Kamis, 06 Februari 2020

Mesin Ini Bisa Menerbangkanmu 50% Lebih Cepat dari Concorde

Mesin roket Saber ini bisa terbang dengan kecepatan tinggi. Jika dipasang ke pesawat nantinya bisa menerbangkanmu 50 persen lebih cepat dari pesawat Concorde.

Melansir CNN Travel, Kamis (11/4/2019), mesin roket ini jadi obat rindu para penggemar penerbangan supersonik. Penerbangan itu telah dihentikan operasinya pada tahun 2003.

Dalam sebuah tes uji coba baru-baru ini, mesin roket ini sukses melewatinya. Adalah perusahaan Inggris Reaction Engines yang mengumumkan kesuksesan tes precooler pada hari Senin, mensimulasikan kondisi kecepatan pada Mach 3.3, atau lebih dari tiga kali kecepatan suara.

Mesin itu 50% lebih cepat daripada kecepatan jelajah Concorde yang digunakan untuk penerbangan antara New York dan Paris dalam waktu sekitar 3,5 jam. Dan seperti rekor kecepatan pesawat jet tercepat yang pernah dibuat, Lockheed SR-71 Blackbird .

Tes precooler adalah bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan mesin Synergetic Air-Breathing Rocket Engine (SABER). Lokasi tesnya di fasilitas pengujian di Colorado Air and Space Port di Amerika Serikat.

Pada kecepatan tinggi seperti itu, udara yang mengalir melalui mesin dapat mencapai suhu yang sangat tinggi, yang berpotensi menyebabkan kerusakan. Precooler mengurangi suhu gas sebelum memasuki mesin inti mesin itu sendiri.

Pengujian baru-baru ini membuktikan bahwa komponen tersebut dapat mendinginkan gas dari lebih dari 1.000 Celcius ke suhu sekitarnya dalam waktu kurang dari 1/20 detik, menurut pernyataan dari Reaction Engine.

"Ini adalah awal yang sangat signifikan dari teknologi precooler milik Reaction Engines yang mampu berkinerja memindahkan panas yang tak tertandingi," kata Mark Thomas, CEO Reaction Engines.

"Artikel pengujian (precooler) HTX memenuhi semua tes dan yang menyoroti bagaimana precooler kami memberikan kemampuan transfer panas terkemuka di dunia dengan bobot rendah dan ukuran yang kompak," ujar dia.

Thomas menekankan bahwa teknologi ini juga dapat digunakan dalam penerbangan listrik hibrida serta penerbangan berkecepatan sangat tinggi. Mesin SABER dirancang untuk mencapai kecepatan di atas Mach 5 di atmosfer Bumi dan kemudian akan dapat berubah menjadi roket yang dapat terbang melalui ruang angkasa hingga Mach 25.

Mesin ini menyedot udara dari atmosfer, memungkinkan efisiensi bahan bakar lebih besar. Dan bobotnya lebih ringan dari mesin roket yang ada karena perlu membawa pasokan oksigen sendiri.

Teknologi Reaction Engines telah menerima lebih dari USD 130 juta pendanaan selama empat tahun terakhir. Perusahaan juga menerima investasi dari para pemain industri penting seperti BAE Systems, Rolls-Royce dan Boeing HorizonX.

Inilah 'Pahlawan' Saat Kamu Tidur di Hotel

Mereka tidak sering terlihat, tapi punya andil besar. Petugas housekeeping adalah pahlawan bagi tamu saat menginap di hotel.

Seorang pakar dunia perhotelan, Jacob Tomsky merupakan penulis dari buku 'Heads In Beds: A Reckless Memoir of Hotels, Hustles and So-Called Hospitality.' Ia sendiri telah terjun di dunia perhotelan selama 10 tahun lamanya dan sudah tahu betul seluk-beluknya.

Dilansir dari Conde Nast Traveler, Kamis (11/4/2019) Jacob bercerita tentang para staff di hotel. Salah satunya yang disebut sebagai pahlawan adalah petugas housekeeping.

"Mereka bekerja dengan sangat keras untuk membersihkan kamar sebelum Anda datang. Anda tak akan melihatnya, bahkan mereka seharusnya memang tidak terlihat," kata Jacob.

Petugas housekeeping dituntut untuk membuat kamar sebersih dan senyaman mungkin. Itu adalah tanggung jawab mereka.

"Tiap petugas housekeeping punya nomor-nomor mana saja yang harus dibersihkan. Saat bertemu mereka, ucapkan terimakasih. Sungguh, itu sangat berarti," terang Jacob.

Jacob memberikan saran, sebaiknya tidak meninggalkan tip saat hendak check out. Sebab saat check out, bisa jadi ada petugas lainnya yang datang untuk mengecek sesuatu misal petugas listrik atau lainnya.

"Kalau bermalam 3 hari, berikan saja tip di malam pertama atau kedua," tutup Jacob. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar