Jumat, 27 Desember 2019

Lewat Waisak, Toleransi Indonesia Dikagumi Masyarakat Dunia (2)

Ini memberi pelajaran lagi buat saya bahwa masyarakat Indonesia itu dasarnya memang paham kok akan keberagaman. Meskipun Bapak warung itu tinggal di rumah sederhana dan dipinggir sawah, tapi beliau paham bahwa sebagai orang Indonesia toleransi itu penting dan kekayaan bersama yang nggak dimiliki oleh bangsa lain. Indonesia keren.

Siang itu super panas di Magelang, ditambah badan yang lumayan berasa pegel-pegel dikit karena seharian di kereta duduk tegak, sahur, motoran, langsung ke prosesi waisak itu capek tapi asyik.

Keadaan di Candi Mendut super beda sama hari biasanya, semua perangkat panitia perayaan Waisak telah rampung dalam merangkai tata panggung, dekorasi, hingga alur keluar masuk peserta, semua telah siap untuk merayakan hari besar tersebut. Mulai dari daun-daun emas yang menggantung atap tenda, ornamen-ornamen khas Agama Buddha bernuansa merah dan emas, buah-buahan segar, dan patung-patung budha lengkap sudah menghiasi Candi Mendut. Saya sangat menikmati suasana Candi Mendut hari itu. Karena acara belum mulai saya berencana untuk berkeliling sebentar.

Rasa ingin tahu saya tentang Waisak ini seolah mulai terjawab saat mengelilingi kompleks Candi Mendut ini. Di sana beberapa umat Buddha sedang melaksanakan ibadah dengan menyalakan dupa sambil mengelilingi candi tersebut.

Untuk umat Buddha, candi adalah tempat suci keagamaan dan tinggi banget nilai religinya ketika beribadah di sini. Apalagi bertepatan dengan momen Waisak ini. Jadi nggak heran, dari anak-anak, remaja, sampai orang tua yang datang ke sini tanpa melewatkan kesempatan untuk ibadah.

Ngomong-ngomong soal toleransi, saat itu Indonesia keadaannya lagi hangat nih, tepatnya sehabis peristiwa Pemboman Gereja di Surabaya 13 Mei 2018. Jarak yang hampir berdekatan dengan Perayaan Waisak yang tepat pada tanggal 29 Mei 2018 (saat dimana gue kesana).

Tentu, penjagaan di Perayaan Waisak dua kali ditingkatkan karena kejadian tersebut. Saat sampai pun, saya sudah melihat barisan kendaraan taktis polisi, brimob bersenjata lengkap, dan perimeter penjagaan yang cukup luas ruang lingkupnya. Sempat ngerasa deg-degan karena situasi menyeramkan kayak gitu mengintai saudara-saudara kita yang berbeda keyakinan di Indonesia.

Namun, pikiran negatif tersebut saya coba konfrontasi dengan keyakinan bahwa Indonesia adalah rumah yang aman bagi semua penganut agama, rakyat Indonesia tahu banget soal toleransi, dan saya bisa buktikan itu di sini.

Berkeliling di Candi Mendut menuntun saya pada beberapa momen unik. Waisak di Indonesia adalah perayaan Waisak terbesar di Dunia. Hal ini diakui oleh biksu dari Thailand yang sempat mengobrol bersama saya.

Dia takjub dengan keberagaman di Indonesia. Negara yang mayoritas muslim, tetapi mampu menjadi tuan rumah perayaan Waisak terbesar di dunia, dan menjadi rumah bagi penganut Budha dengan begitu tentram. Dia bilang, bahkan di Thailand sendiri perayaan Waisak tidak semeriah di sini. Saya tertegun. Dalam pikiran saya melintas keyakinan bahwa Indonesia keren.

Biksu-biksu ini datang dan diundang oleh Walubi untuk mengikuti prosesi Waisak di Indonesia. Setiap tahunnya, acara Waisak di Candi Mendut-Borobudur selalu dihadiri oleh biksu-biksu dunia. Mulai dari Thailand, Tiongkok, Tibet, Nepal, India, hingga Australia. Mereka turut serta menambah semarak Waisak. Saya ngerasa beruntung banget bisa hadir di sini dari pagi.

Untuk ke Borobudur saat Waisak, kamu bisa ambil jasa trip gitu. Traveler tinggal pilih paket mana yang sesuai dengan budgetnya. Namanya juga paket trip, traveler sudah dijamin sampai ke Borobudur saat Waisak.

Kalo cara saya kemarin adalah :
1. Ambil kereta Jurusan Bandung Kiaracondong-Jogja Lempuyangan (kereta malam).
2. Sewa Motor di Jogja (Rp. 150.000/24 jam)
3. Langsung menuju ke Candi Mendut untuk registrasi supaya bisa ikut prosesi hingga lampion di malam harinya (Rp. 100.000/orang).
4. Ikutin prosesi hingga selesai dari Mendut-Borobudur.

Lampion dan Ramadhan

Malam itu suasanya sangat amat khidmat, semua umat buddha dengan khusyuk menjalani setiap prosesi Waisak dari awal hingga akhir. Saat itu, kondisinya hampir seluruh pelataran candi borobudur diisi oleh semacam ceramah dan ibadah, and it's very exciting!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar