Kamis, 26 Desember 2019

Terbang Nyaman ke Dubai

 Liburan ke Dubai, Uni Emirat Arab jadi impian banyak traveler. Penerbangan ke sana pun terasa nyaman.

Perjalanan saya dan suami selama hampir 8 jam dari Jakarta menuju Dubai berjalan lancar dan nyaman. Tak heran penerbangan dengan maskapai Emirates ini memang bertabur fasilitas dan layanan yang benar-benar memanjakan.

Bukan hanya tempat duduknya yang lapang melebihi harapan penumpang di kelas ekonomi tapi juga layanan dari cabin crew yang selalu siap membantu apa yang kita perlu. Ditambah lagi makanan lezat yang tersaji yang saya nikmati sembari melenakan diri dengan hiburan dari ICE (Information-Communication-Entertainment), in-flight entertainment milik Emirates yang lengkap sekali.

Layar yang berfungsi sebagai penyaji ICE ini terdapat di depan kursi yang akan membuat perhatian penumpang Emirates teralihkan selama penerbangan. Di mana ada sajian berita, film, acara TV, musik, podcast, permainan dan lainnya. Juga, memungkinkan penumpang untuk mengikuti berita, mengirim email dan menelusuri lebih dari 1.800 saluran film, permainan dan televisi di setiap penerbangannya.

Tak hanya itu, tersedia pula informasi yang terkait dengan penerbangan yang sedang berjalan. Misalnya posisi pesawat di mana, berapa jarak tempuh dan tak lupa video real time. Fasilitas yang benar-benar membuat penerbangan sekian jam saya, Jakarta-London transit Dubai, yang masih setengah dari perjalanan, jadi tak terasa lamanya.

Hiburan yang menyenangkan dan sajian makanan pilihan menjadi pasangan yang membuat penerbangan kian nyaman. Adalah Murgh Makani (butter chicken served with cumin pulao) atau Roast Beef in onion gravy (served with mashed potatoes, green beans and carrot), antara lain yang menjadi pilihannya.

Sajian ini rasanya mantap jiwa dan bikin perut saya bahagia. Itu baru menu utama, karena ada 2 sajian selingan lagi di sepanjang penerbangan. Terbang kenyang judulnya! Sampai tak terasa terlewati dengan menyenangkan durasi penerbangan saya selama sekitar 8 jam Jakarta-Dubai dan 8 jam berikutnya Dubai-London.

Sesaat sebelum mendarat, saya membaca informasi yang tertera di layar di depan kursi dan menyimak pengumuman yang disampaikan flight attendant bahwa Dubai International Airport ini adalah bandara yang berkonsep silent airport. Artinya bandara memberlakukan kebijakan mengurangi siaran pengumuman yang berkaitan dengan jadwal penerbangan. Tujuannya sih untuk mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh banyaknya pengumuman. Sebuah aturan yang diterapkan untuk menjadikan bandara bersuasana lebih tenang dan nyaman.

Memang wajar jika Dubai International Airport memberlakukan aturan silence airport ini. Sebabnya, bandara Dubai merupakan bandara tersibuk di dunia oleh lalu lintas penumpang internasionalnya, tersibuk ketiga di dunia menurut lalu lintas keseluruhan penumpang dan memiliki angka tertinggi jumlah rata-rata penumpang per penerbangan. Lha, kalau semua diumumkan apa enggak pusing dengarnya, ya kan?

Nah, konsep silence airport yang diberlakukan di Bandara Dubai ini menurut saya memang bikin makin nyaman. Pasalnya, kita enggak bakalan dengar pengumuman yang bertubi di Dubai International Airport ini. Yang mana kadangkala berbagai pengumuman itu bisa bikin penumpang merasa tertekan lantaran kebisingan yang ditimbulkan. Sehingga ujung-ujungnya bikin enggak tenang hati ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar