Sabtu, 26 Juni 2021

Wow, Video YouTube Jadul Ini Terjual Rp 10 Miliar

 - Video YouTube Charlie Bit My Finger adalah salah satu yang paling viral pada zamannya, diunggah pada tahun 2007. Kini, video itu telah laku dilelang senilai 538 ribu poundsterling atau lebih dari Rp 10 miliar dengan sistem NFT.

Video bersangkutan sudah dilihat lebih dari 880 juta kali, memperlihatkan kelucuan dua bersaudara asal Inggris, Charlie yang menggigit jari kakaknya, Harry.


Dalam lelang, video ini dijual sebagai NFT atau non fungible token yang belakangan tengah ngetren. Angka penawaran melonjak dalam saat-saat terakhir oleh dua peminat anonim. Akhirnya, Charlie Bit My Finger laku lebih dari setengah juta poundsterling.


Dikutip detikINET dari BBC, videonya akan dihapus dari YouTube oleh pemiliknya walaupun sebenarnya bukan keharusan karena masih punya hak ciptanya.


NFT sendiri adalah semacam sertifikat bahwa seseorang memiliki benda digital. Artinya, versi orisinal video YouTube viral, meme atau tweet bisa dijual sebagaimana layaknya benda seni.


Beberapa waktu lalu, meme Disaster Girl Meme, di mana seorang gadis tersenyum padahal ada kebakaran di belakangnya, laku 473 ribu dolar. Tweet pertama di Twitter oleh sang pendiri Jack Dorsey, baru-baru ini juga laku dengan harga tinggi.


Pembeli berminat pada NFT misalnya untuk nostalgia. Namun apakah fenomena ini bisa menjadi investasi jangka panjang atau hanya tren sesaat masih belum bisa dipastikan.

Secara teknis, NFT adalah salah satu jenis blockchain yang mengacu pada token yang dikeluarkan oleh pengembang di platform Ethereum sesuai dengan standar/protokol ERC721.


Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, perbedaan antara NFT dan Bitcoin dan Ether adalah setiap NFT memiliki nilai tersendiri, dan setiap Bitcoin atau Ether memiliki nilai yang sama. Saat ini, NFT telah merambah ke berbagai bidang, seperti: collectibles, hak kekayaan intelektual, sertifikasi sertifikat, instrumen keuangan, perpajakan, permainan, dll.

https://cinemamovie28.com/movies/goblin-slayer-goblins-crown/


Mengenal Infrastruktur Private Cloud NTT yang Dipakai XL Axiata


NTT mengimplementasikan infrastruktur TI berbasis private cloud untuk XL Axiata. Apa sih private cloud itu, dan fungsinya buat apa ya?

Menurut NTT, implementasi private cloud ini bisa mempersingkat pemrosesan permintaan layanan individu dan memperkuat kapasitas jaringan XL saat terjadi lonjakan kebutuhan data, yang berujung pada kontribusi terhadap pertumbuhan bisnis jangka panjang.


Proyek yang sudah berlangsung selama setahun ini dilakukan untuk mengkonsolidasikan lingkungan TI yang sebelumnya dipakai XL menjadi infrastruktur TI berbasis private cloud. Juga mempercepat migrasi cloud dan meningkatkan efisiensi alur kerja.


"Sebagian besar klien - klien kami memiliki tujuan mempercepat migrasi cloud untuk transformasi digital, tetapi banyak diantaranya terkendala dengan kompleksitas konsolidasi infrastruktur lama mereka dan desakan persaingan pasar yang ketat dalam lanskap telekomunikasi saat ini.," ujar Hendra Lesmana, CEO NTT Indonesia Solutions dalam keterangan yang diterima detikINET.


"Hubungan NTT yang kuat dengan banyak penyedia teknologi, kami senang telah dipercaya XL Axiata dalam menyatukan infrastruktur TI berbasis cloud sehingga mereka siap menghadapi tantangan masa depan dan setelahnya," tambahnya.


Dengan mengintegrasikan solusi dari VMware, Cisco, F5, Check Point, Dell, Veeam, dan McAfee ke dalam satu solusi infrastruktur TI terpadu berbasis cloud, NTT mengkonsolidasikan komponen dari ujung ke ujung, seperti server, penyimpanan data, jaringan dan keamanan.


Dengan melakukan hal inilah maka XL Axiata dapat mempercepat kelincahan layanannya, serta menyederhanakan konfigurasi jaringan dan keamanan untuk mempertahankan dominasi pasar dan kepemimpinan jaringan yang kuat.


"XL Axiata berkomitmen untuk memberikan pengalaman layanan terbaik kepada para pelanggan kami. Fokus kami adalah mengupayakan implementasi jaringan layanan 5G di Indonesia yang membutuhkan kesiapan ekosistem TI secara keseluruhan," ujar I Gede Darmayusa, Director & Chief Technology Officer XL Axiata.


Sebagai mitra, kami yakin akan pemahaman NTT yang mendalam tentang operasional bisnis kami dan kemampuan mereka untuk meningkatkan dan memperluas sistem jaringan kami untuk memenuhi tuntutan baru di sektor telekomunikasi Indonesia," tutupnya.

https://cinemamovie28.com/movies/how-to-lose-friends-alienate-people/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar