Sebuah penelitian awal di Spanyol menunjukkan kombinasi antara vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Pfizer sangat aman dan efektif. Penelitian tersebut memberikan suntikan dosis pertama pada relawan dengan vaksin Pfizer, kemudian dosis keduanya vaksin AstraZeneca.
Studi Combivacs yang dilakukan oleh Carlos III Health Institute menemukan adanya antibodi IgG dalam aliran darah responden yang 30-40 kali lebih tinggi setelah mendapat campuran dosis tersebut. Ini lebih tinggi dibandingkan orang yang hanya mendapat satu dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca saja.
Peneliti menemukan bahwa jumlah antibodi meningkat 7 kali lipat setelah mendapat vaksin dosis pertama dari Pfizer. Kemudian, jumlahnya meningkat signifikan setelah diberi suntikan kedua dengan AstraZeneca.
Dari ratusan relawan berusia 18-59 tahun yang ikut dalam studi ini, hanya 1,7 persen saja yang melaporkan efek samping parah. Salah satu pemimpin penelitian Dr Magdalena Campins mengatakan efek samping umum yang muncul, seperti sakit kepala, nyeri otot, dan merasa tidak enak badan.
"Ini bukan gejala yang bisa dianggap serius," kata Dr Campins yang dikutip dari Global News, Rabu (19/5/2021).
Penelitian ini dilakukan setelah Spanyol sempat membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca di negaranya. Hal ini berkaitan dengan adanya efek samping pembekuan darah.
Studi ini diharapkan bisa kembali mendorong orang-orang yang telah sebelumnya mendapat suntikan pertama vaksin AstraZeneca.
"Hasil hari ini mendukung kemungkinan memvaksinasi pasien yang telah menerima dosis pertama dari AstraZeneca. Tetapi, keputusannya tidak tergantung pada penyelidikan studi ini," jelas direktur klinis di Carlos III Health Institute, Jesus Antonio Frias.
Inggris juga telah melakukan studi untuk mencampur dosis vaksin Pfizer dengan AstraZeneca atau sebaliknya. Hasilnya, mereka yang mendapat suntikan tersebut melaporkan gejala yang lebih ringan atau sedang, seperti sakit kepala atau kedinginan.
Hasil ini disebut jauh lebih aman jika dibandingkan dengan mereka yang menerima dua dosis vaksin dengan jenis yang sama. Dari data tersebut, diharapkan bisa membentuk kekebalan dalam beberapa bulan mendatang.
https://kamumovie28.com/movies/beyond-a-reasonable-doubt/
6 Cara Rawat Miss V Biar Sehat dan Bebas Keputihan
Miss V atau vagina merupakan salah satu area yang harus dirawat dengan baik agar kesehatannya tetap terjaga. Selain itu, merawat vagina dengan benar juga bisa mencegah munculnya bau tidak sedap pada area genital.
Meski setiap wanita memiliki bau vagina yang berbeda-beda, tak jarang pula vagina tiba-tiba menimbulkan bau tidak sedap yang menyebabkan rasa tidak nyaman. Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi kesehatan dan munculnya bau tak sedap pada vagina.
Beberapa di antaranya adalah bahan pakaian yang dipakai, diet, dan seberapa terhidrasinya tubuh masing-masing wanita. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga kebersihan vagina dan merawatnya dengan benar agar vagina terhindar dari bau tidak sedap.
Dikutip dari laman Healthy Woman, berikut 6 cara merawat vagina agar tetap sehat dan 'wangi'.
1. Menjaga vagina agar tetap kering
Memilih bahan celana dalam yang dipakai merupakan salah satu cara menjaga agar vagina tetap kering. Celana dalam berbahan katun merupakan jenis bahan terbaik untuk menjaga area vagina agar tetap kering.
Pasalnya, katun memberikan kebebasan bagi vagina untuk bernapas. Dengan demikian, vagina bisa terhindar dari iritasi, pertumbuhan bakteri dan jamur, serta infeksi.
2. Jangan membersihkan vagina dengan sabun
Vagina bisa membersihkan dirinya sendiri. Vagina akan secara alami membersihkan dirinya sendiri dengan mengeluarkan lendir berwarna putih untuk membantu menghilangkan kuman dan bakteri dari dalam tubuh.
Penggunaan sabun dengan wewangian atau pembersih area kewanitaan justru bisa mengganggu tingkat keasaman atau pH pada area vagina. Oleh sebab itu, sebaiknya hanya gunakan air dan sabun tanpa wewangian untuk membersihkan area vulva. Hindari membersihkan bagian dalam vagina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar