Minggu, 29 Desember 2019

Seru! Berburu Barang Antik di Kota Lama Semarang

Traveler penggemar barang antik, cobalah ke Kota Lama, Semarang. Dijamin kalap belanja melihat aneka barang vintage nan unik.

Berwisata ke Kota Lama Semarang tidak hanya foto-foto dan mengaggumi daerah yang disebut Little Netherland itu. Berburu barang antik dan produk unggulan pun bisa dilakukan di sana.

Ada tempat wisata di Semarang yang baru dengan nama Galeri Industri Kreatif. Lokasinya berada tepat di belakang Gereja Blenduk. Bangunan itu merupakan gedung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang sudah ditata.

Ketika pertama kali masuk, barang-barang antik langsung menyambut dan di hadapan pengunjung ada photobooth dimana pengunjung bisa berfoto seolah berboncengan motor dengan Presiden Joko Widodo.

Perburuan barang antik berasa seru di ruangan pertama karena banyak stand penjual mulai dari kaset jadul, piringan hitam, lukisan, helm prajurit, mainan antik, hingga koran asli yang kertasnya sudah menguning namun dikemas rapi.

Barang-barang antik di sana tidak selalu berasal dari masa kolonial, tapi juga barang-barang tahun 1980-an, 1990-an dan sebagainya. Bagi para pengunjung, barang-barang di sana bisa mengobati kerinduan masa muda.

Di hari kerja galeri tersebut memang masih agak lengang, namun ketika akhir pekan pengunjungnya bertambah seiring membludaknya wisatawan di kawasan Kota Lama Semarang.

Tidak hanya barang antik, di ruangan berikutnya dijual berbagai barang buatan industri lokal Semarang dan Jawa Tengah. Galeri ini tujuannya memang untuk memasarkan produk lokal.

Kemudian di ruangan sebelahnya ada tempat untuk menyantap berbagai kuliner mulai dari makanan berat hingga makanan ringan dan minuman.

"Dalam 1 galeri, wisatawan akan dapat membeli berbagai barang, baik fashion, handicraft, kuliner, furniture, klithikan atau benda benda kuno. Produk-produk ini tidak hanya dari Semarang tetapi produk-produk di Jawa Tengah," kata Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Hevearita Gunaryanti Rahayu, Jumat (23/9/2019).

Pembayaran di galeri tersebut juga beda yaitu pengunjung akan diberi kartu untuk diisi saldo. Sisa saldo akan dikembalikan dalam bentuk cash di pintu keluar.

"Uang cash akan dimasukkan dalam kartu dan buat belanja, apabila sudah selesai dikembalikan ke kasir, sisa uang akan dikembalikan," jelas perempuan yang akrab disapa Ita tersebut.

Ita menjelaskan Galeri Industri Kreatif juga boleh digunakan untuk kegiatan seperti talk show hingga fashion show. Di gedung yang sama juga ada Cafe Covare sehingga wisatawan bisa ngopi sambil menikmati suasana Kota Lama.

Kapan Ya di Indonesia Keluar Pesawat Serapih Ini?

Kamu pasti pernah merasakan suasana berdesakan saat mau keluar pesawat. Padahal kalau tertib, bisa rapi dan lancar lho.

Saat pesawat mendarat dan lampu sabuk pengaman mati pasti semua orang akan berdiri bersiap keluar dari kabin. Semua ingin turun dari pesawat dan berbaris hingga seringnya berdesak-desakan. Mereka ingin mengambil barang-barang di bagasi kabin dan tidak jelas gilirannya.

Melansir CNN, Senin (26/8/2019) seorang pramugari, Louise Vadeboncoeur memiliki video yang membuktikan adanya keteraturan saat para penumpang pesawat turun dengan tertib. Ia adalah pramugari maskapai WestJet dari Kanada.

Louise mengambil rekaman timelapse penumpang yang turun dari penerbangan charter di Kanada. Penumpangnya adalah pekerja anjungan minyak yang sering bepergian dari Fort McMurray di Alberta ke Bandara Internasional Calgary.

Dari laki-laki maupun perempuan, mereka turun secara teratur dan bikin Louise terpesona. Itu sebabnya ia merekam kejadian itu.

Ya, para pekerja itu memperlihatkan pada kita bagaimana cara sempurna turun dari sebuah pesawat. Bukannya berdesak-desakan di lorong kabin dan semua orang ingin mengambil koper di bagasi.

Louise Vadeboncoeur telah menjadi pramugari WestJet selama 12 tahun. Dari videonya, penumpang pesawat di Indonesia bisa belajar juga. Nggak usah buru-buru mau keluar pesawat. Kalau mau tertib malah rapi kok.

Biasanya, yang pertama kali turun dan masuk diurutkan dari kelas kabin. Sisanya, mereka yang turun duluan karena kepentingan dari penumpang atau mereka yang sudah tua atau penumpang cacat dan membutuhkan bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar