Peningkatan pesat kasus mukormikosis atau 'jamur hitam', telah menambah tantangan yang dihadapi oleh sistem perawatan kesehatan India saat menangani gelombang kedua besar infeksi COVID-19.
Mukormikosis disebabkan oleh paparan jamur mukor, yang umumnya ditemukan di tanah, udara, bahkan di hidung dan lendir manusia. Penyakit ini menular melalui saluran pernapasan dan mengikis struktur wajah.
Terkadang, dokter harus mengangkat mata yang terinfeksi melalui pembedahan untuk menghentikan infeksi mencapai otak.
Penyakit ini memiliki kaitan erat dengan diabetes dan kondisi yang membahayakan sistem kekebalan tubuh. Para ahli mengatakan bahwa penggunaan obat yang berlebihan yang menekan sistem kekebalan selama pandemi COVID-19 dapat menyebabkan lonjakan tersebut.
Para ahli mengatakan lingkungan yang jorok dapat meningkatkan risiko berkembangnya infeksi.
Banyak yang menduga melonjaknya kasus jamur hitam ini dilatarbelakangi pemakaian tabung oksigen yang kotor.
"Ada banyak kontaminasi di pipa yang digunakan untuk oksigen, silinder yang digunakan, pelembab yang digunakan," kata Nishant Kumar, dokter mata di Rumah Sakit Hinduja di Mumbai.
Sementara itu dokter senior dan peneliti di Institut Ilmu Kedokteran Mahatma Gandhi di Maharashtra, SP Kalantri, mengatakan rumah sakit kotor sebelum April. Mereka membutuhkan epidemiologi untuk menilai seberapa parah kasus ini terkait dengan sanitasi di rumah sakit.
Penyakit ini harus mendapatkan penanganan segera. Menurut dokter yang menangani infeksi, angka kematiannya tinggi, lebih dari 50 persen.
Dia menambahkan bahwa beberapa pasien yang berjuang dengan infeksi jamur meninggal di rumah sakit setelah infeksi tersebut mencapai tahap yang parah dan telah menyerang otak mereka.
https://maymovie98.com/movies/french-fried-vacation/
Antisipasi Varian Baru Corona, Ini Cara Tepat Pakai Masker Dobel
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes menemukan 54 kasus COVID-19 di RI, berasal varian yang diwaspadai dunia atau 'Variant of Concern' (VoC). Varian tersebut mencakup B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan B1617 dari India.
Diketahui, variant of concern adalah varian dengan mutasi yang bisa mempengaruhi kemampuan penularan, kepekaan alat tes, tingkat keparahan gejala, dan kemampuan virus menghindar dari sistem kekebalan tubuh.
Mengantisipasi penularan varian baru, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan masker dobel. Pasalnya, cara ini disebut mampu menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 90 persen.
Mengacu pada laman CDC, penggunaan masker rangkap dapat meningkatkan filtrasi atau penyaringan udara yang dihirup dan diembuskan.
Akan tetapi Satgas COVID-19 mengingatkan, tak sembarang masker aman dipakai dobel. Ditegaskan, penggunaan jenis masker medis dan KN95 secara dobel justru bisa mengganggu kemampuan filtrasi masker.
"Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker," terang juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya.
Menurut Prof Wiku, jika ingin mendobel masker untuk meningkatkan keamanan, masker medis bisa digunakan berlapis dengan masker kain. Sedangkan masker KN95 sebaiknya tidak digunakan berlapis dengan masker lain.
Berikut tips untuk meningkatkan efektivitas masker:
- Gunakan masker yang memiliki nose wire atau kawat di bagian hidung
- Gunakan penyangga masker yang elastis untuk meminimalkan celah udara
- Ikat karet telinga dan melipat masker apabila masker lebih besar dari ukuran wajah.
https://maymovie98.com/movies/the-scorpion-king-3-battle-for-redemption/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar