Selasa, 15 Juni 2021

Fakta-Fakta 'Delta Plus', Mutasi Terbaru Varian Delta Virus Corona

 - Virus Corona varian Delta atau B1617.2 yang pertama kali ditemukan di India telah bermutasi menjadi varian 'Delta Plus'.

Seorang ilmuwan yang mendalami bidang genome sequencing, Bani Jolly, mengatakan sejumlah kecil sekuens Delta B1617.2 memiliki mutasi protein spike K4176N yang ditemukan di laboratorium GISAID.


Public Health England, dalam laporan terbarunya tentang varian virus Corona, mengatakan varian Delta Plus diidentifikasi dalam enam genom dari India pada 7 Juni. Badan kesehatan itu telah mengkonfirmasi keberadaan total 63 genom varian Delta dengan mutasi K417N.


Berikut fakta-fakta soal varian Delta Plus, dikutip dari berbagai sumber.


1. Nama varian

Varian Delta yang bermutasi memiliki kode B16172.1 atau AY.1 yang ditandai dengan akuisisinya dengan mutasi K417N. Mutasi tersebut ada pada protein spike SARS-COV-2, yang membantu virus masuk dan menginfeksi sel manusia. Urutan paling awal dari genom ini ditemukan di Eropa pada akhir Maret tahun ini.


2. Efek terhadap pengobatan

Meskipun belum ada indikasi tingkat keparahan penyakit karena varian ini, Delta Plus disebut kebal terhadap pengobatan koktail antibodi monoklonal untuk COVID-19 yang baru-baru ini disahkan di India.


Pengobatan tersebut adalah Casirivimab dan Imdevimab, yang baru-baru ini menerima otorisasi penggunaan darurat di India dari Organisasi Pengawasan Standar Obat Pusat.


3. Seberapa menular?

Ahli imunologi Vineeta Bal mengatakan resistensi varian Delta plus terhadap koktail antibodi monoklonal bukanlah indikasi virulensi atau tingkat keparahan yang lebih tinggi.


Ia juga mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir karena prevalensi varian Delta Plus ini pun masih tergolong rendah.


"Seberapa menular varian baru ini akan menjadi faktor penting untuk menentukan penyebarannya yang cepat atau sebaliknya," kata Vineeta Bal kepada kantor berita PTI.


4. Teridentifikasi di sejumlah negara

Pada 7 Juni, 63 genom varian Delta Plus telah diidentifikasi GISAID berada di Kanada, Jerman, Rusia, Nepal, Swiss, India, Polandia, Portugal, Jepang, dan AS. Ada 36 kasus varian baru di Inggris dan varian ini mencakup 6 persen dari semua kasus di AS.

https://tendabiru21.net/movies/hard-love/


Menanjak! Ada 29 Wilayah Zona Merah COVID-19, Jateng Mendominasi


Kasus Corona di Indonesia meningkat, zona merah COVID-19 ikut meluas. Dari sebelumnya 17 wilayah zona merah COVID-19 7 Juni lalu, kini jumlahnya bertambah menjadi 28 wilayah zona merah Corona.

Adapun zona merah COVID-19 terbanyak tersebar di Jawa Tengah. Data yang dihimpun satgas COVID-19 per 13 Juni juga mencatat banyak wilayah di Pulau Sumatera masuk ke zona merah COVID-19.


Juru bicara Satgas COVID-19 juga mengimbau beberapa wilayah yang mengalami peningkatan kasus Corona agar sudah siap menghadapi risiko lonjakan kasus COVID-19 seperti dari kesiapan hunian tempat tidur pasien COVID-19.


Di tengah lonjakan kasus Corona, Kepala Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono juga menilai surveilans yang dilakukan di Indonesia tak sesuai sehingga sulit menggambarkan kasus COVID-19 yang sebenarnya.


Berikut daftar lengkap zona merah COVID-19 di Indonesia terbaru.


"Kalau pemerintah tidak mengambil jalan untuk melakukan lockdown ya tinggal tunggu saja semua kabupaten mungkin sebagian besar dari 514 kabupaten, mungkin ratusan kabupaten akan seperti Kudus," kata dia saat dihubungi detikcom baru-baru ini.

https://tendabiru21.net/movies/brigade-call-girls/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar