Rencana pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok masuk tahap pengukuran. TNI membantu proses pengamanannya.
ITDC sedang menggeber pembangunan sirkuit di jalan raya kawasan Mandalika, Lombok. Pengamanan pengukuran lahan lokasi sirkuit MotoGP itu dibantu tim dari Korem 162/WB.
Sirkuit model jalan raya itu sudah bakal bisa dipastikan untuk digunakan pada perhelatan balapan MotoGP di tahun 2021 nanti. Sirkuit ini terletak di kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Proses pengukuran lahan maupun lintasan pembalap MotoGP membutuhkan pengawalan keamanan. Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani sesuai permintaan pihak ITDC, mengerahkan personel TNI untuk membantu pengamanan pengukuran lahan sirkuit.
"Pihak ITDC meminta bantuan pengamanan pengukuran lahan maupun panjang lintasan. Alhamdulillah kami bantu dengan mengerahkan personel dari Korem dan Kodim Loteng (Lombok Tengah)," ujar Ahmad Rijal, Sabtu (7/9/2019).
MotoGP ini ke depannya diharapkan akan mampu meningkatkan kunjungan wisata ke NTB, khususnya Lombok, baik tamu domestik maupun mancanegara.
"Pada kesempatan yang baik inilah, pemerintah daerah dapat memperkenalkan beberapa destinasi wisata unggulan yang ada di wilayah NTB baik di Lombok maupun di Sumbawa," ungkapnya.
Kolonel Rizal berharap agar pelaksanaan proses pembangunan sirkuit Mandalika tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan harapan semua pihak. Selain pengukuran lahan dan panjang lintasan, pihak ITDC Mandalika juga melakukan pemagaran batas luar lokasi MotoGP menggunakan beton.
Dieng yang Bikin Kangen
Dieng memang bikin kangen. Apa lagi kalau ingat festival budaya yang keren dan menawan.
Festival yang paling diingat wisatawan adalah Dieng Culture Festival yang digelar setiap tahun di bulan Agustus. Acara festival berpusat di pelataran Candi Arjuna.
Beberapa kegiatan antara lain seperti pagelaran seni dan budaya dari pagi hingga malam, konser musik hingga tengah malam, pesta lampion. Terakhir, ada pemotongan rambut gimbal yang menjadi ritual terakhir rangkaian DCF2019 ini.
Ada yang menarik untuk festival kali ini yaitu di setiap harinya diadakan kegiatan bersih-bersih di sekitar pelataran tempat event yang merupakan salah satu kegiatan wajib agar Dieng tetap terlihat rapi dan indah dipandang. Walaupun, untuk tahun ini kondisi candi masih dilakukan restorasi/perbaikan bangunan.
Karena bulan Agustus sudah memasuki masa kemarau, biasanya Dieng sudah mengalami penurunan suhu di sekitarnya. Suhu maksimal bisa mencapai 4-6 derajat celcius.
Jadi yang ingin pergi kesana diharapkan membawa perlengkapan pribadi seperti jaket, sarung tangan, penutup kepala yang bisa mengatasi problema ini. Satu lagi yang paling diminati saat suhu dingin adalah membawa tolak angin.
Selain Dieng, saya juga ingin pergi ke Dubai. Kenapa saya ingin pergi ke Dubai. Saya belum pernah menginjakkan kaki di sana, saya penasaran ingin melihat menara Burj Khalifa dan isinya, ingin wisata padang pasir dengan menaiki unta, wisata kuliner mencoba berbagai makanan khas di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar