Jumat, 27 Desember 2019

Ini Menu Makanan Favorit Penumpang di Kereta Api

Liburan menggunakan kereta api pasti identik dengan makan saat perjalanan. Dilihat dari pemesanan makanan di restoran KA, penumpang punya makanan favorit.

Saat berlibur dengan menggunakan kereta api, kamu pasti terbayang beberapa menu makanan yang sudah legendaris dalam kereta api. Menurut penuturan Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, di Jakarta Railway Center, penumpang punya makanan favorit di KA.

"Yang saya tanya, menu favoritnya beda-beda tergantung kelas penumpang KA. Kalau di ekonomi yang paling laku Pop Mie, eksekutif dulu nasi goreng," ujar Edi.

Kini KA punya menu baru bernama nasi ayam geprek. Menu ini sekarang jadi yang paling favorit di kelas eksekutif.

"Saat pagi, kan baru dimasak jadi baunya ke mana-mana. Penumpang biasanya langsung pesen," ungkap Edi.

Menu restoran KA dipasok Reska, anak perusahaan KAI. Reska sendiri memberikan stok seusai dengan minat penumpang.

"Reska memberikan stok yang berbeda tiap kelas penumpang. Kalau ekonomi yang dibanyakin Pop Mie," lanjut Edi.

Reska memberikan kebijakan beban biaya pada makanan permintaan yang tidak habis. Misalnya, Reska memberikan 20 porsi nasi ayam geprek, tapi KA tersebut meminta lebih jadi 25.

Jika 5 porsi pesanan yang diberikan tidak habis, maka KAI harus membayarkan makanan tersebut. Ini sebabnya, seringkali makanan di kereta ludes tanpa ada stok.

Hotel Terkemuka Dunia Mulai Hilangkan Alat Mandi Kemasan Kecil

Perusahaan jaringan hotel terkemuka, Marriott tak akan lagi menyediakan kemasan kecil sampo, sabun maupun produk lainnya di dalam kamar mandi. Apa alasannya?

Dilansir CNN, Selasa (3/9/2019), perlengkapan mandi dalam kemasan kecil itu biasa kita temukan saat berada di kamar mandinya. Marriott mengumumkan penggantian tabung shampo, kondisioner dan sabun mandi botol kecil dalam upaya mengurangi limbah plastik.

Jaringan hotel terbesar di dunia itu mengatakan itu merupakan bagian dari uji coba yang lebih besar yang diterapkan di beberapa hotel di Amerika Utara tahun lalu. Nantinya botol kecil akan diganti dengan ukuran yang lebih besar.

Perubahan ini akan memengaruhi sekitar 500.000 kamar dan akan dilaksanakan di sebagian besar dari 7.000 hotelnya di seluruh dunia pada Desember 2020. Marriott memiliki beberapa merek populer, termasuk Courtyard, Ritz-Carlton, W Hotels, dan Sheraton.

Marriott mengatakan botol kecil yang saat ini digunakan biasanya tidak didaur ulang. Setelah perubahan tersebut sepenuhnya dilaksanakan, jaringan hotel mengatakan pihaknya memperkirakan akan mengurangi pembuangan plastik hingga 30% atau hampir 907 ton plastik yang dikirimkannya ke tempat pembuangan sampah setiap tahun.

"Para tamu memberi masukan untuk melakukan perubahan berarti bagi lingkungan tanpa mengorbankan kualitas layanan dan pengalaman dari hotel kami," kata CEO Marriott Arne Sorenson dalam sebuah pernyataan.

Marriott mengatakan bahwa satu botol yang memiliki pompa bisa berisi cairan sebanyak selusin botol sekali pakai. Botol-botol baru akan dibuat dari bahan daur ulang.

Saingan Marriott juga telah membuat perubahan yang bermanfaat bagi lingkungan. Bisnis perhotelan ikut menghadapi gangguan dari perubahan iklim dan tamu menuntut produk yang ramah lingkungan.

Bulan lalu, IHG yang memiliki Holiday Inn, mengatakan akan mengganti kemasan kecil dengan perlengkapan mandi berukuran besar mulai tahun 2021. Hotel Hilton (HLT) sebelumnya mengumumkan akan mendaur ulang sabun bekas, mengubahnya menjadi batang sabun baru setelah dihancurkan dan dibersihkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar