Selasa, 30 Juni 2020

Risma Sujud ke IDI dan Menangis, Kenapa Seseorang Bisa Sangat Emosional?

 Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sujud sambil menangis di hadapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Bahkan, Risma sampai dua kali sujud saat melakukan audiensi dengan IDI Jatim dan IDI Surabaya.
Awalnya, Risma mendengarkan keluhan dari para dokter yang ada di rumah sakit rujukan di Balaikota Surabaya. Terkait perilaku sujud Risma di hadapan IDI, bisakah diartikan sedang menunjukkan rasa emosional?

Psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengatakan, seseorang yang sedang emosi dapat dilihat dari beberapa hal. Seperti ekspresi, perkataan seseorang saat sedang berbicara, dan nada suara saat sedang berkomunikasi.

"Ekspresi emosi dapat dilihat dari konsistensi antara komunikasi verbal (isi pembicaraan, intonasi suara, dsb) dan komunikasi non verbal (gestur tubuh, microexpression dan macroexpression)," ujar Vero saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

"Kondisi sangat emosional dapat tampak dari komunikasi yang konsisten dan sikap perilaku mengekspresikan emosi yang tampak sangat jelas, ekspresif, dan menonjol. Namun demikian kedalaman emosi tidak semata diukur melalui komunikasi yang tampak terlihat namun juga pada apa yang sungguh dirasakan di dalam dirinya," tambahnya.

Dihubungi secara terpisah, psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Psikolog Pro Help Center dan juga penulis buku menjelaskan, rasa emosional seseorang bisa berubah menjadi perilaku pada kejadian tertentu. Umumnya, kejadian tersebut dipicu oleh kejadian besar sehingga memicu respons spontan.

"Ketika orang bereaksi berbeda dari biasanya tentu ada proses yang berbeda juga yang terjadi dalam diri orang tersebut. Bisa diprediksikan pada kejadian ini ada sesuatu yang sangat besar yang dirasakan secara psikis sehingga muncul dalam bentuk perilaku," tegasRahma.

Penanganan Corona Bikin Kesal Jokowi, Pakar Sentil Peran Gugus Tugas

Baru-baru ini pernyataan Jokowi kepada menteri-menterinya beberapa waktu lalu menjadi sorotan publik. Hal ini berkaitan dengan penanganan wabah Corona yang dinilai Jokowi seharusnya bisa lebih baik.
"Sekali lagi, langkah-langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan. Dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah ke pemerintahan. Akan saya buka. Langkah apapun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," kata Jokowi seperti arahannya kepada Kabinet Indonesia Maju dalam rapat terbatas 18 Juni 2020 lalu, seperti yang ditayangkan YouTube Setpres pada Minggu (28/6/2020).

Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, MSc, menilai penanganan wabah Corona akan lebih efektif jika membentuk komisi khusus penanganan wabah Corona. Komisi yang ia maksud seperti yang pernah dibentuk kala menangani wabah flu burung.

"Iya jadi sebegitu negara ini sudah nggak jelas akhirnya ke darurat kesmas (kesehatan masyarakat), kemudian ditangani oleh gugus tugas, dan akhirnya kan menjadi bingung tuh karena gugus tugas membawahi kementerian kesehatan padahal kementerian kesehatan tahu benar tentang wabah," kata Tri saat dihubungi detikcom Senin (29/6/2020).


"Biasanya wabah itu ditangani oleh yang menangani wabah biasanya kementerian kesehatan, mau itu wabah demam berdarah, mau wabah apapun begitu, nah termasuk emergency waktu itu flu burung saja dibuat komisi khusus flu burung begitu komisi nasional begitu," lanjut Tri.

Menurutnya lebih baik gugus tugas penanganan virus Corona COVID-19 yang sudah dibentuk dihilangkan saja. Membentuk komisi khusus untuk menangani wabah Corona dinilai Tri akan lebih efektif.

"Jadi harusnya dibuat komisi khusus waktu kaya flu burung. Jangan gugus tugas, itu akan jadi membingungkan," kata Tri.

"Jadi menurut saya mendingan presiden itu membubarkan gugus tugasnya, semakin lama semakin darurat harus dibuat komisi khusus penanggulangan COVID-19 tetap itu di bawah kemenko PMK, kemudian itu bisa mengkoordinasi kementerian yang hanya di bawah kesra atau kesejahteraan rakyat," tambah Tri.
https://indomovie28.net/star/stephanie-lemelin/

Mungkinkah Pandemi Corona Memasuki Gelombang Kedua Seperti Flu Spanyol 1918?

Beberapa negara kembali melaporkan kasus baru Corona usai dinilai sukses menangani wabah. Seperti yang terjadi pada Korea Selatan, Beijing dan beberapa negara lain yang menghadapi ancaman gelombang kedua Corona.
Dikutip dari South China Morning Post, lonjakan kasus Corona yang kembali dilaporkan beberapa negara belum bisa diartikan sebagai gelombang kedua Corona atau tidak. Banyak ahli yang berhati-hati dalam menentukan apakah suatu negara tengah menghadapi wabah kedua Corona.

Sebab, peningkatan kasus Corona di beberapa negara juga berkaitan dengan penerapan social distancing yang belum dilakukan serentak oleh semua warga. Sehingga belum bisa dipastikan apakah suatu negara memang sedang menghadapi gelombang kedua karena bisa jadi lonjakan kasus Corona yang dilaporkan adalah kasus yang belum usai di gelombang pertama.

John Mathews, profesor di University of Melbourne's School of Population and Global Health mengatakan gelombang kedua biasanya akan ditandai dengan penurunan dramatis diikuti oleh pelaporan tiba-tiba jumlah kasus Corona yang tinggi.

"Tapi tidak ada yang benar-benar mendefinisikan skala yang diperlukan untuk menagatakan kita sedang menghadapi gelombang kedua, baik dari segi waktu, atau ruang, atau skala dari jumlah [kasus] yang terlibat," jelas Mathews, mantan wakil petugas medis untuk pemerintah Australia.

Fenomena gelombang kedua pun paling banyak dikaitkan dengan pandemi influenza masa lalu. Pandemi flu 1918, yang menginfeksi 500 juta orang dan membunuh 50 juta di seluruh dunia, terkenal karena gelombang kedua disebut jauh lebih mematikan di musim gugur, beberapa bulan setelah gelombang pertama. Gelombang ketiga terjadi di sejumlah negara pada tahun 1919.

Mathews mengatakan, gelombang kedua yang mirip influenza dapat didorong oleh perubahan karakteristik virus atau perubahan perilaku seseorang. Perubahan pada karakteristik virus lah yang diduga berperan dalam gelombang kedua pandemi flu 1918.

"Kami tidak berpikir itu akan terjadi segera terkait dengan virus Corona," kata Matthew mengingat tingkat kekebalan saat ini masih rendah dibandingkan dengan perkiraan 60-70 persen orang yang perlu divaksinasi atau terpapar virus Corona COVID-19 untuk benar-benar menghentikan penyebaran Corona.

Disebutkan, sejumlah populasi saat ini tetap rentan terhadap virus Corona COVID-19. Penentu utama berkembangnya penularan Corona semakin luas adalah perilaku masyarakat dan respons pemerintah.

Hannah Clapham, seorang ahli epidemiologi dan asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock, Universitas Nasional Singapura, setuju bahwa faktor kritis pada tahap pandemi ini adalah langkah-langkah kesehatan masyarakat dalam menanggapi kenaikan baru dalam kasus Corona.

"Yang mengkhawatirkan adalah kita melihat peningkatan dalam jumlah kasus dan kemudian jumlah kasus yang tinggi lagi di banyak tempat, kadang-kadang jumlah kasus yang lebih tinggi daripada di puncak sebelumnya dalam epidemi."

Sementara beberapa ahli lain merasa sejarah pandemi flu 1918 kemungkinan akan berulang.

"Hampir bisa dipastikan gelombang epidemi kedua akan datang, karena kami tidak akan melihat pasokan vaksin sebelum gelombang kedua Corona tiba," kata Gabriel Leung dekan fakultas kedokteran Universitas Hong Kong.

"Setelah pertengahan atau akhir musim gugur akan menjadi tahap kritis lainnya," lanjut Gabriel.
https://indomovie28.net/star/rene-ashton/

WHO dan FDA Setop Klorokuin, BPOM RI Masih Izinkan Penggunaan untuk Corona

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga Food and Drug Administration (FDA) sepakat menghentikan penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk pengobatan pada pasien Corona karena dianggap tidak memberikan manfaat yang signifikan. Keputusan ini diambil setelah adanya kejadian efek samping yang dianggap cukup serius pada pasien COVID-19 yang diberi klorokuin.
Terkait penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) masih memberikan izin penggunaan kondisi emergensi atau emergency use authorization bagi pasien Corona namun dengan syarat tertentu.

"Pertama, (pemberiannya-red) harus dilakukan dalam ranah obat uji artinya ada uji klinik dan pemantauan keamanannya. Kedua, hanya digunakan pada masa pandemi dan selanjutnya akan dilakukan kajian ulang mengenai efektivitasnya," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Dra L Rizka Andalucia, MPharm, Apt, dalam siaran langsung di BNPB, Senin (29/6/2020).

Disebutkan oleh Rizka, Indonesia telah mengetahui soal pemberhentian klorokuin untuk pasien Corona. Namun obat tersebut tetap diberikan karena dinilai masih bermanfaat bagi kesembuhan pasien.

"Kan kondisinya beda. Kondisi pasien berbeda dan dosisnya beda oleh karena itu sementara kami masih diberikan perizinan penggunaan dalam kondisi emergensi," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan sekitar 3.000 pasien Corona yang dirawat di RS darurat Wisma Atlet sembuh setelah diberikan klorokuin. Pemberian klorokuin kepada seluruh pasien Corona di Wisma Atlet tidak menunjukkan efek samping serius atau berbahaya.

Mungkinkah Pandemi Corona Memasuki Gelombang Kedua Seperti Flu Spanyol 1918?

Beberapa negara kembali melaporkan kasus baru Corona usai dinilai sukses menangani wabah. Seperti yang terjadi pada Korea Selatan, Beijing dan beberapa negara lain yang menghadapi ancaman gelombang kedua Corona.
Dikutip dari South China Morning Post, lonjakan kasus Corona yang kembali dilaporkan beberapa negara belum bisa diartikan sebagai gelombang kedua Corona atau tidak. Banyak ahli yang berhati-hati dalam menentukan apakah suatu negara tengah menghadapi wabah kedua Corona.

Sebab, peningkatan kasus Corona di beberapa negara juga berkaitan dengan penerapan social distancing yang belum dilakukan serentak oleh semua warga. Sehingga belum bisa dipastikan apakah suatu negara memang sedang menghadapi gelombang kedua karena bisa jadi lonjakan kasus Corona yang dilaporkan adalah kasus yang belum usai di gelombang pertama.

John Mathews, profesor di University of Melbourne's School of Population and Global Health mengatakan gelombang kedua biasanya akan ditandai dengan penurunan dramatis diikuti oleh pelaporan tiba-tiba jumlah kasus Corona yang tinggi.

"Tapi tidak ada yang benar-benar mendefinisikan skala yang diperlukan untuk menagatakan kita sedang menghadapi gelombang kedua, baik dari segi waktu, atau ruang, atau skala dari jumlah [kasus] yang terlibat," jelas Mathews, mantan wakil petugas medis untuk pemerintah Australia.

Fenomena gelombang kedua pun paling banyak dikaitkan dengan pandemi influenza masa lalu. Pandemi flu 1918, yang menginfeksi 500 juta orang dan membunuh 50 juta di seluruh dunia, terkenal karena gelombang kedua disebut jauh lebih mematikan di musim gugur, beberapa bulan setelah gelombang pertama. Gelombang ketiga terjadi di sejumlah negara pada tahun 1919.

Mathews mengatakan, gelombang kedua yang mirip influenza dapat didorong oleh perubahan karakteristik virus atau perubahan perilaku seseorang. Perubahan pada karakteristik virus lah yang diduga berperan dalam gelombang kedua pandemi flu 1918.

"Kami tidak berpikir itu akan terjadi segera terkait dengan virus Corona," kata Matthew mengingat tingkat kekebalan saat ini masih rendah dibandingkan dengan perkiraan 60-70 persen orang yang perlu divaksinasi atau terpapar virus Corona COVID-19 untuk benar-benar menghentikan penyebaran Corona.

Disebutkan, sejumlah populasi saat ini tetap rentan terhadap virus Corona COVID-19. Penentu utama berkembangnya penularan Corona semakin luas adalah perilaku masyarakat dan respons pemerintah.

Hannah Clapham, seorang ahli epidemiologi dan asisten profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock, Universitas Nasional Singapura, setuju bahwa faktor kritis pada tahap pandemi ini adalah langkah-langkah kesehatan masyarakat dalam menanggapi kenaikan baru dalam kasus Corona.

"Yang mengkhawatirkan adalah kita melihat peningkatan dalam jumlah kasus dan kemudian jumlah kasus yang tinggi lagi di banyak tempat, kadang-kadang jumlah kasus yang lebih tinggi daripada di puncak sebelumnya dalam epidemi."
https://indomovie28.net/star/ai-yoshihara/

Risma Sujud Sampai Menangis, Emosi yang Sering Meluap-luap Ada Risikonya

Saat audiensi bersama IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jatim dan IDI Surabaya di Balai Kota Surabaya, Wali Kota sujud sambil menangis. Hal ini dipicu lantaran Risma merasa "disalahkan" atas banyaknya kasus pasien Corona di RSU dr Soetomo, Surabaya.
Sebelumnya, Risma beberapa kali juga terlihat emosional saat mengekspresikan kemarahannya. Terdengar dari intonasi dan gaya bicaranya seperti saat mengira mobil tes PCR untuk Surabaya dialihkan ke tempat lain beberapa waktu lalu.

Mengenai emosi yang meluap-luap, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengatakan kondisi emosional yang tidak tertangani bisa mempengaruhi psikis seseorang. Hal ini menjadikan seseorang harus bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," jelas Vero, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

Sementara itu, psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Psikolog Pro Help Center mengatakan jika emosi yang meluap adalah akibat tekanan dari dalam diri, tentu ada efek yang kurang baik yang akan dirasakan tubuh ataupun pikiran. Di sisi lain, jika emosi meluap tapi perasaannya bisa dikontrol maka akibatnya tidak akan menjadi besar.

"Bagaimanapun yang ideal adalah mengekspresikan emosi sesuai dengan konteks kejadian dan dalam porsi yang tidak berlebihan," pungkas Rahma.

WHO dan FDA Setop Klorokuin, BPOM RI Masih Izinkan Penggunaan untuk Corona

 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga Food and Drug Administration (FDA) sepakat menghentikan penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin untuk pengobatan pada pasien Corona karena dianggap tidak memberikan manfaat yang signifikan. Keputusan ini diambil setelah adanya kejadian efek samping yang dianggap cukup serius pada pasien COVID-19 yang diberi klorokuin.
Terkait penggunaan klorokuin dan hidroksiklorokuin di Indonesia, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) masih memberikan izin penggunaan kondisi emergensi atau emergency use authorization bagi pasien Corona namun dengan syarat tertentu.

"Pertama, (pemberiannya-red) harus dilakukan dalam ranah obat uji artinya ada uji klinik dan pemantauan keamanannya. Kedua, hanya digunakan pada masa pandemi dan selanjutnya akan dilakukan kajian ulang mengenai efektivitasnya," kata Direktur Registrasi Obat BPOM Dra L Rizka Andalucia, MPharm, Apt, dalam siaran langsung di BNPB, Senin (29/6/2020).

Disebutkan oleh Rizka, Indonesia telah mengetahui soal pemberhentian klorokuin untuk pasien Corona. Namun obat tersebut tetap diberikan karena dinilai masih bermanfaat bagi kesembuhan pasien.

"Kan kondisinya beda. Kondisi pasien berbeda dan dosisnya beda oleh karena itu sementara kami masih diberikan perizinan penggunaan dalam kondisi emergensi," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan sekitar 3.000 pasien Corona yang dirawat di RS darurat Wisma Atlet sembuh setelah diberikan klorokuin. Pemberian klorokuin kepada seluruh pasien Corona di Wisma Atlet tidak menunjukkan efek samping serius atau berbahaya.
https://indomovie28.net/star/alex-ladove/

5 Fakta Puting dan Payudara Wanita yang Perlu Kamu Tahu

Meskipun pria dan wanita sama-sama memiliki puting, nyatanya ada fungsi yang berbeda di antara keduanya. Jenis dan bentuk puting pun berbeda-beda.
Ada puting yang berbulu, timbul bintik-bintik putih, atau benjolan kecil di sekitar puting. Begitu juga dengan payudara, tidak semua bentuk payudara memiliki kesamaan.

Apakah tanda-tanda seperti itu menunjukkan bahaya? Benarkah jika payudara disentuh oleh lawan jenis akan tiba-tiba membesar?

Dikutip dari berbagai sumber, catat 5 fakta terkait puting dan payudara.

Mengapa puting wanita ada yang berambut?
Dikutip dari Healthline, tingkat androgen yang tinggi, seperti hormon testosteron (yang biasanya lebih banyak pada pria), dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk pertumbuhan rambut yang tidak biasa seperti misalnya pada puting.

Ada bintik-bintik di sekitar payudara, amankah?
Bagi para wanita, kanker payudara adalah momok yang mengerikan karena jika luput dideteksi bisa mengarah pada kematian. Gejalanya antara lain berupa munculnya benjolan di sekitar payudara. Lalu bagaimana jika di sekitar puting terdapat bintil-bintil? Apakah ini berbahaya?

"Kalau menemukan ada banyak tonjolan di sekitar puting susu, itu memang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Itu bukan pertanda kanker," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).

Benarkah payudara yang disentuh lawan jenis akan membesar?
Tidak benar. Menyentuh atau memijat payudara tidak membuatnya tumbuh.

Meremas puting bisa memicu kanker payudara?
Meremas atau mencubit payudara maupun puting juga tidak akan menyebabkan kanker payudara. Meremas payudara atau puting memiliki kemungkinan menyebabkan memar dan bengkak pada payudara, yang bisa terasa nyeri saat disentuh.

Bagaimana caranya membesarkan payudara secara alami?
Membesarkan payudara secara alami bisa dengan banyak mengonsumsi makanan kaya kandungan estrogen. Seperti apel, minyak zaitun, jeruk, susu, kacang-kacangan.

Risma Sujud Sampai Menangis, Emosi yang Sering Meluap-luap Ada Risikonya

Saat audiensi bersama IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Jatim dan IDI Surabaya di Balai Kota Surabaya, Wali Kota sujud sambil menangis. Hal ini dipicu lantaran Risma merasa "disalahkan" atas banyaknya kasus pasien Corona di RSU dr Soetomo, Surabaya.
Sebelumnya, Risma beberapa kali juga terlihat emosional saat mengekspresikan kemarahannya. Terdengar dari intonasi dan gaya bicaranya seperti saat mengira mobil tes PCR untuk Surabaya dialihkan ke tempat lain beberapa waktu lalu.

Mengenai emosi yang meluap-luap, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengatakan kondisi emosional yang tidak tertangani bisa mempengaruhi psikis seseorang. Hal ini menjadikan seseorang harus bisa mengendalikan emosinya dengan baik.

"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," jelas Vero, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

Sementara itu, psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Psikolog Pro Help Center mengatakan jika emosi yang meluap adalah akibat tekanan dari dalam diri, tentu ada efek yang kurang baik yang akan dirasakan tubuh ataupun pikiran. Di sisi lain, jika emosi meluap tapi perasaannya bisa dikontrol maka akibatnya tidak akan menjadi besar.

"Bagaimanapun yang ideal adalah mengekspresikan emosi sesuai dengan konteks kejadian dan dalam porsi yang tidak berlebihan," pungkas Rahma.
https://indomovie28.net/star/austin-pendleton/

4 Tips Mengontrol Emosi agar Tak Ganggu Kesehatan Jiwa

Emosi yang meluap-luap tidak baik untuk kesehatan jiwa. Psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengatakan kondisi emosional yang tidak tertangani bisa mempengaruhi psikis seseorang.
"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," jelas Vero, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

Maka dari itu, perlu untuk menjaga emosi tetap terkontrol. Lalu bagaimana caranya agar bisa menjaga emosi tidak meluap saat berhadapan dengan kondisi apapun?

Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Psikolog Pro Help Center mengatakan ada 4 tips yang bisa dilakukan jika emosi terasa tidak terkendali. Apa saja?

1. Melakukan manajemen pernapasan
Rahma menyarankan untuk melakukan manajemen pernapasan. Caranya cukup mudah, yaitu dengan tarik napas secara perlahan selama 3 detik, tahan 3 detik, dan hembuskan perlahan selama 3 detik. Dilakukan secara berulang.

2. Mengubah posisi
"Berpindah posisi, jika sedang berdiri, cobalah untuk duduk. Motion berpengaruh pada emotion," jelas Rahma.

3. Time out
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah time out. Menurut Rahma, menjauh sementara dari situasi atau orang yang membuat emosi adalah langkah yang tepat untuk membuat diri lebih tenang.

4. Selesaikan masalah kala kondisi sudah tenang
Menyelesaikan masalah di saat kondisi sudah tenang pun disebut Rahma menjadi jalan keluar untuk mengatur kembali emosi yang meluap-luap. Masalah terselesaikan saat emosi tetap terjaga.

5 Fakta Puting dan Payudara Wanita yang Perlu Kamu Tahu

Meskipun pria dan wanita sama-sama memiliki puting, nyatanya ada fungsi yang berbeda di antara keduanya. Jenis dan bentuk puting pun berbeda-beda.
Ada puting yang berbulu, timbul bintik-bintik putih, atau benjolan kecil di sekitar puting. Begitu juga dengan payudara, tidak semua bentuk payudara memiliki kesamaan.

Apakah tanda-tanda seperti itu menunjukkan bahaya? Benarkah jika payudara disentuh oleh lawan jenis akan tiba-tiba membesar?

Dikutip dari berbagai sumber, catat 5 fakta terkait puting dan payudara.

Mengapa puting wanita ada yang berambut?
Dikutip dari Healthline, tingkat androgen yang tinggi, seperti hormon testosteron (yang biasanya lebih banyak pada pria), dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk pertumbuhan rambut yang tidak biasa seperti misalnya pada puting.

Ada bintik-bintik di sekitar payudara, amankah?
Bagi para wanita, kanker payudara adalah momok yang mengerikan karena jika luput dideteksi bisa mengarah pada kematian. Gejalanya antara lain berupa munculnya benjolan di sekitar payudara. Lalu bagaimana jika di sekitar puting terdapat bintil-bintil? Apakah ini berbahaya?

"Kalau menemukan ada banyak tonjolan di sekitar puting susu, itu memang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Itu bukan pertanda kanker," kata dr Abraham Arimuko, Sp.KK, dokter spesialis kulit dan kelamin RSPAD Gatot Soebroto seperti ditulis, Rabu (9/1/2013).

Benarkah payudara yang disentuh lawan jenis akan membesar?
Tidak benar. Menyentuh atau memijat payudara tidak membuatnya tumbuh.

Meremas puting bisa memicu kanker payudara?
Meremas atau mencubit payudara maupun puting juga tidak akan menyebabkan kanker payudara. Meremas payudara atau puting memiliki kemungkinan menyebabkan memar dan bengkak pada payudara, yang bisa terasa nyeri saat disentuh.

Bagaimana caranya membesarkan payudara secara alami?
Membesarkan payudara secara alami bisa dengan banyak mengonsumsi makanan kaya kandungan estrogen. Seperti apel, minyak zaitun, jeruk, susu, kacang-kacangan.
https://indomovie28.net/star/noriaki-sugiyama/

BKKBN Sebut Kasus 'Tak Sengaja' Hamil karena Pandemi Banyak Terjadi di Kota

Dalam perayaan Hari Keluarga Nasional pada hari Senin (29/6/2020), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kampanye pembagian satu juta kontrasepsi gratis. Tujuannya untuk mencegah terjadinya lonjakan angka kelahiran atau baby boom akibat pandemi virus Corona COVID-19.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengatakan saat ini terjadi penurunan tingkat pengguna kontrasepsi sekitar 10 persen. Alasannya karena sebagian warga mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, menahan diri mencari layanan kontrasepsi.

Dampaknya beberapa daerah mulai melaporkan peningkatan angka kelahiran. Hasto mengakui bahwa saat ini tingkat angka kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak disengaja cukup tinggi, yaitu rata-rata nasional sekitar 17,5 persen.

"Kita sedih loh sekarang ini rata-rata nasional kehamilan tidak dikehendaki 17,5 persen. Setiap 100 orang ada 17 yang kalau ditanya hamilnya tidak disengaja dan tidak direncanakan," kata Hasto yang yakin saat ini angka tersebut sudah naik lagi karena pandemi COVID-19.

Warga di kota besar jadi sorotan karena angka kehamilan tidak direncanakannya bisa jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hasto memberi contoh, DKI Jakarta saja bisa memiliki angka kehamilan tidak direncanakan sampai 26 persen sementara D.I. Yogyakarta 24 persen.


"Di kota-kota besar pun hamil yang tidak direncanakan atau tidak disengaja itu cukup tinggi angkanya. Seperti di DKI bisa 26 persen, di DIY 24 persen. Jadi angka-angka ini justru tinggi untuk wilayah kota," lanjut Hasto.

Program pembagian sejuta kontrasepsi ini dilakukan BKKBN dalam sehari di seluruh provinsi. BKKBN bekerja sama dengan puskesmas, bidan, dan mitra di masyarakat lainnya untuk memberikan layanan dan melaporkan pembagian kontrasepsi.

Kontrasepsi gratis yang diberikan oleh BKKBN adalah kondom, pil, suntik, implan, metode operasi wanita (MOW), dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.

4 Tips Mengontrol Emosi agar Tak Ganggu Kesehatan Jiwa

Emosi yang meluap-luap tidak baik untuk kesehatan jiwa. Psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengatakan kondisi emosional yang tidak tertangani bisa mempengaruhi psikis seseorang.
"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," jelas Vero, sapaan akrabnya, saat dihubungi detikcom, Senin (29/6/2020).

Maka dari itu, perlu untuk menjaga emosi tetap terkontrol. Lalu bagaimana caranya agar bisa menjaga emosi tidak meluap saat berhadapan dengan kondisi apapun?

Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Psikolog Pro Help Center mengatakan ada 4 tips yang bisa dilakukan jika emosi terasa tidak terkendali. Apa saja?

1. Melakukan manajemen pernapasan
Rahma menyarankan untuk melakukan manajemen pernapasan. Caranya cukup mudah, yaitu dengan tarik napas secara perlahan selama 3 detik, tahan 3 detik, dan hembuskan perlahan selama 3 detik. Dilakukan secara berulang.

2. Mengubah posisi
"Berpindah posisi, jika sedang berdiri, cobalah untuk duduk. Motion berpengaruh pada emotion," jelas Rahma.

3. Time out
Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah time out. Menurut Rahma, menjauh sementara dari situasi atau orang yang membuat emosi adalah langkah yang tepat untuk membuat diri lebih tenang.

4. Selesaikan masalah kala kondisi sudah tenang
Menyelesaikan masalah di saat kondisi sudah tenang pun disebut Rahma menjadi jalan keluar untuk mengatur kembali emosi yang meluap-luap. Masalah terselesaikan saat emosi tetap terjaga.
https://indomovie28.net/star/alex-rose-wiesel/

4 Makanan dan Minuman Ini Diyakini Bisa Memperbesar Ukuran Payudara

 Ukuran payudara yang besar memang bukan segalanya, tetapi harus diakui memang banyak diidamkan. Dengan ukuran payudara yang besar, banyak wanita merasa jadi lebih percaya diri.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan payudara wanita, salah satunya adalah asupan makanan atau minuman yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.

Apa hubungan estrogen dan ukuran payudara?
Setiap wanita umumnya memiliki ukuran payudara yang berbeda dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keturunan, pola makan, gaya hidup, dan hormon dalam tubuh.

Salah satu hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan payudara adalah estrogen. Berikut 4 makanan dan minuman yang bisa meningkatkan hormon estrogen, dikutip dari Stay at Life:

1. Sari kedelai
Selain mengandung protein yang baik bagi tubuh, susu kedelai atau tepatnya sari kedelai juga memiliki kandungan fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan senyawa yang memiliki struktur menyerupai hormon estrogen. Diyakini meminum susu kedelai dalam jumlah yang cukup dapat membantu memperbesar ukuran payudara.

2. Kacang-kacangan
Dikenal sebagai salah satu cemilan yang baik untuk kesehatan, kacang-kacangan juga mengandung senyawa isoflavon. Senyawa ini memiliki efek seperti estrogen dengan meniru cara kerja hormon wanita tersebut.

3. Buah beri
Berbagai macam buah beri, seperti stroberi, cranberry, dan blackberry bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh. Selain itu, buah beri juga kaya akan antioksidan, mineral, vitamin, dan serat.

4. Seafood
Seafood atau makanan laut memiliki efek estrogenik pada tubuh. Karena itu, mengonsumsi seafood, seperti udang, kerang tiram, dan beberapa jenis ikan dapat mendukung pertumbuhan ukuran payudara.

BKKBN Sebut Kasus 'Tak Sengaja' Hamil karena Pandemi Banyak Terjadi di Kota

Dalam perayaan Hari Keluarga Nasional pada hari Senin (29/6/2020), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melakukan kampanye pembagian satu juta kontrasepsi gratis. Tujuannya untuk mencegah terjadinya lonjakan angka kelahiran atau baby boom akibat pandemi virus Corona COVID-19.
Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), mengatakan saat ini terjadi penurunan tingkat pengguna kontrasepsi sekitar 10 persen. Alasannya karena sebagian warga mengurangi kunjungan ke fasilitas kesehatan, menahan diri mencari layanan kontrasepsi.

Dampaknya beberapa daerah mulai melaporkan peningkatan angka kelahiran. Hasto mengakui bahwa saat ini tingkat angka kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak disengaja cukup tinggi, yaitu rata-rata nasional sekitar 17,5 persen.

"Kita sedih loh sekarang ini rata-rata nasional kehamilan tidak dikehendaki 17,5 persen. Setiap 100 orang ada 17 yang kalau ditanya hamilnya tidak disengaja dan tidak direncanakan," kata Hasto yang yakin saat ini angka tersebut sudah naik lagi karena pandemi COVID-19.

Warga di kota besar jadi sorotan karena angka kehamilan tidak direncanakannya bisa jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Hasto memberi contoh, DKI Jakarta saja bisa memiliki angka kehamilan tidak direncanakan sampai 26 persen sementara D.I. Yogyakarta 24 persen.


"Di kota-kota besar pun hamil yang tidak direncanakan atau tidak disengaja itu cukup tinggi angkanya. Seperti di DKI bisa 26 persen, di DIY 24 persen. Jadi angka-angka ini justru tinggi untuk wilayah kota," lanjut Hasto.

Program pembagian sejuta kontrasepsi ini dilakukan BKKBN dalam sehari di seluruh provinsi. BKKBN bekerja sama dengan puskesmas, bidan, dan mitra di masyarakat lainnya untuk memberikan layanan dan melaporkan pembagian kontrasepsi.

Kontrasepsi gratis yang diberikan oleh BKKBN adalah kondom, pil, suntik, implan, metode operasi wanita (MOW), dan metode operasi pria (MOP) atau vasektomi.
https://indomovie28.net/star/noriko-shitaya/

Hari Keluarga Nasional, Ini Harapan Sultan Soal Bonus Demografi

Menyambut Hari Keluarga Nasional, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memanfaatkan bonus demografi secara maksimal. Hal itu untuk meningkatkan angka tenaga kerja.
"Harapan saya bagaimana bonus demografi betul-betul didesain sehingga bonus demografi memberikan nilai," ucapnya saat ditemui wartawan di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional 2020, Senin (29/6/2020).

Selain itu, Ngarsa Dalem berharap usia produktif di DIY semakin meningkat dalam hal membiayai keluarga. Seperti halnya merealisasikan rasio 44:100 pada tahun 2030.

"Harapan saya itu tahun 2030 itu 44 untuk 100. Jadi dalam jumlah 100 orang itu ada pekerja jumlahnya 44 yang bisa membiayai. Dalam arti menanggung orang yang memang masih anak-anak maupun lansia," ucapnya.

"Sehingga, bebannya itu (penghasilan) rendah. Jangan sampai sebaliknya, 1 pekerja suruh nanggung anak yang belum kerja sama lansia" imbuh Ngarsa Dalem.

Sultan menambahkan, bahwa hal tersebut harus segera terealisasi seiring adanya bonus demografi.

"Ini bisa didesain dengan baik, karena bonus ini akan menghadapi tantangan ke depan," ucapnya.

Hari Keluarga Nasional atau Harganas diperingati setiap 29 Juni.

4 Makanan dan Minuman Ini Diyakini Bisa Memperbesar Ukuran Payudara

 Ukuran payudara yang besar memang bukan segalanya, tetapi harus diakui memang banyak diidamkan. Dengan ukuran payudara yang besar, banyak wanita merasa jadi lebih percaya diri.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan payudara wanita, salah satunya adalah asupan makanan atau minuman yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh.

Apa hubungan estrogen dan ukuran payudara?
Setiap wanita umumnya memiliki ukuran payudara yang berbeda dan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti keturunan, pola makan, gaya hidup, dan hormon dalam tubuh.

Salah satu hormon yang berperan penting dalam pertumbuhan payudara adalah estrogen. Berikut 4 makanan dan minuman yang bisa meningkatkan hormon estrogen, dikutip dari Stay at Life:

1. Sari kedelai
Selain mengandung protein yang baik bagi tubuh, susu kedelai atau tepatnya sari kedelai juga memiliki kandungan fitoestrogen. Fitoestrogen merupakan senyawa yang memiliki struktur menyerupai hormon estrogen. Diyakini meminum susu kedelai dalam jumlah yang cukup dapat membantu memperbesar ukuran payudara.

2. Kacang-kacangan
Dikenal sebagai salah satu cemilan yang baik untuk kesehatan, kacang-kacangan juga mengandung senyawa isoflavon. Senyawa ini memiliki efek seperti estrogen dengan meniru cara kerja hormon wanita tersebut.

3. Buah beri
Berbagai macam buah beri, seperti stroberi, cranberry, dan blackberry bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan hormon estrogen dalam tubuh. Selain itu, buah beri juga kaya akan antioksidan, mineral, vitamin, dan serat.

4. Seafood
Seafood atau makanan laut memiliki efek estrogenik pada tubuh. Karena itu, mengonsumsi seafood, seperti udang, kerang tiram, dan beberapa jenis ikan dapat mendukung pertumbuhan ukuran payudara.
https://indomovie28.net/cast/gornpop-janjaroen/

Luapan Emosi Saat Risma Sujud dan Menangis ke IDI

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sampai sujud dan menangis di depan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dalam audiensi dengan IDI Jatim dan IDI Surabaya, Risma sampai 2 kali sujud meluapkan emosinya.
Dalam audiensi tersebut, Risma mendengarkan keluhan para dokter di rumah sakit rujukan virus Corona COVID-19. Terpojok dan merasa disalahkan, Risma meluapkan emosinya dengan sujud dan menangis.

Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum dari Pro Help Clinic mentakan, luapan emosi seseorang bisa memicu respons spontan seperti dialami Risma. Ini bisa berdampak pada perilaku yang terlihat.

"Ketika orang bereaksi berbeda dari biasanya tentu ada proses yang berbeda juga yang terjadi dalam diri orang tersebut. Bisa diprediksikan pada kejadian ini ada sesuatu yang sangat besar yang dirasakan secara psikis sehingga muncul dalam bentuk perilaku," jelasnya.

Sementara itu, psikolog Veronica Adesla dari Personal Growth mengingatkan bahwa luapan emosi yang meledak-ledak seperti yang sering ditunjukkan Risma juga bisa berdampak negatif bagi kejiwaan. Seseorang disarankan untuk bisa mengendalikannya.

"Habis marah bisa capek, dan biasanya itu nggak enak banget. Situasi seperti itu jika dialami setiap hari pasti akan mengganggu. Nggak bisa merasa tenang seperti dan 'kok kayak hidup ini nggak benar' dan jadinya menyalahkan pihak luar dan diri sendiri," kata Vero.

Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi adalah sebagai berikut:

1. Manajemen pernapasan
Saat emosi mulai tak tertahan, disarankan untuk menarik napas perlahan selama 3 detik, tahan 3 detik, dan hembuskan perlahan selama 3 detik. Ulangi.

2. Ubah posisi
Motion berpengaruh pada emotion. Demikian kata Rahma. Dicontohkan, jika sedang berdiri maka cobalah untuk duduk. Demikian juga sebaliknya.

3. Time out
Menjauh sementara dari situasi yang memicu emosi adalah langkah yang tempat untuk menenangkan pikiran.

4. Selesaikan masalah
Terus menerus menghindar juga tidak sehat. Pada saat yang tepat, selesaikan masalah agar emosi tetap terjaga.

Hari Keluarga Nasional, Ini Harapan Sultan Soal Bonus Demografi

Menyambut Hari Keluarga Nasional, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memanfaatkan bonus demografi secara maksimal. Hal itu untuk meningkatkan angka tenaga kerja.
"Harapan saya bagaimana bonus demografi betul-betul didesain sehingga bonus demografi memberikan nilai," ucapnya saat ditemui wartawan di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, bertepatan dengan Hari Keluarga Nasional 2020, Senin (29/6/2020).

Selain itu, Ngarsa Dalem berharap usia produktif di DIY semakin meningkat dalam hal membiayai keluarga. Seperti halnya merealisasikan rasio 44:100 pada tahun 2030.

"Harapan saya itu tahun 2030 itu 44 untuk 100. Jadi dalam jumlah 100 orang itu ada pekerja jumlahnya 44 yang bisa membiayai. Dalam arti menanggung orang yang memang masih anak-anak maupun lansia," ucapnya.

"Sehingga, bebannya itu (penghasilan) rendah. Jangan sampai sebaliknya, 1 pekerja suruh nanggung anak yang belum kerja sama lansia" imbuh Ngarsa Dalem.

Sultan menambahkan, bahwa hal tersebut harus segera terealisasi seiring adanya bonus demografi.

"Ini bisa didesain dengan baik, karena bonus ini akan menghadapi tantangan ke depan," ucapnya.

Hari Keluarga Nasional atau Harganas diperingati setiap 29 Juni.
https://indomovie28.net/star/mai-kadowaki/

Senin, 29 Juni 2020

Sudah Ada Kasus di Indonesia, Kenali Gejala Infeksi Corona COVID-19

 Virus corona COVID-19 semakin hari makin meningkat dan tidak ada tanda-tanda melambat. Namun, perlu diwaspadai jika tertular ada beberapa gejala yang ditimbulkan, mulai dari gejala ringan hingga gejala parah. Gejala dapat muncul 2-14 hari setelah terinfeksi seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus corona COVID-19. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Centers for Disease Control and Prevention selalu merekomendasikan tindakan pencegahan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran penyakit pernapasan antara lain:

Dua orang WNI dilaporkan positif terinfeksi virus corona COVID-19. Kedua WNI tersebut saat ini tengah dalam perawatan di RSPI Sulianti Saroso.

Kedua WNI tersebut adalah ibu dan anak yang tinggal di Depok.

"Rumahnya dicek, ibu dan anak. 61 dan 31 Tahun. Sudah melakukan isolasi rumah," kata Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Untuk meningkatkan kewaspadaan terkait risiko tertular virus corona COVID-19, kamu perlu mengenali gejala-gejalanya seperti berikut dikutip detikcom dari berbagai sumber:

- Infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang, sama dengan flu biasa
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Demam.

Virus corona baru ini bisa menyerang siapa saja yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Serangan virus terhadap imun yang lemah ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius. Penyakit akibat infeksi saluran pernapasan bawah adalah pneumonia atau bronkitis.

MERS, SARS, dan virus corona baru COVID-19 saat ini lebih sering ditemukan pada orang tua meski riset masih terus dilakukan. Pasien virus corona baru lebih banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun.

Bagaimana cara mencegah tertular virus corona COVID-19?

- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Tetap di rumah saat Anda sakit.
- Tutupi batuk dan bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
- Bersihkan dan desinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh menggunakan semprotan pembersih rumah biasa.
- Masker muka digunakan oleh orang yang menunjukkan gejala COVID-19 untuk membantu penyebaran penyakit kepada orang lain
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin. Jika sabun tidak ada, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol setidaknya 60 persen.

2 WNI Positif Corona, Dokter Pesan Tak Usah Iseng Datangi Rumah Pasien

Dua orang Indonesia dikabarkan positif tertular virus corona COVID-19. Rumah tempat tinggal kedua orang ini berada di Depok, dan tengah diisolasi.
"Rumahnya dicek, ibu dan anak. 61 dan 31 Tahun. Sudah melakukan isolasi rumah," kata Menkes Terawan Agus Saputra di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Menanggapi hal ini, dr Dirga Sakti Rambe, MSc, SpPD, dari Rumah Sakit Omni Pulomas mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

"Masyarakat di sekitar silakan tetap beraktivitas seperti biasa, lakukan upaya-upaya preventif... tidak usah iseng mendatangi rumah pasien. Biarkan tim di lapangan bekerja," kata dr Dirga saat dihubungi detikcom Senin (2/3/2020).

Hal yang sama dijelaskan Prof Ascobat Gani, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), masyarakat harus membiasakan menjaga kebersihan dan imunitas tubuh agar menghindari tertularnya virus corona baru.

"Cuci tangan, biasakan hidup bersih, jaga imunitas selalu," katanya.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-3/

RI Sudah Punya Kasus Positif Corona, Kalau Flu Harus Bagaimana?

Dua orang Indonesia terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Kedua orang ini pernah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang terinfeksi virus ini.
Tentu kejadian ini membuat khawatir masyarakat lantaran takut tertular. Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan masyarakat tak perlu panik dan apabila mengalami sakit flu lebih baik segera berobat ke dokter.

"Langsung berobat tapi jangan panik dan merasa ini corona ya. Kemudian tingkatkan imunitas dirinya dengan makan yang bergizi, hidup bersih dan kalau bisa istirahat saja di rumah," kata dr Diah, kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

dr Diah juga mengatakan masyarakat tidak perlu merasa paranoid apabila di lingkungannya ada yang sedang sakit flu.

"Bukan berarti semua orang flu itu langsung berarti mungkin itu corona. Karena yang ini terkonfirmasi sakit karena ada kontak dan itu masuk kriteria. Jadi nggak bisa kita anggap ada yang sakit itu corona," tuturnya.

Sudah Ada Kasus di Indonesia, Kenali Gejala Infeksi Corona COVID-19

 Virus corona COVID-19 semakin hari makin meningkat dan tidak ada tanda-tanda melambat. Namun, perlu diwaspadai jika tertular ada beberapa gejala yang ditimbulkan, mulai dari gejala ringan hingga gejala parah. Gejala dapat muncul 2-14 hari setelah terinfeksi seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus corona COVID-19. Namun, ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Centers for Disease Control and Prevention selalu merekomendasikan tindakan pencegahan setiap hari untuk membantu mencegah penyebaran penyakit pernapasan antara lain:

Dua orang WNI dilaporkan positif terinfeksi virus corona COVID-19. Kedua WNI tersebut saat ini tengah dalam perawatan di RSPI Sulianti Saroso.

Kedua WNI tersebut adalah ibu dan anak yang tinggal di Depok.

"Rumahnya dicek, ibu dan anak. 61 dan 31 Tahun. Sudah melakukan isolasi rumah," kata Menkes Terawan Agus Putranto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Untuk meningkatkan kewaspadaan terkait risiko tertular virus corona COVID-19, kamu perlu mengenali gejala-gejalanya seperti berikut dikutip detikcom dari berbagai sumber:

- Infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang, sama dengan flu biasa
- Pilek
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pusing
- Demam.

Virus corona baru ini bisa menyerang siapa saja yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Serangan virus terhadap imun yang lemah ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius. Penyakit akibat infeksi saluran pernapasan bawah adalah pneumonia atau bronkitis.

MERS, SARS, dan virus corona baru COVID-19 saat ini lebih sering ditemukan pada orang tua meski riset masih terus dilakukan. Pasien virus corona baru lebih banyak ditemukan pada usia lebih dari 40 tahun.

Bagaimana cara mencegah tertular virus corona COVID-19?

- Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
- Tetap di rumah saat Anda sakit.
- Tutupi batuk dan bersin dengan tisu, lalu buang tisu ke tempat sampah.
- Bersihkan dan desinfeksi benda dan permukaan yang sering disentuh menggunakan semprotan pembersih rumah biasa.
- Masker muka digunakan oleh orang yang menunjukkan gejala COVID-19 untuk membantu penyebaran penyakit kepada orang lain
- Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, terutama setelah pergi ke kamar mandi, sebelum makan, dan setelah batuk atau bersin. Jika sabun tidak ada, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol setidaknya 60 persen.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-2/

Cegah Virus dan Bakteri Bisa Dimulai dari Kebersihan Dapur

 Dapur merupakan salah satu area rumah yang paling rentan menjadi tempat bersarangnya kuman. Banyaknya aktivitas di tempat ini kadang membuat kita kurang memperhatikan kebersihan dan higienitasnya. Kebersihan dapur tentu akan menentukan kualitas makanan yang disajikan menjadi lebih aman dan sehat, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus.
Menurut Dosen Teknologi Pangan di Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L), Muhamad Abdurrahman Mas, menjaga kebersihan diri dan dapur, serta memasak makanan jadi salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran virus. Ada beberapa cara mengatur dapur agar terbebas dari risiko penyebaran virus, meskipun memang setiap penyakit memiliki cara penyebaran yang berbeda-beda.

Pertama, makanan itu sendiri dapat menjadi salah satu perantara penyebaran beberapa penyakit (tetapi tidak semua). Selain itu, peralatan makan yang digunakan oleh orang sakit harus dipastikan bersih sebelum digunakan lagi untuk meminimalisir penyebaran penyakit.

"Terdapat 4 faktor di dapur yang dapat menyebabkan seseorang sakit yakni makanan, peralatan dapur, lingkungan dapur dan orang yang berada di dapur. Salah satu maupun semua faktor tersebut dapat menyebabkan penyakit, bergantung pada jenis penyakitnya. Penyebaran penyakit dapat dicegah salah satunya dengan cara memperhatikan kebersihan diri sendiri dan kebersihan WC/ kamar mandi terutama di area dekat dengan dapur," jelas Muhamad kepada detikHealth, Senin (2/3/2020).

Kemudian, untuk menjaga dapur tetap bersih dan terbebas dari penyebaran penyakit, hal lain yang harus diperhatikan adalah makanan mentah. Jangan sampai makanan mentah disimpan di tempat yang sama dengan makanan yang matang, begitu pula dengan daging mentah tidak seharusnya disimpan di tempat yang sama dengan sayuran.

"Letak dapur juga seharusnya jauh dari kamar mandi dan tempat pembuangan sampah karena tempat tersebut bisa menjadi sumber bakteri, virus serta binatang seperti tikus atau kecoa yang dapat dengan mudah berkeliaran di antara tempat pembuangan sampah dan dapur," jelasnya.

Selain itu, masih banyak hal-hal yang perlu diatur dari berbagai aspek yang menyangkut dengan dapur. Jika Anda ingin membuat dapur bersih dan tentunya akan terasa nyaman, coba ikuti workshop tentang Kitchen Management & Operation. Workshop yang digelar oleh di kampus i3L di Pulomas Barat Kav. 88 Jakarta yang akan berlangsung pada Rabu (4/3/2020). Akan ada narasumber profesional, baik kalangan chef, akademisi, hingga manajemen hotel.

RI Sudah Punya Kasus Positif Corona, Kalau Flu Harus Bagaimana?

Dua orang Indonesia terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Kedua orang ini pernah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang terinfeksi virus ini.
Tentu kejadian ini membuat khawatir masyarakat lantaran takut tertular. Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan masyarakat tak perlu panik dan apabila mengalami sakit flu lebih baik segera berobat ke dokter.

"Langsung berobat tapi jangan panik dan merasa ini corona ya. Kemudian tingkatkan imunitas dirinya dengan makan yang bergizi, hidup bersih dan kalau bisa istirahat saja di rumah," kata dr Diah, kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

dr Diah juga mengatakan masyarakat tidak perlu merasa paranoid apabila di lingkungannya ada yang sedang sakit flu.

"Bukan berarti semua orang flu itu langsung berarti mungkin itu corona. Karena yang ini terkonfirmasi sakit karena ada kontak dan itu masuk kriteria. Jadi nggak bisa kita anggap ada yang sakit itu corona," tuturnya.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-1/

Cara Tetap Sehat dan Strong di Musim Penghujan

Memasuki bulan Maret, dilansir dari BMKG, curah hujan di berbagai daerah Indonesia masih tinggi. Dengan curah hujan seperti itu, ancaman penyakit juga semakin meningkat. Demam berdarah, infeksi pencernaan, demam, dan flu adalah beberapa penyakit yang sering muncul di masyarakat saat curah hujan tinggi.
Menghadapi hal ini, diperlukan tindakan preventif agar terhindar dari bibit-bibit penyakit ini. Nah, apa saja yang harus kamu lakukan untuk mencegahnya? Simak tips tetap sehat seperti dilansir ETimes berikut ini.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Jaga kesehatan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan jangan lupa untuk minum air putih sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Jangan biarkan imun tubuh kamu melemah dan penyakit menyerang kamu. Hindari juga jajan sembarangan yang tidak terjamin kebersihannya.

Jaga kebersihan lingkungan

Penyebab penyakit, seperti nyamuk, banyak muncul di tempat-tempat yang kotor. Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar kamu secara rutin. Jangan menyimpan air di tempat terbuka dalam waktu lama, karena akan menarik nyamuk untuk berkembang biak di sana.

Konsultasi ke dokter

Ketika kamu merasa tidak enak badan, sebaiknya segera pergi ke dokter dan jangan menundanya sampai parah. Apalagi sekarang, kamu bisa konsultasi dengan dokter lebih mudah melalui GrabHealth. Mulai tanya jawab online dengan dokter profesional, buat janji konsultasi, hingga membeli produk kesehatan bisa kamu lakukan disana.

Kamu juga tidak perlu ragu, karena Grabhealth bekerja sama dengan Good Doctor Technology Indonesia yang tidak diragukan lagi kualitasnya dan memiliki visi untuk menyediakan akses ke dokter dan spesialis bagi seluruh keluarga di Indonesia. GrabHealth juga bisa diakses setiap saat selama 24 jam setiap hari. Jadi sekarang kamu tidak ada alasan lagi untuk abai dengan kesehatanmu, ya.

Cegah Virus dan Bakteri Bisa Dimulai dari Kebersihan Dapur

 Dapur merupakan salah satu area rumah yang paling rentan menjadi tempat bersarangnya kuman. Banyaknya aktivitas di tempat ini kadang membuat kita kurang memperhatikan kebersihan dan higienitasnya. Kebersihan dapur tentu akan menentukan kualitas makanan yang disajikan menjadi lebih aman dan sehat, sehingga dapat membantu mengurangi risiko penyebaran virus.
Menurut Dosen Teknologi Pangan di Indonesia International Institute for Life-Sciences (i3L), Muhamad Abdurrahman Mas, menjaga kebersihan diri dan dapur, serta memasak makanan jadi salah satu cara untuk meminimalisir penyebaran virus. Ada beberapa cara mengatur dapur agar terbebas dari risiko penyebaran virus, meskipun memang setiap penyakit memiliki cara penyebaran yang berbeda-beda.

Pertama, makanan itu sendiri dapat menjadi salah satu perantara penyebaran beberapa penyakit (tetapi tidak semua). Selain itu, peralatan makan yang digunakan oleh orang sakit harus dipastikan bersih sebelum digunakan lagi untuk meminimalisir penyebaran penyakit.

"Terdapat 4 faktor di dapur yang dapat menyebabkan seseorang sakit yakni makanan, peralatan dapur, lingkungan dapur dan orang yang berada di dapur. Salah satu maupun semua faktor tersebut dapat menyebabkan penyakit, bergantung pada jenis penyakitnya. Penyebaran penyakit dapat dicegah salah satunya dengan cara memperhatikan kebersihan diri sendiri dan kebersihan WC/ kamar mandi terutama di area dekat dengan dapur," jelas Muhamad kepada detikHealth, Senin (2/3/2020).
https://indomovie28.net/uq-holder-ova-episode-2/

Dua WNI Positif Virus Corona COVID-19, Dicover BPJS Nggak Sih?

 Dua WNI dikabarkan positif terinfeksi virus corona COVID-19. Hal ini dilaporkan Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Senin (2/3/2020).
Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan mengaku telah menyiapkan dana khusus untuk virus corona baru COVID-19. Karenanya, para pasien dugaan terinfeksi tidak dibiayai oleh BPJS Kesehatan.

"Untuk Corona ada anggaran sendiri dari Kemenkes. Nanti ada anggaran dari Kemenkes untuk kondisi seperti ini, dan tidak usah khawatir," ungkap Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto beberapa waktu lalu.

Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, MPH. Ia mengatakan, karena ini kasus global jadi tidak akan membebani biaya pengobatannya.

"Ini kan sudah kasus global, jadi kita tidak pernah membebani biaya berobatnya. Semua anggaran dari negara, negara harus hadir," jelasnya saat ditemui di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (29/1/2020).

"Tapi ini (pasien) harus ada kriteria khusus lho (gejala virus corona). Ya kalau batuk-batuk biasa, ya BPJS itu ya," imbuhnya.

Kriteria khusus yang bisa mendapatkan pembiayaan dari negara di RSPI merupakan gejala virus corona. Diantaranya batuk, demam, radang tenggorokan, dan terbukti telah memiliki kontak langsung dengan orang di Wuhana atau punya riwayat ke sana.

Cara Tetap Sehat dan Strong di Musim Penghujan

Memasuki bulan Maret, dilansir dari BMKG, curah hujan di berbagai daerah Indonesia masih tinggi. Dengan curah hujan seperti itu, ancaman penyakit juga semakin meningkat. Demam berdarah, infeksi pencernaan, demam, dan flu adalah beberapa penyakit yang sering muncul di masyarakat saat curah hujan tinggi.
Menghadapi hal ini, diperlukan tindakan preventif agar terhindar dari bibit-bibit penyakit ini. Nah, apa saja yang harus kamu lakukan untuk mencegahnya? Simak tips tetap sehat seperti dilansir ETimes berikut ini.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Jaga kesehatan tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan jangan lupa untuk minum air putih sesuai dengan kebutuhan harian tubuh. Jangan biarkan imun tubuh kamu melemah dan penyakit menyerang kamu. Hindari juga jajan sembarangan yang tidak terjamin kebersihannya.

Jaga kebersihan lingkungan

Penyebab penyakit, seperti nyamuk, banyak muncul di tempat-tempat yang kotor. Bersihkan rumah dan lingkungan sekitar kamu secara rutin. Jangan menyimpan air di tempat terbuka dalam waktu lama, karena akan menarik nyamuk untuk berkembang biak di sana.

Konsultasi ke dokter

Ketika kamu merasa tidak enak badan, sebaiknya segera pergi ke dokter dan jangan menundanya sampai parah. Apalagi sekarang, kamu bisa konsultasi dengan dokter lebih mudah melalui GrabHealth. Mulai tanya jawab online dengan dokter profesional, buat janji konsultasi, hingga membeli produk kesehatan bisa kamu lakukan disana.

Kamu juga tidak perlu ragu, karena Grabhealth bekerja sama dengan Good Doctor Technology Indonesia yang tidak diragukan lagi kualitasnya dan memiliki visi untuk menyediakan akses ke dokter dan spesialis bagi seluruh keluarga di Indonesia. GrabHealth juga bisa diakses setiap saat selama 24 jam setiap hari. Jadi sekarang kamu tidak ada alasan lagi untuk abai dengan kesehatanmu, ya.
https://indomovie28.net/uq-holder-ova-episode-1/

Virus Corona Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi dua orang Warga Negara Indonesia terjangkit virus corona atau COVID-19. Saat ini, kedua pasien virus corona tengah diisolasi di RSPI Sulianti di Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Jokowi, kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat . Mereka tertular virus corona oleh warga negara Jepang yang terinfeksi.

"Ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," jelas Jokowi di Istana, Senin (2/3/2020).

Gejala virus corona dan penyebabnya:
1. Gejala
Virus corona di Indonesia tentu membuat masyarakat khawatir dan waspada terhadap segala gejala yang timbul. Adapun, gejala virus corona yang harus diwaspadai adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Namun pada kasus yang lebih parah, gejala virus corona akan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Dikutip dari laman resmi CDC, gejala virus corona akan muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari. Maka dari itu, pasien dengan gejala virus corona di atas diimbau segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Penyebab
Awal mulanya, virus corona berasal dari kota Wuhan di China dan merupakan tipe zoonosis atau bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Virus corona ini juga bagian dari MERS-CoV dan SARS-CoV.

Virus corona disebabkan oleh coronavirus yang biasa menginfeksi sistem pernapasan. Penyebaran virus corona dapat melalui berbagai cara, seperti percikan ludah atau bersin dari penderita virus corona.

Kemudian, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Padahal, sebelumnya telah menyentuh benda yang terkena air liur penderita virus corona.

Atau, virus corona dapat ditularkan karena melakukan kontak dekat dengan sang penderita, misalnya berjabat tangan.

3. Pencegahan
Untuk mencegah virus corona, pengguna bisa melakukan hidup bersih dan sehat. Misalnya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan tidak sering memegang wajah.

Jangan lupa juga gunakan masker untuk menghindari percikan air liur atau bersin penderita. Tutup mulut saat bersin dan batuk sehingga tidak menyebarkan penyakit ke orang lain.

Terakhir, untuk mencegah virus corona dengan melakukan istirahat cukup dan makan makanan bergizi. Dengan begitu, imunitas tubuh akan tetap prima melawan virus corona.

Dua WNI Positif Virus Corona COVID-19, Dicover BPJS Nggak Sih?

 Dua WNI dikabarkan positif terinfeksi virus corona COVID-19. Hal ini dilaporkan Jokowi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Senin (2/3/2020).
Beberapa waktu lalu, Kementerian Kesehatan mengaku telah menyiapkan dana khusus untuk virus corona baru COVID-19. Karenanya, para pasien dugaan terinfeksi tidak dibiayai oleh BPJS Kesehatan.

"Untuk Corona ada anggaran sendiri dari Kemenkes. Nanti ada anggaran dari Kemenkes untuk kondisi seperti ini, dan tidak usah khawatir," ungkap Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto beberapa waktu lalu.

Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, MPH. Ia mengatakan, karena ini kasus global jadi tidak akan membebani biaya pengobatannya.

"Ini kan sudah kasus global, jadi kita tidak pernah membebani biaya berobatnya. Semua anggaran dari negara, negara harus hadir," jelasnya saat ditemui di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (29/1/2020).

"Tapi ini (pasien) harus ada kriteria khusus lho (gejala virus corona). Ya kalau batuk-batuk biasa, ya BPJS itu ya," imbuhnya.

Kriteria khusus yang bisa mendapatkan pembiayaan dari negara di RSPI merupakan gejala virus corona. Diantaranya batuk, demam, radang tenggorokan, dan terbukti telah memiliki kontak langsung dengan orang di Wuhana atau punya riwayat ke sana.
https://indomovie28.net/uq-holder-episode-12/

Sudah Ada Corona di Indonesia, Jangan Remehkan Flu yang Seperti Ini

Dua warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Tentu hal ini membuat masyarakat menjadi khawatir karena takut tertular.
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Jika tiba-tiba mengalami gejala seperti sakit flu, apa yang harus diwaspadai?

"Yang perlu diwaspadai adalah apabila hari ini flu lalu kemudian sesak," kata dr Diah kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

dr Diah juga menjelaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tidak menurun dan mudah terserang penyakit, termasuk COVID-19.

"Apabila sakit flu ya nggak apa-apa istirahat, makan sehat, pola hidup sehat, dan jaga etika batuk. Apabila mengalami perburukan segera periksa ke dokter," pungkas dr Diah.

Virus Corona Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi dua orang Warga Negara Indonesia terjangkit virus corona atau COVID-19. Saat ini, kedua pasien virus corona tengah diisolasi di RSPI Sulianti di Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Jokowi, kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat . Mereka tertular virus corona oleh warga negara Jepang yang terinfeksi.

"Ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," jelas Jokowi di Istana, Senin (2/3/2020).

Gejala virus corona dan penyebabnya:
1. Gejala
Virus corona di Indonesia tentu membuat masyarakat khawatir dan waspada terhadap segala gejala yang timbul. Adapun, gejala virus corona yang harus diwaspadai adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Namun pada kasus yang lebih parah, gejala virus corona akan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Dikutip dari laman resmi CDC, gejala virus corona akan muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari. Maka dari itu, pasien dengan gejala virus corona di atas diimbau segera memeriksakan diri ke dokter.

2. Penyebab
Awal mulanya, virus corona berasal dari kota Wuhan di China dan merupakan tipe zoonosis atau bisa ditularkan dari hewan ke manusia. Virus corona ini juga bagian dari MERS-CoV dan SARS-CoV.

Virus corona disebabkan oleh coronavirus yang biasa menginfeksi sistem pernapasan. Penyebaran virus corona dapat melalui berbagai cara, seperti percikan ludah atau bersin dari penderita virus corona.

Kemudian, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Padahal, sebelumnya telah menyentuh benda yang terkena air liur penderita virus corona.

Atau, virus corona dapat ditularkan karena melakukan kontak dekat dengan sang penderita, misalnya berjabat tangan.

3. Pencegahan
Untuk mencegah virus corona, pengguna bisa melakukan hidup bersih dan sehat. Misalnya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan tidak sering memegang wajah.

Jangan lupa juga gunakan masker untuk menghindari percikan air liur atau bersin penderita. Tutup mulut saat bersin dan batuk sehingga tidak menyebarkan penyakit ke orang lain.

Terakhir, untuk mencegah virus corona dengan melakukan istirahat cukup dan makan makanan bergizi. Dengan begitu, imunitas tubuh akan tetap prima melawan virus corona.
https://indomovie28.net/uq-holder-episode-11/

Pasien Positif Corona Asal Depok Bakal Dipulangkan Kalau Lolos Tes Ini

Dua pasien positif virus corona COVID-19 yang saat ini telah dirawat di RSPI Sulianti Saroso dijadwalkan akan melakukan tes swab kedua. Tes tersebut akan dilakukan 5 hari mendatang.
"Sudah dites sebelumnya, kondisinya baik dan sehat. Nanti akan dites swab lagi 5 hari mendatang," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3).

Menkes mengatakan jika setelah tes kedua dinyatakan negatif dan keadaannya baik, kedua pasien akan dipulangkan.

"Hasilnya coba dihitung sendiri berapa hari setelah tes kedua itu. Kalau kondisinya baik, ya dipulangkan," jelasnya.

Menurut Menkes Terawan, masa inkubasi bisa lebih cepat ataupun lambat tergantung kondisi pasien. Jika kondisi baik, maksimal 14 hari bahkan bisa kurang dari jumlah itu.

Sudah Ada Corona di Indonesia, Jangan Remehkan Flu yang Seperti Ini

Dua warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Tentu hal ini membuat masyarakat menjadi khawatir karena takut tertular.
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Jika tiba-tiba mengalami gejala seperti sakit flu, apa yang harus diwaspadai?

"Yang perlu diwaspadai adalah apabila hari ini flu lalu kemudian sesak," kata dr Diah kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

dr Diah juga menjelaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tidak menurun dan mudah terserang penyakit, termasuk COVID-19.

"Apabila sakit flu ya nggak apa-apa istirahat, makan sehat, pola hidup sehat, dan jaga etika batuk. Apabila mengalami perburukan segera periksa ke dokter," pungkas dr Diah.

Virus Corona Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi dua orang Warga Negara Indonesia terjangkit virus corona atau COVID-19. Saat ini, kedua pasien virus corona tengah diisolasi di RSPI Sulianti di Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Jokowi, kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat . Mereka tertular virus corona oleh warga negara Jepang yang terinfeksi.

"Ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," jelas Jokowi di Istana, Senin (2/3/2020).

Gejala virus corona dan penyebabnya:
1. Gejala
Virus corona di Indonesia tentu membuat masyarakat khawatir dan waspada terhadap segala gejala yang timbul. Adapun, gejala virus corona yang harus diwaspadai adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Namun pada kasus yang lebih parah, gejala virus corona akan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Dikutip dari laman resmi CDC, gejala virus corona akan muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari. Maka dari itu, pasien dengan gejala virus corona di atas diimbau segera memeriksakan diri ke dokter.
https://indomovie28.net/kulari-ke-pantai/

RSPI Sulianti Saroso Rawat 4 Pasien COVID-19, 2 Positif dan 2 Negatif

 RSPI Sulianti Saroso saat ini tengah merawat 4 pasien di ruangan isolasi. Sebanyak 2 pasien positif virus corona COVID-19 yang diketahui berasal dari Depok dan 2 pasien lainnya negatif.
Berdasarkan pantauan detikcom, yang berada di ruang isolasi berjenis kelamin 2 pria dan 2 wanita. Kedua pasien wanita ini yang berasal dari Depok.

"2 pasien (pria) itu negatif tapi masih ada di ruang isolasi. Sedang menunggu hasil tes keduanya," ujar Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianto Saroso, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, pada Senin (2/3).

Dua pasien pria yang dirawat sebelumnya sudah dipastikan negatif dari COVID-19, namun masih dalam status Orang Dalam Pemantauan (ODP). Tapi, akan dipastikan kembali jika hasil tes kedua sudah keluar.

"Hasilnya akan keluar kemungkinan besok pagi. Jika baik, maka akan dipulangkan," imbuhnya.

Keempat pasien saat ini di rawat di ruang isolasi yang berada di lantai 1 RSPI Sulianti Saroso dan di gedung yang berbeda dengan pasien lain.

Pasien Positif Corona Asal Depok Bakal Dipulangkan Kalau Lolos Tes Ini

Dua pasien positif virus corona COVID-19 yang saat ini telah dirawat di RSPI Sulianti Saroso dijadwalkan akan melakukan tes swab kedua. Tes tersebut akan dilakukan 5 hari mendatang.
"Sudah dites sebelumnya, kondisinya baik dan sehat. Nanti akan dites swab lagi 5 hari mendatang," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3).

Menkes mengatakan jika setelah tes kedua dinyatakan negatif dan keadaannya baik, kedua pasien akan dipulangkan.

"Hasilnya coba dihitung sendiri berapa hari setelah tes kedua itu. Kalau kondisinya baik, ya dipulangkan," jelasnya.

Menurut Menkes Terawan, masa inkubasi bisa lebih cepat ataupun lambat tergantung kondisi pasien. Jika kondisi baik, maksimal 14 hari bahkan bisa kurang dari jumlah itu.

Sudah Ada Corona di Indonesia, Jangan Remehkan Flu yang Seperti Ini

Dua warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi positif virus corona COVID-19. Tentu hal ini membuat masyarakat menjadi khawatir karena takut tertular.
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Jika tiba-tiba mengalami gejala seperti sakit flu, apa yang harus diwaspadai?

"Yang perlu diwaspadai adalah apabila hari ini flu lalu kemudian sesak," kata dr Diah kepada detikcom, Senin (2/3/2020).

dr Diah juga menjelaskan pentingnya menjaga pola hidup sehat agar daya tahan tubuh tidak menurun dan mudah terserang penyakit, termasuk COVID-19.

"Apabila sakit flu ya nggak apa-apa istirahat, makan sehat, pola hidup sehat, dan jaga etika batuk. Apabila mengalami perburukan segera periksa ke dokter," pungkas dr Diah.

Virus Corona Masuk Indonesia, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengkonfirmasi dua orang Warga Negara Indonesia terjangkit virus corona atau COVID-19. Saat ini, kedua pasien virus corona tengah diisolasi di RSPI Sulianti di Sunter, Jakarta Utara.
Menurut Jokowi, kedua orang tersebut merupakan seorang ibu (64) dan anaknya (31) yang tinggal di Depok, Jawa Barat . Mereka tertular virus corona oleh warga negara Jepang yang terinfeksi.

"Ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia, kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri. Orang Jepang ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu siapa ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun. Cek tim kita ternyata posisi yang sakit. Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," jelas Jokowi di Istana, Senin (2/3/2020).

Gejala virus corona dan penyebabnya:
1. Gejala
Virus corona di Indonesia tentu membuat masyarakat khawatir dan waspada terhadap segala gejala yang timbul. Adapun, gejala virus corona yang harus diwaspadai adalah demam, batuk, dan sesak napas.

Namun pada kasus yang lebih parah, gejala virus corona akan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Dikutip dari laman resmi CDC, gejala virus corona akan muncul dalam waktu 2 hingga 14 hari. Maka dari itu, pasien dengan gejala virus corona di atas diimbau segera memeriksakan diri ke dokter.
https://indomovie28.net/uq-holder-episode-9/