Rabu, 03 Juni 2020

Beragam Bukti Tunjukkan Remdesivir Efektif pada Pengobatan Pasien Corona

Gilead Sciences, perusahaan biofarmasi pembuat obat remdesivir asal Amerika Serikat (AS) baru-baru ini kembali mengumumkan bukti menjanjikan dari remdesivir. Pada pernyataannya Senin kemarin, penggunaan remdesivir selama lima hari dikatakan mempercepat pemulihan pasien virus Corona COVID-19 dengan gejala pneumonia.
"Pasien Corona yang dirawat di rumah sakit pulih setelah lima hari diberi remdesivir dibandingkan mereka yang diberikan standar perawatan saat ini saja," kata Gilead.

Meski hasil dari uji klinis fase 3 pada remdesivir belum dipublikasikan dalam jurnal medis peer-review, Gilead mengatakan pihaknya berencana mengirimkan data lengkap untuk publikasi dalam beberapa minggu mendatang.

"Dengan data terbaru yang diumumkan hari ini, kami sekarang memiliki tiga uji klinis acak terkontrol yang menunjukkan bahwa remdesivir meningkatkan hasil klinis dengan beberapa langkah berbeda," kata Dr Merdad Parsey, kepala petugas medis dari Gilead, mengatakan dalam sebuah pernyataan perusahaan, dikutip dari CNN International, pada Rabu (3/6/2020).

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum menyetujui pengobatan apa pun untuk virus Corona COVID-19, tetapi pada awal Mei FDA mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk remdesivir bagi pengobatan pasien COVID-19 dengan kondisi kritis.

"Dengan data tambahan yang kami miliki hari ini, kami akan terus mengejar peluang penelitian untuk mengevaluasi hasil pasien dan berpotensi menguntungkan lebih banyak pasien dengan remdesivir," kata Parsey.

"Kami akan terus berbagi data yang muncul dengan pihak berwenang saat kami bekerja bersama untuk membantu mengatasi kebutuhan pasien di seluruh dunia," lanjut Parsey.

Studi baru yang dipimpin dan didanai oleh Gilead melakukan penelitian pada 600 pasien untuk menerima standar perawatan biasa pasien virus Corona COVID-19 dan dosis remdesivir selama lima hari di samping standar perawatan saat ini.

"Pasien virus Corona COVID-19 dalam kondisi sakit 'sedang' menerima remdesivir lima hari mengalami peningkatan klinis setelah 11 hari dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima perawatan standar tradisional," kata Gilead.

Gilead mengatakan bahwa dalam 11 hari, 134 dari 191 pasien yang diberi remdesivir selama lima hari menunjukkan setidaknya peningkatan dan tidak ada yang meninggal. Sedangkan 126 dari 193 pasien yang diberikan 10 hari perawatan biasa juga menunjukkan peningkatan tetapi dua orang dilaporkan meninggal.

Sementara itu, di antara 200 pasien yang hanya menerima standar perawatan, 121 pasien menunjukkan kondisi yang membaik dan empat orang meninggal. Efek samping remdesivir yang paling umum ditemukan dalam penelitian adalah mual, diare, dan sakit kepala.

Surabaya Jadi 'Zona Hitam' Virus Corona, Bagaimana Caranya Kembali ke Hijau?

Surabaya hingga saat ini jadi kota dengan kasus COVID-19 terbanyak di Jawa Timur. Dalam peta sebaran kasus virus Corona COVID-19, Kota Surabaya tampak hitam.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan peta tersebut sebetulnya menunjukkan warna merah tua akibat banyaknya laporan jumlah kasus COVID-19.

"Kemudian ada yang tanya, itu (di peta) kok ada yang hitam. Itu bukan hitam tapi merah tua. Seperti Sidoarjo yang angka kasusnya 500 sekian merah sekali, kalau angkanya dua ribu sekian (seperti di Surabaya) merah tua," kata Khofifah.

Bagaimana caranya agar Surabaya bisa kembali ke zona hijau?

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk merubah 'zona hitam' kembali ke hijau.

"Jadi kalau Surabaya hitam itu karena insidennya banyak di Surabaya, oleh karena itu caranya ya harus mengurangi ke merah, mengurangi ke kuning, kemudian baru ke hijau. Jadi nggak bisa kita dari hitam langsung ke hijau, atau ke biru," ungkapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/6/2020).

1. Mal ditutup
Menurut dr Tri, tahapan pertama yang penting dilakukan adalah dengan menutupnya mal-mal di Surabaya. Hal ini penting untuk memaksimalkan pencegahan penyebaran virus Corona COVID-19.

"Jadi yang harus dilakukan di Surabaya mal-malnya ditutup, karena sekarang mal Surabaya masih buka dengan insiden kasus (Corona) yang masih banyak," jelas dr Tri.
https://cinemamovie28.com/cast/mac-brandt/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar