Kamis, 26 Desember 2019

Mengenang Keseruan Festival Budaya di Kaligua

Festival Kaligua di Brebes meninggalkan kesan mendalam. Event menarik ini dikemas asyik untuk melestarikan budaya.

Kaligua Culture Festival pertama kali diadakan dan cukup meriah dengan penampilan berbagai seni budaya daerah, kirab gunungan, sampai pawai 1.000 obor. Acara ini digelar akhir Juli lalu oleh Bupati Brebes.

Perjalanan saya dimulai dari rumah dengan nawaitu refreshing pikiran dan sambut ultah sendiri yang ke-27 tahun. Saya pamit ke orangtua sih jalan-jalan saja. Kalau sampai tahu jalan jauh pasti nggak dibolehkan.

Sengaja berangkat pagi-pagi biar lebih semangat, tangki bensin motor juga udah penuh, siap berangkat. Selama perjalanan banyak jalan baru yang saya lewati karena perbaikan infrastruktur jalur selatan biar lebih lancar.

Sempat kelewatan jalan yang harusnya mulai menanjak, tapi saya terus ke arah Purwokerto untung tanya orang lagi akhirnya kembali ke jalan menuju Kaligua.
Jalan menanjak saya lalui sampai ke perbukitan ketemu pengendara mobil yang isinya rombongan pengisi acara. Salah satu dari mereka minta bonceng saya karena mual terus kalau naik mobil.

Kami boncengan berdua sampai ke lokasi acara, alhamdulillah selamat. Kami mulai berkenalan dan berbincang dengan teman-temannya. Sampai Bupati Brebes tiba membuka acara Kaligua Culture Festival. Acara pelestarian budaya ini sangat perlu diadakan rutin tiap tahunnya guna menarik pengunjung Lokal, Nasional bahkan Internasional. Kata Bupati Brebes.

Hari mulai sore dan terasa sangat dingin, saya ikut rombongan bupati kirab gunungan hasil bumi untuk kelancaran hasil pabrikan teh Kaligua dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Malam mulai menggigilkan tubuh ini, saya bergegas cari api unggun yang ada di sekitar warung-warung kopi. Saya ngobrol dengan pemilik warung rute ke puncak sakub kaligua, konon katanya sangat indah pemandangannya kalau udah sampai sana.

Semakin malam semakin dingin, justru puncak acaranya pawai 1.000 obor. Suasana pertunjukkan teatrikalnya sangat terlihat dramatis dan cenderung magis. Jiwa saya terasa masuk ke dalam teatrikal obor tersebut. Asli keren!

Selesai acara saya mulai lelah, saya nggak bawa tenda, terpaksa tidur di musala menunggu pagi. Tapi sayang dinginnya di sana sangat menusuk tulang, susah banget buat tidur. Akhirnya saya terbangun cari api unggun lagi.

Menunggu pagi sampai pukul 05.00 WIB saya putuskan untuk pergi ke Puncak Sakub Kaligua. Perjalanannya ternyata sangat terjal dan ekstrem, tapi setelah sampai di atas bener-bener puas deh. Di ketinggian 2.050 mdpl sangat indah matahari muncul tepat di atas bukit.

Ketika kita di atas, kita sadar bahwa kita masih kecil. Apalagi saat kita di bawah tak sepantasnya mengaku besar. Hanya Allah yang berhak membesarkan kemampuan kita taklukkan puncak masalah yang kita hadapi. Terus ikhtiar dan tawakkal aja kuncinya.

Kembali ke perjalanan dari Kaligua ke arah pulang ke Ketanggungan, tiga kali ban motor saya bocor. Singkat cerita sampailah di rumah. Alhamdulillah...

Jadi, mumpung ada event Dream Destination Dubai detikTravel, saya mau datangi puncak baru yang tertinggi di dunia, Burj Khalifa. Saya mau tuliskan harapan dan doa saya ketika sampai di sana, semoga terwujud segera. Agar seluruh mata dunia memandang wujud impian saya dan merasakan manfaatnya. Baik di dunia sampai ke akhirat, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar