Kamis, 06 Februari 2020

Nama Kamu Mirip Nama Capres dan Cawapres, Gratis Masuk Tempat Wisata Ini

Turut sukseskan Pemilu, Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, Sulsel menggratiskan pengunjung yang namanya mirip nama capres dan cawapres. Asyik!

Turut sukseskan Pemilu, pengelola Taman Wisata Alam Bantimurung, Maros, Sulawesi Selatan menggratiskan biaya masuk bagi warga yang bernama Joko, Widodo, Prabowo, Bowo, Sandi, Ma'ruf dan Amin pada hari pencoblosan 17 April mendatang.

"Jadi kalau ada nama misalnya Joko Satrio, Sandi Sandoro atau Muhammad Amin nah itu bisa. Yang penting ber-KTP Maros yah kita gratiskan biaya masuk Bantimurung di hari pencoblosan," kata Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Maros, Muh Ferdiansyah, Kamis (11/04/2019).

Selain bukti KTP, warga diharuskan telah menggunakan hak pilihnya di TPS dengan bukti tinta Pemilu di jarinya. Untuk mendapatkan tiket gratis, warga hanya menunjukkan bukti itu ke loket masuk. Selain tiket gratis, yang beruntung juga akan diberikan souvenir menarik dari pengelola.

"Nah yang penting mereka juga harus sudah memilih dengan bukti tinta di jari. Jadi ini kita dalam rangka berpartisipasi mensukseskan Pemilu yang memang harusnya dirayakan dengan kegembiraan dan suka cita," lanjutnya.

Digratiskannya warga yang memiliki nama seperti dua Calon Presiden dan Wakil Presiden itu, diakui sebagai bentuk penghargaan kepada Capres dan Cawapres sebagai putra terbaik bangsa yang akan memimpin negara ini bisa jauh lebih baik kedepannya, termasuk pada sektor wisata.

"Ini juga sebagai bentuk penghargaan kami pada kedua Capres dan Cawapres kita. Harapannya siapapun yang memimpin, bangsa ini bisa lebih baik, terutama dalam membangun industri wisata yang potensinya luar biasa di negara kita ini," ujarnya.

Saat ini, Dinas Pariwisata telah melakukan pembenahan di areal wisata Bantimurung untuk terus meningkatkan jumlah pengunjung. Beberpa fasilitas telah direnovasi hingga lebih cantik dan instagramable. Bahkan, objek wisata ini telah dibuka 24 jam bagi para pengunjung.

Misteri Pulau Bajak Laut di Samudera Pasifik

Pulau Mocha, mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang nama ini. Sejarah mencatat, inilah pulaunya bajak laut dan tersimpan banyak misteri!

Dilansir dari BBC Travel, Kamis (11/4/2019) Pulau Mocha berlokasi di perairan Samudera Pasifik dan masuk dalam kawasan negara Chile. Jarak dari daratan utama Chile, pelabuhan di Kota Tirua tepatnya, hanya sekitar 35 km.

Akan tetapi, ganasnya ombak di lautan dan arus yang tak menentu membuat perjalanan kapal ke sana tidak mudah. Paling memungkinkan, naik pesawat perintis untuk ke Pulau Mocha.

Pulau Mocha hanya dihuni sekitar 800 penduduk dengan luas wilayah 48 km persegi. Nyatanya, hampir setengah pulau tersebut adalah hutan belantara yang menyimpan banyak flora dan fauna yang unik.

Menengok jauh ke belakang di abad pertengahan, Pulau Mocha pertama kali didatangi oleh penjelajah Belanda pada tahun 1600-an. Dua penjelajah Belanda yang datang ke sana adalah Olivier van Noort dan Joris van Spilbergen.

Mereka awalnya disambut baik oleh penduduk Pulau Mocha. Para penjelajah itu memberikan banyak hadiah seperti makanan dan pakaian, yang juga dibalas oleh hasil perkebunan. Pelan-pelan, Pulau Mocha jadi salah satu pulau penting bagi navigasi para penjelajah dari Eropa saat melintasi Samudera Pasifik.

Namun faktanya, mendatangi Pulau Mocha sungguhlah susah. Dalam catatan dari kapal-kapal Belanda, alat navigasi tidak berfungsi baik di sekitar pulaunya. Belum lagi ombak ganas dan arus yang sulit ditebak, membuat banyak kapal yang karam.

Lalu, di beberapa titik di sekitar Pulau Mocha adalah kawasan perairan dangkal. Itu pun sulit diprediksi oleh awak kapal, yang juga dapat membuat kapal rusak hingga karam.

Pulau Bajak laut

Kedatangan kapal-kapal penjelajah dari Belanda dan Inggris di Pulau Mocha, tidak disenangi oleh Spanyol. Asal tahu saja, Spanyol lebih dulu menjajah Chile di tahun 1500-an.

Usut punya usut, rupanya kapal-kapal Spanyol diserang oleh kapal bajak laut yang juga berasal dari Eropa di Pulau Mocha. Khususnya, kapal-kapal yang diserang adalah kapal yang mengangkut hasil Bumi seperti emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar