Minggu, 29 Desember 2019

Asyiknya Jelajah Gurun Sahara di Maroko (2

Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan, selanjutnya wisatawan diajak mengunjungi Kasbah Lalla Zahra. Di sini wisatawan diajak mengunjungi salah satu rumah penduduk sekaligus bertemu dan melakukan interaksi secara langsung dengan mereka. Jamuan teh hangat menemani perbincangan kami seputar kehidupan mereka. Menariknya, pemilik rumah merupakan pengrajin karpet asli dan merupakan mata pencaharian kehidupan mereka, dan uniknya lagi proses pembuatannya dilakukan secara traditional. Jika tertarik, Anda dapat membelinya sebagai buah tangan untuk keluarga maupun orang terdekat di rumah.

Setelah beristirahat cukup lama perjalananpun dilanjutkan kembali, tanah gersang dan kering yang biasanya menemani kami sepanjang perjalanan. Kala itu berubah menjadi sebuah gumukan pasir coklat yang mengkilat dari kejauhan. Sontak para wisatawan pun berdecak kagum disuguhi pemandangan tersebut.

Kendaraan pun berhenti tepat di sebuah basecamp, dimana starting point jelajah gurun diawali. Pertama penumpang diajak mengendarai jeep 4WD menyusuri gurun, gumukan pasir yang tidak rata menjadi rute yang harus kami lalui. Tidak segan segan, pengemudi akan menginjak gas lebih dalam dan membelok belokan kemudi mengarungi gurun, hal ini agar wisatawan benar benar merasakan sensasi offroad yang sebenarnya. Di tengah perjalanan, penumpang diajak turun kembali dari kendaraan jeep dan berganti dengan menggunakan unta.

Ini merupakan momen yang saya tunggu-tunggu sedari awal, bayangan saya untuk merasakan pengalaman terbaru ini, membuat saya tidak sabar untuk segera menaiki hewan yang sering dijuluki King of The Desert. Sensasi pun dimulai, hewan ini memiliki postur yang terbilang cukup tinggi, meskipun berjalan tidak cepat namun setiap saat ada bahaya jatuh yang menghantui saya. Hal ini dikarenakan langkah kaki unta membuat dudukan saya selalu bergoyang sepanjang perjalanan, sehingga saya harus waspada dan terus berpegangan tangan. Kala itu, matahari sudah bersiap untuk kembali ke peraduan, cahaya hangat matahari membentuk bayangan indah para barisan unta di tengah gurun. That was epic!

Malam harinya, kami menikmati Couscous sajian masakan khas dari Maroko yang sangat terkenal. Selanjutnya semua wisatawan diajak berkumpul di luar tenda melingkari cahaya api unggun yang sudah menyala serta ditemani pementasan musik tradisional dari para tour guide kami. Wisatawan diajak berjoget bersama sama, tak khayal tingkah konyol para wisatawan yang berjoget membuat kami tersenyum bahkan tertawa terbahak bahak. Suasana malam yang hening di gurun berubah menjadi sangat pecah, riang dan membahana. Wisatawan yang kala itu dikumpulkan dari berbagai negara di penjuru dunia, masuk dalam alunan musik dan kebersamaan yang sangat akrab satu sama lain. Jujur, malam itu sangat berbeda dari malam malam saya sebelumnya. Di tengah keriuhan dan keceriaan, saya sejenak berpikir akan indahnya ciptaan Tuhan yang harus saya syukuri. Beruntungnya saya dapat merasakan pengalaman yang sungguh berharga ini. Terima Kasih Ya Rabb.

Tiga tahun sudah pengalaman ini berlalu, membuat saya tertantang untuk melakukannya kembali. Banyak negara yang menawarkan wisata dengan kegiatan yang serupa, salah satunya yaitu Dubai. Kota maju di negara Uni Emirat Arab ini menawarkan wisata dengan konsep yang sama. Aktivitas padang pasir Dubai dapat menjadi salah satu Dream Destination saya tahun ini yang layak untuk dikunjungi dengan berbagai aktivitas menarik yang patut dirasakan. Ah rasanya, saya sudah tidak sabar untuk mengulangi pengalaman serupa tiga tahun lalu, akankah jauh lebih menarik?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar