Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes menemukan 54 kasus COVID-19 di RI, berasal varian yang diwaspadai dunia atau 'Variant of Concern' (VoC). Varian tersebut mencakup B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, dan B1617 dari India.
Diketahui, variant of concern adalah varian dengan mutasi yang bisa mempengaruhi kemampuan penularan, kepekaan alat tes, tingkat keparahan gejala, dan kemampuan virus menghindar dari sistem kekebalan tubuh.
Mengantisipasi penularan varian baru, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) merekomendasikan penggunaan masker dobel. Pasalnya, cara ini disebut mampu menurunkan risiko penularan COVID-19 hingga 90 persen.
Mengacu pada laman CDC, penggunaan masker rangkap dapat meningkatkan filtrasi atau penyaringan udara yang dihirup dan diembuskan.
Akan tetapi Satgas COVID-19 mengingatkan, tak sembarang masker aman dipakai dobel. Ditegaskan, penggunaan jenis masker medis dan KN95 secara dobel justru bisa mengganggu kemampuan filtrasi masker.
"Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker," terang juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam siaran langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya.
Menurut Prof Wiku, jika ingin mendobel masker untuk meningkatkan keamanan, masker medis bisa digunakan berlapis dengan masker kain. Sedangkan masker KN95 sebaiknya tidak digunakan berlapis dengan masker lain.
Berikut tips untuk meningkatkan efektivitas masker:
- Gunakan masker yang memiliki nose wire atau kawat di bagian hidung
- Gunakan penyangga masker yang elastis untuk meminimalkan celah udara
- Ikat karet telinga dan melipat masker apabila masker lebih besar dari ukuran wajah.
https://maymovie98.com/movies/the-blair-witch-project/
Sembuh dari Corona, Pria Ini Ceritakan Perjuangannya Lawan Infeksi Jamur Hitam
India saat ini telah menyatakan mukormikosis atau 'jamur hitam' sebagai epidemi setelah penyakit tersebut telah menginfeksi hampir 9 ribu orang.
Penyakit mematikan jamur hitam ini biasanya merusak hidung, mata, sinus, dan kadang-kadang bahkan otak pasien.
Infeksi ini biasanya dialami oleh pasien COVID-19 yang sembuh. Seperti yang dialami oleh seorang pria asal Gurugram, Pushkar Saran.
Pushkar Saran, yang baru-baru ini mengidap jamur hitam, berbagi pengalamannya yang tidak menyenangkan dalam memerangi infeksi tersebut.
"Saya mengalami mati rasa di sisi kiri wajah saya, mata berair dan telah memerah," katanya kepada kantor berita lokal ANI, dikutip dari APB Live.
Ia juga bercerita giginya di sisi kiri rahang atas telah mati rasa. Saran harus menjalani operasi untuk menghilangkan infeksi tersebut.
Beruntung, pria berusia 42 tahun ini bisa pulih dari penyakit itu.
Saran mengatakan bahwa dia tertular jamur hitam setelah sembuh dari COVID-19 dan bercerita itu terjadi saat dia menggunakan steroid.
"Jika didiagnosis pada tahap awal dan pergi ke perawatan medis yang benar, itu dapat disembuhkan," katanya.
Saran juga menyarankan pasien Covid lainnya untuk tetap memeriksakan kadar diabetesnya saat mengonsumsi steroid dan mengatakan hanya meminumnya setelah berkonsultasi dengan para ahli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar