Sabtu, 28 Desember 2019

United Airlines Tangguhkan Penerbangan ke Hong Kong, Imbas Demo?

Maskapai AS, United Airlines menghentikan sementara penerbangan antara Chicago dan Hong Kong. Diduga ini imbas dari demo berkepanjangan di sana.

United Airlines menangguhkan layanan harian dari Bandara Internasional Chicago O'Hare ke Hong Kong mulai bulan depan. Seperti dilansir CNN, Rabu (28/8/2019), maskapai membenarkan hal itu pada Sabtu lalu.

"Layanan antara Amerika Serikat dan Hong Kong tetap menjadi bagian penting dari jaringan kami. Tapi, untuk sementara kami telah memutuskan untuk menangguhkan layanan antara ORD (Chicago) dan HKG setelah penerbangan kembali dari HKG pada 9 September 2019," kata maskapai ini dalam sebuah pernyataan.

United Airlines tidak menyebut adanya aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung di Hong Kong sebagai alasannya. Sebaliknya, maskapai mengatakan bahwa permintaan yang rendah menyebabkan hal di atas.

"Itu karena berkurangnya permintaan untuk bepergian dari Chicago. Meskipun ada penangguhan, United Airlines tetap menjadi maskapai penerbangan terbesar dari AS ke HKG," tambah perusahaan itu.

Hong Kong telah menghadapi demonstrasi besar-besaran selama hampir tiga bulan. Protes dipicu oleh RUU yang akan memungkinkan buron diekstradisi ke China meski telah ditunda pembahasannya.

Mayoritas pemrotes telah berunjuk rasa dengan damai, tetapi ada kelompok-kelompok demonstran yang menutup bandara selama dua hari di bulan ini. United Airlines juga berencana untuk menunda penerbangan antara Bandara Internasional Guam (GUM) dan Hong Kong mulai 14 Oktober.

Pada saat yang sama, United Airlines mengkonfirmasi bahwa mereka akan menambah penerbangan kedua antara San Francisco dan Hong Kong pada musim gugur ini untuk melengkapi layanan yang ada. "Kami menantikan penambahan mendatang kami," tambah perusahaan itu.

Artefak Baru Ditemukan di Situs Liyangan Temanggung

Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah melanjutkan ekskavasi di Situs Liyangan, Temanggung. Artefak baru ditemukan yaitu jalatwara dan batu kemuncak.

Adapun ekskavasi yang dilakukan ini merupakan tindak lanjut dari ekskavasi di Situs Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya.

Ekskavasi yang dilakukan ini kerja sama antara Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Jakarta, BPCB Jawa Tengah, mahasiswa Arkeologi UI dan UGM. Untuk waktu ekskavasi dilangsungkan sejak 21 Agustus sampai dengan 4 September 2019.

Sekadar diketahui Situs Liyangan merupakan situs purbakala dan kawasan permukiman yang berada di lereng timur Gunung Sindoro. Adapun ekskavasi tahun-tahun sebelumnya dilakuka Balai Arkeologi Yogyakarta, yang menyimpulkan Situs Liyangan merupakan kawasan dengan karakter yang kompleks, dimana ada permukiman, ritual dan sekaligus lahan pertanian.

Kapokja Pemugaran, BPCB Jawa Tengah, Eri Budiarto mengatakan, ekskavasi yang dilakukan bertujuan untuk mencari batas halaman III dan membuka petirtaan. Kemudian di bagian halaman I dan halaman II, ekskavasinya bertujuan untuk mencari jejak-jejak struktur sebelum dilakukan restorasi terhadap talud dan pagar.

"Tujuan ekskavasi ini, selain untuk mengungkap mencari batas halaman III dan membuka petirtaan, terus di bagian halaman I dan II ekskavasinya bertujuan untuk mencari jejak struktur sebelum dilakuka restorasi terhadap talud dan pagar," kata Eri kepada wartawan di sela-sela ekskavasi di Situs Liyangan, Temanggung, Selasa (27/8/2019).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar