Rabu, 23 Juni 2021

Sama-sama Pertama Kali Ditemukan di India, Ini Beda Varian Delta Vs Varian Kappa

 Virus Corona terus bermutasi menghadirkan beragam varian baru yang bermunculan di berbagai belahan dunia, termasuk varian Delta dan varian Kappa, yang pertama kali terdeteksi di India.

Baik varian Delta maupun varian Kappa adalah turunan dari linier B1617 yang memiliki mutasi E484Q dan L452R. Varian Delta dan varian Kappa awalnya disebut 'varian India' sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah namanya agar tidak terjadi diskriminasi terhadap suatu negara.


Menurut WHO, varian B1617.1 ditetapkan sebagai varian Kappa sedangkan varian B1617.2 dijuluki varian Delta. Sampel paling awal dari kedua varian ini didokumentasikan pada Oktober 2020.


Berikut perbedaan keduanya dikutip detikcom dari berbagai sumber.


Varian Kappa

Varian Kappa pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020. Pada akhir Maret 2021, varian Kappa menyumbang lebih dari setengah dari urutan genom yang dikirimkan dari India.


Varian Kappa diklasifikasikan sebagai variant of Interest oleh WHO yang artinya ada indikasi mempengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus dalam menghindari imunitas.


Menurut catatan, sudah ada 27 negara yang mengidentifikasi keberadaan varian Kappa, di antarnya Inggris, Amerika Serikat, Singapura, dan Kanada.


Varian Delta

Varian Delta juga ditemukan pertama kali di India pada akhir 2020. Varian ini oleh WHO diklasifikasikan sebagai variant of concern, artinya memiliki risiko penularan dan kesakitan yang lebih tinggi dibandingkan versi aslinya.


B1617.2 atau varian Delta, memiliki peningkatan transmisi yang membuatnya bisa menyebar lebih mudah antarmanusia. Meski varian Delta belum terkonfirmasi membuat infeksi lebih berat atau menyebabkan kematian yang lebih tinggi, ada laporan peningkatan kasus rawat inap akibat varian ini.


Kabar baiknya, vaksin disebut masih efektif dalam mencegah paparan varian Delta dan mengurangi keparahan jika terinfeksi.

https://indomovie28.net/movies/spanish-western/


Ahli: Cara Terbaik Cegah COVID-19 Adalah Hindari Kerumunan


Pandemi COVID-19 yang sudah berjalan hampir dua tahun mengalami mutasi dan menimbulkan berbagai varian baru. Dengan mengenali varian virus COVID-19, baik yang baru maupun lama dan memahami gejala serta cara mencegah penularannya, masyarakat bisa menekan lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini di tanah air.

"Virus COVID-19 ini mudah berubah, varian of concern bagi saya itu ada dua, yakni varian Alfa (B.1.1.7) dan Delta (B.1.617). Tetapi di samping mutasi virus, terjadinya lonjakan kasus juga karena adanya kerumunan," ungkap Guru Besar Fak. Kedokteran Hewan Universitas Udayana sekaligus Anggota Tim Pakar Medis Satgas COVID-19, Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/6/2021).


Hal tersebut ia ungkapkan dalam Dialog Publik KPCPEN yang disiarkan FMB9ID IKP, Selasa (22/6).


"Vaksin COVID-19 sendiri sudah diteliti dan masih efektif melawan varian virus COVID-19 terutama Alfa dan Delta. Saya mendukung percepatan vaksinasi yang dilakukan pemerintah. Karena dengan 40-50% cakupan vaksinasi COVID-19 di negara-negara Eropa, mereka sudah berani mengadakan piala Eropa 2021," lanjut Prof Mahardika.


Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Dr Hermawan Saputra menyebutkan, kondisi COVID-19 menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar supaya kita memperkuat protokol kesehatan di perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, sampai kampung di pelosok.


"Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk mempengaruhi perubahan perilaku masyarakat," pesan Dr Hermawan.


Lebih lanjut, Dr. Hermawan mengimbau agar mengaktifkan gotong-royong di lingkup komunitas dan membuat ruang isolasi mandiri di tingkat komunitas.


"Ini upaya yang bisa meringankan beban rumah sakit kita yang saat ini mulai penuh terutama di pulau jawa," ujarnya.

https://indomovie28.net/movies/el-ultimo-proceso-en-paris/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar