Penjualan tiket angkutan massal masih tak bisa lepas dari serbuan calo atau para agen. Inilah sebuah cerita dari KAI yang menangkap calo.
Cerita seputar penumpang kereta api memang tak ada habisnya. Apalagi dengan adanya calo atau agen nakal yang membayang dalam tiap penjualan tiket.
Berbincang dengan detikcom, Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro menuturkan pengalaman menghadapi calo beberapa waktu lalu. Saat itu penjualan tiket masih dilakukan H-90.
"Saat tiket sudah bisa dipesan, para calo ini langsung beli banyak. Mereka gambling dengan memakai nama palsu," ujar Edi baru-baru ini.
Calon penumpang kereta api yang kehabisan tiket hanya punya dua pilihan, tidak berangkat sesuai waktu yang dijadwalkan atau beli di calo. Ternyata banyak penumpang yang memilih datang ke calo.
Sistem pembelian tiket kereta api sebenarnya sudah cukup ketat. Para penumpang harus menunjukkan kartu identitas untuk bisa membeli tiket. Namun ternyata para calo ini tak kehabisan akal.
"Jadi calon penumpang yang mau beli tiket ke calo harus pakai nama sesuai dengan tiket yang dibeli calo," ungkap Edi.
Lalu bagaimana dengan kartu identitas?
"Nah, para calo ini menyiapkan KTP palsu. Jadi ada tempatnya di sekitar stasiun buat foto dan nanti langsung ditempel ke KTP palsu," tutur Edi.
Hal ini mungkin terlihat aman. Tapi rupanya, para calo ini tak lebih pintar dari petugas.
"Saat itu petugas merasa ada yang aneh, kok penumpang namanya Bambang semua, terus alamat KTP-nya sama semua," lanjutnya.
Kemudian petugas mengamankan salah satu penumpang yang mencurigakan. Petugas mencoba untuk bertanya nama asli dari penumpang tersebut.
"Saya bilang, kalau hanya nama bisa bohong. Coba tes tanggal lahir sama alamatnya. Pasti tidak bisa jawab," ujar Edi.
Melihat penumpang yang gelagapan, KAI yakin pembelian tiket dilakukan oleh calo. Dari sinilah informasi didapatkan untuk menangkap calo yang berkeliaran.
Untuk traveler yang mau naik kereta api, lebih baik untuk menjadwalkan keberangkatan dari jauh-jauh hari dan membeli tiket langsung ke KAI ya! Jangan sampai tidak jadi liburan karena calo.
Leonardo DiCaprio Posting di Instagram Soal Komodo
Aktor ternama, Leonardo DiCaprio terkenal peduli dengan gerakan-gerakan pecinta lingkungan. Terbaru, dia memposting soal isu penutupan Pulau Komodo di NTT.
Isu penutupan Pulau Komodo masih menjadi polemik hingga kini. Digaungkan oleh Pemprov NTT dengan alasan konservasi, namun hingga kini keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) selaku pemutus kebijakan belum memutuskan apapun.
Isu penutupan Pulau Komodo (yang direncanakan selama 1 tahun) pun menjadi perbincangan dunia. Terbaru, aktor Hollywood Leonardo DiCaprio memposting perihal itu di Instagram pribadinya.
Dilihat detikcom, Selasa (3/9/2019) baru-baru ini Leonardo DiCaprio me-repost (sering juga disebut regram) postingan Instagram dari portal berita The New York Times. Berisi tentang penutupan Pulau Komodo.
Dalam postingannya disebutkan, ada kekhawatiran jika Pulau Komodo tetap dijadikan sebagai destinasi wisata. Dinilai, habitat komodo sebagai hewan purba bisa terganggu bahkan punah.
Masalah sampah, perusakan lingkungan dan lainnya juga terjadi di Pulau Komodo. Itu dinilai dapat merusak ekosistem di sana.
Di lain sisi, penutupan Pulau Komodo mendapat pertentangan dari ribuan warga Desa Komodo yang tinggal di Pulau Komodo. Mereka yang sudah lama menetap di sana, jauh sebelum adanya taman nasional, serta menjaga habitat komodo.
Yang pasti, hingga kini belum ada keputusan resmi dari pemerintah mengenai penutupan Pulau Komodo. Sejauh ini, aktivitas wisata di sana pun berjalan normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar