Jumat, 07 Februari 2020

Kemenpar Pikat Turis Filipina dengan Tarian Bali (2)

"Pengunjung di sini sangat tertarik dengan beragam tarian nusantara. Sebagai pembuka, kami memang menampilkan Tarian Bali yang sebenarnya disiapkan untuk di Booth. Komposisi rundown dari pembukaan sedikit diubah. Dan, ini ternyata justru membuat suasana semakin meriah. Mereka sangat antusias dengan warna budaya Bali itu," ungkap Ricky.

Tari Kembang Girang memang eksotis dengan dilengkapi oleh kostum yang didesain kekinian. Nuansa itu semakin kental dengan gerakan selendang dan kipas yang terus digerakkan hingga seperti sebuah sayap. Tak heran jika tarian tersebut memiliki story apik sehingga menjadi representasi karakter gadis Bali yang dinamis.

"Tarian ini sangat dinamis. Gerakannya unik menjadi daya tarik tersendiri," ucapnya lagi.

Secara harfiah, Kembang berarti Bunga dan Girang bermakna Bahagia, sehingga Tari Kembang Girang tersebut mengajak seluruh pengunjung untuk bergembira. Energi kebahagiaan itu ditampilkan melalui liukan gerakan ke samping dan berputar. Kostumnya juga indah dengan lengkap dengan mahkota keemasannya sehingga memamerkan eksotisnya Pulau Dewata Bali dan kostum yang ditampilkan kuat mengeksplorasi ornamen budaya Pulau Dewata.

"Kami ingin memberikan kesan terbaik. Parade budaya ini juga menjadi penegas betapa kayanya bumi nusantara. Bila berkunjung langsung ke Indonesia, wisatawan akan mendapatkan experience terbaik. Hal ini jadi paket lengkap," ujar Ricky.

WTLE 2019 menyajikan sekitar 33 kanal bisnis industri pariwisata. Diantaranya, terdapat maskapai, hotel, travel agencies, kapal pesiar, telekomunikasi, dan lainnya. Total ada 200 booth, lalu areanya 48% adalah tour package. Pameran ini diprediksi dikunjungi 10 ribu orang meliputi trade buyers, trade partner, individu, juga para pengusaha.

"Konten terbaik harus disajikan dalam WTLE 2019. Pasar Filipina ini sangat menjanjikan. Profil calon wisatawannya bagus dengan sebaran merata. Sebab, wisatawan milenial Filipina juga juga sangat besar potensinya. Beragam experience yang dicari para milenial Filipina ini juga banyak dimiliki oleh destinasi Indonesia," papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani.

Menawarkan sebaran market besar, slot wisatawan milenial Filipina mencapai 42 juta. Angka tersebut lebih besar dari slot milenial milik Vietnam sebesar 26 juta, apalagi Thailand yang berkisar 19 juta orang. Bahkan, slot terbesar memang masih didominasi Tiongkok dengan pasar 333 juta orang. Menariknya lagi, pasar Asia dengan rentang usia 15-34 tahun ini didominasi milenial dengan slot 57%.

"Dengan WTLE 2019 ini, arus kunjungan wisatawan Filipina ke Indonesia akan semakin besar di beberapa waktu mendatang. Event ini diharapkan memiliki impact jangka panjang yang bagus. Artinya, ada banyak peluang bisnis yang bisa dioptimalkan para industri pariwisata ini. Lalu, pada akhirnya masyarakat juga bisa ikut merasakan inkam dari aktivitas pariwisata," ungkap Rizky.

Progres positif dimiliki pergerakan wisatawan Filipina sepanjang 2018. Realisasi dari arus wisatawannya mencapai 217.582 orang. Angka tersebut surplus 104% dari target 210 ribu orang wisatawan Filipina. Lalu, mengacu realisasi tahun lalu, target besar dipancang tahun 2019. Wisatawan Filipina ditarget 280 ribu orang yang artinya dibutuhkan penambahan slot wisatawan Filipina hingga 33%.

Penyelenggaraan WTLE 2019 digelar pada tanggal 5-7 April 219. Lokasinya di SMX Convention Center, Mall of Asia, Pasay City, Manila, Filipina. Demi mengoptimalkan market Filipina, Indonesia menyertakan 13 TA/TO. Industri itu diantaranya SIM O Travel & Tour, BIC, Royal Destination, BMW, juga Travelfront Tours. Ada juga Bidadari Tour, Everyjoe Travel and Tours.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar