Kamis, 26 Desember 2019

Terbang Nyaman ke Dubai (2)

Tapi, apa kita enggak bakalan kebingungan di airport sebesar itu tanpa ada pemberitahuan? Enggak bakalan.

Karena begitu turun saja kita sudah disuguhi FIDS (Flight Informastion Display Screen) yang lengkap dan akurat di beberapa tempat. Belum lagi petunjuk arah dan tempat yang jelas terbaca di berbagai sudut bandara. Juga counter informasi dengan petugas berjaga yang tersedia di beberapa lokasi. Pun penempatan staf layanan penumpang di beberapa titik yang akan mengarahkan kita harus menuju kemana nanti. Pokoknya enggak bakalan tersesat karena semua informasi lengkap dan tepat.

Meski begitu turun dari pesawat kita akan disibukkan dengan proses keimigrasian yang cukup ketat. Tapi ini bisa kita siasati dengan menyiapkan sebelumnya prosedur custom clearance pada barang bawaan kita. Sebaiknya juga, sebelum mengantri kita lepas dulu saja barang-barang yang sekiranya mengandung unsur metal, seperti perhiasan, jam tangan, sepatu dan ikat pinggang dari badan. Sehingga saat kita melewati pintu detektor nanti alarm tidak akan berbunyi.

Setelahnya langsung kita bisa menuju ke arah All Departures Gates yang merupakan pintu keberangkatan untuk transfer ke pesawat tujuan manapun.

Nah, jika waktu transitnya sempit, seperti saya yang kurang dari 2 jam, bisa langsung menuju gate yang tertera di boarding pass dan menunggu panggilan petugas di sana kapan diperbolehkan memasuki pesawatnya. Tapi jika waktunya lebih lapang, silakan jelajahi bandara yang luas dan lengkap sekali ini. Beneran, enggak bakalan bosan melewati masa transit di sini.

Karena tersedianya fasilitas tempat duduk untuk rehat yang ada di banyak tempat, toilet yang sangat layak dan banyak, tempat salat ada di berbagai tempat, shower atau kamar mandi, ATM, kereta untuk pindah antar terminal, internet cepat, tempat makan, tempat hiburan, tempat belanja

Sayang saya di sini cuma sebentar saja! Transit dua kali saat pergi dan pulang saja.

Wah, bandaranya saja sekeren ini, apalagi negaranya ya. Duh kan mupeng saya jadinya. Berkesan sekali perjalanan dan masa transitnya. Menjadikannya Eextraordinary Traveling saya.

Meski sejatinya saya masih pengin menikmati Dubai International Airport yang sungguh nyaman dan megah ini. Tapi apa mau dikata, penerbangan berikutnya sudah menunggu saya.

Ini bikin saya jadi punya mimpi akan mengunjungi Dubai satu hari nanti nanti. Enggak cuma singgah di bandaranya tapi juga puas-puasin eksplor negaranya. Saya ingin mengunjungi Burj Khalifa, pecakar langit bertinggi 828 meter yang berlokasi di Dubai Downtown yang menjadi landmark utama kebanggaan Dubai. Naik sampai ke dek observasi di lantai 124 untuk melihat landscape Dubai yang terkenal eksotik. Juga malam harinya, di taman Burj Khalifa saya akan menikmati pertunjukan air mancur yang sangat cantik.

Tapi sebelumnya saya mau bergaya dulu di depan Burj Al Arab, hotel bintang 7 yang berada di kawasan beachfront Dubai. Satu-satunya hotel bintang 7 di dunia yang pastinya bikin rasa penasaran saya makin memuncak. Bagaimana nggak, bintang 5 saja sudah keren, apalagi bintang 7 ya?

Belum lagi jika menyinggahi Palm Island, pulau buatan di teluk Persia yang merupakan hasil reklamasi yang saat dilihat dari atas, berbentuk menyerupai pohon palem itu. Syukur-syukur bisa menginapi salah satu hotel, resorts, villa atau apartemennya. Kemudian menyegarkan mata ke Dubai Miracle Garden, gurun pasir yang disulap menjadi taman bunga dengan jutaan bunga beraneka warna. Pun, mengenang masa lalu di kawasan Bastakia Quarter yang menyajikan Old Dubai atau kota lama. Dan sebelum pulang mampir dulu ke Dubai Mall, salah satu mall terbesar di dunia dengan butik-butik merk ternama yang di tengah-tengahnya ada sebuah akuarium raksasa yang berisi aneka biota laut termasuk hiu dan pari manta.

Ah, semoga Dream Destination saya bisa jadi nyata!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar