Senin, 01 Juni 2020

Tambah 21, Total Ada 117 Kasus Positif Virus Corona di Indonesia

Juru bicara pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto, menyebut ada 21 kasus baru virus corona COVID-19. Total sudah ada 117 kasus yang terkonfirmasi positif di Indonesia.
"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru dimana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," kata dr Yuri di Kompleks Istana Negara, Minggu (15/3/2020).

Sebanyak 19 kasus di Jakarta merupakan pengembangan dari tracing kasus sebelumnya. Data-data tersebut selanjutnya akan dikirim ke rumah sakit untuk disampaikan ke pasien.

"Dokter pun harus menyampaikannya ke Dinkes setempat karena ini penting dalam konteks untuk tracing," lanjut dr Yuri.

Orang-orang Ini Sempat Dinyatakan Negatif, Ternyata Positif Virus Corona

 Seorang pegawai PT Telkom yang meninggal di RS Dr Hafidz (RSDH) Cianjur ternyata positif virus corona COVID-19. Sempat dirawat di Bekasi dan berobat alternatif sejak akhir Februari, pasien meninggal pada 3 Maret 2020.
"Ketika meninggal diketahui negatif, ternyata setelah diperiksa lebih lanjut ternyata positif," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (15/3/2020).

Hasil positif terungkap setelah sebelumnya dinyatakan negatif bukan kali ini saja terjadi. Di China, seorang wanita 56 tahun juga dinyatakan positif virus corona COVID-19 setelah sebelumnya 8 kali hasil tesnya negatif.

Pasien yang bekerja sebagai karyawan hotel di Chongqing ini pulang ke Anyie pada 23 Januari untuk merayakan Imlek. Setelah seorang rekannya dinyatakan positif, ia lalu masuk karantina pada 2 Februari.

Hingga 23 Februari, ia menjalani 8 kali tes dan hasilnya negatif. Tim medis juga melakukan deteksi asam nukleat untuk memperkuat sekuens DNA, untuk memastikan pasien terinfeksi virus.

Hingga akhirnya, dokter di People's Hospital og Ziyang menyatakan pasien positif. Hasil ini diambil dari sejumlah tes lanjutan.

Diyakini, pasien mengalami masa inkubasi yang lebih lama dari biasanya. Umumnya masa inkubasi virus corona hanya 14 hari, pasien ini mengalaminya selama 24 hari.

Kasus lain dialami oleh seorang pasien di Jepang yang terdiagnosis positif virus corona COVID-19 untuk kedua kalinya. Pasien 40 tahun asal Osaka tersebut pertama kali terdiagnosis positif pada 29 Januari.

Usai menjalani perawatan, ia sempat dipulangkan karena serangkaian tes sudah menunjukkan hasil negatif. Sepekan kemudian, ia kembali mengeluh nyeri tenggorokan dan nyeri dada.

Setelah dites, ternyata ia kembali positif. Dikutup dari The Telegraph, para dokter meyakini kasus ini sebagai kasus reinfeksi pertama di Jepang.

Kit dari Jepang Diklaim Cuma Butuh 15 Menit untuk Deteksi Virus Corona

 Kurabo Industries Ltd, perusahaan pembuat produk tekstil dan kimia asal Jepang, pada Kamis (12/3/2020) mengumumkan mulai Senin (16/3/2020) mendatang akan menjual alat pendeteksi virus corona COVID-19. Alat yang dikembangkan perusahaan China ini diklaim dapat mendeteksi virus hanya dalam 15 menit.
Dikutip dari Japan Times, alat ini menggunakan sampel darah dan reagen yang diharapkan dapat mengurangi waktu dan biaya dibandingkan dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Alat berbentuk test pack yang dikeluarkan perusahaan Kurabo ini hanya membutuhkan 15 menit untuk mendeteksi. Jika hasil tes positif maka akan muncul garis merah pada test pack, setelah sampel darah dicampur dengan reagen dari pasien yang dicurigai terjangkit.

Satu alat ini dapat menguji 10 sampel yang akan dijual dengan harga 25.000 yen atau Rp 3,38 juta, tidak termasuk pajak.

Sedangkan Swiss memiliki alat pendeteksi corona yang dapat memberikan hasil dalam 3,5 jam. Mengutip dari Bloomberg, alat tes ini dimiliki perusahaan Roche Holding AG yang diberi nama sistem Cobas 6800/8800.

Dikutip dari Bloomberg, versi 8800 mampu menguji 4.128 pasien perhari, dan versi 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien perhari. Tes ini menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada penyakit turunan dari virus corona lainnya, termasuk SARS.
http://nonton08.com/the-last-princess/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar