksin," lanjut dr Vito.


3. Minuman suplemen dan obat-obatan

Persiapan sebelum vaksin COVID-19 selanjutnya adalah tidak mengkonsumsi minuman yang menstimulasi tertentu. Begitu juga dengan obat-obatan, seperti misalnya obat pilek atau batuk, sebaiknya dicek dulu kandungan yang ada di dalam obat tersebut.


"Jangan juga Anda minum minuman yang menstimulasi tertentu ya misalkan ada minuman-minuman yang Anda pikir suplemen, coba Anda pikir dulu deh lihat dahulu apakah ini ada stimulan nggak," katanya.


"Atau Anda mungkin minum obat pilek obat batuk yang nggak tahu isinya apa, apakah ada pseudoephedrine-nya, nah itu sebaiknya jangan dikonsumsi," ungkap dr Vito.

https://movieon28.com/movies/kakegurui/


Bos WHO Sayangkan China Persulit Tim Penyidik Akses Data Asal Usul Corona

 Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan data terkait asal usul Corona telah dirahasiakan dari para penyelidik yang sebelumnya melakukan penelitian ke China pada bulan Januari dan Februari lalu.

Hal ini membuat beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa mendorong China untuk memberikan akses penuh terkait data tersebut pada WHO.


Salah satu tim penyelidik mengatakan bahwa China menolak untuk memberikan data mentah tentang kasus awal COVID-19 pada WHO. Ini tentunya berpotensi mempersulit upaya WHO dalam memahami bagaimana pandemi global tersebut dimulai.


"Dalam diskusi saya dan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah," ujar Tedros yang dikutip dari Reuters, Rabu (31/3/2021).


"Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagai data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," lanjutnya.


Dalam laporan akhir yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China sebelumnya, tim WHO mengatakan kebocoran laboratorium Wuhan 'sangat tidak mungkin' menjadi asal usul dari virus Corona. Mereka meyakini bahwa virus tersebut menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.


Namun, Tedros menegaskan hipotesis terkait kebocoran laboratorium itu masih perlu diselidiki lebih lanjut.


"Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," kata Tedros.

https://movieon28.com/movies/the-ritual/


Pria Meninggal Kena COVID-19 Usai Ereksi 3 Jam Berturut-turut


Kisah nahas menimpa pria 69 tahun yang terinfeksi virus Corona. Ia meninggal karena COVID-19 usai ereksi selama tiga jam berturut-turut.

Pasien Corona asal Amerika Serikat mulanya sudah dalam kondisi kritis karena Corona sehingga harus menggunakan ventilator. Dirinya yang dirawat di RS Miami Valley juga diarahkan dokter untuk tengkurap selama 12 jam agar memudahkan ia bernapas.


Sialnya, setelah kembali dalam posisi berbaring normal, pria ini malah mengalami ereksi tak kunjung henti. Dokter saat itu langsung mencoba mengatasinya dengan kompres es.


"Mereka mencoba mengurangi pembengkakan dengan kompres es tetapi tidak berhasil," kata dokter dalam studi The American Journal of Emergency Medicine.


Setelah tiga jam berlalu, mereka akhirnya terpaksa mengalirkan darah dari penis pria ini dengan jarum.


Ia didiagnosis dengan kondisi priapisme atau ereksi berkepanjangan. Kondisi yang muncul akibat darah yang terjebak dalam bilik ereksi pada penis.


Meski akhirnya ereksi pria tersebut berhasil ditangani, ia meninggal dunia dalam perawatan intensif saat paru-parunya berhenti bekerja.


Mengapa bisa terjadi?

Petugas medis percaya priapisme itu disebabkan oleh penggumpalan darah, yang diketahui sebagai komplikasi dari virus Corona.


"Kami belum pernah melihat kasus priapisme terkait COVID-19 seperti ini, dan kami telah menangani lebih banyak pasien COVID-19 daripada rumah sakit Eropa lainnya sejauh yang saya ketahui, jadi inilah jelas merupakan manifestasi COVID-19 yang langka tetapi dapat dijelaskan," jelas ahli bedah urologi Birmingham Dr Richard Viney.


Kasus serupa pernah terjadi pada pria berusia 62 tahun di Prancis. Ia mengalami priapisme saat dirawat akibat COVID-19 dengan kondisi kritis. Mereka menemukan 'gumpalan darah gelap' yang mereka yakini disebabkan oleh trombosis terkait COVID-19.

https://movieon28.com/movies/little-love-song/

Berkurang 50 Persen, Zona Merah Corona RI Tersisa di 5 Wilayah Ini

 Jumlah wilayah zona merah Corona di Indonesia berkurang 50 persen. Per dua pekan kemarin, ada 10 wilayah yang masuk zona merah Corona sementara jumlahnya kini tersisa lima wilayah.

Pulau Jawa tak lagi ada di wilayah risiko tinggi COVID-19. Namun, catatan kasus harian yang dilaporkan Satgas COVID-19 masih menunjukkan Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai penyumbang kasus Corona tertinggi di RI, per Selasa (30/3/2021).


Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan masyarakat tetap perlu waspada dan memperketat protokol kesehatan menanggapi tren penurunan, agar tak kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.


"Catatan zonasi nasional mencatatkan capaian yang baik, jumlah kabupaten/kota zona merah terus menurun 50 persen yaitu dari 10 menjadi 5 kabupaten/kota," beber Prof Wiku dalam siaran pers Sekretariat Presiden Rabu (31/3/2021).


Berikut daftar zona merah Corona di Indonesia per 28 Maret 2021.


Nusa Tenggara Timur

Kota Kupang

Kalimantan Tengah

Kota Palangkaraya

Bali

Kota Denpasar

Tabanan

Buleleng

Tak hanya zona merah Corona, penurunan juga terjadi di zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang. Dari pekan lalu tercatat sebanyak 313 wilayah zona oranye, kini tersisa 301 kabupaten/kota zona oranye COVID-19.


"Sehingga dapat disimpulkan bahwa fokus pengendalian COVID-19 pemerintah daerah kabupaten kota ialah mengubah status daerahnya dari zona orange ke zona kuning, maupun dari daerah dengan zona kuning menjadi zonasi hijau. Karena selama ini kita terus berfokus pada penekanan jumlah zona merah," jelas Wiku.

https://movieon28.com/movies/the-flowers-of-evil/


Bos WHO Sayangkan China Persulit Tim Penyidik Akses Data Asal Usul Corona


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan data terkait asal usul Corona telah dirahasiakan dari para penyelidik yang sebelumnya melakukan penelitian ke China pada bulan Januari dan Februari lalu.

Hal ini membuat beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa mendorong China untuk memberikan akses penuh terkait data tersebut pada WHO.


Salah satu tim penyelidik mengatakan bahwa China menolak untuk memberikan data mentah tentang kasus awal COVID-19 pada WHO. Ini tentunya berpotensi mempersulit upaya WHO dalam memahami bagaimana pandemi global tersebut dimulai.


"Dalam diskusi saya dan tim, mereka mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi dalam mengakses data mentah," ujar Tedros yang dikutip dari Reuters, Rabu (31/3/2021).


"Saya berharap studi kolaboratif di masa mendatang mencakup berbagai data yang lebih tepat waktu dan komprehensif," lanjutnya.


Dalam laporan akhir yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China sebelumnya, tim WHO mengatakan kebocoran laboratorium Wuhan 'sangat tidak mungkin' menjadi asal usul dari virus Corona. Mereka meyakini bahwa virus tersebut menyebar dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain.


Namun, Tedros menegaskan hipotesis terkait kebocoran laboratorium itu masih perlu diselidiki lebih lanjut.


"Saya tidak percaya bahwa penilaian ini cukup ekstensif. Data dan studi lebih lanjut akan dibutuhkan untuk mencapai kesimpulan yang lebih kuat," kata Tedros.

https://movieon28.com/movies/love-beast-flower-of-vice/

Guru Ditarget Juni Selesai Vaksin Corona, Bisa Suntik di Mana?

 Target pemerintah untuk membuka kembali sekolah tatap muka secara terbatas pada Juli 2021 mengharuskan para guru dan tenaga pendidik untuk sesegera mungkin mendapat vaksinasi COVID-19. Ditarget, akhir Juni 2021 semua guru sudah disuntik.

"Kami mendorong semua pemerintah daerah (Pemda) yang sedang melakukan vaksinasi untuk memprioritaskan tenaga pendidik," pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).


Rincian target vaksinasi guru adalah sebagai berikut:


PAUD/SD/MI, SLB sederajat pesantren dan pendidikan keagamaan

- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu kedua Mei 2021.


SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sederajat

- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu keempat Mei 2021.


Pendidikan tinggi

- Paling lambat selesai dilaksanakan pada akhir minggu kedua Juni 2021.


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut di antara 17,6 juta petugas pblik, tenaha pendidik jadi prioritas utama saat ini. Sebanyak 5,6 juta tenaga pendidik ia harapkan selesai divaksin tepat waktu.


"Jadi kami mohon semua sekolah, semua universitas, semua pemerintah daerah bantu para pendidik untuk membuat program satu sekolah suntik bersama atau beberapa sekolah di satu kota suntik bersama, sehingga mempercepat akselerasi karena kita harus menyelesaikan 5,6 juta suntikan ini sampai akhir Juni," pungkasnya.


Beberapa sentra vaksinasi sudah membuka layanan vaksinasi guru, namun terbatas bagi yang sekolahnya sudah terdaftar. Guru dari sekolah-sekolah yang belum terdaftar di sentra vaksinasi mungkin hanya perlu bersabar menunggu giliran.

https://movieon28.com/movies/second-chance-4/


Berkurang 50 Persen, Zona Merah Corona RI Tersisa di 5 Wilayah Ini


Jumlah wilayah zona merah Corona di Indonesia berkurang 50 persen. Per dua pekan kemarin, ada 10 wilayah yang masuk zona merah Corona sementara jumlahnya kini tersisa lima wilayah.

Pulau Jawa tak lagi ada di wilayah risiko tinggi COVID-19. Namun, catatan kasus harian yang dilaporkan Satgas COVID-19 masih menunjukkan Jawa Barat dan Jawa Tengah sebagai penyumbang kasus Corona tertinggi di RI, per Selasa (30/3/2021).


Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menjelaskan masyarakat tetap perlu waspada dan memperketat protokol kesehatan menanggapi tren penurunan, agar tak kembali mengalami lonjakan kasus COVID-19.


"Catatan zonasi nasional mencatatkan capaian yang baik, jumlah kabupaten/kota zona merah terus menurun 50 persen yaitu dari 10 menjadi 5 kabupaten/kota," beber Prof Wiku dalam siaran pers Sekretariat Presiden Rabu (31/3/2021).


Berikut daftar zona merah Corona di Indonesia per 28 Maret 2021.


Nusa Tenggara Timur

Kota Kupang

Kalimantan Tengah

Kota Palangkaraya

Bali

Kota Denpasar

Tabanan

Buleleng

Tak hanya zona merah Corona, penurunan juga terjadi di zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang. Dari pekan lalu tercatat sebanyak 313 wilayah zona oranye, kini tersisa 301 kabupaten/kota zona oranye COVID-19.


"Sehingga dapat disimpulkan bahwa fokus pengendalian COVID-19 pemerintah daerah kabupaten kota ialah mengubah status daerahnya dari zona orange ke zona kuning, maupun dari daerah dengan zona kuning menjadi zonasi hijau. Karena selama ini kita terus berfokus pada penekanan jumlah zona merah," jelas Wiku.

https://movieon28.com/movies/second-chance-3/

Selasa, 30 Maret 2021

China Berang Dituduh Tak Transparan Soal Asal Usul Virus Corona

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis hasil temuan mengenai asal-usul virus Corona hasil investigasi di China pada 16-24 Februari 2021. Namun ada beberapa hal yang belum terungkap dalam dokumen tersebut yang membuat beberapa negara mempertanyakan laporannya, salah satunya Amerika Serikat.

"China tampaknya membantu WHO menuliskan laporan tersebut," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, sembari menunjukkan kritiknya tentang metodologi dan proses di balik laporan tersebut.


Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian, mengatakan hal yang disampaikan AS tidak berdasar dan fitnah belaka. Zhao menegaskan sejak awal pihaknya yang melaporkan epidemi ke WHO dan merilis urutan informasi penting seperti urutan genom dan rencana diagnosis juga pengobatan.


"Sejak itu, China terus memberi informasi kepada AS dan kedua belah pihak telah memelihara komunikasi yang erat, yang disadari AS," katanya dikutip dari Global Times.


"Tolong tanyakan kepada para ahli bagian mana dari laporan yang dibantu oleh pemerintah China untuk mereka tulis. Apakah fasilitasi China pada penelitian juga merupakan manipulasi di balik layar?" lanjutnya.


Selama hampir seminggu, para ahli China dari tim gabungan WHO-China telah mengungkapkan pembaruan tentang laporan lengkap studi lapangan yang sangat diantisipasi sekitar sebulan yang lalu di Wuhan.


Pakar China menerima laporan versi bahasa Inggris dari pakar WHO pada 17 Maret, berjumlah sekitar 300 halaman, tanpa versi China, kata Zhao.


"Menelusuri asal-usul virus bukanlah tugas yang sederhana dan membutuhkan upaya bersama jangka panjang oleh para ilmuwan," ungkap ilmuwan China.

https://tendabiru21.net/movies/kaguya-sama-love-is-war/


Siap Masuk Sekolah Lagi? Nadiem Targetkan Vaksinasi Guru Selesai Juni 2021


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyebut vaksinasi guru ditargetkan selesai di akhir Juni 2021. Hal ini mengingat perencanaan sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

"Untuk memastikan bahwa di bulan Juli semua guru-guru kita dan tenaga kependidikan kita sudah divaksin," bebernya dalam konferensi pers Selasa (30/3/2021).


"Kami mendorong semua pemerintah daerah (Pemda) yang sedang melakukan vaksinasi untuk memprioritaskan tenaga pendidik," bebernya.


Adapun detail jadwal vaksinasi guru dan tenaga pendidikan yang dijabarkan Nadiem adalah sebagai berikut.


PAUD/SD/MI, SLB sederajat pesantren dan pendidikan keagamaan


- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu kedua Mei 2021.


SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK sederajat


- Vaksinasi dosis pertama: Akhir minggu keempat Mei 2021.


Pendidikan tinggi


- Paling lambat selesai dilaksanakan pada akhir minggu kedua Juni 2021.


Sementara kejelasan vaksinasi guru dosis kedua akan disesuaikan dengan jenis vaksin Corona yang ada. Sementara vaksin Corona Sinovac berada di rentang waktu 28 hari, dan vaksin AstraZeneca 9 sampai 12 minggu.


"Tentunya vaksinasi dosis kedua itu tergantung dari vaksinnya yang diambil yang mana, karena beberapa vaksin punya beda-beda jangka waktunya rentang waktunya," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/prometheus/

6 Fakta Temuan WHO Soal Asal-Usul Corona, Hasil Investigasi di Wuhan

 Setahun lebih tak terungkap, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya merilis hasil investigasi asal usul Corona. Tim investigasi WHO sebelumnya menjalankan misi untuk menguak sumber Corona ke China, Wuhan, sejak 16 hingga 24 Februari 2021.

Dari jenis hewan hingga rute penularan Corona pertama kali terungkap. Namun, ada beberapa hal yang juga belum terjawab atau berhasil diidentifikasi WHO.


Berikut rangkumannya dikutip dari laman resmi WHO, Selasa (30/3/2021).


COVID-19 berasal dari kelelawar

Dari analisis filogenetik yang dilakukan dengan whole genome sequencing, kelelawar terbukti menjadi asal usul Corona, ia merupakan reservoir virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Namun, host perantara yang lantas menularkan virus dari kelelawar ke manusia belum bisa diidentifikasi WHO.


Rute penularan COVID-19 di awal merebak

Seperti diketahui, rute penularan COVID-19 paling umum terjadi melalui percikan droplet dari orang yang terinfeksi Corona. Saat pertama kali Corona merebak di Wuhan, tidak ada bukti COVID-19 bisa menular lewat udara atau airborne transmission.


Sementara jejak COVID-19 pada feses memang ditemukan di beberapa pasien Corona China, tetapi hingga saat ini tidak ada bukti hal tersebut juga bisa menjadi media penyebaran Corona.


Penularan di Wuhan

Sejumlah kasus Corona awal yang diidentifikasi di Wuhan diyakini terinfeksi dari hewan, banyak sumber yang melaporkan ke WHO para pasien terpapar Corona mengunjungi atau bekerja di pasar basah Wuhan.


Sementara hewan yang menginfeksi pasien dan diduga menjadi perantara dari kelelawar belum diketahui. Angka reproduksi COVID-19 ditemukan relatif tinggi yaitu 2 hingga 2,5 sementara pengetatan mobilitas di awal wabah Corona merebak di Wuhan belum dilakukan saat itu.

https://tendabiru21.net/movies/the-body/


Wabah dipicu klaster keluarga

Di China, penularan Corona antarmanusia sebagian besar terjadi di lingkungan keluarga. Tim pakar investigasi WHO menyebut di antara 344 klaster dengan total 1.308 kasus (dari total 1.836 kasus yang dilaporkan) di Guangdong China dan Provinsi Sichuan, 85 persen di antaranya berasal dari keluarga.


Sampel post mortem pasien COVID-19 China

Sampel post mortem pasien Corona pria berusia 50 tahun mengambil organ paru-paru, hingga jantung. Pemeriksaan histologis menunjukkan kerusakan alveolar difus bilateral dengan eksudat fibromyxoid seluler. Paru-paru menunjukkan pasien mengalami gangguan pernapasan akut sindrom (ARDS).


Gejala COVID-19

Gejala COVID-19 yang ditemukan di awal wabah Wuhan juga tak spesifik, ada yang tak bergejala hingga mengalami pneumonia berat dan meninggal dunia. WHO mencatat beberapa gejala COVID-19 di China dalam dokumen asal usul Corona hasil investigasi Februari lalu.


Berdasarkan 55.924 kasus yang dikonfirmasi di laboratorium China, tanda dan gejala khas meliputi:


Demam (87,9 persen)

Batuk kering (67,7 persen)

Kelelahan (38,1 persen)

Berdahak (33,4 persen)

Sesak napas (18,6 persen)

Sakit tenggorokan (13,9 persen)

Sakit kepala (13,6 persen)

Mialgia atau artralgia (14,8 persen)

Menggigil (11,4 persen)

Mual atau muntah (5,0 persen)

Hidung tersumbat (4,8 persen)

Diare (3,7 persen)

Hemoptisis (0,9 persen)

Konjungtiva (0,8 persen).

"Pengidap COVID-19 umumnya mengalami gejala ringan rata-rata 5-6 hari setelah infeksi (rata-rata masa inkubasi 5-6 hari, kisaran 1-14 hari)," jelas WHO.

https://tendabiru21.net/movies/total-recall/

Wanita Ini Harus Operasi Otak Gara-gara Obesitas, Kok Bisa?

 Seorang wanita asal Texas diharuskan menjalani operasi akibat kelebihan berat badan atau obesitas yang dialaminya. Ia juga mengidap beberapa penyakit, salah satunya pada bagian otaknya.

Awalnya, wanita bernama Evelyn Morales LaGrange mengalami kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak. Namun, berat tubuhnya melonjak dengan cepat usai melahirkan putrinya pada 2007 silam.


Akibat bobot tubuhnya yang sangat besar, wanita 36 tahun tersebut didiagnosis mengidap hipotiroidisme pada 2009. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang mengatur metabolisme dan membuat bobot tubuhnya terus bertambah.


Dikutip dari Metro UK, Evelyn pun mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, depresi, kecemasan, hingga dikucilkan orang-orang di lingkungan dan pasangannya.


Hingga pada Februari 2017, Evelyn tiba-tiba merasakan sakit di bagian belakang kepalanya sampai membuatnya kehilangan penglihatan dan rasa tidak nyaman di perutnya. Ia didiagnosis mengalami malformasi Chiari, kondisi yang ditandai dengan jaringan otak meluas ke tulang belakang karena ukuran otaknya terlalu besar untuk tengkoraknya.

Dokter memberitahu bahwa ia harus menjalani operasi dekompresi otak. Tulang di bagian belakang tengkoraknya diangkat untuk membuat lebih banyak ruang bagi otaknya. Hal itu bisa meringankan rasa sakit yang ia alami selama ini.


Namun, sebelum itu ia harus mengurangi separuh lebih dari berat badannya yang mencapai 500 pon atau sekitar 226 kilogram agar bisa melakukan tindakan operasi tersebut. Ia menjalani operasi di bagian lambungnya yang membantu menurunkan berat badannya secara drastis dalam 30 bulan.


Dampak dari kondisinya tersebut membuat kemampuan penglihatan Evelyn memburuk, migrain, serta sakit kronis yang muncul setiap hari. Bahkan ia harus tidur dengan mesin CPAP untuk membantunya bernapas.


"Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir untuk memperhatikan apa yang saya makan atau minum. Saya seorang ibu tunggal, sehingga saat terlalu lelah akan memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang membuat berat tubuh saya semakin bertambah," kata Evelyn.


"Saya juga sangat menderita dengan depresi dan kecemasan. Jadi, saat saya stress, makan adalah jalan untuk menemukan rasa nyaman," lanjutnya.


Sampai saat ini, Evelyn tetap menjalani hidup sehatnya dengan mengkonsumsi makanan serta minuman yang sehat. Saat penyakit malformasi Chiari yang diidapnya tidak kambuh, ia juga berlatih angkat beban sambil menunggu waktu operasi otak yang akan dijalaninya.

https://tendabiru21.net/movies/2012/


6 Fakta Temuan WHO Soal Asal-Usul Corona, Hasil Investigasi di Wuhan


Setahun lebih tak terungkap, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya merilis hasil investigasi asal usul Corona. Tim investigasi WHO sebelumnya menjalankan misi untuk menguak sumber Corona ke China, Wuhan, sejak 16 hingga 24 Februari 2021.

Dari jenis hewan hingga rute penularan Corona pertama kali terungkap. Namun, ada beberapa hal yang juga belum terjawab atau berhasil diidentifikasi WHO.


Berikut rangkumannya dikutip dari laman resmi WHO, Selasa (30/3/2021).


COVID-19 berasal dari kelelawar

Dari analisis filogenetik yang dilakukan dengan whole genome sequencing, kelelawar terbukti menjadi asal usul Corona, ia merupakan reservoir virus SARS-CoV-2 atau COVID-19. Namun, host perantara yang lantas menularkan virus dari kelelawar ke manusia belum bisa diidentifikasi WHO.


Rute penularan COVID-19 di awal merebak

Seperti diketahui, rute penularan COVID-19 paling umum terjadi melalui percikan droplet dari orang yang terinfeksi Corona. Saat pertama kali Corona merebak di Wuhan, tidak ada bukti COVID-19 bisa menular lewat udara atau airborne transmission.


Sementara jejak COVID-19 pada feses memang ditemukan di beberapa pasien Corona China, tetapi hingga saat ini tidak ada bukti hal tersebut juga bisa menjadi media penyebaran Corona.

https://tendabiru21.net/movies/ritual-6/

Kanada Setop Sementara Vaksin AstraZeneca untuk 55 Tahun ke Bawah, Ada Apa?

 Kanada menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pada usia di bawah 55 tahun. Peninjauan terkait manfaat dan risiko vaksin berdasarkan usia dan jenis kelamin menurut otoritas kesehatan setempat perlu dikaji sebelum kembali digunakan.

Penundaan vaksinasi pada usia 55 tahun ke bawah menanggapi laporan di Eropa terkait pembekuan darah yang jarang terjadi tetapi memicu kondisi serius. Beberapa orang ditemukan mengalami pendarahan hingga meninggal setelah vaksinasi, terutama pada wanita usia muda.


Meski begitu, tidak ada kasus serupa yang terjadi di Kanada. Sejauh ini, sekitar 307.000 dosis vaksin AstraZeneca sudah diberikan.


"Kami menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah usia 55 tahun, menunggu analisis manfaat risiko lebih lanjut," kata wakil kepala kesehatan masyarakat Kanada Howard Njoo dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters.


Alasan penyetopan sementara vaksin AstraZeneca

Langkah kehati-hatian Kanada dilakukan lantaran stok vaksin lain masih tersedia. Sebagian besar pasokan vaksin Corona mereka dari Pfizer hingga Moderna.


Canada's National Advisory Committee on Immunization (NACI), sebuah panel ahli independen, mengatakan bahwa komplikasi pembekuan usai divaksin AstraZeneca belum jelas.


"Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang dewasa di bawah usia 55 tahun," jelas NACI dalam rilis tertulis.


Pihak Kanada mengaku sudah berkomunikasi dengan AstraZeneca mengenai rekomendasi NACI, dan akan segera mengungkap hasil penilaian. Terutama terkait manfaat dan risiko vaksin Corona AstraZeneca berdasarkan usia dan jenis kelamin.


Otoritas kesehatan Kanada tengah menimbang ketentuan baru soal vaksinasi AstraZeneca. Sebelumnya, banyak negara Eropa yang menangguhkan vaksin AstraZeneca usai adanya laporan pembekuan darah, tetapi Kanada tetap melanjutkan dengan alasan manfaat vaksinasi lebih besar daripada risikonya.


Kini, saat beberapa negara Eropa sudah melanjutkan vaksinasi AstraZeneca, Kanada menyetop sementara dengan kekhawatiran kasus pembekuan darah terjadi di usia dewasa muda.


Prancis lebih dulu melakukan vaksinasi Corona AstraZeneca di luar aturan regulator medis Eropa. Mereka mengatakan pada 19 Maret, vaksin AstraZeneca hanya boleh diberikan kepada orang-orang yang berusia di atas 55 tahun.


Prancis melakukan kebijakan tersebut pada temuan kasus pembekuan darah yang lebih banyak menyerang usia dewasa muda.


Pentingnya Asupan Multivitamin Meski Sudah Disuntik Vaksin

https://tendabiru21.net/movies/ritual-5/


Wanita Ini Harus Operasi Otak Gara-gara Obesitas, Kok Bisa?


Seorang wanita asal Texas diharuskan menjalani operasi akibat kelebihan berat badan atau obesitas yang dialaminya. Ia juga mengidap beberapa penyakit, salah satunya pada bagian otaknya.

Awalnya, wanita bernama Evelyn Morales LaGrange mengalami kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak. Namun, berat tubuhnya melonjak dengan cepat usai melahirkan putrinya pada 2007 silam.


Akibat bobot tubuhnya yang sangat besar, wanita 36 tahun tersebut didiagnosis mengidap hipotiroidisme pada 2009. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang mengatur metabolisme dan membuat bobot tubuhnya terus bertambah.


Dikutip dari Metro UK, Evelyn pun mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, depresi, kecemasan, hingga dikucilkan orang-orang di lingkungan dan pasangannya.


Hingga pada Februari 2017, Evelyn tiba-tiba merasakan sakit di bagian belakang kepalanya sampai membuatnya kehilangan penglihatan dan rasa tidak nyaman di perutnya. Ia didiagnosis mengalami malformasi Chiari, kondisi yang ditandai dengan jaringan otak meluas ke tulang belakang karena ukuran otaknya terlalu besar untuk tengkoraknya.

https://tendabiru21.net/movies/ritual-4/

Uang Jajan Dikurangi, Wanita Ini Tetap Bisa Makan Mewah Ikan Arwana Bakar

 Meskipun uang jajannya dikurangi, pengguna TikTok yang satu ini menunjukkan masih bisa makan mewah. Ia membuat hidangan berupa ikan arwana bakar.

Ikan arwana adalah jenis ikan dari keluarga Osteoglossidae. Ikan arwana dikenali dengan bentuk tubuhnya yang panjang. Selain itu, sisik ikan arwana juga memiliki banyak warna.


Ada yang silver, hitam, merah, gold dan lainnya. Karena penampilannya yang menarik menjadikan ikan arwana sebagai hewan peliharaan. Tak man-main, harga satu ekor ikan arwana bisa mencapai jutaan rupiah.


Maka tak heran ikan arwana dikenal sebagai peliharaan sultan. Namun, seorang pengguna Tiktok dengan akun @bunga_bungaa ini menghebohkan netizen karena menjadikan ikan arwana peliharaannya menjadi santapan.


Dalam video tersebut, pengguna TikTok itu memperlihat akuarium yang berisi banyak jenis ikan. Salah satunya ada jenis ikan arwana. Kemudian ia mengambil ikan arwana yang paling besar untuk dimasak.


Lebih lanjut, ia juga mengatakan kalau memasak ikan arwana peliharaan ini bisa dijadikan tips makan mewah meskipun uang jajan dikurangi. Dikonfirmasi detikcom (30/03) Ia menyebut ikan arwananya berukuran 3,5 kg.


Pengguna TikTok tersebut memperlihatkan proses pembuatan. Mulai dari membersihkan sisik, meracik bumbu hingga memanggang. Untuk bumbunya menggunakan empat bahan, yaitu garam, bawang putih, lemon dan minyak wijen.


"Ikannya harus dibersihkan nih, sisik-sisiknya karena tebel banget. Membersihkan sisinya ini paling lama karena kita harus satu-satu," ujarnya dalam video.


Semua bahan tersebut dicampur, baru kemudian diolesi di seluruh tubuh ikan arwana. Setelah itu ikan arwananya dibakar di atas bara api. Bunga mengatakan membakar ikan menggunakan bara api bisa membuat daging ikan matang secara menyeluruh.


Tak hanya itu, ikan arwana bakar yang sudah matang kemudian disajikan di piring. Sebagai pelengkap, pengguna TikTok itu juga membuat sambal dan aneka lalapan, seperti pare, kacang panjang dan lencak.


Bunga menilai tekstur ikan arwana bakarnya sangat tebal dan lembut. Sementara rasanya gurih dan segar karena diberi air jeruk lemon. Video itu pun langsung mengunggah komentar netizen.


"Uang jajan dikurangi makan ikan arwana? kalau gue mendingan dijual dapet duit. Kalau dimakan cuma sekali makan doang," ujar netizen.


"Susah ye sultan kalau gabut bikin pusing. Duit jajan dikurangi aja jajannya tetap mewah," tulis netizen lainnya.

https://tendabiru21.net/movies/ritual-3/


Kanada Setop Sementara Vaksin AstraZeneca untuk 55 Tahun ke Bawah, Ada Apa?


Kanada menyetop sementara penggunaan vaksin AstraZeneca pada usia di bawah 55 tahun. Peninjauan terkait manfaat dan risiko vaksin berdasarkan usia dan jenis kelamin menurut otoritas kesehatan setempat perlu dikaji sebelum kembali digunakan.

Penundaan vaksinasi pada usia 55 tahun ke bawah menanggapi laporan di Eropa terkait pembekuan darah yang jarang terjadi tetapi memicu kondisi serius. Beberapa orang ditemukan mengalami pendarahan hingga meninggal setelah vaksinasi, terutama pada wanita usia muda.


Meski begitu, tidak ada kasus serupa yang terjadi di Kanada. Sejauh ini, sekitar 307.000 dosis vaksin AstraZeneca sudah diberikan.


"Kami menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca untuk orang dewasa di bawah usia 55 tahun, menunggu analisis manfaat risiko lebih lanjut," kata wakil kepala kesehatan masyarakat Kanada Howard Njoo dalam jumpa pers, dikutip dari Reuters.


Alasan penyetopan sementara vaksin AstraZeneca

Langkah kehati-hatian Kanada dilakukan lantaran stok vaksin lain masih tersedia. Sebagian besar pasokan vaksin Corona mereka dari Pfizer hingga Moderna.


Canada's National Advisory Committee on Immunization (NACI), sebuah panel ahli independen, mengatakan bahwa komplikasi pembekuan usai divaksin AstraZeneca belum jelas.


"Dari apa yang diketahui saat ini, ada ketidakpastian substansial tentang manfaat pemberian vaksin AstraZeneca COVID-19 kepada orang dewasa di bawah usia 55 tahun," jelas NACI dalam rilis tertulis.


Pihak Kanada mengaku sudah berkomunikasi dengan AstraZeneca mengenai rekomendasi NACI, dan akan segera mengungkap hasil penilaian. Terutama terkait manfaat dan risiko vaksin Corona AstraZeneca berdasarkan usia dan jenis kelamin.

https://tendabiru21.net/movies/the-young-victoria/

Facebook & Google Bangun Kabel Bawah Laut dari AS hingga Indonesia

  Facebook dan Google berencana memasang kabel trans-Pasifik Echo dan Bifrost. Kabel bawah laut itu akan membentang dari wilayah Pantai Barat AS ke Singapura dan Indonesia.

Melansir CNBC, Senin (29/3/2021), Facebook menyatakan bahwa kedua kabel tersebut akan meningkatkan kapasitas data antar kawasan hingga 70% dan meningkatkan keandalan internet.


Facebook sendiri akan berinvestasi pada kedua jenis kabel bawah laut tersebut. Sedangkan Google mengeluarkan investasi hanya untuk kabel Echo. Sementara nilai investasinya belum terungkap.


"Kami berkomitmen untuk membawa lebih banyak orang bisa tersambung dengan internet yang lebih cepat," kata wakil presiden investasi jaringan Facebook, Kevin Salvadori.


Dalam pembangunan kabel bawah laut itu, Facebook dan Google akan bermitra dengan perusahaan Indonesia Telin dan XL Axiata, serta Keppel yang berbasis di Singapura.


Untuk target pembangunannya sendiri untuk Echo direncanakan selesai di akhir 2023, sedangkan Bifrost targetnya selesai pada akhir 2024.


Pada Mei lalu, Facebook mengumumkan rencana untuk membangun kabel bawah laut sepanjang 37.000 kilometer di sekitar Afrika untuk menyediakan akses internet yang lebih baik.


Google juga sedang mengerjakan kabel bawah air bernama Equiano, yang bertujuan untuk menghubungkan Afrika dengan Eropa.


Facebook juga sebelumnya memiliki rencana untuk menyalurkan internet ke daerah terpencil menggunakan drone bertenaga surya. Perusahaan bernama Aquila menutup proyek tersebut pada 2018 tetapi dilaporkan telah bekerja dengan Airbus untuk menguji drone serupa lagi di Australia.

https://tendabiru21.net/movies/victoria-the-great/


Simulasi Kredit Wuling Almaz RS: Ini Uang Muka dan Cicilannya


- Wuling Almaz RS resmi dijual di Indonesia. Sebagai varian tertinggi, Wuling Almaz RS tak hanya membawa tampilan yang lebih sporty. Namun juga sudah dibekali teknologi Wuling Interconnected Smart Ecosystem (WISE) yang membuat mobil ini bisa terkoneksi dengan smartphone dan menjalankan fungsi kendaraan semi otonom.

Soal tipe, Wuling Almaz RS dibagi dalam 3 varian, yakni EX 5-seater, EX 7-seater, dan Pro 7-seater. Sementara menyoal harganya, diperkenalkan harga spesial, yakni Rp 355.800.000 (EX 5-seater), Rp 365.800.000 (EX 7-seater), dan Rp 370.800.000 (Pro 7-seater). Lalu seperti apa ya simulasi kredit Wuling Almaz RS?


Menggunakan simulasi kredit dari Mega Finance, jika ingin membeli Wuling Almaz RS EX 5-seater seharga Rp 355.800.000, dengan skema uang muka 30 persen dan tenor angsuran 60 bulan (5 tahun), maka uang muka yang harus dibayarkan adalah Rp 106.740.000 dan cicilan per bulannya Rp 6.374.899.


Lanjut untuk model Wuling Almaz RS Pro 7-seater yang punya harga Rp 370.800.000. Dengan skema uang muka 30 persen dan tenor angsuran 60 bulan (5 tahun), maka uang muka yang harus dibayarkan adalah Rp 111.240.000 dengan cicilan per bulannya Rp 6.639.123.


Sebagai catatan, skema uang muka dan angsuran tersebut hanya bersifat simulasi. Tentu simulasi tersebut bisa berbeda-beda tergantung dari leasing mana yang dipilih. Selain itu, pihak Wuling Motors juga memberikan program promosi berupa harga subsidi Wuling Almaz RS dengan banderol lebih murah. Misal untuk tipe EX 5-seater harganya jadi Rp 340.800.000, EX 7-seater jadi Rp 350.800.000, dan Pro 7-seater jadi Rp 354.800.000. Harga subsidi tersebut berlaku selama periode peluncuran hingga 30 April 2021.

https://tendabiru21.net/movies/taste-of-love-3d/

Wanita Ini Harus Operasi Otak Gara-gara Obesitas, Kok Bisa?

 Seorang wanita asal Texas diharuskan menjalani operasi akibat kelebihan berat badan atau obesitas yang dialaminya. Ia juga mengidap beberapa penyakit, salah satunya pada bagian otaknya.

Awalnya, wanita bernama Evelyn Morales LaGrange mengalami kelebihan berat badan sejak masa kanak-kanak. Namun, berat tubuhnya melonjak dengan cepat usai melahirkan putrinya pada 2007 silam.


Akibat bobot tubuhnya yang sangat besar, wanita 36 tahun tersebut didiagnosis mengidap hipotiroidisme pada 2009. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon yang mengatur metabolisme dan membuat bobot tubuhnya terus bertambah.


Dikutip dari Metro UK, Evelyn pun mengalami hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, depresi, kecemasan, hingga dikucilkan orang-orang di lingkungan dan pasangannya.


Hingga pada Februari 2017, Evelyn tiba-tiba merasakan sakit di bagian belakang kepalanya sampai membuatnya kehilangan penglihatan dan rasa tidak nyaman di perutnya. Ia didiagnosis mengalami malformasi Chiari, kondisi yang ditandai dengan jaringan otak meluas ke tulang belakang karena ukuran otaknya terlalu besar untuk tengkoraknya.


Dokter memberitahu bahwa ia harus menjalani operasi dekompresi otak. Tulang di bagian belakang tengkoraknya diangkat untuk membuat lebih banyak ruang bagi otaknya. Hal itu bisa meringankan rasa sakit yang ia alami selama ini.


Namun, sebelum itu ia harus mengurangi separuh lebih dari berat badannya yang mencapai 500 pon atau sekitar 226 kilogram agar bisa melakukan tindakan operasi tersebut. Ia menjalani operasi di bagian lambungnya yang membantu menurunkan berat badannya secara drastis dalam 30 bulan.


Dampak dari kondisinya tersebut membuat kemampuan penglihatan Evelyn memburuk, migrain, serta sakit kronis yang muncul setiap hari. Bahkan ia harus tidur dengan mesin CPAP untuk membantunya bernapas.


"Sebelumnya, saya tidak pernah berpikir untuk memperhatikan apa yang saya makan atau minum. Saya seorang ibu tunggal, sehingga saat terlalu lelah akan memilih untuk mengkonsumsi makanan cepat saji yang membuat berat tubuh saya semakin bertambah," kata Evelyn.


"Saya juga sangat menderita dengan depresi dan kecemasan. Jadi, saat saya stress, makan adalah jalan untuk menemukan rasa nyaman," lanjutnya.


Sampai saat ini, Evelyn tetap menjalani hidup sehatnya dengan mengkonsumsi makanan serta minuman yang sehat. Saat penyakit malformasi Chiari yang diidapnya tidak kambuh, ia juga berlatih angkat beban sambil menunggu waktu operasi otak yang akan dijalaninya.

https://tendabiru21.net/movies/the-taste-of-love/


Facebook & Google Bangun Kabel Bawah Laut dari AS hingga Indonesia


 Facebook dan Google berencana memasang kabel trans-Pasifik Echo dan Bifrost. Kabel bawah laut itu akan membentang dari wilayah Pantai Barat AS ke Singapura dan Indonesia.

Melansir CNBC, Senin (29/3/2021), Facebook menyatakan bahwa kedua kabel tersebut akan meningkatkan kapasitas data antar kawasan hingga 70% dan meningkatkan keandalan internet.


Facebook sendiri akan berinvestasi pada kedua jenis kabel bawah laut tersebut. Sedangkan Google mengeluarkan investasi hanya untuk kabel Echo. Sementara nilai investasinya belum terungkap.


"Kami berkomitmen untuk membawa lebih banyak orang bisa tersambung dengan internet yang lebih cepat," kata wakil presiden investasi jaringan Facebook, Kevin Salvadori.


Dalam pembangunan kabel bawah laut itu, Facebook dan Google akan bermitra dengan perusahaan Indonesia Telin dan XL Axiata, serta Keppel yang berbasis di Singapura.


Untuk target pembangunannya sendiri untuk Echo direncanakan selesai di akhir 2023, sedangkan Bifrost targetnya selesai pada akhir 2024.


Pada Mei lalu, Facebook mengumumkan rencana untuk membangun kabel bawah laut sepanjang 37.000 kilometer di sekitar Afrika untuk menyediakan akses internet yang lebih baik.


Google juga sedang mengerjakan kabel bawah air bernama Equiano, yang bertujuan untuk menghubungkan Afrika dengan Eropa.


Facebook juga sebelumnya memiliki rencana untuk menyalurkan internet ke daerah terpencil menggunakan drone bertenaga surya. Perusahaan bernama Aquila menutup proyek tersebut pada 2018 tetapi dilaporkan telah bekerja dengan Airbus untuk menguji drone serupa lagi di Australia.

https://tendabiru21.net/movies/taste-of-love-4/

Vaksinasi Tembus 10 Juta Orang, Menkes: RI dalam Posisi 4 Besar

 Lebih dari 10 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan ke masyarakat mulai dari tenaga kesehatan hingga lansia. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia dalam posisi 4 besar negara yang bukan produsen vaksin, tapi telah melakukan penyuntikan di atas 10 juta.

"Saat ini, laju penyuntikan vaksin kita telah mencapai 500.000 suntikan per hari dan kita sudah tembus 10 juta penyuntikan Jumat (26/3). Dengan capaian ini, Indonesia masuk dalam posisi 4 besar negara di dunia yang bukan produsen vaksin, tapi tertinggi dalam melakukan penyuntikan. Kita di bawah Jerman, Turki, dan Brasil dan berhasil melampaui Israel dan Perancis. Ini sebuah kabar gembira," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, Selasa (30/3/2021).


Budi juga mengatakan vaksin COVID-19 sudah menjadi isu geopolitik. Sebab negara-negara di seluruh dunia saling berebut untuk mendapatkan vaksin. Oleh sebab itu, vaksin yang tersedia adalah yang terbaik untuk digunakan.


Ia melanjutkan, pemerintah harus mengombinasikan penggunaan berbagai macam merek vaksin COVID-19 dalam rangka memenuhi kebutuhan vaksin untuk seluruh populasi sasaran. Tidak ada satupun produsen vaksin di dunia ini yang dapat memenuhi seluruh permintaan negara-negara besar seperti Indonesia.


"Indonesia beruntung karena sudah menjalin kerja sama dengan 4 produsen vaksin, yaitu Sinovac, Astrazeneca, Novavax, dan Pfizer. Ketersediaan vaksin menjadi sangat penting dalam menjaga kelancaran program vaksinasi pemerintah," ungkapnya.


Sebelumnya saat konferensi pers di Istana Negara Budi mengatakan vaksinasi yang dilakukan di Indonesia sudah menembus 10 juta dengan kecepatan harian mendekati 500.000 penyuntikan. Ditargetkan, bulan Maret dan April dengan ketersediaan vaksin 15 juta dosis per bulan, sudah sesuai kecepatan penyuntikannya.


Namun ada beberapa catatan yang disampaikan oleh Budi kepada Presiden Jokowi perihal lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara, termasuk di India, yang memicu terjadinya embargo vaksin.

https://tendabiru21.net/movies/taste-of-love-3/


"Adanya embargo vaksin akan mengganggu kedatangan vaksin atau ketersediaan vaksin beberapa bulan ke depan, terutama yang berasal dari negara yang melakukan embargo. Jadi kita perlu hati-hati mengatur laju penyuntikan agar tidak ada kekosongan vaksin nantinya," imbuh Budi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.


Lebih lanjut Budi menuturkan, kini beberapa negara khususnya di Eropa yang tengah mengalami kenaikan kasus akibat adanya strain baru yang ditemukan dan mobilitas yang terlalu agresif. Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo juga telah memberikan arahan untuk mencari titik keseimbangan agar hasil penurunan yang bagus berkat program PPKM Mikro dan vaksinasi tidak sia-sia.


Untuk itu, Budi menuturkan agar siapa pun yang sudah melakukan vaksinasi untuk tetap menerapkan protokol kesehatan sehingga tren COVID-19 di Indonesia bisa terus turun dan tidak mengalami lonjakan seperti yang dialami di Eropa.


Ia juga mengingatkan vaksinasi juga tidak membuat siapapun kebal terhadap virus. Vaksinasi dapat membuat antibodi seseorang menjadi lebih baik, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat tertular dan menularkan kembali.


"Tapi vaksinasi bukan membuat kita kebal tidak mungkin terkena, tetapi itu masih bisa terkena. Cuma karena antibodi kita sudah baik itu akan segera bisa cepat sembuh dan tidak usah masuk ke rumah sakit, tetapi masih bisa menularkan. Sehingga tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, jadi dengan adanya strain baru tidak usah kita khawatirkan," tutur Budi.


Budi juga mengingatkan masyarakat dan mengajak lansia yang berusia 60 tahun ke atas untuk divaksinasi. Hal ini mengingat mayoritas pasien yang masuk rumah sakit dan wafat adalah lansia.


Ia juga mengimbau kepada kepala daerah dan juga tenaga kesehatan untuk lebih konsentrasi memberikan vaksin kepada lansia.


"Karena Insyaallah, kalau ini sudah kita berikan, kalau nanti apa-apa lagi yang masuk rumah sakit dan yang wafat akan sangat rendah. Kalau kita bisa segera melakukan vaksinasi untuk yang usia 60 tahun ke atas akan sangat kecil tekanan rumah sakit dan juga tenaga kesehatan kita," pungkasnya.

https://tendabiru21.net/movies/down-a-dark-hall/

Kenali Gangguan Pernapasan pada Anak dan Cara Mencegahnya

 Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan nutrisi dan oksigen yang lebih banyak dibanding orang dewasa. Menurut WHO, anak-anak bernapas lebih cepat jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh volume paru-paru anak yang masih kecil sehingga frekuensi bernapas mereka lebih banyak.

Diketahui, anak-anak berumur 3 tahun bernapas 20 hingga 30 kali setiap menitnya sedangkan bayi yang baru lahir bernapas 30 hingga 40 kali per menit. Sementara itu, orang dewasa justru memiliki frekuensi bernapas yang lebih rendah yaitu 12 hingga 18 kali setiap menitnya.


Anak-anak dan bayi memiliki jumlah frekuensi pernapasan yang lebih banyak daripada orang dewasa, namun imunitas tubuh mereka masih rendah. Hal ini membuat bayi dan anak-anak lebih rentan untuk terkena masalah pernapasan.


Tak hanya itu, ada berbagai faktor penyebab masalah pernapasan pada bayi dan anak-anak seperti infeksi virus, bakteri, dan kualitas udara sekitar yang bisa membuat bayi serta anak-anak terkena penyakit pernapasan. Berikut beberapa contoh penyakit pernapasan yang rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.


Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada saluran udara menengah dan besar di paru-paru yang biasanya rentan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Penyebab bronkitis adalah virus syncytial (RSV). Diketahui, penyakit ini biasanya berselang singkat dengan gejala yang paling umum dialami oleh anak-anak seperti batuk berdahak. Tak hanya itu, terdapat juga gejala lainnya berupa sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, nyeri di dada, dan sesak napas.


Alergi

Alergi merupakan salah satu penyebab umum masalah pernapasan. Penyebab alergi pernapasan bisa beragam macamnya, misalnya karena serbuk sari, debu-debu halus, bulu-bulu hewan peliharaan, asap rokok, dan asap kendaraan.


Anak-anak dengan alergi biasanya tampak dari adanya gejala seperti cairan bening dan encer dari hidung atau hidung tersumbat, bersin, dan mata berair. Selain itu, sering kali ada lingkaran hitam di bawah mata (allergic shiners). Saat alergi muncul, tak jarang anak-anak juga dapat kehilangan nafsu makan mereka.


Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan bagian bawah yang disebabkan oleh bakteri pneumonia. Penyakit ini rentan terjadi saat pilek atau flu. Pada penderita pneumonia, kuman masuk ke dalam saluran pernapasan dan mengalahkan sistem kekebalan tubuh hingga akhirnya menyebabkan infeksi.


Anak-anak dengan penyakit pneumonia umumnya sulit bernapas karena paru-paru mereka berisi cairan dan nanah. Selain itu, terdapat gejala lain dari pneumonia seperti batuk, demam, menggigil, napas yang cepat, sakit di dada karena batuk yang kuat, juga detak jantung yang cepat.

https://tendabiru21.net/movies/tabula-rasa-2/


Asma

Penyakit asma merupakan penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Penyakit asma merupakan pembengkakan pada saluran pernapasan yang menyebabkan saluran pernapasan menyempit, mengeluarkan lendir, dan menyebabkan kesulitan bernapas.


Penyebab asma dipicu oleh alergi dari serbuk sari, debu, bulu-bulu halus, dan tungau. Tak hanya itu, asma juga bisa disebabkan oleh penyakit sinusitis. Peradangan pada selaput lendir menyebabkan membran mengeluarkan lebih banyak lendir.


Tahukah Anda? Polutan udara seperti debu, virus, bakteri, PM 2.5, asap, bulu-bulu hewan peliharaan, dan partikel tidak kasat mata lainnya memiliki tingkat polutan yang lebih tinggi di dalam ruangan. Tingkat polutan udara dalam ruangan ini juga dapat diperparah saat Anda dalam kegiatan memasak atau renovasi.


Oleh karena itu, Anda harus memberi perhatian ekstra pada bayi dan anak-anak yang imunitas tubuhnya masih rendah dengan menjaga imunitas tubuh mereka dan memperhatikan kualitas udara yang dihirup.


Ada salah satu yang dapat Anda gunakan untuk menjaga kualitas udara di ruangan tetap baik, yakni dengan menggunakan air purifier. Teknologi air purifier berfungsi untuk menjernihkan udara dengan cara menyaring udara yang masuk lewat filter dan mengeluarkan udara yang bersih dan segar.


Memilih produk air purifier pun tak bisa sembarangan, terlebih jika penggunaannya untuk anak-anak. Oleh karena itu, Anda perlu paham betul sertifikasi dan filter yang digunakan sebelum membeli produk air purifier termasuk produk air purifier dari Winix yang bisa menjadi solusi masalah kualitas udara ruangan di rumah Anda.

https://tendabiru21.net/movies/tabula-rasa/

3 Kesalahan yang Meningkatkan Risiko Terinfeksi Virus Corona Usai Divaksin

  Vaksinasi adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk mengakhiri pandemi virus Corona. Tapi masih ada risiko tertular virus Corona meski sudah mendapatkan vaksin.

Sejauh ini, vaksin Corona yang sudah tersedia terbukti mampu mengurangi keparahan dan menurunkan risiko kematian saat terinfeksi. Hanya saja vaksin Corona belum ada yang 100 persen mampu mencegah penularannya.


Para ahli percaya bahwa seseorang yang sudah divaksin COVID-19 bisa terinfeksi virus corona bila tidak berhati-hati dan menerapkan protokol dengan benar. Berikut ragam aktivitas yang meningkatkan risiko terinfeksi usai divaksinasi dikutip dari berbagai sumber.


Tidak pakai masker

Banyak yang beranggapan masker tidak lagi diperlukan usai suntik vaksin Corona. Padahal tak pakai masker justru menjadi salah satu kesalahan terbesar orang yang sudah vaksin COVID-19.


Semua orang yang sudah menerima vaksin tetap disarankan memakai masker sampai terbentuk kekebalan tingkat komunitas. CDC juga merekomendasikan orang yang sudah divaksin hanya bisa melepas masker ketika bersama orang yang sudah vaksin saja.


Abai prokes saat bepergian

Tidak sedikit yang menganggap risiko tertular virus Corona akan menjadi kecil setelah divaksin sehingga mereka abai terhadap peraturan yang dibuat untuk mencegah. Padahal ada beberapa tempat di mana risiko infeksi Corona sangat tinggi, misal di dalam pesawat dan mengunjungi daerah dengan kasus tinggi.


Masih sangat banyak orang yang belum menerima vaksin, sehingga orang yang sudah vaksin Covid-19 harus tetap melakukan tindakan pencegahan ketika berpergian. Ada risiko infeksi ulang atau penularan virus corona di antara orang yang belum vaksin Covid-19.


Terlebih lagi, munculnya mutasi baru virus corona yang diduga kebal terhadap vaksin Covid-19 yang telah tersedia.


Kumpul-kumpul

Meski CDC membolehkan kumpul-kumpul tanpa masker usai vaksinasi, perlu dicatat bahwa hal ini hanya berlaku jika ingin bertemu mereka yang sudah disuntik vaksin juga.


Orang yang sudah divaksin masih berisiko tertular virus Corona, terutama dari pasien asimpotomatik. Ini alasan lebih lanjut mengapa mereka yang sudah divaksin tetap harus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial.

https://tendabiru21.net/movies/orgasm-boarding-house/


Kenali Gangguan Pernapasan pada Anak dan Cara Mencegahnya


Anak-anak dalam masa pertumbuhan membutuhkan asupan nutrisi dan oksigen yang lebih banyak dibanding orang dewasa. Menurut WHO, anak-anak bernapas lebih cepat jika dibandingkan dengan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh volume paru-paru anak yang masih kecil sehingga frekuensi bernapas mereka lebih banyak.

Diketahui, anak-anak berumur 3 tahun bernapas 20 hingga 30 kali setiap menitnya sedangkan bayi yang baru lahir bernapas 30 hingga 40 kali per menit. Sementara itu, orang dewasa justru memiliki frekuensi bernapas yang lebih rendah yaitu 12 hingga 18 kali setiap menitnya.


Anak-anak dan bayi memiliki jumlah frekuensi pernapasan yang lebih banyak daripada orang dewasa, namun imunitas tubuh mereka masih rendah. Hal ini membuat bayi dan anak-anak lebih rentan untuk terkena masalah pernapasan.


Tak hanya itu, ada berbagai faktor penyebab masalah pernapasan pada bayi dan anak-anak seperti infeksi virus, bakteri, dan kualitas udara sekitar yang bisa membuat bayi serta anak-anak terkena penyakit pernapasan. Berikut beberapa contoh penyakit pernapasan yang rentan terjadi pada bayi dan anak-anak.


Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada saluran udara menengah dan besar di paru-paru yang biasanya rentan pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Penyebab bronkitis adalah virus syncytial (RSV). Diketahui, penyakit ini biasanya berselang singkat dengan gejala yang paling umum dialami oleh anak-anak seperti batuk berdahak. Tak hanya itu, terdapat juga gejala lainnya berupa sakit kepala, demam, sakit tenggorokan, nyeri di dada, dan sesak napas.

https://tendabiru21.net/movies/space-babes-from-outer-space/