Meski virus corona COVID-19 belum ada vaksinnya, beberapa peneliti menyebut obat klinis maupun alternatif yang bisa digunakan untuk menangkal virus tersebut. Mulai dari obat antimalaria hingga jamu dan temulawak dipercaya ampuh atasi virus corona.
Berikut sederet obat klinis dan alternatif yang dipercaya ampuh tangkal virus corona, dirangkum detikcom pada Minggu (15/3/2020):
'Obat corona' dari Bahan Alami
1. Jambu Biji
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD- KGEH, MMB, mengatakan riset ini menemukan ada banyak senyawa dalam jambu biji yang bisa mencegah dan mengurangi virus corona. Di antaranya hasperidin, rhamnetin, kaempferol, kuersetin, dan myricetin.
"Ternyata dari riset secara bioinformatika ini, komponen pada jambu biji cukup lengkap sebagai bahan alam yang bisa mencegah atau paling tidak mengurangi virus tersebut," ujar Prof Ari di Gedung FKUI, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
2. Daun Sambiloto
Rektor Universitas Airlangaga (UNAIR) Prof. Mohammad Nasih, mengatakan bahwa saripati daun sambiloto mampu menjadi referensi pencegahan masuknya virus Corona ke dalam tubuh saat jumpa pers dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Lembaga Penyakit Tropik (LPT), di kampus UNAIR, Surabaya.
"Dengan hasil-hasil riset terdahulu, daun sambiloto bisa sebagai antivirus. Kita berharap bisa diujikan sebagai bahan obat antivirus termasuk virus corona," kata Ketua Departemen Farmakognisi dan Fitokimia, Dr Aty Widyawaruyanti, MSi Apt di Kampus C Unair, Rabu (4/3/2020).
3. Propolis
Ahli pencernaan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan propolis memang terbukti bisa meningkatan daya tahan tubuh dan ini baik untuk mengobati dan mencegah penularan COVID-19.
"Kan sama seperti jahe dan segala macam lainnya. Beberapa studi awal mengatakan ini (propolis) efektif misalnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan lain-lain," kata Prof Ari, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya Indonesia juga perlu turut ikut andil dalam memerangi COVID-19, terlebih berbagai sumber daya alam yang melimpah bisa dimanfaatkan sebagai pengobatan penyakit ini.
"Oleh karena itu tujuan kita sebagai praktisi scientist dan ketika ada potensi yaitu dari alam kita, kenapa tidak dikembangkan?" kata Prof Ari.
4. Jahe Merah dan Temulawak
Prof Chairul A Nidom, Ketua Tim Riset CoV dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation Surabaya menjelaskan, ada dua macam virus corona, yaitu low pathogenic dan high pathogenic.
Menurutnya, kondisi high pathogenic reseptornya ada di paru, dan hal ini yang dapat berakibat fatal pada manusia. Untuk menekan risiko fatal terjadi, kurkumin bisa menjadi solusinya.
"Kurkumin (yang terdapat dalam jahe merah dan temulawak) itu mempunyai fungsi menekan badai sitokin, yang tentunya kita bisa berharap bahwa paru-paru tidak begitu rusak atau bisa recovery secepatnya," jelasnya saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2020).
Eksperimen obat medis untuk mengobati COVID-19:
1. Obat rematik
Petugas medis China dikabarkan akan menggunakan obat arthritis atau radang sendi Tocilizumab untuk menangani pasien Covid-19. Tocilizumab diresepkan untuk pasien virus corona yang menunjukkan kerusakan paru serius hingga mengalami peningkatan protein Interleukin 6.
Namun hingga kini belum ada uji klinis untuk membuktikan apakah obat ini efektif pada pasien.
2. Remdesivir
Telah diuji coba pada monyet, Remdesivir disebut efektif untuk mengobati pasien virus corona. Sebelumnya, obat yang diproduksi oleh Gilead Sciences Inc, juga telah dipakai untuk menguji beberapa penyakit sepeti Ebola dan SARS.
3. Obat HIV
Komisi Kesehatan Kota Beijing, China, merekomendasikan obat anti HIV/AIDS sebagai alternatif penyembuhan bagi pasien virus corona. Beberapa rumah sakit juga dilaporkan telah menggunakan obat ini untuk menangani pasien.
4. Fapilavir
Fapilavir termasuk salah satu dari tiga obat yang telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengobati virus corona. Obat ini telah disetujui dan dipasarkan oleh National Medical Products Administration.
5. Koktail Thailand
Otoritas kesehatan Thailand menyebut petugas medis memberikan 'koktail Thailand' untuk pasien Covid-19. Beberapa pasien dinyatakan sembuh dengan itu. Koktail Thailand adalah campuran dari beberapa obat seperti flu dan HIV.
6. Obat Antimalaria Klorokuinon
Berdasarkan hasil uji klinis ilmuwan China, obat antimalaria Chloroquine Phosphate yang telah digunakan selama 70 tahun memiliki khasiat yang sangat baik untuk penyembuhan bagi pasien virus corona.
http://nonton08.com/uq-holder-episode-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar