Sabtu, 29 Februari 2020

Pengumuman! AirAsia Tutup Pemesanan Tiket di 16-17 Februari

Traveler sering menggunakan layanan maskapai AirAsia? Perlu diketahui bahwa di tanggal 16-17 Februari 2019 akan ada penutupan pemesanan tiket.

Dari rilis resmi AirAsia, Senin (11/2/2019), pihaknya akan melaksanakan pekerjaan peningkatan taraf (upgrade) sistem reservasi Navitaire New Skies pada akhir pekan ini. Hal itu untuk menghadirkan pengalaman online yang lebih baik bagi pelanggan.

Pekerjaan upgrade sistem reservasi akan dilaksanakan mulai hari Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 13.00 WIB hingga hari Minggu, 17 Februari 2019 pukul 02.00 WIB. Sistem reservasi akan ditutup dan tidak akan tersedia di airasia.com, aplikasi AirAsia, call center, kantor penjualan AirAsia, konter layanan pelanggan dan konter check-in di bandara.

Selama upgrade sistem reservasi berlangsung, pelanggan tidak dapat melakukan pemesanan tiket, mengubah rincian pemesanan, membeli produk tambahan dan melakukan pembayaran. Pelanggan juga tidak dapat melakukan check-in mandiri dan cetak boarding pass melalui web, aplikasi dan kios check-in AirAsia di bandara hingga upgrade sistem reservasi selesai secara keseluruhan.

Penumpang sangat disarankan untuk melakukan check-in dan mencetak boarding pass lebih awal sebelum upgrade sistem reservasi dimulai. Check-in dapat dilakukan melalui web dan aplikasi 14 hari sebelum jadwal keberangkatan untuk semua penerbangan AirAsia dan Airasia X.

Lebih dari itu, penumpang diimbau untuk tiba di bandara 3 jam sebelum jadwal keberangkatan pesawat untuk menghindari ketidaknyamanan selama perjalanan. Ikuti akun media sosial AirAsia untuk informasi terkini atau kunjungi website resminya untuk bantuan lebih lanjut. 

Sejarah Halim Perdanakusuma Jadi Bandara Komersial di Jakarta

Halim Perdanakusuma merupakan salah satu bandara di Jakarta yang banyak digunakan untuk penerbangan domestik. Bandara yang awalnya bernama Bandara Tjililitan ini juga memiliki sejarah panjang dan kisah-kisah yang tidak banyak diketahui orang-orang.

Dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, pada masa perang kemerdekaan penerbang bernama Halim Perdanakusuma dan Opsir Iswahyudi mendapat tugas untuk membawa pesawat tempur yang baru dibeli di Muangthai (Thailand). Untuk mempelajari pesawat tempur yang sebelumnya merupakan pesawat angkutan itu, Halim hanya membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 hari. Tapi dalam buku sejarah yang dikeluarkan Mabes TNI AU itu, tidak disebutkan negara mana yang membuat pesawat tersebut.

Dari Thailand pesawat menuju ke Indonesia. Namun malang, pesawat itu tak kunjung sampai. Diperkirakan, pesawat itu terjatuh di kawasan pantai selat Malaka. Tak lama kemudian, nelayan menemukan sosok mayat yang terdampar di kawasan pantai. Dan saat itu kondisi jenazah sangat sulit diidentifikasi. Namun akhirnya jenazah itu diduga merupakan jenazah Halim Perdanakusuma. Sedangkan jenazah Iswahyudi hingga kini belum ditemukan.

Sebagai tanda penghargaan, keduanya dijadikan pahlawan nasional Indonesia dan nama Halim Perdanakusuma diabadikan sebagai Bandara Pangkalan TNI AU di Jakarta Timur sedangkan Iswahyudi diabadikan sebagai Pangkalan TNI AU di Madiun.

Saat ini, bandara halim lebih banyak digunakan untuk kegiatan militer dan tamu VIP yang menjadi bagian sejarah seperti kunjungan beberapa presiden atau raja di dunia. Adapun mulai tahun 2014 Bandara Halim Perdanakusuma digunakan juga untuk penerbangan komersial terbatas karena untuk menampung dan membantu Bandara Soekarno-Hatta yang sudah penuh sesak.

Kini, salah satu perusahaan ride hailing, Grab, juga mengambil bagian sebagai penghubung menuju dan dari Bandara Halim Perdanakusuma untuk para pengunjung. Selama 2018, Grab setidaknya ada lebih dari 500 ribu perjalanan menuju bandara halim perdana kusuma, dan sekitar 200 ribu perjalanan dari bandara tersebut.

Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar mengatakan salah satu hal terpenting dalam kenyamanan turis berwisata adalah kemudahan akses terhadap transportasi yang dapat diandalkan.

Menteri Pariwisata Apresiasi Industri Hotel dan Restoran

Dalam pencapaian target kunjungan turis, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi peran pelaku industri hotel dan restoran. Pelayanan maksimal ditekankan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya hadir dalam Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ke IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019). Dia menyebut, besarnya kontribusi para pelaku industri hotel dan restoran terhadap dunia pariwisata Indonesia.

Di sisi lain, Arief mencatat bahwa bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia dimana jumlahnya mencapai 60 persen, terdiri dari 40 persen untuk hotel dan 20 persen untuk kuliner atau restoran.

Arief juga mengapresiasi Ketua Umum PHRI yang menjadi Ketua Umum Program Visit Wonderful Indonesia Haryadi B. Sukamdani, yang selalu berpartisipasi aktif menyukseskan pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari tahun ke tahun.

"Hal itu perlu dipertahankan oleh PHRI, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan," ujar Arief Yahya seperti dalam siaran pers yang diterima detikTravel dari Kementerian Pariwisata, Senin (11/2/2019).

Wisman, kata Arief, juga cenderung akan kembali ke sebuah destinasi jika mendapatkan pelayanan akomodasi yang baik apalagi jika ditunjang dengan pengalaman berwisata kuliner yang berkesan.

Untuk itu, ia berharap PHRI untuk terus mendukung pemerintah, sementara pemerintah terus bekerja keras melakukan promosi dan branding destinasi wisata di Tanah Air.

"Pemerintah akan bergerak sesuai ruang tugas pokok dan fungsi sekaligus ketentuan yang berlaku. Dan yang terpenting adalah 'industry lead government' bukan sebaliknya," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan sepanjang 2018 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia sekitar 15,8 juta orang dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta mobilisasi. Maka target 20 juta wisman pada 2019 harus disukseskan dengan strategi yang tepat.

"Tahun ini kami mendukung pemerintah dengan membuat program-program untuk meningkatkan okupansi di bidang hotel atau restauran. Tidak hanya itu kami juga membuat strategi untuk produk 'hot deals' yang belum maksimal. Di samping kerja sama 'Business to Business' dengan maskapai dan travel online besar, kami meyakini itu menjadi strategi yang ampuh untuk menggapai target 20 juta wisman," paparnya. 

Pengumuman! AirAsia Tutup Pemesanan Tiket di 16-17 Februari

Traveler sering menggunakan layanan maskapai AirAsia? Perlu diketahui bahwa di tanggal 16-17 Februari 2019 akan ada penutupan pemesanan tiket.

Dari rilis resmi AirAsia, Senin (11/2/2019), pihaknya akan melaksanakan pekerjaan peningkatan taraf (upgrade) sistem reservasi Navitaire New Skies pada akhir pekan ini. Hal itu untuk menghadirkan pengalaman online yang lebih baik bagi pelanggan.

Pekerjaan upgrade sistem reservasi akan dilaksanakan mulai hari Sabtu, 16 Februari 2019 pukul 13.00 WIB hingga hari Minggu, 17 Februari 2019 pukul 02.00 WIB. Sistem reservasi akan ditutup dan tidak akan tersedia di airasia.com, aplikasi AirAsia, call center, kantor penjualan AirAsia, konter layanan pelanggan dan konter check-in di bandara.

Selama upgrade sistem reservasi berlangsung, pelanggan tidak dapat melakukan pemesanan tiket, mengubah rincian pemesanan, membeli produk tambahan dan melakukan pembayaran. Pelanggan juga tidak dapat melakukan check-in mandiri dan cetak boarding pass melalui web, aplikasi dan kios check-in AirAsia di bandara hingga upgrade sistem reservasi selesai secara keseluruhan.

Cari Tahu Soal Bandara Juanda yang Jadi Rute Tersibuk di Dunia

Bandara Internasional Juanda masuk menjadi bagian rute penerbangan tersibuk di dunia berdasarkan survei perusahaan jaringan penerbangan Routes yang bebasis di Inggris.

Rute penerbangan ke Surabaya dari Jakarta, masuk dalam 10 besar tersibuk dan paling berkembang di dunia sepanjang 2017. Namun di balik prestasinya belum banyak yang mengetahui sejarah panjang bandara ini.

Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteri terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini.

Bandara Juanda dibangun sejak tahun 1959 dan diresmikan penggunanya oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada 12 Agustus 1964 dengan sebutan pangkalan udara TNI-AL (Lanundal Juanda).

Pada awalnya, bandara ini dipergunakan untuk keperluan militer, namun sejalan dengan perkembangan dan meningkatnya kebutuhan maka bandara ini berkembang pula untuk penerbangan sipil. Pada tahun 1981, pengelolaan penerbangan sipil diserahkan dari Departemen Hankam ke Departemen Perhubungan. Selanjutnya, pada 1985 pengelolaannya diserahkan ke Perum Angkasa Pura I.

Adapun rute-rute penerbangan di Bandara Juanda, pertama kali di tahun 1987 pernah membuka penerbangan internasional ke Singapura, Hong Kong, Taipei dan Manila via Jakarta dan pada 1990 baru bisa melayani penerbangan internasional langsung.

Dan pada tahun 2006, di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, diresmikan Terminal Penumpang Internasional. Bandara Juanda terus mengalami perkembangan, bahkan yang terbaru, bandara Juanda melayani penerbangan internasional menuju Kuala Lumpur.

Oleh karena itu, salah satu perusahaan ride hailing, Grab juga ingin mencatatkan sejarahnya di bandara legendaris ini.

Grab mengambil ikut bagian sebagai penghubung menuju dan dari bandara Juanda terutama bagi para wisatawan.

Selama 2018, Grab setidaknya melayani lebih dari 450 ribu perjalanan menuju Bandara Juanda, dan sekitar 35 ribu perjalanan dari bandara tersebut.

Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar mengatakan salah satu hal terpenting dalam kenyamanan turis berwisata adalah kemudahan akses terhadap transportasi yang dapat diandalkan.

"Pencapaian pada tahun 2018 ini memacu Grab sebagai O2O mobile platform terkemuka di Indonesia, untuk meningkatkan pengalaman pelanggan kami dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia pada 2019," ujar Mediko.

Mediko menambahkan, sebagai mitra resmi pemerintah, Grab juga menjalankan kampanye #JelajahIndonesiaLebihDekat yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Menteri Pariwisata Apresiasi Industri Hotel dan Restoran

Dalam pencapaian target kunjungan turis, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi peran pelaku industri hotel dan restoran. Pelayanan maksimal ditekankan.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya hadir dalam Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ke IV di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2/2019). Dia menyebut, besarnya kontribusi para pelaku industri hotel dan restoran terhadap dunia pariwisata Indonesia.

Di sisi lain, Arief mencatat bahwa bidang akomodasi dan kuliner menjadi penyumbang pendapatan terbesar bagi sektor pariwisata Indonesia dimana jumlahnya mencapai 60 persen, terdiri dari 40 persen untuk hotel dan 20 persen untuk kuliner atau restoran.

Arief juga mengapresiasi Ketua Umum PHRI yang menjadi Ketua Umum Program Visit Wonderful Indonesia Haryadi B. Sukamdani, yang selalu berpartisipasi aktif menyukseskan pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari tahun ke tahun.

"Hal itu perlu dipertahankan oleh PHRI, untuk memberikan pelayanan standar maksimal kepada para konsumen yaitu wisatawan," ujar Arief Yahya seperti dalam siaran pers yang diterima detikTravel dari Kementerian Pariwisata, Senin (11/2/2019).

Cerita Kepariwisataan Pinggiran Indonesia, Lewat Jalan Terjal atau Laut

Bahagia juga rasanya bisa menyaksikan era perubahan mereka. Inilah cerita kepariwisataan di Pulau Pura, Alor, NTT.
Beberapa hari lalu saya mengunjungi Pulau Pura, salah satu Pulau yang berada di antara Pulau Alor dan Pantar. Pulau Pura ini masih masuk kedalam wilayah Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Untuk tiba di pulau ini saya terlebih dahulu memesan tiket pesawat dari Kota Kupang menuju Kota Kalabahi yakni Ibu Kota Kabupten Alor. Dari Kota Kalabahi perjalanan saya lanjutkan kembali dengan naik angkutan desa menuju Dermaga Alor Kecil. Nah dari dermaga inilah saya naik kapal kecil menuju Pulau Pura.

Yang susah dari pulau ini adalah sumber air bersihnya karena air yang bisa dikonsumsi terbatas. Meski pemerintah sudah memberikan bantuan berupa toren di tiap rumah atau perkampungan namun tetap saja air terbatas.

Di pulau dengan satu kecamatan ini rupanya sudah ada banyak SD, SMP dan yang terbaru ada satu SMA yang sudah dibangun. Jadi anak-anak di pulau ini nggak perlu menyeberang ke Pulau Alor Besar untuk sekolah SMA.

Saat saya berkeliling, mata saya tertuju pada sebuah jalanan di atas perbukitan kampung yang bisa dibilang cukup bagus. Cerita warga di sana, jalanan ini masih tergolong jalanan baru dibangun satu tahun terakhir. Dulunya mereka melewati jalanan terjal atau via laut untuk pergi ke kampung lainnya.

Selama perjalanan ada banyak tiang listrik yang masih baru terpasang di sepanjang jalan antar kampung. Listrik Ini rupanya masih memakai tenaga diesel dan hanya menyala Mulai pukul 18.00-6.00 pagi. Menurut warga listrik ini juga baru setahun terakhir dipasang mengelilingi kampung di pulau ini.

Dikota itu enak, semua serba dimanjakan, fasilitas umum, fasilitas gratisan hingga fasilitas berbayar. Di pulau-pulau terpencil seperti ini sudah dibangun jalan dan listrik yang terbatas begini saja sudah sangat bersyukur sebab mereka hidup dalam keterbatasan selama berpuluh-puluh tahun dan baru di era sekarang mereka bisa mulai menikmati yang namanya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia (meski belum semua kampung, desa atau pulau terpencil dibangun jalan atau dialiri listrik).

Tiap malam mereka bisa nonton TV alias hiburan gratis karena listrik menyala. Mereka bisa keliling antar kampung dan menuju sekolah, sudah lebih enak. Karena kini bisa dilalui sepeda atau motor bahkan mobil-mobil truk pengangkut jagung dan tanaman lainnya. Hasil kebun juga bisa didistribusikan dengan baik tanpa biaya pengiriman yang besar.

Sekarang buat menuju Alor sudah gampang. Banyak kapal fery dan kapal Pelni plus Tol Laut melintas di Alor. Ada juga Bandara Mali yang lagi dibangun dengan design arsitektur lokal. Kini Warga Alor nggak perlu lagi nunggu berminggu-minggu buat keluar Alor atau ke pulau lainnya. Transportasi murah dan mudah bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhanya.

Gambaran di atas hanya seklumit cerita kecil dari perjelananku selama hampir 1 tahun ini. Bahagia rasanya bisa melihat banyak kemajuan dan pembangunan di pelosok-pelosok negeri ini, mulai dari perbatasan, pulau-pulau terpencil, kampung pedalaman, pelabuhan, bandara, jalan trans, listrik, sekolah hingga harga BBM yang merata ditiap tempat yang saya kunjungi.

Bahagia juga rasanya bisa menyaksikan era perubahan mereka. Mendengar keluh kesah mereka hingga merasakan wujud syukur mereka yang sederhana. Bahagia pula karena hidupku nggak hanya dihabiskan dan dituakan di kota tanpa pernah menyentuh kehidupan di bawah yang sesungguhnya.

Cerita Mengelilingi Destinasi Mainstream Pulau Lombok

Tiba waktunya aku berkunjung ke Indonesia Bagian Tengah, yaitu Lombok. Melihat keindahan alam dan beberapa suku budaya yang ada di sana membuatku sangat kagum akan keindahan dan budaya Indonesia.
Singkat cerita, setelah menyeberangi Pelabuhan Teluk Kodek menuju ke Gili Trawangan kami mengelilinginya dengan menggunakan sepeda yang sudah disediakan. Waktu cepat berlalu dan senja pun sudah mulai datang, bagaimana aku bisa mengartikannya? Ah sudahlah aku tidak bisa mengungkapkannya karena terlalu indah, ditemani secangkir kopi hangat dan kerasnya suara ombak sambil memandangi awan kuning oranye.

Keesokan harinya, kam menggunakan speed boats dan mengelilingi Gili Pasir, Gili Petulu serta Pink Beach. Snorkeling di pink beach pertama kali ada rasa takut, tapi jangan khawatir kami didampingi dengan orang yang profesional. Tidak bisa berkata-kata lebih banyak selain mengucap syukur akan keindahan alam bawah laut. Terumbu karang, ikan-ikan, bintang laut, masya Allah cantiknya luar biasa.

Nah, spot yang ini menguras tenaga banget adalah Tiu Kelep (persis di bawah kaki Gunung Rinjani) dengan 1500 anak tangga. Adem banget nggak ada panas-panasnya. Terdengar suara bisingnya air terjun membuat ku semakin semangat untuk sampai ke tempat tujuan. Untuk sampai ke titik puncaknya kami harus melewati hutan lindung dan juga sungai kecil. Ini harus bawa pakaian ganti ya, karena melewati sungai yang ketinggian airnya sampai selutut dan harus hati-hati karena agak licin.

Setelah melihat keindahan alam, ada satu tempat yang membuat aku pribadi tercengang, Desa Sukarara namanya. Di desa ini, salah satu pembuat kain tenun khas Lombok yang di kerjakan oleh perempuan asli Lombok. Menariknya, apabila perempuan asli Desa Sukarara tidak bisa mengerjakan atau membuat kain tenun, katanya tidak boleh menikah. Jadi perempuan asli Desa Sukarara kalau mau menikah harus bisa membuat kain tenun dahulu. Ini salah satu khas kebudayaan Lombok.

Kuta Mandalika, Tanjung Aan, Bukit Merese, beberapa spot yang paling aku suka. Dari atas Bukit Merese aku bisa melihat keindahan laut biru, langit yang begitu cerah ditambah dengan pancaran sinar matahari, hembusan angin sangat terasa, suara ombak yang begitu kencang, terpikir di benakku, mungkin aku diminta untuk turun sejenak dan bermain air laut di tepi pantai.

Tidak dapat dipungkiri lagi, keindahan Indonesia Bagian Tengah sangat memesona, keindahan alamnya yang sangat luar biasa. Saat itu aku sangat bahagia karena bisa melakukan perjalanan ke luar Pulau Jawa untuk yang pertama kalinya, aku merasa jatuh cinta akan indahnya Pulau Lombok dan macam ragam budaya yang ada di sana.

Buat teman-teman semua, kalau ingin berpergian, sekarang nggak perlu khawatir lagi mengenai transportasi dan akomodasinya. Tinggal klik aja tiket.com semua nya sudah ada di situ, dan ga perlu ribet lagi. Kemanapun berpergiannya beli tiketnya di tiket.com aja. Lebih mudah, aman dan terpercaya. #semuaadatiketnya

Pemandangan Tokyo yang Tertutup Salju Putih

Tokyo sebenarnya lebih jarang tersentuh salju dibanding kota lainnya di Jepang. Makanya ketika salju turun di sana, kota ini jadi lebih cantik.

Fenomena salju sebenarnya sangat lumrah di negara 4 musim, tak terkecuali Jepang. Tapi rupanya Tokyo jadi daerah yang jarang tersentuh salju.

detikTravel berkunjung ke Jepang bersama Japan Airlines (JAL), Senin (11/2/2019). Saat tiba di Narita International Airport, salju membuat pemandangan di sekitar landasan menjadi putih.

"Hujan salju mulai turun tadi pukul 06.00 pagi, sudah 3-4 kali salju tahun ini," ujar Fumio Ito, pemandu wisata yang pernah tinggal di Indonesia selama 10,5 tahun.

Salju di Tokyo juga menarik perhatian wisatawan Indonesia. "Amazing, soalnya di Tokyo jarang salju. Karena cuaca yang sangat dingin jadi ada salju," ujar Melly Dentinarahmi, wisatawan dari Indonesia.

Selain pemandangan yang putih dan cantik, salju juga memberikan dampak lain untuk masyarakat Jepang. Menurut cerita dari Ito-san, salju yang terlalu lebat akan mengganggu.

"Kalau terlalu lebat bisa membuat ketebalan sampai 5 cm dan itu mengganggu," ujar Ito-san.

Hal ini sangat dirasakan ketika transportasi harus terlambat atau terhenti karena tumpukan salju. Apalagi saat berada di kawasan lereng, mobil akan sulit untuk lewat.

Tak hanya transportasi darat. Transportasi udara seperti pesawat pun akan mengalami delay jika hujan salju terlalu lebat.

"Biasanya masyarakat cukup senang jika ada salju di Tokyo, apalagi anak-anak. Tapi ya kalau terlalu lebat jadi mengganggu," jelas Ito-san.

Biasanya kendaraan yang akan melewati tempat bersalju akan membawa persiapan. Ban mobil akan dililit dengan rantai sehingga tidak licin.

Cerita Mengelilingi Destinasi Mainstream Pulau Lombok

Tiba waktunya aku berkunjung ke Indonesia Bagian Tengah, yaitu Lombok. Melihat keindahan alam dan beberapa suku budaya yang ada di sana membuatku sangat kagum akan keindahan dan budaya Indonesia.
Singkat cerita, setelah menyeberangi Pelabuhan Teluk Kodek menuju ke Gili Trawangan kami mengelilinginya dengan menggunakan sepeda yang sudah disediakan. Waktu cepat berlalu dan senja pun sudah mulai datang, bagaimana aku bisa mengartikannya? Ah sudahlah aku tidak bisa mengungkapkannya karena terlalu indah, ditemani secangkir kopi hangat dan kerasnya suara ombak sambil memandangi awan kuning oranye.

Keesokan harinya, kam menggunakan speed boats dan mengelilingi Gili Pasir, Gili Petulu serta Pink Beach. Snorkeling di pink beach pertama kali ada rasa takut, tapi jangan khawatir kami didampingi dengan orang yang profesional. Tidak bisa berkata-kata lebih banyak selain mengucap syukur akan keindahan alam bawah laut. Terumbu karang, ikan-ikan, bintang laut, masya Allah cantiknya luar biasa.

Nah, spot yang ini menguras tenaga banget adalah Tiu Kelep (persis di bawah kaki Gunung Rinjani) dengan 1500 anak tangga. Adem banget nggak ada panas-panasnya. Terdengar suara bisingnya air terjun membuat ku semakin semangat untuk sampai ke tempat tujuan. Untuk sampai ke titik puncaknya kami harus melewati hutan lindung dan juga sungai kecil. Ini harus bawa pakaian ganti ya, karena melewati sungai yang ketinggian airnya sampai selutut dan harus hati-hati karena agak licin.

Setelah melihat keindahan alam, ada satu tempat yang membuat aku pribadi tercengang, Desa Sukarara namanya. Di desa ini, salah satu pembuat kain tenun khas Lombok yang di kerjakan oleh perempuan asli Lombok. Menariknya, apabila perempuan asli Desa Sukarara tidak bisa mengerjakan atau membuat kain tenun, katanya tidak boleh menikah. Jadi perempuan asli Desa Sukarara kalau mau menikah harus bisa membuat kain tenun dahulu. Ini salah satu khas kebudayaan Lombok.

Staples Center: Dari Grammy Sampai 'Panggung' Terakhir Michael Jackson

Staples Center di Los Angeles, Amerika Serikat, kembali jadi tempat event Grammy Awards tahun ini. Gedung ini punya banyak cerita menarik lho.

Tahun ini ajang Grammy Awards 2019 kembali diadakan di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat. Selain jadi venue langganan Grammy, Staples Center juga punya sejarah panjang.

Dilihat detikTravel dari situs resminya, Senin (11/2/2019), Staples Center merupakan salah satu properti milik Anschutz Entertainment Group yang pertama kali berdiri pada Oktober 1999.

Memiliki luas 88.257 m2, Staples Center dilengkapi dengan kapasitas yang cukup mumpuni. Untuk acara konser misalnya, tersedia kapasitas sekitar 20 ribu kursi. Tak heran, kalau ajang Grammy Awards jadi langganan di Staples Center sejak tahun 2000 silam hingga sekarang.

Selain jadi lokasi Grammy Awards, Staples Center juga menjadi markas dari tim basket NBA Los Angeles Lakers dan Los Angeles Clippers. Sejumlah pertandingan NBA pun cukup rutin digelar di sana hingga tahun 2010-an.

Nama-nama besar musisi dunia seperti Bon Jovi, Madonna, U2, Eric Clapton hingga Paul McCartney pun telah menyelenggarakan konsernya di Staples Center.

Di tahun 2009 silam, Staples Center juga menjadi 'panggung' terakhir Raja Pop Michael Jackson sebelum dikebumikan. Di sini dia disemayamkan sebelum pemakaman. Ada begitu banyak momen bersejarah yang terjadi di Staples Center.

Layaknya venue konser kelas dunia, Staples Center juga dilengkapi dengan fasilitas wifi, 840 televisi layar datar, 675 speaker dan lighting senilai 2 juta USD. Tak lupa juga sejumlah tenant yang menyediakan aneka makanan dan minuman.

Traveler yang berkunjung pun bisa masuk ke dalam Staples Center dan melihat indahnya panorama Los Angeles dari ketinggian. Tentunya traveler wajib mampir ke sini apabila liburan ke Los Angeles.

Pemandangan Tokyo yang Tertutup Salju Putih

Tokyo sebenarnya lebih jarang tersentuh salju dibanding kota lainnya di Jepang. Makanya ketika salju turun di sana, kota ini jadi lebih cantik.

Fenomena salju sebenarnya sangat lumrah di negara 4 musim, tak terkecuali Jepang. Tapi rupanya Tokyo jadi daerah yang jarang tersentuh salju.

detikTravel berkunjung ke Jepang bersama Japan Airlines (JAL), Senin (11/2/2019). Saat tiba di Narita International Airport, salju membuat pemandangan di sekitar landasan menjadi putih.

"Hujan salju mulai turun tadi pukul 06.00 pagi, sudah 3-4 kali salju tahun ini," ujar Fumio Ito, pemandu wisata yang pernah tinggal di Indonesia selama 10,5 tahun.

Salju di Tokyo juga menarik perhatian wisatawan Indonesia. "Amazing, soalnya di Tokyo jarang salju. Karena cuaca yang sangat dingin jadi ada salju," ujar Melly Dentinarahmi, wisatawan dari Indonesia.

Selain pemandangan yang putih dan cantik, salju juga memberikan dampak lain untuk masyarakat Jepang. Menurut cerita dari Ito-san, salju yang terlalu lebat akan mengganggu.

"Kalau terlalu lebat bisa membuat ketebalan sampai 5 cm dan itu mengganggu," ujar Ito-san.

Hal ini sangat dirasakan ketika transportasi harus terlambat atau terhenti karena tumpukan salju. Apalagi saat berada di kawasan lereng, mobil akan sulit untuk lewat.

Tak hanya transportasi darat. Transportasi udara seperti pesawat pun akan mengalami delay jika hujan salju terlalu lebat.

"Biasanya masyarakat cukup senang jika ada salju di Tokyo, apalagi anak-anak. Tapi ya kalau terlalu lebat jadi mengganggu," jelas Ito-san.

Biasanya kendaraan yang akan melewati tempat bersalju akan membawa persiapan. Ban mobil akan dililit dengan rantai sehingga tidak licin.

Desa Hobbiton yang Asli di Selandia Baru, Juara Banget! (2)

"Kita mulai dari Gandalf's Cutting, ini adalah jalan masuk ke desa di mana jadi adegan pertama film LOTR yaitu Gandalf bertemu Frodo Baggins," kata David.

Kami pun menyusuri jalan berkelok dengan dinding batu di kanan kiri. Selanjutnya adalah perasaan magis. Kami sungguh masuk ke negeri dongeng...

"Selamat datang di Hobbiton!" kata pemandu kami sementara rombongan berdecak kagum melihat pemandangan desa Hobbit menghampar.

Total ada 39 rumah Hobbit menurut brosur, pemandu kami menyebut ada 41 sedangkan Wikipedia menulis ada 44. Yang jelas, kami terkesima berada di tempat ini. Detilnya gokil, semua dikerjakan secara rinci. Tanaman, kusen kayu, perabotan, halaman, tidak ada yang dibuat asal-asalan di dalam area seluas 5 hektar ini.

"Semua cerobong asap di Hobbit Holes (rumah Hobbit-red) berfungsi, karena untuk kebutuhan syuting. Namun rumah-rumah ini tidak ada interiornya, di balik pintu hanya ada tanah. Jadi hanya fasadnya saja," kata pemandu, membuka rahasia.

Rumah Hobbit yang paling paling diincar wisatawan adalah Bag End. Ini adalah rumah Frodo dan Bilbo Baggins, letaknya paling atas bukit dengan sebuah pohon besar di atasnya. Maklum saja, Frodo dan Bilbo adalah tokoh utama dalam trilogi LOTR dan The Hobbits.

Setiba di sana, baru kami sadar kalau ukuran rumah Hobbit beda-beda. Mahluk yang digambarkan pendek ini, ternyata rumahnya berukuran normal.

"Ada rumah Hobbit yang dibikin dengan skala tubuh anak-anak. Ini untuk memberikan ilusi visual kalau Gandalf itu sangat tinggi. Kalau Bag End ini ukuran manusia normal karena untuk kebutuhan syuting," jelasnya.

Dari rumah Frodo di atas bukit, kita bisa melihat Party Fields, lapangan untuk para Hobbit berpesta dan The Party Tree yang ternyata pohonnya asli. Dari situ kami menuruni bukit dan mengakhiri walking tour ini di kedai The Green Dragon yang ada di filmnya.

Kedai Hobbit ini dibuat dalam ukuran tubuh manusia normal. Di kedai ini, kita bisa mencoba gratis minuman tradisional seperti Ale, Amber Brown Ale dan Apple Cider. Untuk yang tidak beralkohol ada Ginger Beer. Untuk kue seperti muffin dan pie harganya NZD 3-6 (Rp 29 ribu-57 ribu. Minum di kedai ini seru banget, seolah-olah kita sungguh berada di Shire bersama para Hobbit lainnya.

Setelah sekitar 2 jam berkeliling, kami pun diantar kembali. Toko suvenir The Shire Store jadi serbuan wisatawan sebelum pulang, untuk membeli pernak-pernik LOTR dan The Hobbits. Ini adalah sebuah pengalaman luar biasa, masuk ke dalam dunia dongeng karya JRR Tolkien yang legendaris. Puas rasanya!

Cara ke sana:

Hobbiton Selandia Baru berada di 501 Buckland Road, Matamata. Tersedia bus dari Auckland, Rotorua dan Matamata untuk menuju ke lokasi. Harga tiketnya NZD 84 (Rp 798 ribu) untuk dewasa, NZD 42 (Rp 399 ribu) untuk anak 9-16 tahun dan gratis untuk anak 0-8 tahun.

Untuk menuju Hobbiton, wisatawan membeli tiket dulu, lalu mendapat jadwal shuttle bus khusus. Nanti bus itu yang mengantar kita ke Hobbiton. Sambil menunggu bus, kami pun mengisi perut di The Shire's Rest Cafe dan foto-foto, sampai jadwal kami tiba.

Bus hijau ini pun lalu mengantar kami masuk ke peternakan keluarga Alexander. Pemandu kami bernama David yang menjelaskan kalau dulu Sutradara Peter Jackson melakukan survei pakai helikopter dan jatuh cinta dengan peternakan ini yang menurutnya sesuai dengan gambaran Shire, negeri tempat tinggal para Hobbit di dalam novel JRR Tolkien.

"Semua hewan seperti domba atau unggas yang muncul dalam film adalah asli hewan ternak yang ada di sini. Lahan pertanian yang muncul dalam film juga memang lahan pertanian sungguhan," kata dia.

Area peternakan ini begitu hijau rerumputannya dengan kontur berbukit-bukit. Tak heran lokasi ini yang dipilih. Bus pun akhirnya berhenti dan kita siap walking tour, wah saya semakin geregetan.

Desa Hobbiton yang Asli di Selandia Baru, Juara Banget!

Desa Hobbiton di Selandia Baru begitu fenomenal sampai ditiru di banyak negara termasuk Indonesia. Tapi melihat desanya yang asli, memang juara banget.

Desa Hobbiton adalah objek wisata Selandia Baru yang terkenal karena merupakan tempat syuting asli The Lord of The Rings dan The Hobbit. Ratusan ribu wisatawan penggemar film ini pun berdatangan ke sana. Hobbiton sampai ditiru di banyak negara termasuk Hobbiton Bandung di Indonesia.

detikTravel pun berkunjung ke Hobbiton Selandia Baru atas undangan maskapai Emirates, akhir Januari kemarin. Dalam perjalanan ke lokasi, saya penasaran bagaimana penampakan Hobbiton aslinya. Sebab, jalanan di daerah Matamata memang peternakan di kanan kirinya.

Nah, rupanya wisatawan tidak langsung turun di Hobbiton, melainkan di area drop off Hobbiton Movie Set yang berisi sebuah parkiran luas, tempat penjualan tiket, restoran, toko suvenir, toilet dan kantor pengelola. Ternyata Hobbiton berada di tengah-tengah lahan peternakan milik keluarga Alexander.

Untuk menuju Hobbiton, wisatawan membeli tiket dulu, lalu mendapat jadwal shuttle bus khusus. Nanti bus itu yang mengantar kita ke Hobbiton. Sambil menunggu bus, kami pun mengisi perut di The Shire's Rest Cafe dan foto-foto, sampai jadwal kami tiba.

Bus hijau ini pun lalu mengantar kami masuk ke peternakan keluarga Alexander. Pemandu kami bernama David yang menjelaskan kalau dulu Sutradara Peter Jackson melakukan survei pakai helikopter dan jatuh cinta dengan peternakan ini yang menurutnya sesuai dengan gambaran Shire, negeri tempat tinggal para Hobbit di dalam novel JRR Tolkien.

"Semua hewan seperti domba atau unggas yang muncul dalam film adalah asli hewan ternak yang ada di sini. Lahan pertanian yang muncul dalam film juga memang lahan pertanian sungguhan," kata dia.

Area peternakan ini begitu hijau rerumputannya dengan kontur berbukit-bukit. Tak heran lokasi ini yang dipilih. Bus pun akhirnya berhenti dan kita siap walking tour, wah saya semakin geregetan.

"Kita mulai dari Gandalf's Cutting, ini adalah jalan masuk ke desa di mana jadi adegan pertama film LOTR yaitu Gandalf bertemu Frodo Baggins," kata David.

Kami pun menyusuri jalan berkelok dengan dinding batu di kanan kiri. Selanjutnya adalah perasaan magis. Kami sungguh masuk ke negeri dongeng...

"Selamat datang di Hobbiton!" kata pemandu kami sementara rombongan berdecak kagum melihat pemandangan desa Hobbit menghampar.

Total ada 39 rumah Hobbit menurut brosur, pemandu kami menyebut ada 41 sedangkan Wikipedia menulis ada 44. Yang jelas, kami terkesima berada di tempat ini. Detilnya gokil, semua dikerjakan secara rinci. Tanaman, kusen kayu, perabotan, halaman, tidak ada yang dibuat asal-asalan di dalam area seluas 5 hektar ini.

"Semua cerobong asap di Hobbit Holes (rumah Hobbit-red) berfungsi, karena untuk kebutuhan syuting. Namun rumah-rumah ini tidak ada interiornya, di balik pintu hanya ada tanah. Jadi hanya fasadnya saja," kata pemandu, membuka rahasia.

Rumah Hobbit yang paling paling diincar wisatawan adalah Bag End. Ini adalah rumah Frodo dan Bilbo Baggins, letaknya paling atas bukit dengan sebuah pohon besar di atasnya. Maklum saja, Frodo dan Bilbo adalah tokoh utama dalam trilogi LOTR dan The Hobbits.

Setiba di sana, baru kami sadar kalau ukuran rumah Hobbit beda-beda. Mahluk yang digambarkan pendek ini, ternyata rumahnya berukuran normal.

"Ada rumah Hobbit yang dibikin dengan skala tubuh anak-anak. Ini untuk memberikan ilusi visual kalau Gandalf itu sangat tinggi. Kalau Bag End ini ukuran manusia normal karena untuk kebutuhan syuting," jelasnya.

Dari rumah Frodo di atas bukit, kita bisa melihat Party Fields, lapangan untuk para Hobbit berpesta dan The Party Tree yang ternyata pohonnya asli. Dari situ kami menuruni bukit dan mengakhiri walking tour ini di kedai The Green Dragon yang ada di filmnya.

Kedai Hobbit ini dibuat dalam ukuran tubuh manusia normal. Di kedai ini, kita bisa mencoba gratis minuman tradisional seperti Ale, Amber Brown Ale dan Apple Cider. Untuk yang tidak beralkohol ada Ginger Beer. Untuk kue seperti muffin dan pie harganya NZD 3-6 (Rp 29 ribu-57 ribu. Minum di kedai ini seru banget, seolah-olah kita sungguh berada di Shire bersama para Hobbit lainnya.

Setelah sekitar 2 jam berkeliling, kami pun diantar kembali. Toko suvenir The Shire Store jadi serbuan wisatawan sebelum pulang, untuk membeli pernak-pernik LOTR dan The Hobbits. Ini adalah sebuah pengalaman luar biasa, masuk ke dalam dunia dongeng karya JRR Tolkien yang legendaris. Puas rasanya!

Kapal Mewah Rp 1,7 M yang Terinspirasi dari Pesawat Alien

Kapal satu ini desainnya terinspirasi dari bentuk pesawat alien. Harganya tidak tanggung-tanggung, mencapai US$ 125 ribu atau setara Rp 1,7 M.

Ada satu kapal pribadi dengan desain terkini yang siap diluncurkan buat traveler berkantong tebal. Desain kapal ini disebur-sebut mengambil inspirasi dari pesawat alien. Kapal ini diberi nama The Royal Version 001.

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Senin (11/2/2019)< kapal tersebut dibuat oleh perusahaan Jet Capsule dari Italia. Bisa menampung hingga 12 orang penumpang, kapal ini dibanderol dengan harga yang fantastis, mencapai Rp 1,7 miliar.

Jika dilihat-lihat, kapal laut ini memang memiliki bentuk yang anti mainstream. Sangat berbeda dengan kapal atau yacht kebanyakan. Sama seperti nama perusahaan pembuatnya, bentuk kapal ini justru menyerupai kapsul.

Jika traveler pernah nonton film-film bertema luar angkasa atau alien, kapal ini bentuknya mirip dengan pesawat alien. Bedanya kapsul alien terbang di udara, sedangkan kapsul ini melaju di atas permukaan laut.

Kapal buatan Jet Capsule dilengkapi dengan aneka fasilitas yang bisa membuat traveler nyaman saat berada di dalamnya. Ada dapur, bar, bahkan kamar mandi.

Konfigurasi kursi bisa diatur sendiri oleh penumpang, sehingga traveler bisa tidur dengan nyaman di sana. Kapal ini sendiri memiliki dimensi panjang 7,9 meter dan juga lebar 3,6 meter.

Sebagai mesin penggeraknya, dipakai mesin diesel Yanmar dengan sistem propulsi jet Hamilton yang bisa digeber hingga mencapai kecepatan 62 knot atau setara 114 km per jam. Untuk menyeberangi Selat Inggris, cukup membutuhkan waktu 20 menit saja.

Lebih canggihnya lagi, kapal ini dilindungi oleh kaca anti peluru di sepanjang badannya. Kaca ini juga dilengkapi dengan lapisan fotokromatik sehingga warnanya seperti bisa berubah-ubah.

Dengan harga mencapai Rp 1,7 miliar, kapal ini memang mengincar para traveler tajir yang high class. Walaupun sudah punya uang segitu, tapi traveler tidak bisa langsung menikmati kecanggihan kapal ini karena butuh waktu 6 bulan sebelum kapal ini sampai di tangan konsumen.

Desa Hobbiton yang Asli di Selandia Baru, Juara Banget!

Desa Hobbiton di Selandia Baru begitu fenomenal sampai ditiru di banyak negara termasuk Indonesia. Tapi melihat desanya yang asli, memang juara banget.

Desa Hobbiton adalah objek wisata Selandia Baru yang terkenal karena merupakan tempat syuting asli The Lord of The Rings dan The Hobbit. Ratusan ribu wisatawan penggemar film ini pun berdatangan ke sana. Hobbiton sampai ditiru di banyak negara termasuk Hobbiton Bandung di Indonesia.

detikTravel pun berkunjung ke Hobbiton Selandia Baru atas undangan maskapai Emirates, akhir Januari kemarin. Dalam perjalanan ke lokasi, saya penasaran bagaimana penampakan Hobbiton aslinya. Sebab, jalanan di daerah Matamata memang peternakan di kanan kirinya.

Nah, rupanya wisatawan tidak langsung turun di Hobbiton, melainkan di area drop off Hobbiton Movie Set yang berisi sebuah parkiran luas, tempat penjualan tiket, restoran, toko suvenir, toilet dan kantor pengelola. Ternyata Hobbiton berada di tengah-tengah lahan peternakan milik keluarga Alexander.

Untuk menuju Hobbiton, wisatawan membeli tiket dulu, lalu mendapat jadwal shuttle bus khusus. Nanti bus itu yang mengantar kita ke Hobbiton. Sambil menunggu bus, kami pun mengisi perut di The Shire's Rest Cafe dan foto-foto, sampai jadwal kami tiba.

Bus hijau ini pun lalu mengantar kami masuk ke peternakan keluarga Alexander. Pemandu kami bernama David yang menjelaskan kalau dulu Sutradara Peter Jackson melakukan survei pakai helikopter dan jatuh cinta dengan peternakan ini yang menurutnya sesuai dengan gambaran Shire, negeri tempat tinggal para Hobbit di dalam novel JRR Tolkien.

"Semua hewan seperti domba atau unggas yang muncul dalam film adalah asli hewan ternak yang ada di sini. Lahan pertanian yang muncul dalam film juga memang lahan pertanian sungguhan," kata dia.

Area peternakan ini begitu hijau rerumputannya dengan kontur berbukit-bukit. Tak heran lokasi ini yang dipilih. Bus pun akhirnya berhenti dan kita siap walking tour, wah saya semakin geregetan.

Jumat, 28 Februari 2020

AirAsia Benarkan Soal Broadcast Larangan Bawa Daging Babi

Para traveler ramai dengan beredarnya foto surat edaran atas nama maskapai AirAsia yang melarang penumpang membawa daging babi ke Malaysia. Larangan ini benar adanya.

detikTravel pun menanyakan langsung perihal broadcast yang beredar luas di media sosial kepada AirAsia. Broadcast yang beredar itu sepertinya ditujukan kepada travel agent, seperti tampak pada awal kalimatnya.

Bagaimana tanggapan AirAsia? Larangan penumpang membawa daging babi itu ternyata benar adanya. Larangan ini terkait dengan wabah Flu Babi Afrika.

"Kami ingin menginformasikan bahwa pemerintah Malaysia telah menetapkan larangan sementara membawa masuk daging babi dan produk yang mengandung daging babi ke Malaysia menyusul adanya wabah virus Flu Babi Afrika," ujar Juru Bicara AirAsia kepada detikTravel, Rabu (13/2/2019).

Menurut dia AirAsia sudah memasang pengumuman resmi di website mereka mulai tanggal 8 Februari 2019 perihal Larangan Membawa Produk Babi dan Berbahan Babi ke Malaysia.

Dalam pengumuman itu disebutkan, traveler yang membawa daging babi atau produk babi ke Malaysia diminta membuangnya di tempat pembuangan yang ditentukan (tempat karantina) setelah turun dari pesawat.

Mereka yang tidak melakukannya, barangnya akan disita dan dikenakan denda RM 100.000 atau penjara 6 tahun atau keduanya.

Wah, patut jadi perhatian traveler nih!

Menyelidiki Jejak Freemason di Kota Malang

Organisasi Freemason di Kota Malang dulunya pernah ada. Jejak keberadaannya bisa dilihat di sebuah hotel bergaya Belanda di Jalan Cerme, Kota Malang.

Bangunan bergaya arsitektur Niuwe Bowen itu dirancang oleh seorang arsitek Belanda di tahun 1933. Bangunan sempat berubah-ubah fungsinya sebelum akhirnya menjadi The Shalimar Boutique Hotel.

Dahulu bangunan tersebut pernah digunakan sebagai Stasiun RRI Malang sejak tahun 1964. Lalu pada tahun 1993, PT Cakra Nur Lestari melakukan tukar guling dengan status hak guna usaha seluas 3.800 meter persegi.

Tahun 1994, bangunan itu difungsikan sebagai Hotel Malang Inn. Kemudian setahun berikutnya, 1995, menjadi Graha Cakra. Lalu pada 2011 sukses menjadi hotel bintang lima dan pada 2015 di-rebranding menjadi The Shalimar Boutique Hotel.

Total kamar di hotel ini ada 44. Satu kamar tipe presiden suites bertarif Rp 10 juta per malam, sedangkan dua kamar tipe royal suites bertarif Rp 5,5 juta per malam.

Nah, untuk jejak Freemason dikenali dari foto lawas yang menempel pada dinding lobi hotel dan beberapa ruangan lain. Pada dinding depan bagian utama bangunan, di tengahnya terpasang logo atau simbol Freemason atau Mason Bebas. Dengan huruf G diapit jangkar dan mistar siku, yang menjadi lambang dari tarekat itu.

"Itu memang foto asli bangunan ini. Kita mendapatkannya dari kolektor. Sampai kini, bangunan utamanya tak berubah," ungkap Manager Affair The Shalimar Hotel Boutique Agoes Basoeki pada detikTravel, Kamis (7/2/2019).

Foto repro memang sengaja dipajang, untuk memperlihatkan penampakan bangunan sejak masa lalu. Bersama ahli sejarah, Agoes pun tengah serius menelusuri sejarah dari bangunan ini.

"Dulunya menjadi gedung societeit, tempat berkumpul pejabat-pejabat Belanda kala itu, mengisi waktu dengan berpesta, berdansa, menari dan menyanyi," beber Agoes.

Terlepas dari keberadaan komunitas Freemason kala itu, kata Agoes, bangunan memang dirancang khusus untuk iklim Indonesia dengan gaya arsitektur Niuwe Bowen.

"Bangunannya kokoh dan tak berubah dari aslinya, sirkulasi udaranya bagus hingga terasa adem dan membuat betah siapa saja yang singgah," ujar Agoes.

Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang pun mengiyakan soal bangunan hotel yang dulunya digunakan sebagai tempat perkumpulan Freemason.

"Jika melihat dari beberapa bukti, memang iya. Bangunan atau gedung ini dulunya menjadi tempat perkumpulan itu (Freemason). Bahkan, jika sampai mendirikan bangunan sendiri, artinya cukup kuat di masa itu," ungkap Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Dwi Cahyono dalam perbincangan terpisah.

My Trip My Adventure: Survival di Gua Sipahang

Ini dia petualangan yang ekstrem. Aksi bertahan hidup yang berbahaya di Gua Sipahang, Bogor dalam My Trip My Adventure.

Episode terbaru My Trip My Adventure akan kembali hadir pada Minggu, 17 Februari 2019 pukul 08.30 WIB. Dua host MTMA yaitu Bima Aryo dan Inka Fitria akan melakukan petualangan yang ekstrem.

Di episode terbaru nanti, MTMA menghadirkan konsep yang belum pernah ditayangkan sebelumnya. Sesuai dengan tema Survival, para host dan kru MTMA mengikuti proses evakuasi korban yang terjebak di dalam Gua Sipahang di Cigudeg, Bogor, bersama tim BASARNAS.

Mereka harus bertahan melewati gua yang sempit dan sesak dalam pencarian korban di dalamnya. Gua Sipahang ini panjangnya 800 meter - 1 km, berada di kawasan Gua Gudawang, dan merupakan gua tipe basah dengan tingkat kesulitan paling tinggi untuk dilewati.

Karena lebar dan tingginya berbeda-beda di tiap meternya. Mereka harus berjalan melewati genangan air setinggi betis hingga pinggang, kadang harus berjongkok hingga tiarap ketika melewati bagian perut gua yang sempit dan pendek.

Mereka diharuskan menggunakan alat pengaman dan mengatur napas serta kewaspadaan, sepanjang jalan menelusuri Gua Sipahang. Misi di episode itu adalah menyelamatkan korban yang terjebak di titik 700-800 meter di dalam gua.

Di titik ini, tidak dapat dilewati dengan tangan kosong karena air memenuhi ruangan gua setinggi 4 meter. Korban terjebak di titik tersebut, ketika menelusuri gua di saat hujan.

Bisakah tim BASARNAS dan tim MTMA melewati Gua Sipahang dan menyelamatkan korban? Kamu mesti nonton episode terbaru MTMA akhir pekan ini ya!

AirAsia Benarkan Soal Broadcast Larangan Bawa Daging Babi

Para traveler ramai dengan beredarnya foto surat edaran atas nama maskapai AirAsia yang melarang penumpang membawa daging babi ke Malaysia. Larangan ini benar adanya.

detikTravel pun menanyakan langsung perihal broadcast yang beredar luas di media sosial kepada AirAsia. Broadcast yang beredar itu sepertinya ditujukan kepada travel agent, seperti tampak pada awal kalimatnya.

Bagaimana tanggapan AirAsia? Larangan penumpang membawa daging babi itu ternyata benar adanya. Larangan ini terkait dengan wabah Flu Babi Afrika.

"Kami ingin menginformasikan bahwa pemerintah Malaysia telah menetapkan larangan sementara membawa masuk daging babi dan produk yang mengandung daging babi ke Malaysia menyusul adanya wabah virus Flu Babi Afrika," ujar Juru Bicara AirAsia kepada detikTravel, Rabu (13/2/2019).

Menurut dia AirAsia sudah memasang pengumuman resmi di website mereka mulai tanggal 8 Februari 2019 perihal Larangan Membawa Produk Babi dan Berbahan Babi ke Malaysia.

Dalam pengumuman itu disebutkan, traveler yang membawa daging babi atau produk babi ke Malaysia diminta membuangnya di tempat pembuangan yang ditentukan (tempat karantina) setelah turun dari pesawat.

Mereka yang tidak melakukannya, barangnya akan disita dan dikenakan denda RM 100.000 atau penjara 6 tahun atau keduanya.

Wah, patut jadi perhatian traveler nih!

Kandang Ayam di Geopark, Pemkab Gunungkidul Dianggap Langgar Aturan

Soal pembangunan kandang ayam di kawasan Benteng Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu, Gunungkidul masih berlanjut. Ini tanggapan keras dari Walhi Yogyakarta.

Pemkab Gunungkidul dinilai melanggar aturan, karena membiarkan pembangunan breeding farm broiler di Kawasan Benteng Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu Gunungkidul. Sebab, lokasi pembangunannya berada di kawasan lindung karst.

"Kami menganggap Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melanggar aturannya sendiri dalam hal perlindungan dan pengelolaan Kawasan Banteng Alam Karst Gunung Sewu," ujar Direktur Walhi Yogyakarta, Halik Sandera di kantornya, Rabu (23/2/2019).

Merujuk Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gunungkidul, wilayah Kecamatan Semanu dan Tanjungsari yang menjadi lokasi pembangunan breeding farm broiler telah ditetapkan sebagai kawasan lindung karst.

Ketentuan tersebut tertera pada pasal 33 huruf a di Perda No 6 tersebut. Perda itu juga mewajibkan untuk mempertahankan ekosistem dan melestarikan keunikan bentukan eksokarst dan endokarst, serta memadukan pengelolaan kawasan lindung geologi.

"Hal-hal tersebut seharusnya menjadi perhatian Pemkab Gunungkidul. Bahwa kawasan lindung geologi merupakan kawasan wajib dilindungi dan untuk tidak diubah benteng alamnya karena mempunyai bentukan yang khas," tutur Halik.

Tak hanya itu, lanjut Halik, PT Widodo Makmur Unggas yang memprakarsai breeding farm broiler di kawasan Geopark Gunung Sewu juga belum mengantongi dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). Sementara draf Amdal yang disusun juga janggal.

"(Draf) Amdal hanya membahas rencana pembangunan blok 3 dan blok 4. Sedangkan di sisi yang lain telah dilakukan konstruksi atau pembangunan sebanyak 21 kandang (dari total 24 kandang), dengan 12 kandang sudah operasional," paparnya.

Menurutnya, kajian lingkungan hidup dalam hal ini Amdal yang disusun PT Widodo Makmur Unggas tidak dilakukan secara holistic. Sebab, draf Amdal hanya memaparkan kajian secara parsial yang fokusnya pada blok 3 dan 4.

"Pembangunan (breeding farm broiler) PT Widodo Makmur Unggas merupakan kegiatan yang dilarang berdasarkan surat rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah, karena pembangunannya berpotensi merusak bentukan karst," ungkapnya.

Berdasarkan fakta tersebut, sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu termasuk Walhi Yogyakarta menyatakan menolak pembangunan breeding farm broiler di Kawasan Lindung Geopark Gunung Sewu.

Adapun organisasi yang bergabung di Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu ada Walhi Yogyakarta, LBH Yogyakarta, Ikatan Mahasiswa Gunungkidul, Rumah Belajar Rakyat, Perpusjal Gunungkidul, Komite Bersama Reformasi, dan 10 organisasi lainnya.

Halik menuturkan, Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu bersepakat untuk mendesak Pemkab Gunungkidul agar menghentikan seluruh rencana pembangunan dan pengoperasian breeding farm broiler oleh PT Widodo Makmur Unggas.

"Koalisi Masyarakat Peduli Pegunungan Sewu juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan kawasan benteng alam karst Gunung Sewu," tutupnya. 

Mendaki Gunung Guntur yang Bikin Ketagihan (2)

Setelah satu jam berlalu, kami akhirnya turun. Ternyata perjalanan turun lebih mudah. Kami turun tidak melewati jalur saat naik. Perjalanan turun kami melungsur melewati bebatuan. Hanya menggunakan teknik seperti bermain ski, asal tau teknik nya saja, menggunakan tumit kaki untuk menapak dan sebagai sumber kekuatan. Perjalanan turun memakan waktu 50 menit.

Setelah sampai di tenda, kami bersiap untuk memasak makan siang. Setelah makan, kami bergotong-royong untuk membersihkan peralatan makan dan membongkar tenda. Kemudian mulai packing kembali untuk turun ke kota Garut.

Perjalanan turun kami lebih mudah dilalui, karena mungkin sudah tau medan perjalananya, tetapi tetap saja perjalanan turun membutuhkan tenaga yang luar biasa. Memakan waktu kurang lebih dua jam, kami harus melewati bebatuan yang licin.

Karena malam akan segera tiba, kami terus berjalan. Sesampainya di basecamp, kami memutuskan beristirahat selama dua jam. Setelah mandi dan makan malam, kami kembali ke terminal Guntur untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta.

Setelah itu kami harus mencari lahan untuk mendirikan tenda. Di sini telah banyak pendaki berkumpul dan memasang tenda mereka. Di pos tiga, tersedia mushola dan juga toilet yang bersih sehingga tak perlu khawatir.

Cuaca lebih sejuk dan dingin, sehingga pastikan kalian harus membawa sleeping bag dan jaket. Setelah membangun tenda, kami bersiap untuk membuat makan malam, walaupun saat itu belum terlalu malam.

Setelah malam tiba, pemandangan di depan kami sungguh indah. Namun suasana di sini semakin dingin, dan hujan mulai menyapa. Kami memasuki tenda masing-masing. Teman-teman yang lain menghabiskan malam sambil bermain kartu Uno, sedangkan saya dan dua teman lain memilih untuk beristirahat dan tidur. Esok pagi kami bangun jam 5 subuh, untuk melihat matahari terbit, tetapi sayang cuaca tak bersahabat, banyak kabut yang menghalangi pemandangan.

Pagi itu kami memutuskan ke puncak Gunung Guntur. Perjalanan ke puncak memang tidak mudah, kami harus mendaki melewati jalur trek yang bebatuan. Karena pagi itu hujan, sehingga jalan yang lewati sedikit licin. Beberapa kali kami berhenti untuk istirahat, karena perjalanan memang membutuhkan tenaga yang luar biasa.

Dari sini, bisa melihat jelas perkemahan kami di bawah sana, berdiri kokoh Sang Saka Merah Putih. Perjalanan sampai di puncak memakan waktu 2,5 jam. Sesampainya di puncak, kami beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.

Sebenarnya masih ada dua puncak lagi dalam rentetan Gunung Guntur, tetapi kondisi badan sudah tak bisa diajak kompromi. Akhirnya kami memutuskan untuk hanya sampai di puncak satu saja. Kami menghabiskan waktu untuk berfoto sambil menikmati pemandangan kota saat itu.

Langkah kaki kami teruskan menuju pos dua. Dalam perjalanan pos dua tidak ada sama sekali warung, kecuali warung di pos dua. Di sini kami menikmati bakso, menghangatkan badan sejenak. Perjalanan dari pos dua ke pos tiga jalur treknya bebatuan besar, sehingga kami harus berjalan memanjat dari satu batu ke batu lainnya. Suara bising aliran curug mengiringi langkah kami menuju pos 3.

Dalam setiap perjalanan, kami bertemu sesama pendaki yang mau naik dan juga yang sudah turun. Kami saling menyapa dan memberi semangat, bertanya dari mana dan kapan pulangnya. Dalam perjalanan, saya bertemu dengan lima orang bocah yang baru kelas tiga SMP. Bukan pertama kali ini mereka menuju Gunung Guntur. Saya merasa terhormat bisa bertemu dengan mereka, karena energi mereka yang tidak pernah lelah.

Kami telah melalui waktu kurang lebih tiga jam untuk sampai ke pos tiga. Sesampai di pos tiga, rasa letih kami terpuaskan dengan melihat pesona pemandangan kota di depan kami. Kami harus mendata diri kembali di Pos tiga.

Mendaki Gunung Guntur yang Bikin Ketagihan

Gunung Guntur di Garut cocok buat pendaki pemula. Setelah mendakinya, bukan tidak mungkin membuat traveler jadi ketagihan ingin naik gunung lagi.

Saya menempuh penerbangan dari Palembang ke Jakarta dengan waktu sekitar 50 menit. Tiket penerbangan tersebut saya dapatkan dari aplikasi tiket.com, yang saat itu sedang ada promo. Lumayan banget buat travelling kali ini, yang emang super niat dari Palembang hanya untuk menuju Gunung Guntur.

Saya menginap semalam di Jakarta, di hotel yang berada di kawasan Jakarta Selatan. Pastinya menggunakan aplikasi tiket.com untuk memesan hotel tersebut #semuaadatiketnya.

Keesekokan malam harinya, Setelah berkumpul bersama teman, kami menaiki bus menuju Garut, di mana Gunung Guntur berada. Sampai di kota garut sekitar jam tujuh pagi kala itu. Kami berhenti di SPBU Guntur, di sini sudah banyak mobil pick up yang mengantar kami untuk menuju basecamp Guntur. Perjalanan di mobil pick up sekitar 10 menit, tidak jauh, dengan biaya Rp 20.000 per orang.

Sesampainya di basecamp, kami bersiap-siap untuk mendaki. Di sini terdapat warung-warung yang menyajikan makanan dan minuman. Lebih baik kalian membeli snack dan air minum untuk bekal selama di atas.

Sebelum mendaki, kami mendata diri dulu dan diserahkan kepada petugas basecamp. Biaya masuk ke kawasan Gunung Guntur sebesar Rp 15.000. Terdapat tiga pos yang menjadi titik pencapaian kami hari ini, di mana di pos ketiga merupakan tempat mendirikan tenda dan menginap.

Perjalanan awal dari basecamp menuju pos satu, kami melewati hutan belantara, sudah tersedia trek yang harus kami lewati. Jalurnya bukan tanah yang datar, melainkan berbatu. Sehingga kami juga harus waspada dalam melangkah.

Perjalanan ini terus menanjak, apabila menoleh kebelakang, pemandangan kota Garut menjadi latar belakang kami. Cuaca kala itu sangat bersahabat, cuaca cerah tetapi tidak panas, tetap sejuk di hati. Kami menemukan beberapa titik tempat istirahat di mana terdapat warung yang menyajikan makanan dan minuman.

Sesampainya di pos satu, kami beristirahat kembali. Di sini tersedia mushola apabila kalian ingin sholat, dan di sini tempat istirahatnya lebih nyaman, karena terdapat pondok-pondok untuk meluruskan kaki.

Langkah kaki kami teruskan menuju pos dua. Dalam perjalanan pos dua tidak ada sama sekali warung, kecuali warung di pos dua. Di sini kami menikmati bakso, menghangatkan badan sejenak. Perjalanan dari pos dua ke pos tiga jalur treknya bebatuan besar, sehingga kami harus berjalan memanjat dari satu batu ke batu lainnya. Suara bising aliran curug mengiringi langkah kami menuju pos 3.

Dalam setiap perjalanan, kami bertemu sesama pendaki yang mau naik dan juga yang sudah turun. Kami saling menyapa dan memberi semangat, bertanya dari mana dan kapan pulangnya. Dalam perjalanan, saya bertemu dengan lima orang bocah yang baru kelas tiga SMP. Bukan pertama kali ini mereka menuju Gunung Guntur. Saya merasa terhormat bisa bertemu dengan mereka, karena energi mereka yang tidak pernah lelah.

Kami telah melalui waktu kurang lebih tiga jam untuk sampai ke pos tiga. Sesampai di pos tiga, rasa letih kami terpuaskan dengan melihat pesona pemandangan kota di depan kami. Kami harus mendata diri kembali di Pos tiga.

Setelah itu kami harus mencari lahan untuk mendirikan tenda. Di sini telah banyak pendaki berkumpul dan memasang tenda mereka. Di pos tiga, tersedia mushola dan juga toilet yang bersih sehingga tak perlu khawatir.

Cuaca lebih sejuk dan dingin, sehingga pastikan kalian harus membawa sleeping bag dan jaket. Setelah membangun tenda, kami bersiap untuk membuat makan malam, walaupun saat itu belum terlalu malam.

Setelah malam tiba, pemandangan di depan kami sungguh indah. Namun suasana di sini semakin dingin, dan hujan mulai menyapa. Kami memasuki tenda masing-masing. Teman-teman yang lain menghabiskan malam sambil bermain kartu Uno, sedangkan saya dan dua teman lain memilih untuk beristirahat dan tidur. Esok pagi kami bangun jam 5 subuh, untuk melihat matahari terbit, tetapi sayang cuaca tak bersahabat, banyak kabut yang menghalangi pemandangan.

Pagi itu kami memutuskan ke puncak Gunung Guntur. Perjalanan ke puncak memang tidak mudah, kami harus mendaki melewati jalur trek yang bebatuan. Karena pagi itu hujan, sehingga jalan yang lewati sedikit licin. Beberapa kali kami berhenti untuk istirahat, karena perjalanan memang membutuhkan tenaga yang luar biasa.

Dari sini, bisa melihat jelas perkemahan kami di bawah sana, berdiri kokoh Sang Saka Merah Putih. Perjalanan sampai di puncak memakan waktu 2,5 jam. Sesampainya di puncak, kami beristirahat sejenak untuk memulihkan tenaga.

Sebenarnya masih ada dua puncak lagi dalam rentetan Gunung Guntur, tetapi kondisi badan sudah tak bisa diajak kompromi. Akhirnya kami memutuskan untuk hanya sampai di puncak satu saja. Kami menghabiskan waktu untuk berfoto sambil menikmati pemandangan kota saat itu.

Bukan di Thailand, Ini Patung Buddha Tidur di Mojokerto

 Tak perlu jauh-jauh ke Thailand, di Indonesia juga ada patung Buddha tidur yang begitu besar. Salah satunya ada di Mojokerto.

Awal Februari karena suatu keperluan pekerjaan, saya dan teman pergi ke Mojokerto, Jawa Timur. Rencananya, setelah menyelesaikan urusan pekerjaan kami ingin traveling mengunjungi patung Buddha tidur.

Kami berangkat dari Stasiun Gambir menggunakan kereta Bangunkarta yang dipesan melalui aplikasi tiket.com. Tidak ada kendala ketika menjelajah aplikasi tiket.com karena user friendly. Terlebih tiket.com sering memberikan promo untuk pelanggan setianya.

Adapun caranya sangat mudah. Setelah membuka aplikasi tiket.com kita tinggal mengisi jadwal perjalanan yang diinginkan, data penumpang dan jumlah tiket yang ingin dibeli, maka akan segera diberikan kode booking untuk pembayaran.

Setelah menyelesaikan pembayaran, maka bukti bayar dan tiket kereta dengan barcode langsung dikirimkan melalui email. Pokoknya dengan tiket.com semua menjadi lebih mudah dan #semuaadatiketnya.

Kami berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 15.00 WIB. Sesampainya di Mojokerto dini hari sekitar pukul 02.50 WIB. Sesudah istirahat di penginapan dan menyelesaikan pekerjaan pada siang hari, maka sekitar pukul 14.30 WIB, kami bersiap menuju lokasi patung Buddha tidur.

Patung Buddha tidur terletak di kawasan kompleks Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tempat ini terletak di tengah perkampungan dekat dengan persawahan. Akses menuju ke sini bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Tempat ini dibuka dari pukul 07.30 WIB sampai 17.00 WIB.

Sesampainya di tempat ini kami disambut pintu gerbang Dharmasala dan gedung aula Sasono Bhakti. Gedung ini diapit patung biksu yang berjejer seperti menyambut pengunjung. Karena ini tempat peribadatan maka kami berkeliling kompleks saja.

Di bagian belakang terdapat patung Buddha tidur yang disebut Rupang Buddha Mahaparinibbana, yang menggambarkan sang Buddha Gautama sedang berbaring menghadap sisi kanan. Sementara kepala patung terlihat bersandar disangga lengan tangan kanannya. Patung Buddha ini memiliki panjang kurang lebih 22 meter, lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter.

Seluruh bagian patung dicat warna kuning keemasan, sedangkan bagian bawah patung terdapat relief yang menggambarkan kehidupan sang Buddha selama di dunia hingga menuju nirwana. Di bawah patung, terdapat kolam ikan dengan bunga teratai. Hal ini menggambarkan laut di mana ketika sang Buddha Gautama dikremasi, abu jenazahnya dilarung ke laut.

Jika kita berkeliling kompleks maka kita akan melihat altar Buddha Dharmasala. Altar Dewa Catur Muka (Maha dan Rahma) yang dijaga dua patung gajah. Kemudian terdapat Rupang Buddha dan Raja Ular Mucalinda, tempat penitipan abu jenazah, miniatur Candi Borobudur, Rupang Buddha Meditasi dan ruang gamelan sanggar seni budaya.

Karena ini tempat peribadatan maka pengunjung yang datang diharapkan dapat menjaga ketertiban untuk tidak berisik. Boleh berswafoto dengan tetap menghormati apabila sedang ada umat yang beribadah. Nah begitulah perjalanan kami melihat patung Buddha tidur di Mojokerto. Bagaimana, seru ya!

Asyik! Objek Wisata di Gunungkidul akan Dipasangi WiFi

Semakin banyak fasilitas untuk wisatawan di Gunungkidul. Tahun ini, sejumlah objek wisata di sana akan dilengkapi fasilitas WiFi.

Beberapa objek wisata di Kabupaten Gunungkidul akan dilengkapi jaringan WiFi. Untuk tahap awal, rencananya baru tiga objek wisata yang akan dipasangi WiFi sampai akhir tahun 2019.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Hary Sukmono, membenarkan rencana tersebut. Dia menjelaskan, program pemasangan WiFi digagas untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

"Iya (akan ada pemasangan WiFi). Karena ini bagian dari menambah pelayanan, meningkatkan pelayanan kita kepada wisatawan. Khususnya di destinasi-destinasi pariwisata," ujar Hary saat dihubungi detikTravel, Rabu (13/2/2019).

Namun Hary enggan berkomentar lebih jauh terkait rencana tersebut. Sebab program itu digagas Diskominfo Gunungkidul, bukan Dispar. Pihaknya juga belum mengetahui objek wisata mana saja yang akan dipasangi WiFi.

Sementara itu, Kabid Layanan Informatika Diskominfo Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, mengatakan akan ada tiga objek wisata yang dipasangi WiFi tahun ini. Untuk merealisasikannya, Diskominfo akan berkoordinasi dengan Dispar.

"Kita merencanakan untuk memasang WiFi gratis di sejumlah objek wisata. Kemungkinan untuk tahap awal tiga lokasi terlebih dahulu," ungkap Kelik.

Selain itu, pihaknya juga akan memasang jaringan WiFi gratis di seluruh desa di Gunungkidul. Dia menargetkan seluruh desa di Gunungkidul tersambung jaringan WiFi sampai akhir tahun.

"Saat ini sudah ada 40 desa yang terpasang internet gratis dengan fasilitas WiFi gratis. Kami targetkan tahun ini 144 desa di Kabupaten Gunungkidul sudah bisa mengakses layanan tersebut," paparnya.

Kelik menuturkan, nantinya setiap desa akan diberikan kuota 10 mbps. Namun pemerintah desa diharuskan untuk menyediakan fasilitas penunjang seperti pemasangan tower penangkap sinyal.

"Nantinya untuk peralatan disediakan desa, paling biayanya sekitar Rp 20 juta. Untuk pemasangan dan lain-lain, kami yang akan menyediakan," pungkas Kelik.

Bukan di Thailand, Ini Patung Buddha Tidur di Mojokerto

 Tak perlu jauh-jauh ke Thailand, di Indonesia juga ada patung Buddha tidur yang begitu besar. Salah satunya ada di Mojokerto.

Awal Februari karena suatu keperluan pekerjaan, saya dan teman pergi ke Mojokerto, Jawa Timur. Rencananya, setelah menyelesaikan urusan pekerjaan kami ingin traveling mengunjungi patung Buddha tidur.

Kami berangkat dari Stasiun Gambir menggunakan kereta Bangunkarta yang dipesan melalui aplikasi tiket.com. Tidak ada kendala ketika menjelajah aplikasi tiket.com karena user friendly. Terlebih tiket.com sering memberikan promo untuk pelanggan setianya.

Adapun caranya sangat mudah. Setelah membuka aplikasi tiket.com kita tinggal mengisi jadwal perjalanan yang diinginkan, data penumpang dan jumlah tiket yang ingin dibeli, maka akan segera diberikan kode booking untuk pembayaran.

Setelah menyelesaikan pembayaran, maka bukti bayar dan tiket kereta dengan barcode langsung dikirimkan melalui email. Pokoknya dengan tiket.com semua menjadi lebih mudah dan #semuaadatiketnya.

Kami berangkat dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 15.00 WIB. Sesampainya di Mojokerto dini hari sekitar pukul 02.50 WIB. Sesudah istirahat di penginapan dan menyelesaikan pekerjaan pada siang hari, maka sekitar pukul 14.30 WIB, kami bersiap menuju lokasi patung Buddha tidur.

Patung Buddha tidur terletak di kawasan kompleks Maha Vihara Mojopahit, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Tempat ini terletak di tengah perkampungan dekat dengan persawahan. Akses menuju ke sini bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Tempat ini dibuka dari pukul 07.30 WIB sampai 17.00 WIB.

Sesampainya di tempat ini kami disambut pintu gerbang Dharmasala dan gedung aula Sasono Bhakti. Gedung ini diapit patung biksu yang berjejer seperti menyambut pengunjung. Karena ini tempat peribadatan maka kami berkeliling kompleks saja.

Tradisi Valentine di Berbagai Negara, Mana yang Paling Romantis?

Hari Valentine 2019 akan jatuh besok, 14 Februari. Setiap negara pun pasti memiliki tradisi uniknya masing-masing yang bikin pasangan cinta meleleh hatinya.

Tentu, setiap tempat mempunyai tradisi masing-masing terkait cinta dan kasih sayang. Apalagi di negara Barat, umumnya perayaan Valentine lebih meriah dan memiliki budaya tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang terkasih.

detikTravel, Rabu (13/2/2019) telah mengumpulkan sejumlah tradisi dari beberapa negara saat Hari Valentine. Ternyata hari kasih sayang tidak harus tanggal 14 Februari. Berikut selengkapnya:

1. Korea Selatan

Negeri Gingseng Korea, punya tradisi yang sedikit berbeda dari kebanyakan wilayah lain. Pada saat Valentine di Korea Selatan, bunga dan cokelat tidak diberikan oleh laki-laki untuk perempuan, tetapi malah sebaliknya.

Namun, ada juga hari 'pembalasan'nya. Satu bulan setelah Valentine, ada hari yang dinamakan 'White Day'. Pada momen inilah para lelaki akan memberikan pasangannya hadiah, yang umumnya berupa permen.

Agak sedih sih buat yang jomblo. Kalau yang memiliki pasangan merayakan White Day, giliran para lajang akan merayakan Black Day. Pada hari inilah, mereka akan makan mie berwarna hitam.

2. China

Nah, kalau umumnya Valentine menggunakan kalender masehi, lain halnya di China. Negeri Tirai Bambu umumnya merayakan pada bulan ke-7 kalender Tionghoa.

Hari kasih sayang atau Valentine di China disebut Qixi Festival. Uniknya, alih-alih mengungkapkan rasa kasih sayang, para wanita di China merayakan hari tersebut dengan berdoa agar kemampuan menjahitnya bertambah, sehingga bisa mendapat suami yang baik. Walah!

3. Jerman

Beralih ke Eropa, tepatnya di Jerman, merayakan hari Valentine tidak jauh berbeda dari kesan utamanya. Namun, simbol hati yang menjadi representatif kasih sayang diganti dengan... babi.

Hal ini, dikarenakan Valentine dikhususkan untuk orang dewasa. Simbol babi pun juga menjadi perumpamaan rasa cinta dan nafsu. Umumnya, pasangan akan bertukar kado berupa coklat dan foto dengan pigura berbentuk babi.

4. Brasil

Di Amerika Latin, tepatnya Brasil, hari kasih sayang bukan dinamakan dengan Valentine. Tetapi St Anthony, yang merupakan santo pernikahan dan perjodohan yang jatuh pada 12 Juni.

Nah, sehari sebelum St Anthony, biasanya wanita lajang akan menuliskan nama pria idamannya di selembar kertas. Kemudian, mereka berharap pujaan hatinya mengetahui hal tersebut dan berharap berjodoh di masa depan.

5. Peru

Bukan bunga mawar, bukan coklat, bukan boneka beruang. Tetapi, ada yang beda dengan Valentine di Peru.

Di Peru, hari Valentine juga jatuh pada 14 Februari. Namun, bukannya memberi bunga mawar kepada pasangan, orang-orang Peru malah memberi bunga anggrek kepada yang tersayang.

Asyik! Objek Wisata di Gunungkidul akan Dipasangi WiFi

Semakin banyak fasilitas untuk wisatawan di Gunungkidul. Tahun ini, sejumlah objek wisata di sana akan dilengkapi fasilitas WiFi.

Beberapa objek wisata di Kabupaten Gunungkidul akan dilengkapi jaringan WiFi. Untuk tahap awal, rencananya baru tiga objek wisata yang akan dipasangi WiFi sampai akhir tahun 2019.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, Hary Sukmono, membenarkan rencana tersebut. Dia menjelaskan, program pemasangan WiFi digagas untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan.

"Iya (akan ada pemasangan WiFi). Karena ini bagian dari menambah pelayanan, meningkatkan pelayanan kita kepada wisatawan. Khususnya di destinasi-destinasi pariwisata," ujar Hary saat dihubungi detikTravel, Rabu (13/2/2019).

Namun Hary enggan berkomentar lebih jauh terkait rencana tersebut. Sebab program itu digagas Diskominfo Gunungkidul, bukan Dispar. Pihaknya juga belum mengetahui objek wisata mana saja yang akan dipasangi WiFi.

Sementara itu, Kabid Layanan Informatika Diskominfo Gunungkidul, Kelik Yuniantoro, mengatakan akan ada tiga objek wisata yang dipasangi WiFi tahun ini. Untuk merealisasikannya, Diskominfo akan berkoordinasi dengan Dispar.

"Kita merencanakan untuk memasang WiFi gratis di sejumlah objek wisata. Kemungkinan untuk tahap awal tiga lokasi terlebih dahulu," ungkap Kelik.

Selain itu, pihaknya juga akan memasang jaringan WiFi gratis di seluruh desa di Gunungkidul. Dia menargetkan seluruh desa di Gunungkidul tersambung jaringan WiFi sampai akhir tahun.

"Saat ini sudah ada 40 desa yang terpasang internet gratis dengan fasilitas WiFi gratis. Kami targetkan tahun ini 144 desa di Kabupaten Gunungkidul sudah bisa mengakses layanan tersebut," paparnya.

Ini Awalnya Traveler Dilarang Bawa Daging Babi ke Malaysia

Pengumuman maskapai AirAsia soal larangan penumpang bawa daging babi ke Malaysia, bikin traveler bertanya-tanya. Rupanya ini jawaban dari Pemerintah Malaysia.

Maskapai AirAsia membenarkan adanya larangan bagi traveler membawa daging babi atau produk babi ke Malaysia. Larangan itu tentunya berasal dari pemerintah Malaysia sendiri.

Dalam penelusuran detikTravel, Rabu (13/2/2019) rupanya larangan itu awalnya adalah dari pengumuman resmi pemerintah Malaysia melalui Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pertanian, Sim Tze Tzin pada 28 Januari 2019. Dilihat dari Malay Mail, larangan ini terkait wabah Flu Babi Afrika (African Swine Flu/ASF) di sejumlah negara.

Larangan itu ditujukan langsung kepada para traveler termasuk wisatawan yang mau liburan ke Malaysia lewat laut atau udara. Terlebih lagi ini dikaitkan dengan musim liburan Imlek.

"Mulai minggu ini, warga lokal dan wisatawan akan datang ke Malaysia untuk Tahun Baru China khususnya dari China, Macau dan Hong Kong. Mereka biasanya beli oleh-oleh daging babi. Jadi kita akan tingkatkan pemeriksaan di setiap pintu masuk negara," kata dia di Bandara Internasional Kuala Lumpur 2 (KLIA2).

Awalnya pada 7 September 2018, Malaysia sudah menerapkan larangan impor produk daging babi dari 6 negara. Kini larangan dikenakan juga terhadap traveler yang mau masuk ke Malaysia.

"Kami mengambil langkah hati-hati karena penyakit Flu Babi Afrika mudah menyebar dan bisa menyebabkan tingkat kematian tinggi," kata Sim Tze Tzin.

Menurut dia produk daging babi yang berisiko tinggi adalah babi hidup, daging babi segar, daging babi beku, sosis babi, babi asap, yang belum diolah dengan suhu tinggi.

"Babi dan produk babi yang ditemukan pada penumpang akan disita dan dihancurkan sesuai SOP untuk mencegah penyebaran Flu Babi Afrika," tegasnya.

Tong sampah khusus akan disediakan di bandara supaya para traveler bisa langsung membuang daging babi yang dilarang. Mereka yang melanggar larangan ini akan dikenakan hukuman sesuai UU Karantina Malaysia. Pernyataan resmi pemerintah Malaysia inilah yang kemudian jadi awal larangan yang diterapkan oleh maskapai.

Tradisi Valentine di Berbagai Negara, Mana yang Paling Romantis?

Hari Valentine 2019 akan jatuh besok, 14 Februari. Setiap negara pun pasti memiliki tradisi uniknya masing-masing yang bikin pasangan cinta meleleh hatinya.

Tentu, setiap tempat mempunyai tradisi masing-masing terkait cinta dan kasih sayang. Apalagi di negara Barat, umumnya perayaan Valentine lebih meriah dan memiliki budaya tersendiri untuk mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang terkasih.

detikTravel, Rabu (13/2/2019) telah mengumpulkan sejumlah tradisi dari beberapa negara saat Hari Valentine. Ternyata hari kasih sayang tidak harus tanggal 14 Februari. Berikut selengkapnya:

1. Korea Selatan

Negeri Gingseng Korea, punya tradisi yang sedikit berbeda dari kebanyakan wilayah lain. Pada saat Valentine di Korea Selatan, bunga dan cokelat tidak diberikan oleh laki-laki untuk perempuan, tetapi malah sebaliknya.

Namun, ada juga hari 'pembalasan'nya. Satu bulan setelah Valentine, ada hari yang dinamakan 'White Day'. Pada momen inilah para lelaki akan memberikan pasangannya hadiah, yang umumnya berupa permen.

Agak sedih sih buat yang jomblo. Kalau yang memiliki pasangan merayakan White Day, giliran para lajang akan merayakan Black Day. Pada hari inilah, mereka akan makan mie berwarna hitam.

2. China

Nah, kalau umumnya Valentine menggunakan kalender masehi, lain halnya di China. Negeri Tirai Bambu umumnya merayakan pada bulan ke-7 kalender Tionghoa.

Hari kasih sayang atau Valentine di China disebut Qixi Festival. Uniknya, alih-alih mengungkapkan rasa kasih sayang, para wanita di China merayakan hari tersebut dengan berdoa agar kemampuan menjahitnya bertambah, sehingga bisa mendapat suami yang baik. Walah!