Kamis, 26 Desember 2019

Mengenal Myeongdong di Korea yang Heboh Ada Logo Halal MUI

Myeongdong merupakan destinasi favorit turis di Seoul, Korea Selatan. Tempat wisata belanja dan kuliner, yang lagi heboh karena ada logo halal MUI di sana.

Surga belanja, begitu sebutan turis untuk Myeongdong. Segala hal ada di sana, dari berbagai barang-barang fashion branded, kosmetik, sepatu hingga berbagai kuliner street food yang menggoyang lidah.

Puluhan toko kecantikan berjejer sebut saja Aritaum, Innsifree, The Saem, Laneige, Skin Food, The Face Shop, Missha, dan lain sebagainya. Bagi yang doyan belanja, datang ke

Myeongdong berada di Kota Seoul dan mudah untuk ke sana karena ada rute bis dan kereta bawah tanah yang melewatinya. Myeongdong tepatnya berlokasi antara Chungmuro, Euljiro, dan Namdaemun-ro.

Dalam informasi dari Korea Tourism Organization (KTO) seperti dilihat detikcom, Sabtu (7/9/2019) Myeongdong disebut sebagai destinasi paling populer di Korea Selatan. Tercatat, 1 juta pengunjung datang ke sana setiap harinya termasuk turis mancanegara.

Beberapa mal juga terdapat di Myeongdong. Sebut saja Lotte Department Store, Shinsegae Department Store, Myeong-dong Migliore, Noon Square, dan M Plaza.

Dari siang sampai malam, Myeongdong tak pernah sepi. Ada yang datang untuk belanja, berburu suvenir sampai tak ketinggalan mencicipi berbagai street food yang menggoyang lidah.

Harga-harga tiap toko di Myeongdong berbeda-beda, namun masih terjangkau. Apalagi kalau ke toko-toko suvenir, beragam suvenir Korea sampai susu pisangnya yang terkenal bisa dibawa pulang.

Makin malam, Myeongdong makin mempesona. Bermandikan cahaya lampu, Myeongdong jadi asyik lokasi untuk hunting foto.

Soal street food, baru-baru ini detikcom melihat hal tak biasa di Myeongdong. Beberapa penjaja street food di sana menempelkan stiker Logo Halal MUI (Majelis Ulama Indonesia).

detikcom mencoba berbincang dan menanyakan soal stiker logo halal MUI kepada para penjaja street food. Namun, mereka tidak menjawabnya.

Pihak MUI menanggapi hal tersebut. Lukmanul Hakim, Direktur LPPOM MUI kepada detikcom menjelaskan, bahwa bukan MUI yang menempelkan logo halal di beberapa kedai makanan di Myeongdong.

"Saya sudah cek ke kantor perwakilan di Korea, mereka katakan tidak pernah ada sertifikasi halal dari MUI," kata Lukman kepada detikcom.

Terbang Nyaman ke Dubai

 Liburan ke Dubai, Uni Emirat Arab jadi impian banyak traveler. Penerbangan ke sana pun terasa nyaman.

Perjalanan saya dan suami selama hampir 8 jam dari Jakarta menuju Dubai berjalan lancar dan nyaman. Tak heran penerbangan dengan maskapai Emirates ini memang bertabur fasilitas dan layanan yang benar-benar memanjakan.

Bukan hanya tempat duduknya yang lapang melebihi harapan penumpang di kelas ekonomi tapi juga layanan dari cabin crew yang selalu siap membantu apa yang kita perlu. Ditambah lagi makanan lezat yang tersaji yang saya nikmati sembari melenakan diri dengan hiburan dari ICE (Information-Communication-Entertainment), in-flight entertainment milik Emirates yang lengkap sekali.

Layar yang berfungsi sebagai penyaji ICE ini terdapat di depan kursi yang akan membuat perhatian penumpang Emirates teralihkan selama penerbangan. Di mana ada sajian berita, film, acara TV, musik, podcast, permainan dan lainnya. Juga, memungkinkan penumpang untuk mengikuti berita, mengirim email dan menelusuri lebih dari 1.800 saluran film, permainan dan televisi di setiap penerbangannya.

Tak hanya itu, tersedia pula informasi yang terkait dengan penerbangan yang sedang berjalan. Misalnya posisi pesawat di mana, berapa jarak tempuh dan tak lupa video real time. Fasilitas yang benar-benar membuat penerbangan sekian jam saya, Jakarta-London transit Dubai, yang masih setengah dari perjalanan, jadi tak terasa lamanya.

Hiburan yang menyenangkan dan sajian makanan pilihan menjadi pasangan yang membuat penerbangan kian nyaman. Adalah Murgh Makani (butter chicken served with cumin pulao) atau Roast Beef in onion gravy (served with mashed potatoes, green beans and carrot), antara lain yang menjadi pilihannya.

Sajian ini rasanya mantap jiwa dan bikin perut saya bahagia. Itu baru menu utama, karena ada 2 sajian selingan lagi di sepanjang penerbangan. Terbang kenyang judulnya! Sampai tak terasa terlewati dengan menyenangkan durasi penerbangan saya selama sekitar 8 jam Jakarta-Dubai dan 8 jam berikutnya Dubai-London.

Sesaat sebelum mendarat, saya membaca informasi yang tertera di layar di depan kursi dan menyimak pengumuman yang disampaikan flight attendant bahwa Dubai International Airport ini adalah bandara yang berkonsep silent airport. Artinya bandara memberlakukan kebijakan mengurangi siaran pengumuman yang berkaitan dengan jadwal penerbangan. Tujuannya sih untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh banyaknya pengumuman. Sebuah aturan yang diterapkan untuk menjadikan bandara bersuasana lebih tenang dan nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar