Izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinopharm telah dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin buatan China National Pharmaceutical Group ini kan digunakan dalam program vaksinasi mandiri atau vaksinasi gotong royong.
Dengan demikian, vaksin Sinopharm menambah daftar vaksin COVID-19 yang telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM. Vaksin Sinopharm juga menjadi vaksin COVID-19 ketiga yang mendapat izin darurat untuk digunakan di Indonesia, setelah Sinovac dan AstraZeneca. Berikut adalah beberapa fakta dasar tentang vaksin Sinopharm dikutip dari New York Times:
Diproduksi oleh Beijing Institute of Biological Products for the China National Biotec Group (CNBG), yang merupakan anak perusahaan dari China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) milik negara
Merupakan inactivated virus alias vaksin virus yang dilemahkan. Artinya, vaksin ini menggunakan bentuk virus yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tetapi tetap menghasilkan respon imun
Vaksin tersebut secara resmi disebut BBIBP-CorV
Vaksin Sinopharm telah digunakan secara darurat sejak Juli 2020, ketika China meluncurkan program penggunaan darurat vaksinnya
Pada September 2020, vaksin diberikan otorisasi penggunaan darurat atau Emergency Use Authorisation (EUA) oleh Ministry of Health and Prevention (MOHAP) Uni Emirat Arab (UEA)
Tanggal 15 Oktober 2020, hasil uji coba fase I dan II dipublikasikan, yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman untuk digunakan
Pada 9 Desember 2020, dilaporkan bahwa setelah uji coba fase III yang melibatkan lebih dari 30.000 sukarelawan, otoritas kesehatan UEA mengumumkan bahwa vaksin Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran 86%
Akhir Desember 2020, China National Medical Products Administration mengumumkan bahwa vaksin tersebut telah secara resmi disetujui untuk digunakan publik. Menurut laporan, diumumkan pula bahwa berdasarkan data sementara, vaksin tersebut 79,34% efektif dalam mencegah orang mengembangkan penyakit
Saat ini ada empat uji coba fase III di berbagai belahan dunia yang sedang dilakukan untuk menetapkan kemanjuran vaksin dalam mencegah infeksi COVID-19 pada individu yang berusia lebih dari 18 tahun
Uji coba fase III terbesar yang sedang berlangsung untuk vaksin ini berlangsung di empat negara: Bahrain, Yordania, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) yang melibatkan 45.000 peserta. Studi ini akan selesai antara Juni dan September 2021
Meskipun data uji coba fase III vaksin Sinopharm masih beredar, 35 negara di empat benua, termasuk Namibia, telah menyetujui penggunaannya untuk melawan infeksi COVID-19
Vaksin Sinopharm saat ini sedang dinilai untuk daftar penggunaan darurat atau Emergency Use Listing (EUL) oleh organisasi kesehatan dunia WHO. Keputusan EUL diharapkan bisa keluar pada akhir April 2021. Jika disetujui untuk EUL, vaksin dapat didistribusikan melalui Fasilitas COVAX untuk negara anggota WHO.
https://nonton08.com/movies/hair-high/
Mimpi Besar Bukit Algoritma, Uji Coba 5G Hingga Pusat Inovasi
Bukit Algoritma menjadi pembicaraan hangat beberapa pekan lalu lantaran digadang sebagai Silicon Valley-nya Indonesia. Untuk mewujudkan itu anggaran besar pun disiapkan, Rp 18 triliun.
Sungguh bukan angka yang tidak sedikit. Wajar bila kemudian rencana proyek itu pun menuai pro dan kontra.
Itu pula yang kemudian menggerakkan detikcom untuk melihat langsung seperti apa Bukit Algoritma. Apakah memang area seluas 888 hektar tersebut dapat menjadi pusat komunitas teknologi untuk melahirkan segudang inovasi?
Tiga jam lebih dari Jakarta agar kami bisa menginjakkan kaki di kawasan yang terletak di kecamatan Cikidang, Sukabumi. Selain karena jarak, kemacetan parah di pintu keluar tol Cigombong membuat durasi perjalanan begitu lama.
Setibanya di area yang sebelumnya bernama Cikidang Plantation Resort ini, tim detikcom disambut dengan hamparan kebun sawit seluas mata memandang, jalanan rusak dan sejumlah rumah tak berpenghuni yang kondisinya memprihatinkan.
Di sana kami menemui Dhanny Handoko, dia adalah pemilik lahan sekaligus Direktur Utama PT Bintang Raya Loka Lestari. Sejam lebih tim detikcom berbincang dengannya, banyak informasi yang disampaikan, sedikit banyak menggambarkan mimpi besar Bukit Algoritma.
5G
Membuka pembicaraan, tim detikcom menanyakan asal usul nama Bukit Algoritma. Dhanny mengaku tidak begitu mengetahui, sebab nama itu merupakan buah pikiran Budiman Sudjatmiko, politisi PDIP sekaligus Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar