Jabodetabek merupakan megapolitan terbesar kedua di dunia dengan setidaknya tercatat 30 juta penduduk. Namun ironisnya, menurut survei yang dilakukan Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Administrasi Kepulauan Seribu pada 2018, hanya 30 persen dari masyarakat Jabodetabek yang mengenal baik Kepulauan Seribu.
"Mereka mungkin pernah mendengar tentang Kepulauan Seribu, namun tidak tahu di sana ada atraksi apa saja. Padahal secara geografis letaknya lebih dekat dengan Jabodetabek dibandingkan Bali dan Lombok. Terlebih di tengah mahalnya harga tiket domestik, berkunjung ke Kepulauan Seribu tentu jatuhnya akan lebih murah," ungkap Kepala Sudin Parbud Kepulauan Seribu Cucu Ahmad Kurnia dalam keterangannya, Senin (2/9/2019).
Ayoo Seru-Seruan ke Pulau Seribu!
Itulah sebabnya Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu kemudian berinisiatif menggelar sejumlah pameran bertajuk "Ayoo Seru-Seruan ke Pulau Seribu" di mal-mal yang tersebar di Jabodetabek dan Bandung.
Diawali di Living World Alam Sutera pada 28 Agustus - 1 September 2019, selanjutnya pameran akan berpindah ke Mal Kelapa Gading pada 4 September - 8 September 2019, kemudian ke Kota Kasablanka pada 11 September - 15 September 2019.
Warga Bandung dapat menghadiri pameran ini di Festival Citylink Bandung pada 26 September - 29 September 2019, sebelum kemudian giliran warga Bekasi untuk dapat mengunjunginya di Sumarecon Mall Bekasi pada 24 Oktober - 27 Oktober 2019.
Acara ini menggandeng para operator wisata di Kepulauan Seribu agar mereka pun dapat langsung bertemu masyarakat dan memperkenalkan produk-produk wisata menarik yang mereka miliki.
Tentunya, ajang ini pun menawarkan harga yang bersahabat, mulai dari paket memancing hingga paket menikmati olahraga air, seperti jetski, flyingboard, snorkeling, dan scuba diving. Pasangan yang sedang mencari destinasi berbulan madu pun akan dapat menemukan paket-paket bulan madu di sini, berhubung sejumlah resor pantai di Kepulauan Seribu pun tak kalah eksotis dengan resor-resor ternama di dunia.
Tak Perlu Tiket Pesawat
Di rangkaian pameran "Ayoo Seru Seruan ke Pulau Seribu", pengunjung juga akan mendapatkan gambaran bahwa akomodasi yang tersedia di Kepulauan Seribu sangatlah beragam, baik dalam segi konsep maupun harga.
Akomodasi tersebut terbagi menjadi dua, yaitu berupa homestay di pemukiman penduduk yang dikelola warga dan berupa pulau resor yang dikelola perusahaan swasta. Pemukiman warga yang menawarkan homestay tersedia di Pulau Pramuka, Pari, Tidung, dan Harapan.
Terdapat sekitar tujuh resor yang tersebar di Pulau Bidadari, Ayer, Pelangi, Sepa, Pantara, Macan, dan Putri. Dengan begitu, pengunjung dapat leluasa memilih tipe akomodasi yang sesuai dengan bujet, sehingga minat untuk berkunjung ke Kepulauan Seribu pun semakin besar.
Masyarakat yang telah menjadikan berwisata sebagai bagian dari gaya hidup, sejak harga tiket domestik melambung tinggi, kini tengah mencari alternatif tujuan wisata dalam negeri yang tak membutuhkan tiket pesawat.
Kepulauan Seribu menjawab pencarian tersebut, karena untuk menuju ke sana, pengunjung hanya perlu menuju pelabuhan di Muara Angke, Muara Kamal, atau deretan Dermaga Pantai Marina Ancol, tergantung jenis kapal yang dipilih.
Yang tak kalah penting, pameran ini juga ingin meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribu di hari kerja, berhubung okupansi beragam akomodasi di kawasan ini rata-rata hanya 25-30 persen di luar akhir pekan.
"Kunjungan di akhir pekan memang sudah cukup baik, namun kami juga ingin membuat orang mau datang di hari biasa. Bencana tsunami di Banten pada akhir Desember 2018 membuat orang takut bepergian ke daerah-daerah pesisir, sehingga tiga bulan pertama di tahun ini kunjungan wisatawan ke Kepulauan Seribut turun hingga 90 persen," imbuh Cucu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar