Pejabat kesehatan Inggris mengatakan pemberian dua dosis vaksin COVID-19 terbukti efektif melawan varian Corona Inggris B117 maupun India yaitu B1617. Adanya data itu semakin membuat pemerintah setempat berharap bisa mencabut kebijakan lockdown di negara tersebut bulan depan.
Data itu muncul setelah sebuah studi yang dilakukan oleh Public Health England (PHE). Mereka menemukan vaksin Pfizer-BioNTech 88 persen efektif melawan gejala varian Corona B1617, dua minggu setelah dosis kedua vaksin diberikan. Sementara pada varian B117 sebesar 93 persen.
Selain Pfizer, PHE juga mengatakan dua dosis vaksin AstraZeneca terbukti 60 persen efektif melawan gejala akibat varian Corona India B1617. Sementara pada varian Corona Inggris mencapai 66 persen.
"Saya semakin yakin bahwa kami berada di jalur yang tepat, karena data ini menunjukkan bahwa pemberian dua dosis vaksin bekerja sama efektifnya (melawan varian India)," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock yang dikutip dari Channel News Asia, Minggu (23/5/2021).
Sejauh ini, Inggris menjadi negara dengan program vaksinasi tercepat di Eropa. Namun, berdasarkan data terbaru menyebutkan bahwa kasus COVID-19 di negara tersebut naik 10,5 persen dalam waktu 7 hari.
PHE mengatakan, tiga minggu setelah pemberian dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19 33 persen efektif melawan gejala dari varian Corona B1617. Tetapi, angka tersebut masih lebih rendah dari keampuhannya melawan B117 yang mencapai 50 persen.
https://indomovie28.net/movies/ride-like-a-girl/
Pesepeda Meninggal di JLNT Kampung Melayu, Ini Artinya 'Heart Rate 180'
Seorang pesepeda 62 tahun meninggal di tengah uji coba JLNT (Jalan Layan Non Tol) Kampung Melayu - Tanah Abang (Casablanca) untuk road bike, Minggu (23/5/2021). Data Garmin menunjukkan, detak jantungnya sempat mencapai 180.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari mengungkap, pesepeda tersebut juga memiliki riwayat operasi jantung. Diduga, pesepeda tersebut meninggal karena kelelahan.
"Dari dokter diduga kecapaian karena dilihat dari Garmin-nya itu yang di pencetan sepeda itu detak jantung almarhum tinggi, 180. Kalau kita orang normal 75 kan, 100 aja udah deg-degan beliau 180 mungkin kecapekan kemudian ada riwayat jantung," jelas Rudy, Minggu (23/5/2021).
Apa artinya detak jantung 180?
Saat berolahraga, detak jantung atau denyut jantung merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur intensitas berolahraga. Bisa diukur dengan alat bantu fitness tracker seperti dipakai pesepeda yang meninggal, bisa juga diukur manual dengan diraba meski tidak praktis.
Dokter spesialis kedokteran olahraga dari RS Mitra Kemayoran dr Michael Triangto, SpKO menjelaskan, intensitas olahraga sebaiknya tidak melebihi denyut jantung maksimal. Cara menghitung denyut maksimal atau Heart Rate (HR) max adalah 220 dikurangi usia, dinyatakan dalam BPM (beat per minute) atau denyut per menit.
"Heart rate maksimal itu adalah 220 dikurangi usia. Kalau orang ini usianya 60 tahun, berarti 220 dikurangi 60. Maka 160 itu 100 persennya dia," terang dr Michael saat diwawancara detikcom, Minggu (23/5/2021).
Kenali Training Zone
Saat olahraga yang bertujuan untuk menjaga atau meningkatkan kesehatan, kata dr Michael, heart rate yang baik adalah antara 50-70 persen.
"Kalau untuk tujuan kesehatan, maksimalnya berapa denyutnya? 220 Dikurangi usia. Nah, training zone-nya untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik itu 50-70 persen saja," jelas dr Michael.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar