Sudah ada 59 kasus variant of concern (VOC) di Indonesia. Diwaspadai dunia, kasus varian baru Corona ini masuk RI sejak awal tahun 2021.
Selain dipercaya lebih cepat menular, para ahli khawatir varian baru Corona 'kebal' terhadap vaksin COVID-19. Meski begitu, beberapa vaksin Corona seperti Pfizer hingga vaksin AstraZeneca belakangan terbukti ampuh melawan varian baru Corona.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Subandrio menjelaskan, di luar varian baru Corona yang ditemukan. Mutasi Corona sudah terdeteksi sejak tahun lalu, termasuk mutasi D614G yang kini mendominasi di Indonesia.
"Di Indonesia sendiri kita lihat ada beberapa mutasi yang di bulan April tahun lalu masih sedikit, tapi kita lihat di Januari tahun ini sudah sangat tinggi," bebernya.
"Ini mungkin akan terus berubah, tetapi kita lihat belakangan ini menurun, ini satu indikasi yang bagus juga tetapi jangan senang dulu. Kadang-kadang peak ini seringkali 'menipu' juga, ada turun nanti beberapa saat kemudian naik lagi," sambungnya.
Berikut sebaran varian baru Corona di Indonesia berdasarkan data Eijkman, dikutip dari webinar online Senin (31/5/2021).
Sebaran Corona B117
Varian Corona B117 Inggris pertama kali ditemukan di Sumatera Selatan 5 Januari 2021.
Jakarta: 10 kasus
Jawa Barat: 2 kasus
Sumatera Utara: 2 kasus
Jawa Timur: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Sumatera Selatan: 1 kasus
Kalimantan Selatan: 1 kasus
Kalimantan Utara: 1 kasus
Kepulauan Riau: 1 kasus
Riau: 1 kasus
Jawa Tengah: 1 kasus
Sebaran Corona B1617
Varian Corona B1617 India pertama kali ditemukan di Jakarta 3 April 2021.
Jawa Tengah: 13 kasus
Jakarta: 9 kasus
Sumatera Selatan: 4 kasus
Kalimantan Tengah: 3 kasus
Kalimantan Timur: 3 kasus
Sebaran Corona B1351
Varian Corona B1351 Afrika Selatan yang dijuluki para ahli varian raja, pertama kali ditemukan di Bali, 25 Januari 2021.
Jakarta: 2 kasus
Bali: 1 kasus
Jawa Timur: 1 kasus
https://maymovie98.com/movies/the-green-hornet/
Inggris Deteksi Varian Baru Corona, Diduga Berasal dari Thailand
Lagi-lagi Inggris melaporkan adanya varian baru Corona, kali ini varian yang pertama kali ditemukan di Thailand. Pejabat kesehatan setempat mengatakan sudah ada 109 kasus varian Corona Thailand yang ditemukan pada Kamis (27/5/2021) lalu.
Dikutip dari Independent, varian tersebut memiliki kode C363 dan termasuk dalam kategori 'varian yang diselidiki' pada 24 Mei 2021. Hal ini berdasarkan profil mutasi dan peningkatan impor dari wilayah internasional yang semakin luas.
Namun, sampai saat ini belum jelas apakah varian tersebut lebih menular atau berbahaya daripada varian yang lebih dulu ada, seperti B117, B1351, dan B1617. Untuk itu, Public Health England (PHE) melakukan pengujian laboratorium untuk lebih memahami dampak dari varian tersebut.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif," kata PHE yang dikutip dari Independent, Senin (31/5/2021).
Varian baru tersebut terdeteksi pada orang yang melakukan perjalanan ke Thailand dari Mesir. Tetapi, pemerintah Thailand merasa keberatan jika varian itu dilabeli dengan 'varian Thailand', karena mereka mengatakan itu berasal dari Mesir.
"Jika asalnya dari Mesir maka tidak boleh disebut varian Thailand," kata Dr Supakit Sirilak, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran (DMS).
"Ini mirip dengan Jepang saat mereka menemukan varian Brasil. Mereka melaporkannya sebagai strain Brasil. Oleh karena itu ini (varian C363) harus disebut varian Mesir," lanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar